• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika dan Integritas

Dalam dokumen Bahasa Indonesian G4 Part Two (Halaman 60-63)

Pengungkapan Standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang: Ÿ Nilai, prinsip, standar, dan norma organisasi

Ÿ Mekanisme internal dan eksternal untuk memperoleh masukan mengenai perilaku etis dan taat hukum

Ÿ Mekanisme internal dan eksternal untuk melaporkan permasalahan tentang perilaku yang tidak etis atau melanggar hukum dan masalah integritas

G4-56

a. Jelaskan nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku organisasi seperti pedoman perilaku dan kode etik.

PANDUAN

Penyusunan

Identiikasi bagaimana nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku organisasi (seperti pedoman perilaku, kode etik) telah dikembangkan, disetujui, dan diterapkan, termasuk:

Ÿ Apakah pelatihan diberikan secara rutin kepada semua anggota badan tata kelola, karyawan, dan mitra bisnis yang ada serta yang baru.

Ÿ Apakah perlu dibaca dan ditandatangani secara rutin oleh semua anggota badan tata kelola, karyawan, dan mitra bisnis yang ada serta yang baru.

Ÿ Apakah organisasi telah menetapkan posisi tingkat eksekutif atau posisi dengan tanggung jawab untuk semua itu Ÿ Jika berlaku, apakah tersedia dalam berbagai bahasa untuk

menjangkau semua anggota badan tata kelola, karyawan, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya

Peran badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior dalam mengembangkan, menyetujui, dan memperbarui laporan nilai organisasi yang tercakup dalam G4-42.

G4-57

a. Laporkan mekanisme internal dan eksternal untuk memperoleh masukan tentang perilaku etis dan sah menurut hukum, dan perkara yang berkaitan dengan integritas organisasi, seperti saluran bantuan atau saluran saran.

PANDUAN

Uraian mekanisme internal dan eksternal untuk mendapatkan saran mengenai perilaku yang beretika dan taat hukum, serta persoalan yang berkaitan dengan integritas, bisa termasuk:

Ÿ Siapa yang ditunjuk untuk tanggung jawab keseluruhan atas mekanisme untuk memperoleh masukan

Ÿ Apakah ada mekanisme untuk mendapatkan saran dari luar organisasi

Ÿ Apakah dan bagaimana karyawan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya diinformasikan mengenai mekanisme memperoleh masukan

Ÿ Ketersediaan dan aksesibilitas mekanisme untuk memperoleh masukan melalui karyawan dan mitra

bisnis (seperti jumlah total jam per hari, hari per minggu, ketersediaan dalam bahasa lokal)

Ÿ Apakah permintaan masukan diperlakukan sebagai hal yang sifatnya rahasia

Ÿ Apakah mekanisme untuk mendapatkan saran memperbolehkan permintaan masukan secara anonim Ÿ Jumlah total permintaan masukan yang diterima selama

periode pelaporan melalui mekanisme organisasi untuk mendapatkan masukan, termasuk persentase permintaan yang dijawab selama periode pelaporan dan Uraian jenis permintaan yang diterima

Ÿ Tingkat kepuasan bagi pihak yang menggunakan mekanisme untuk mendapatkan masukan tersebut

G4-58

a. Laporkan mekanisme internal dan eksternal untuk melaporkan masalah terkait perilaku tidak etis dan melanggar hukum, dan masalah yang terkait dengan integritas organisasi, seperti eskalasi melalui manajemen lini, mekanisme pengungkapan, atau

hotline.

PANDUAN

Uraian mekanisme internal dan eksternal untuk permasalahan pelaporan tentang perilaku yang tidak etis atau melanggar hukum, serta perkara yang berkaitan dengan integritas, bisa termasuk:

Ÿ Siapa yang ditunjuk atas tanggung jawab keseluruhan tentang mekanisme pelaporan

Ÿ Apakah ada mekanisme pelaporan untuk mendapatkan masukan dari luar organisasi

Ÿ Ketersediaan dan aksesibilitas mekanisme pelaporan bagi karyawan dan mitra bisnis (seperti jumlah total jam per hari, hari per minggu, ketersediaan dalam bahasa lokal)

Ÿ Apakah dan bagaimana karyawan, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya diinformasikan mengenai mekanisme pelaporan

Ÿ Apakah pelatihan tentang mekanisme pelaporan diberikan kepada karyawan dan mitra bisnis

Ÿ Apakah permasalahan diperlakukan sebagai rahasia

Ÿ Apakah mekanisme memungkinkan pelaporan

permasalahan secara anonim, jika diizinkan oleh undang- undang

Ÿ Apakah organisasi memiliki kebijakan non-pembalasan Ÿ Proses yang digunakan untuk menginvestigasi

permasalahan

Ÿ Jumlah total permasalahan yang diungkapkan selama periode pelaporan, termasuk persentase yang ditangani, diselesaikan dan ditemukan tidak terbukti kebenarannya selama periode pelaporan, dan jenis pelanggaran yang dilaporkan

Ÿ Tingkat kepuasan bagi pihak yang menggunakan mekanisme pelaporan tersebut

Deinisi

Lihat Daftar Istilah di Panduan Penerapan, hlm. 244 Ÿ Mekanisme untuk melaporkan permasalahan tentang

perilaku tidak etis atau melanggar hukum dan masalah yang terkait dengan integritas

4.2 PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS

Pedoman ini mengatur Pengungkapan Standar Khusus ke dalam tiga Kategori - Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial. Kategori Sosial lebih lanjut dibagi ke dalam empat sub- Kategori, yaitu Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja, Hak Asasi Manusia, Masyarakat, dan Tanggung Jawab atas Produk.

Aspek GRI ditetapkan dalam setiap Kategori. Tabel 1 di bawah ini memberikan gambaran keseluruhan mengenai Kategori dan Aspek.

Laporan keberlanjutan organisasi menyajikan informasi terkait dengan Aspek Material, yaitu aspek yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial organisasi; atau yang secara nyata memengaruhi asesmen dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan.

Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk Menentukan Konten Laporan dirancang untuk membantu organisasi dalam mengidentiikasi Aspek Material dan Boundary dan untuk menunjukkan di mana pengaruhnya diidentiikasi sebagai penting. (Uraian Prinsip-prinsip tersebut, sekaligus Pedoman tentang cara menerapkannya, dapat ditemukan dalam Panduan Penerapan

di hlm. 9-13 dan hlm. 31-40).

Informasi yang dilaporkan untuk setiap Aspek Material yang teridentiikasi dapat diungkapkan sebagai DMA dan sebagai Indikator.

Dimensi keberlanjutan ekonomi terkait dengan dampak organisasi terhadap keadaan ekonomi dari para pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global. Hal ini tidak berfokus pada kondisi keuangan organisasi.

TABEL 1: KATEGORI DAN ASPEK DALAM PEDOMAN

Kategori Ekonomi Lingkungan

Aspek VIII Ÿ Kinerja Ekonomi Ÿ Keberadaan di Pasar

Ÿ Dampak Ekonomi Tidak Langsung Ÿ Praktik Pengadaan Ÿ Bahan Ÿ Energi Ÿ Air Ÿ Keanekaragaman Hayati Ÿ Emisi

Ÿ Eluen dan Limbah Ÿ Produk dan Jasa Ÿ Kepatuhan Ÿ Transportasi Ÿ Lain-lain

Ÿ Asesmen Pemasok atas Lingkungan

Ÿ Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan Kategori Sosial

Sub- Kategori

Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja

Hak Asasi Manusia Masyarakat Tanggung Jawab atas Produk

Aspek VIII Ÿ Kepegawaian Ÿ Hubungan Industrial Ÿ Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ÿ Pelatihan dan Pendidikan Ÿ Keberagaman dan Kesetaraan Peluang Ÿ Kesetaraan Remunerasi

Perempuan dan Laki-laki Ÿ Asesmen Pemasok atas

Praktik Ketenagakerjaan Ÿ Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan Ÿ Investasi Ÿ Non-diskriminasi

Ÿ Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama Ÿ Pekerja Anak

Ÿ Pekerja Paksa atau Wajib Kerja

Ÿ Praktik Pengamanan Ÿ Hak Adat

Ÿ Asesmen

Ÿ Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia Ÿ Mekanisme Pengaduan

Masalah Hak Asasi Manusia

Ÿ Masyarakat Lokal Ÿ Anti-korupsi Ÿ Kebijakan Publik Ÿ Anti Persaingan Ÿ Kepatuhan Ÿ Asesmen Pemasok

atas Dampak pada Masyarakat Ÿ Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat Ÿ Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

Ÿ Pelabelan Produk dan Jasa

Ÿ Komunikasi Pemasaran Ÿ Privasi Pelanggan Ÿ Kepatuhan

VIII Kata topik digunakan dalam Pedoman ini untuk merujuk pada semua kemungkinan subjek keberlanjutan. Kata Aspek digunakan dalam Pedoman untuk merujuk pada daftar subjek yang tercakup dalam Pedoman.

Dalam dokumen Bahasa Indonesian G4 Part Two (Halaman 60-63)