TEMUAN LAPANGAN
V.1. Data Kinerja Organisasi FKUB Provinsi Sumatera Utara
V.1.1. Data Primer
1. Melakukan Dialog
Kajian dialog FKUB dilakukan bersama pemuka agama dan tokoh masyarakat, kajian dialog dicari peneliti untuk melihat apakah kegiatan dan tujuan dialog, baik sesama pengurus FKUB dan juga FKUB dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang dilakukan FKUB Provinsi Sumatera Utara sudah tercapai, hal ini dilihat dari kualitas dan kuantitas serta efektivitas pelaksanaan dialog, terbangun tali persaudaraan, antara sesama pengurus FKUB, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, sehingga kerukunan tetap terjaga. Dan Manfaat dari pelaksanaan dialog, baik dengan pengurus, tokoh agama dan tokoh asyarakat.
Dari data hasil wawancara langsung yang diperoleh dari beberapa informan, dapat dikatakan kuantitas, kualitas serta efektivitas pelaksanaan dialog bersama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat telah dilakukan berulang kali. Berikut ini sajian data wawancara bersama beberapa informan terkait tugas pokok FKUB dalam melakukan dialog.
Wawancara dengan wakil Sekretaris I FKUB Sumut Bapak Dr.H. Arifinsyah, M.Ag. yang peneiti temui di kantor FKUB Sumut. Dalam melaksanakan tugas pokok dialog, untuk tujuan dialog oleh FKUB Sumut beliau menjelaskan.
“Dialog itu banyak tujuannya, yang pertama, silaturahmi ya,, silaturahmi,
bertemunya dari beberapa tokoh agama sehingga terjadi komunikasi dengan harapan, sejatinya dengan komunikasi itu ada hal-hal yang mengganjal bisa disampaikan, ada hal-hal yang dianggap bengkok,bisa diluruskan, ada hal-hal yang dianggap macet itu, bisa lah dilancarkan,
95 sehingga apa yang selama ini mungkin terjadi salah nilai, atau buruk sangka, dengan dialog, itu bisa hilang. tujuan dialog itu juga, dialog itu bisa menambah wawasan, karena terkadang, kita hanya memahami agama dengan pendekatan agama kita sendiri, , bagaimana dengan kawan kita punya agama, dia juga punya pendekatan yang harus kita pahami. Sehingga dengan dialog bisa memperkaya khazanah”.(wawancara 11 Maret 2015 pukul 13.30 WIB)
Kemudian, terkait kontiunitas dialog, baik dialog di internal FKUB Sumut dan kepada masyarakat umum, beliau menambahkan
“sering, kalau sesama pengurus FKUB tiap minggu, yaitu pada hari rabu kalau sesama pengurus, bayangkan, kalau setahun udah 52 kali,”
“Kalau ke masyarakat, rutin juga, sesuai dengan program, dan kondisi
yang ada, baru kemarin pada tanggal 9 maret dibuat, kalo secara kuantitas, tidak bisa kita hitung angka secara kuantitas, karena sakin banyaknya dan seringnya jumlah dialog yang dilakukan, ditengah
kesibukan” (wawancara 11 Maret 2015 pukul 13.30 WIB)
Pernyataan dari wakil Sekretaris FKUB Sumut juga senada dengan pernyataan dari wakil ketua FKUB Sumut, ketua FKUB Sumut dan anggota FKUB Sumut yang ditemui secara terpisah.
Selanjutnya untuk pelaksanaan dialog yang telah dilakukan selama ini, apakah pernah mengalami kegagalan, dari hasil wawancara masih dengan orang yang sama, beliau mengatakan
“Nga pernah gagal, FKUB Sumut punya prinsip memutuskan suatu
masalah lewat musyawarah mufakat. Dan itu terlaksana. Apalagi diperiode kami yang kedua, jadi semakin matang, karena apa, aturan mainnya sudah ada.” (wawancara 11 Maret 2015 pukul 1.30 WIB)
Wakil ketua I FKUB Provinsi Sumatera Utara , Bapak Drs. Albert Pakpahan, MAP. memberikan informasi mengenai kinerja FKUB yang digelutinya, beliau bersedia diwawancarai disela-sela waktu menunggu rapat rutin mereka akan dimulai. Mengenai hal apa saja yang dibahas dalam dialog internal FKUB Sumut, beliau menjelaskan
96
“nanti dibuat oleh, misalnya bapak ketua, meminta supaya ada dialogis
kita disini sesama kita semua, nanti datanglah pak ketua, tentukan judulnya, misalnya, konsep ketuhanan menurut agama kristen, khatolik, islam dan konghuchu dan lainnya.atau konsep surga dan neraka dari pengertian agama masing-masing. Jadi itu sering,, (wawancara 11 Maret 2015)
Berdasarkan pernyataan diatas, bahwa dialog internal yang dilakukan memiliki thema yang berbeda-beda, pernyataan ini dibenarkan oleh ketua FKUB Sumatera Utara, Bapak Maratua Simanjuntak, beliau mengatakan
“Sering, tiap rabu, bahannya ganti-ganti. Umpamanya kita dialog, tentang apa itu surga, dan banyak lagi, sehingga semua anggota ini paham tentang agama-agama, dan sehingga kita rukun.”(wawancara, 11 Maret 2015)
peneliti menanyakan bagaimana antusiasme masyarakat daam mengikuti dialog yang dilakukan FKUB Sumut selama ini, bapak wakil ketua I FKUB Sumut mengatakan
“Sangat tinggi antusiasmenya, masalahnya kan kita kadang-kadang, soal waktu, kita terikat oleh waktu, kita buat waktu dialog sampe jam sekian, tapi mau sampek berkepanjangan, banyak yg minta dilanjutkan lah,, tapi
waktunya terbatas.” (wawancara, 11 Maret 2015)
Penjelasan lengkap mengenai tugas dialog yang dilakukan oleh FKUB Sumatera Utara juga disampaikan oleh Ketua FKUB Provinsi Sumatera Utara, Bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak. Wawancara dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015, pukul 14.44 WIB di ruang rapat kantor FKUB Provinsi Sumatera Utara, beliau bersedia saya wawancarai disela-sela akan dimulainya rapat rutin FKUB. mengenai kemanfaatan dialog, adakah manfaat dialog ini dilakukan, beliau mengatakan
“Mereka awalanya tidak paham, jadi paham, karena ada paham orang dalam beragama, bahwa yang berpahala itu kalau membantu kawan seagamanya, itu kita dialogkan, bahwa sebenarnya, ajaran agama tidak begitu. Kalau kita nga mau membantu orang hanya karena beda agama,
97 itu kan nga rukun. Padahal agama menginginkan rukun. Dekian juga soal pembangunan rumah ibadah, kita sampaikan apa sebetulnya manfaat membangun rumah ibadah, kenapa ada aturan, ini, itu, nah, kita jelaskan karena nanti kalau kita harus saling menghargai, bahkan tidak menutup kemungkinan, dalam internal agama pun sering terjadi konflik, kristen dengan kristen, islam dengan islam. Nah disini lah manfaat dialog itu bagi
masyarakat, kita lakukan dialog”.(wawancara 11 Maret 2015)
Untuk melengkapi informasi mengenai tugas dialog yang dilakukan FKUB Provinsi SumateraUtara, peneliti, melakukan wawancara dengan instansi diluar FKUB Sumatera Utara, peneliti menemui pejabat kantor wilayah kementrian Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini Kasubbag hukum dan KUB (kerukunan Umat Beragama) Kanwil Kemenag Provsu. Bapak H. Syafaruddin Lubis, SH. M.Si, yang saya temui di ruang kerjanya pada kamis 26 Maret 2015, pukul 09.30.WIB. dalam wawancara dengan beliau, penjelasan yang didapat mengenai tugas dialog yang dilakukan FKUB Sumatera Utara adalah sebagai berikut.
”Selalu mereka mengadakan dialog, misalnya dulu waktu menjelang pilpres, mereka melakukan pertemuan di Bina Graha mengundang para tokoh agama, bagaimana mensukseskan pilpres yang damai 2014, baru-baru ini di gedung walubi ya, simposium tentang pemangku moral. Artinya FKUB ini dalam melakukan kegiatan dialog dalam membina kerkunan ini selalu, ada terencana dengan baik dan selalu melibatkan
kanwil, kesbang, dan kerja sama kita bagus”(wawancara 26/3/2015) Penjelasan serupa juga ditambahkan oleh Kabid Ideologi dan wawasan kebangsaan,kesbang Polinmas Provinsi Sumatera Utara, Bapak Drs. Muhammad D. Beliau bersedia saya temui dan saya wawancarai di ruang kerjanya, pada tanggal 30 Maret 2015, pukul 08.52 WIB. Dari pelaksanaan dialog yang dilakukan FKUB beliau mengatakan,
“Kalau berdasarkan tupoksi mereka, misalnya dialog atau rekomendasi rumah ibadah, berhasil lah,”(wawancara 30/3/2015)
98 Dari penjelasan beberapa informan diatas, didapati bahwa sering dan bahkan intens dialog dilakukan oleh FKUB Sumatera Utara, baik sesama pengurus FKUB maupun dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat.