• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1. Gambaran Umum Provinsi Suatera Utara

IV.1.1 Sejarah Provinsi Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara berdiri pada tanggal 15 April 1948 dengan wilayah mencakup tiga keresidenan, yaitu Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli. Pada saat itu ibukota dari Sumatera Utara adalah Kutaraja yang sekarang menjadi banda Aceh, dan dikepalai oleh seorang gubernur. Gubernur Sumatera Utara yang pertama adalah Mr. S.M. Amin. Awal tahun 1949 diadakan reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 mei 1949 Nomor 22/Pem/PDRI yang mengatakan bahwa jabatan gubernur Sumatera Utara ditiadakan, selanjutnya dengan ketetapan pemerintah Darurat RI tanggal 17 Desember 1949 di bentuk provinsi Aceh dan provinsi Tapanuli atau Sumatera Timur yang kemudian dengan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan ini dicabut dan kembali dibentuk provinsi Sumatera Utara. Tanggal 7 Desember 1956 di dalam undang-undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonomi provinsi Aceh dan perubahan peraturan pembentukan provinsi Sumatera Utara yang artinya wilayah Sumatera Utara dikurangi dengan bagian-bagian yang terbentuk sebagai daerah otonomi provinsi Aceh.

57 Pada Sidang I Komite Nasional Daerah (K.N.D) Provinsi Sumatera, mengingat kesulitan-kesulitan perhubungan ditinjau dari segi pertahanan, diputuskan untuk membagi Provinsi Sumatera menjadi tiga sub Provinsi yaitu sub Provinsi Sumatera Utara (yang terdiri dari Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli), sub Provinsi Sumatera Tengah, dan sub Provinsi Sumatera Selatan. Dalam perkembangan selanjutnya melalui Undang-undang No. 10 Tahun 1948 tanggal 15 April 1948, Pemerintah menetapkan Sumatera menjadi 3 Provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu:

1. Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli.

2. Provinsi Sumatera Tengah yang meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Riau, dan Jambi.

3. Provinsi Sumatera Selatan yang meliputi Keresidenan Bengkulu, Palembang, Lampung, dan Bangka Belitung.

Dengan mendasarkan kepada Undang-undang No. 10 Tahun 1948, atas usul Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan suratnya tanggal 16 Pebruari 1973 No. 4585/25, DPRD Tingkat I Sumatera Utara dengan keputusannya tanggal 13 Agustus 1973 No. 19/K/1973 telah menetapkan bahwa hari jadi Provinsi Sumatera Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah tanggal 15 April 1948 yaitu tanggal ditetapkannya U.U No. 10 Tahun 1948 tersebut. Berdasarkan UU no. 10 tahun 1948 tanggal 15 april 1948 pemerintah pusat meresmikan Provinsi Sumatera Utara.

58 IV.1.2. Kondisi Geografis

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1’-4’ lintang utara dan 98’-100’ derajat bujur timur, berada pada jalur pelayaran internasional selat malaka. Luas provinsi Sumatera Utara adalah 71.680 Km atau 3,7% dari luas wilayah Indonesia. Tata lintas batas geografis provinsi Sumatera Utara adalah Sebelah Utara Berbatasan dengan : Provinsi Nangro Aceh Darusallam (NAD), Sebelah Selatan Berbatasan dengan : Provinsi Riau, sebelah Timur mengarah ke selat Malaka dan sebelah Barat mengarah ke laut lepas samudera Hindia.

Luas daratan provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 Km2, sebagian besar daratan Sumatera Utara berada di daratan pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di pulau Nias, pulau – pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian Barat maupun di bagian Timur pantau pulau Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut kabupaten/kota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 Km2, atau sekitar 9,23% dari total luas Sumatera utara, diikuti kabupaten Langkat dengan luas 6.263,29 Km2 atau 8,74%, kemudian kabupaten Simalunggun dengan luas 4.386,60 Km2 atau sekitar 6,12%. Sedangkan luas daerah terkecil adalah kota Sibolga dengan luas 10,77 Km2 atau sekitar 0,02% dari total luas wilayah Sumatera Utara.

Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, seluruh sebaran daerah Sumatera Utara dibagi dalam 3 (tiga) kelompok wilayah/kawasan yaitu Pantai Barat yakni daerah yang menghadap laut lepas dan memiliki garis pantai yang luas, Dataran Tinggi yakni daerah bukut barisan terletak disekitaran danau toba, dan Pantai Timur terletak dekat garis khatulistiwa.

59 Tabel 5.

Pemetaan letak wilayah Provinsi Sumatera Utara

Kelompok/wilayah Daerah kategorial

Pantai Barat, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Tenggah, Kabupaten Nias Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kota Sibolga, dan Kota Gunung Sitoli.

Dataran Tinggi, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Simalunggun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Samosir, dan Kota Pemantang Siantar. Pantai Timur Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Utara,

Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tanjung Balai, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan, dan Kota Binjai.

Pada umumnya laju pertumbuhan penduduk tertinggi di Sumatera Utara terdapat pada daerah pantai timur dan terendah terdapat pada daerah-daerah dataran tinggi. Rendahnya laju pertumbuhan pada daerah-daerah dataran tinggi ini disebabkan oleh berpindahnya sebahagian penduduk ke daerah yang lebih potensial perkembangannya baik secara fisik maupun perekonomiannya seperti pantai timur dan pantai barat.

Provinsi Sumatera Utara tergolong kedalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 33,40C, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhunya minimalnya bisa mencapai 23,70C. Sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia, provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim

60 penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret. Diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.

Ibukota provinsi Sumatera Utara adalah kota Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Luas kota Medan 265,10Km atau 3,6 persen dari luas wilayah provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa, Medan merupakan kota yang memiliki tingkat perekonomian termaju di Sumatera.