• Tidak ada hasil yang ditemukan

Erwin Qadariyah SMAN 1 Lawang, Malang

Dalam dokumen MENYELAMATKAN MASA DEPAN GENERASI EMAS B (Halaman 123-129)

Kebanyakan orang mengartikan remaja adalah masa yang paling indah dan menyenangkan. Setiap peristiwa yang dilakukan pada masa remaja sulit untuk dilupakan, kadangkala berlanjut sampai reuni tetap diingat-ingat peristiwa yang menyenangkan. Banyak para ahli berbeda pendapat tentang masa remaja, ada yang berpendapat masa remaja hanya berlaku pada masa usia antara 13–18 tahun, ada yang berpendapat masa remaja hanya berlaku pada usia 13–20 tahun.Apa itu remaja? apa itu remaja kekinian? Bagaimana remaja saat ini?Nampaknya beberapa pertanyaan tersebut perlu untuk didukkan dan dicarikan sebuah definisi yang tepat.

Pengertian Remaja Menurut Para Ahli

Menurut Derajat (1990:23) remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak, baik bentuk badan ataupun cara berpikir atau bertindak tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Menurut Santrock (2003:26) remaja berasal dari kata latin

adolescence yang dapat diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa, di mana mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Dengan kata lain, yang berarti tumbuh dan menjadi dewasa. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

Menurut Rumini dan Sundari (2004:53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13

tahun sampai 22 tahun bagi pria.Adapun batasan usia remaja menurut Deswita (2006:192) yang umum digunakan oleh para ahli adalah 12-21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun (masa remaja awal), 16-20 tahun (masa remaja pertengahan), dan 21-23 tahun (masa remaja akhir).Pernahkah Anda mengamati remaja saat ini? Menurut news.okezone, remaja saat ini tidak punya pegangan untuk bersikap. Para remaja cenderung bersikap narsis lantaran ingin eksis. Inilah fenomena yang terjadi saat ini yang dalam bahasa gaul dikatakan remaja kekinian.

Masalah Utama yang Sering Dihadapi Remaja Saat Ini

Secara general, beberapa isu berikut jadi perhatian utama yang sering dihadapi remaja sekarang ini.

a. Cyber Bullying and Stalking

Internet ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi memudahkan aktivitas kita dan membuat kita menjadi orang yang selalu update. Tapi di sisi lain, ada banyak kejahatan yang terjadi karena internet. Diantaranya

cyber bullying dan cyber stalking. Terkadang, dilakukan oleh orang yang tidak dikenal, tapi tidak jarang dilakukan oleh orang terdekat kita. Tanpa sadar kita juga sering melakukan cyber bullying, seperti meninggalkan komentar bernada negatif yang mengkritik seseorang. Efek cyber bullying ini lebih parah ketimbang bullying biasa, karena siapa saja dapat menjadi pelaku dan korban. Oleh Karena itu, kita harus berhati-hati dalam memanfaatkan internet, terutama sosial media, dan jangan mudah terpancing.

b. Free Sex

Seks bukan lagi hal yang tabu untuk dibicarakan. Bahkan, sekarang remaja sudah akrab dengan seks. Sayangnya, kebanyakan di antara kita mencari tahu seputar seks dengan cara yang salah, seperti mencari tahu sendiri melalui internet atau teman-teman sehingga terjebak dalam hubungan seks di usia dini. Padahal, kita belum saatnya melakukan hubungan seksual ini. Belum lagi informasi yang sangat mudah didapat, seperti melalui film, televisi, majalah, internet, yang membuat kita tambah penasaran. Sayangnya tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup. Oleh karena itu, jika ingin tahu tentang seks, langsung tanyakan kepada ahlinya, seperti orangtua, guru, atau dokter,sehingga tidak akan tergoda untuk melakukan hubungan seksual di usia remaja.

99

Remaja Kekinian dan Kenakalannya

c. Drugs and Alcohol

Narkoba semakin lama semakin mudah untuk ditemui. Bahkan, di usia remaja sekarang, sudah ada yang mulai menggunakan narkoba. Atau setidaknya mencoba-coba alkohol. Masalahnya, seringkali kita mengalami peer pressure dan berani mencoba-coba hal ini karena tekanan teman. Jika melihat teman minum minuman beralkohol atau mencoba narkoba, maka jangan tertarik untuk mencobanya. Meski mereka memaksa kita melakukannya, yakinkan diri untuk tidak pernah mencoba hal ini.

d. Grades

Masalah sekolah, terutama nilai, juga jadi hal utama yang dihadapi sekarang. Setiap hari, kita seperti dituntut untuk mendapatkan nilai sempurna, entah itu dari sekolah, guru, dan orangtua. Akibatnya, kita sering stres karena belum berhasil memenuhi tantangan ini. Kita pun jadi semakin sibuk belajar demi nilai tinggi, sehingga melupakan hal lain, seperti social life. Nilai memang penting, tapi ingat, kita juga punya kehidupan sosial yang harus dipenuhi. Daripada belajar keras, lebih baik belajar secara efektif. Agar hasilnya lebih maksimal, kita bisa mengenal cara belajar yang cocok untuk kita.

e. Family Issue

Masalah keluarga juga menjadi perhatian. Seperti orangtua yang terlalu sibuk, sehingga merasa dicuekin, kakak yang nyebelin, adik yang suka bikin kesal, orangtua yang sering berantem, orang tua yang banyak aturan atau perceraian orang tua. Hal yang dialami di rumah seringkali mempengaruhi tindakan di luar rumah. Jika masalah yang dihadapi di rumah sangat besar, maka kita dapat merasa stres dan berimbas menurunnya nilai di sekolah, dan tentunya menimbulkan masalah baru.Jika menghadapi masalah keluarga, maka ajak orangtua untuk membicarakan ini dan sampaikan kalau keadaan rumah membuat kita stres. Jika tidak berhasil, maka tidak ada salahnya meminta bantuan dari luar seperti saudara dan guru bimbingan konseling di sekolah.

f. Eating Disorder

Masalah kesehatan juga jadi perhatian penting yang sering dialami remaja. Salah satunya adalah eating disorder. Eating disorder ini jadi masalah kesehatan utama yang sering dihadapi remaja. Tuntutan untuk kurus membuat kita melakukan diet yang salah dan berujung ke eating

disorder. Setelah mendapatkan tanda-tanda eating disorder, kita harus segera menyikapinya. Kunjungi dokter untuk tahu pola diet sehat yang dapat diterapkan.

g. Depression

Remaja juga rentan terhadap depresi. Biasanya, depresi ini sudah mulai dihadapi sejak umur 13 tahun. Banyaknya tekanan yang dialami di masa-masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa membuat kita merasa depresi. Jika dibiarkan, maka depresi dapat berbahaya karena memunculkan keinginan untuk bunuh diri atau melakukan tindakan negatif lainnya, seperti, kekerasan, free sex, dan narkoba. Jika merasakan tanda-tanda depresi, jangan dibiarkan dan segera cari pertolongan. Setidaknya, kita punya seseorang yang bisa dijadikan tempat curhat dan siap menolong.

h. Smoking

Rokok sudah jadi hal yang gampang sekali ditemui di kalangan remaja. Padahal kita semua tahu bahaya merokok, tapi tetap saja mencoba merokok. Seringnya, kita mencoba rokok karena ajakan teman. Karena sudah tahu bahaya merokok, jangan sampai terpengaruh, sekalipun yang mengajak adalah sahabat sendiri. Banyak faktor terjadinya kenakalan remaja secara umum, yaitu pergaulan yang salah, terlibat geng anak nakal, faktor keluarga, faktor media massa. Selain itu, ada faktor biologis yaitu melalui gen pembawa sifat dalam keturunan dapat memunculkan penyimpangan tingkah laku remaja, faktor psigenis, sosiogenis, dan subkultur delikunsi.

Upaya Pencegahan Masalah Kenakalan Remaja a. Upaya preventif dengan cara moralitas

Upaya ini menitikberatkan pada pembinaan moral dan membina mental remaja. Sekolah merupakan wadah yang mampu memberikan kegiatan dan pendidikan yang sesuai kebutuhan anak, serta mampu meningkatkan bakat dan potensi remaja.

b. Upaya preventif dengan cara abolisionistis

Upaya ini mengurangi, menghilangkan sebab-sebab yang mendorong anak remaja melakukan perbuatan-perbuatan nakal. Dalam penerapannya pencegahan ini memerlukan keterlibatan semua pihak dan serangkaian kegiatan dalam sebuah kesinambungan dari masa ke masa. Misalnya,

101

Remaja Kekinian dan Kenakalannya

dari pihak kepolisian terlibat untuk mensosialisasikan ke sekolah-sekolah mengenai aturan-aturan hukum yang mengatur tentang kenakalan remaja.Keterlibatan tokoh masyarakat/agama, melalui organisasi remaja untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kepemudaan yang diminati remaja terkini.

c. Pembinaan dan peningkatan kualitas keluarga

Keluargalah yang paling berperan dalam pencegahan kenakalan remaja. Oleh karena itu, kedua orangtua membina serta mengembangkan kepribadian dan akhlak anak-anak dengan baik. Keluarga harus mampu menjadi teladan yang baik bagi kehidupan remaja itu sendiri. Dimulai dari keluarga yang sehat akan tercipta masyarakat yang sehat berdampak pada lingkungan sosial yang sehat pula.

d. Menyehatkan kembali media massa

Pada upaya ini, menyehatkan kembali materi dan penyajian dalam media massa baik media sosial ataupun media elektronik. Hilangkan segala bentuk berita atau hiburan yang mendorong munculnya kenakalan remaja. Media massa mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam perkembangan mental anak.

e. Membentuk Badan Kesejahteraan Masyarakat dan Badan Remorfatif

Misalnya membangun panti asuhan, melalui tempat ini, anak-anak yang tidak memiliki keluarga akan mendapatkan rasa kasih sayang dan didikan dari pengasuhnya.Badan reformatif untuk memberikan latihan korektif dan asistensi untuk hidup mandiri dan susila kepada anak-anak dan para remaja yang membutuhkan.

f. Membuat Undang-Undang Khusus untuk Pelanggaran dan Kejahatan yang dilakukan oleh anak dan remaja

g. Menyelenggarakan Diskusi Kelompok daan Bimbingan Kelompok untuk membangun komunikasi manusiawi diatara para remaja nakal dan masyarakat luar.

Remaja kekinian dan kenakalannya merupakan tanggungjawab bersama seluruh elemen masyarakat. Jika keluarga sehat, masyarakat sehat, sekolah sehat, maka akan tercipta generasi yang baik yaitu generasi yang berprestasi dan menginspirasi sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Laning, Vina Dwi. 2008. Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya.

103

Dalam dokumen MENYELAMATKAN MASA DEPAN GENERASI EMAS B (Halaman 123-129)