• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN LAPANGAN

V.1. Data Kinerja Organisasi FKUB Provinsi Sumatera Utara

V.1.1. Data Primer

2. Menampung Aspirasi

Kajian menampung aspirasi adalah sebagai tindak lanjut dari FKUB ketika melakukan dialog dengan mtokoh agama dan tokoh masyarakat, atau FKUB membuka diri untuk menampung aspirasi yang berasal dari organisasi agama, tokoh agama,instansi pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat umum. Dalam hal mengevaluasi kinerja FKUB dalam menampung aspirasi, akan dilihat dari Kegiatan rutin menampung aspirasi, baik secara aktif maupun pasif, Kemudahan Proses dan tata cara menampung aspirasi dan Responsivitas atau tindak lanjut FKUB atas aspirasi masyarakat.

Berikut ini akan dipaparkan hasil wawancara dengan para informan mengenai implementasi tugas pokok FKUB kategori menampung aspirasi. Penjelasan mengenai kinerja FKUB dalam melakukan penampungan aspirasi, dari hasil wawancara dengan wakil Sekretaris I FKUB Sumatera Utara, Bapak Dr.H.Arifinsyah, M.Ag. mengenai sering atau tidaknya penampungan aspirasi dilakukan beliau memberi keterangan sebagai berikut :

“Sering, kadang lewat mereka memberi aspirasi lewat surat

mempertanyakan sesuatu, kita hadirkan mereka disini, kita

dialog”(wawancara 11/3/15).

Penjelasan senada juga disampaikan oleh ketua FKUB Sumut, beliau mengatakan :

“Sering ada aspirasi yang ditampung disini, baik dari organisasi agama, ataupun dari masyarakat”.(wawancara 11/3/15)

99 Terkait dengan metode, beberapa penjelasan yangdidapati peneliti, berdasarkan wawancara, metode yang diterapapkan adalah

“petama dari pasif, mereka yang minta lewat surat atau lewat

komunikasi, kemudian yang aktif, kita langsung turun ke masyarakat,

berdialog dengan masyarakat”,

Selanjutnya ketua FKUB Sumut, menjelasakan dengan maksa yang sama, tetapi lebih rinci

“Kalo menampunag asprasi itu, pertama, kantor ini terbuka tiap hari

kerja, disini bisa disampaikan, melalui telepon, melalui surat, melalui surat kabar, kedua, aspirasi melalui anggota saya yang 21 ini, mereka ini kan perwakilan dari organisasi agama mereka masing-masing, jadi ada aspirasi yang disampaikan dari organisasi itu, mereka tampung di bawakan ke FKUB ini. Itu makanya yang menjadi anggota FKUB ini adalah perwakilan resmi, bukan kita pilih-pilih”.

Dalam hal implementasi FKUB sumatera Utara dalam menampung aspirasi, penjelasan dari wakil ketua I FKUB Sumatera Utara, Bapak Drs.Albert Pakpahan, MAP, mengenai apa saa yang ditampung dari masyarakat, beliau menjelaskan

“isu sara dan konflik yang membawa-bawa agama.”

Hal senada juga dipaparkan oleh Ketua FKUB Sumatera Utara, Bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak, dalam wawancara dengan beliau mengenai tugas pokok menampung aspirasi, beliau memberi penjelasan sebagai berikut :

Mengenai tugas pokok menampung aspirasi, Kasubbag Hukum dan KUB. Bapak H. Syafaruddin Lubis, SH. M.Si. beliau menjeaskan sebagai berikut

“Fkub selalu menampung masukan dan informasi dari daerah, setelah itu

mereka bawa rapat pengurus, dan diambil sikap, saya pikir, informasi yang disampaikan fkub daerah cukup lumayan banyak.(wawancara 26/3/2015)”

100 3. Menyalurkan Aspirasi

Setelah FKUB melakukan dialog dengan masyarakat dari dialog tersebut tentunya didapatkan aspirasi dan usul masyarakat kepada FKUB, selanjutnya FKUB menyusun laporan, dan melanjutkannya kepada gubernur atau tepatnya kepala daerah untuk rekomendasi kebijakan yang akan dieksekusi kepala daerah, sehingga dengan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat ke FKUB dan FKUB meneruskan ke kepala daerah diharapkan mampu membantu kepala daerah dalam mengambil dan mempertimbangkan referensi yang disampaikan oleh FKUB. untuk Mengevaluasi peranan dan keaktifan FKUB dalam menyalurkan atau tindak lanjut aspirasi dari masyarakat peneliti akan mengkaji seberapa sering, apa saja, bagaimana prosesnya dan seperti apa Kemudahan serta tata cara penyaluran aspirasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil sekretaris I FKUB SumateraUtara, Bapak Dr.H.Arifinsyah, M.Ag mengenai tugas pokok FKUB dalam hal menyalurkan aspirasi ke gubernur , sudah pernah atau belum, beliau menjelaskan sebagai berikut :

“Sudah,,malah banyak, bisa dilihat dari arsip-arsip, ada banyak arsip

kita yang ke gubernur ini”.(wawancara 11/3/15)

Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara mengenai tugas menyalurkan aspirasi dengan bapak wakil ketua I FKUB Sumatera Utara, bapak Drs. Albert Pakpahan, MAP, dalam wawancara dengan beliau, mengenai hal-hal apa saja yang disalurkan kepada gubernur, beliau menjelaskan

“Tergantung apa masalahnya, kalau hanya laporan, kita teruskan ke

gubernur, kalau ada konflik, kita hubungi (lewat telp. Red.) gubernur,

101 Penjelasan tersebut dibernaarkan oleh bapak ketua FKUB Sumatera Utara, bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak, selain itu, bapak ketua juga menjelaskan rincian penampungan aspirasi yang selama ini dilakukan, beliau menjelaskan

“Sesudah sampai disini, aspirasi ini, ada 2 cara untuk menyalurkannya, kalau yang sifatnya mendesak ada yang langsung telepon gubernur,

pernah ada kejadian terbakarnya rumah ibadah di bandar pasir mandoge jam 11 malam, malam itu saya langsung cepat telepon pak gubernur, paginya gubernur langsung perintahkan bupati, kapolres datang ke lolasi, langsung atasi, pernah lagi ada kejadian di sibolangit, ada jual babi panggang dekat mesjid alkamah, jadi karena penjual ini orang kristen, saya nga bisa langsung menegur, jadi saya hubungi ke gubernur, lalu gubernur sampaikan ke bupati, lalu dari bupati melakukan teguran, jadi nga perlu pala pake surat, kalau ada masalah-masalah seperti itu. Selain aspirasi kepada gubernur, aspirasi juga ke kesbang dan juga ke kanwil agama. Nah yang kedua itu tertulis, kalau tertulis, setiap bulan, artinya kalau tidak mendesak, dilakukan dengan laporan tertulis, ini setiap bulan,17 laporan tertulis itu kita berikan ke gubernur dan kemendagri. Jadi apa yang kita kerjakan disini itu diketahui setiap bulan oleh gubernur

dan kesbang”(wawancara 11/3/15).

Dalam hal menyalurkan aspirasi ke gubernur, keterangan bapak ketua FKUB Sumatera Utara dibenarkan oleh kasubbag Hukum dan KUB, bapak H. Syafaruddin Lubis, SH, M.Si, beliau mengatakan

“Kalau itu(laporan bulanan FKUB.red) setiap bulan, FKUB membuat

laporan kegiatannya tiap bulan ke gubernur dan ditembuskan ke sini (kasubbag Hukum & KUB. Red). Ada laporan kerja bulanannya, dan

setiap bulan kita terima”(wawancara pada kamis pagi, tangga 23 Maret

2015)