• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1. Gambaran Umum Provinsi Suatera Utara

IV.1.4. Suku Bangsa

Sumatera Utara disebut sebagai “Indonesia Mini”, betapa diakuinya bahwa

provinsi ini merupakan provinsi multietnis, mulai dari Batak, Nias dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau . Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan Tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia

62 Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut :

Tabel 6.

Data Penyebaran Suku-suku di Sumatera Utara

No Suku Banyak ditemukan di daerah

1. Suku Melayu Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Medan dan Langkat 2. Suku Batak Karo Kabupaten Karo, kabanjahe, dan sidikkalang 3. Suku Batak Toba Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang

Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir.

4. Suku Batak

Mandailing

Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Padang Lawas.

5. Suku Batak Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan

6. Suku Batak

Simalungun

Kabupaten Simalungun dan kota siantar

7. Suku Batak Pakpak Kabupaten Dairi, kota Padang Sidempuan dan Kabupaten Pakpak Barat

8. Suku Minangkabau Kota Medan, Kabupaten Asahan, Pesisir Barat (Natal, Sorkam, Sibolga, dan Barus)

9. Suku Aceh Kota Medan

10. Suku Jawa Pesisir Timur ; Asahan, Batubara, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Langkat, dan tanjung balai.

11. Suku Tionghoa Perkotaan, Pesisir Timur & Barat. 12. Suku Nias Pulau Nias

Keanekaragaman Sumatera Utara menjadi kekuatan sehingga mampu mengelola perbedaan etnis yang berbeda-beda yang cendrung bisa melahikan konflik. Etnis yang ada di Sumatera Utara antara lain melayu, batak mandailing, batak toba, jawa, nias, minang, aceh pakpak-dairi, karo, Wna dll.

63 Etnis melayu mendiami sepanjang timur, mulai Dari Langkat, Labuhan Batu, dari daerah pantai sampai ke bukit barisan. Untuk membedakan diri dengan melayu lain mereka menamakan diri dengan melayu deli atau melayu langkat.

Etnis batak toba bermukim di pedalaman, mata pencaharian mereka umumnya bertani. Salah satu ciri etnis ini adalah suaranya yang meledak-ledak. Tetapi hal ini semata adalah karena keterbukaannya yang jujur berbicara denan perasaan dan sikapnya.

Etnis batak pesisir berada di daerah sibolga dan tapanili tenga, mereka banyak bergerak di bidang perikanan laut. Akibat pengaruh budaya, etnis ini menekankan etos dan semangat kerja, masyarakat esisir erupaya untuk menghadapi globalisasi

Etnis batak angkola dan mandailing bermukim di sebelah selatan sumut. Suku angkola mendiami kabupaten tapanuli selatan dan suku mandailing mendiami kab. Mandailing natal. Orang mandailing benyak bergerak dalam bidang usaha dagang. Mereka bertahan di pasar, baik di kota-kota sumatera, pulau jawa, malaysia maupu singapura.

Etnis batak simalungun mempunyai 4 marga asli yaitu sinaga, saragih damanik, purba. Dilihat asal-usul batak simalungun berasal dari luar indonesia, tanah simalungun adalah daerah pegunungan, kehiduan ekonomi lebih dominan bercocok tanam.hasil pertaniannya seperti kentang, kol, nenas, tomat, dll.

64 Etnis batak pak-pak pada umumnya mendiami dairi, pak-pak barat, humbang hasundutan dan tapanuli tengah kabupaten dairi tempat paling banyak dihuni oleh suku ini.

Etnis batak karo adalah salah satu penduduk asli sumatera utara yang mendiami dataran tinggi karo, langkat hulu, dan sebahagian daerah dairisektor pertanian adalah yang paling dominan didaerah ini.

Etnis nias berada dipulau nias. Mereka menanamkan diri mereka sebagai ona niha artinya anak manusia dari pulau nias sebagai “tano Niha”. Berbagai etnis diatas menunjukan keberhasilan pembauran etnis di daerah sumut. Semua etnis asli maupun pendatanghidup dengan sangat harmonis tanpa meninggalkan karakteristik adat istiadatnya.

IV.1.5. Bahasa

Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas di Sumatera Utara adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.

65 Di Medan, orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.

IV.1.6. Agama

Keberadaan agama-agama di Provinsi Sumatera Utara nyaris sempurna, semua agama serta kepercayaan lokal ada di provinsi ini, oleh karena itulah sumatera utaramendapat julukan “miniatur indonesia” ada juga yang menyebutnya sebagai indikator kerukunan di Sumatera Utara. “ingin melihat kerukunan, lihat Sumatera Utara” “Sumatera Utara Hebat” dan lainnya pandangan positif mengenai keragaman agama dan keyakinan yang tersebar di Sumatera Utara

Adapun Agama utama dari banyaknya kepercayaaan yang ada di Sumatera Utara adalah:

1. Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Mandailing, Angkola, sebagian Karo, Simalungun dan Pakpak

2. Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, dan Nias

3. Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan 4. Buddha : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan

66 5. Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan

6. Parmalim : dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi

7. Animisme : masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya. Sedikitnya ada 37 aliran kepercayaan yang berada di Suatera Utara