• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Karakter Siswa di SMP Islam Al-Azhar Kota Salatiga Tahun

BAB IV: ANALISIS DATA

DAFTAR PRESTASI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18 SALATIGA

D. Faktor-faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Karakter Siswa di SMP Islam Al-Azhar Kota Salatiga Tahun

Berdasarkan hasil penelitian baik melalui observasi dan wawancara, ada beberapa hambatan yang dihadapi sekolah dalam implementasi pendidikan karakter siswanya. Hambatan yang dialami sekolah sangat beragam. Ada faktor dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern) siswa itu sendiri, diantaranya adalah:

a. Faktor Intern

Gunawan (2012: 19-21) mengungkapkan bahwa faktor penghambat pembentukan karakter siswa dari dalam atau faktor intern dipengaruhi

111

oleh insting atau naluri, adat atau kebiasaan, kehendak atau kemauan, suara batin atau suara hati, dan keturunan.

Hampir sama dengan pendapat Gunawan, faktor penghambat dari dalam (intern) yang dialami siswa di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga antara lain:

1) Keadaan siswa itu sendiri, siswa usia SMP itu kalau secara psikologi masih labil, masih ingin mencari jati diri dan ingin mencoba sesuatu yang baru terutama yang negatif-negatif. Solusinya adalah dengan terus mengingatkan dan membimbing, karena pendidikan karakter itu tidak serta merta berhasil sesuai dengan keinginan, tetapi membutuhkan proses dan waktu yang lama.

2) Keberagaman karakter siswa dan beberapa siswa yang sulit diatur serta keterbatasan guru dalam mengawasi perilaku siswa, sehingga membuat sulit untuk mengimplementasikanpendidikan karakter pada siswa.

b. Faktor Ekstern

1)Lingkungan bergaul di luar sekolah, perbedaan kebudayaan di rumah dan di sekolah. Jika di sekolah siswa memang sudah diajarkan karakter-karakter baik, belum tentu saat di rumah siswa melaksanakan hal tersebut. Terkadang masih ada orang tua di rumah yang belum mendukung pendidikan karakter dan

112

tujuan pendidikan sekolah. Jadi tujuan pendidikan di sekolah belum satu sinergis dengan budaya yang dilakukan di rumah. 2)Terbatasnya kontrol sekolah seteleh siswa pulang sekolah. Dalam

hal ini pihak sekolah tidak dapat memantau kegiatan anak di luar sekolah secara intens, untuk menjembatani antara pihak sekolah dengan orang tua maka diperlukan buku penghubung agar semua bisa mengetahui, dan bisa menjalin komunikasi serta koordinasi yang baik antara pihak sekolah, siswa dan orang tua. 3)Pengaruh media, seperti televisi, handphone, internet, facebook,

instagram, twetter, dan lain sebagainya yang didalamnya mengandung unsur positifmaupun negatif. Informasi yang tidak terbendung melalui medsos, jika siswa tidak pandai dalam menggunakannya maka akan berdampak buruk bagi siswa. Solusinya, pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua/ wali murid untuk selalu mengontrol dan membimbing, mengawasi dan mendampingi putera-puterinya di rumah agar tidak menggunakan medsos mereka secara salah dan berlebihan. Dengan diketahuinya faktor-faktor penghambat dalam implementasi pendidikan karakter siswa di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga, diharapkan pihak sekolah mampu menemukan solusi agar implementasi pendidikan karakter berjalan lebih baik lagi.

113 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa konsep pendidikan karakter yang dikembangkan di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga adalah dengan berkonsep kepada nilai dan ajaran agama Islam, unggah-ungguh dan budaya Jawa, visi dan misi sekolah, serta tata tertib sekolah.

Implementasi pendidikan karakter siswa di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga dilakukan dengan implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar dan dengan pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar (pembiasaan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat, serta sistem reward and punishment) serta implementasi pendidikan karakte berbasis fikiran yang diwujudkan dengan pembacaan ikrar, pemberian nasihat serta motivasi kepada siswa. Bukan hanya siswa saja yang mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah, akan tetapi semua warga sekolah seperti kepala sekolah dan semua guru.

Faktor yang mendukung implementasi pendidikan karakter siswa di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam diri siswa tersebut dan faktor dari luar. Faktor dari dalam yaitu kesdaran siswa itu sendiri dalam melaksanakan atau menerapkan karakter

114

pada dirinya. Sedangkan faktor dali luar diantaranya adalah visi dan misi sekolah, kekuatan dari guru, kegiatan yang sudah terprogram, prinsip kebersamaan, kerj sama, kekeluargaan dari semua anggota atau warga sekolah seperti siswa, guru, yayasan, dan orang tua, jumlah siswa yang sedikit sehingga mudah untuk mengontrol, sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang memadai, serta lingkungan sekolah yang kondusif.

Faktor yang menjadi penghambat implementasi pendidikan karakter siswa di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga, juga meliputi faktor

intern dan faktor ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi adalah keadaan siswa itu sendiri, serta keberagaman karakter siswa sehingga sulit untuk diatur. Faktor ekstern yang mempengaruhi adalah antara lainlingkungan bergaul, perbedaan budaya sekolah dengan budaya di rumah, kurangnya kontrol dari guru dan orang tua, serta pengaruh media sosial.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga terkait implementasi pendidikan karakter siswa, dapat direkomendasikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk pihak sekolah, hendaknya melakukan komunikasi yang lebih banyak agar meningkatkan peran orang tua dengan mengadakan pertemuan secara rutin untuk membentuk kesadaran pentingnya pendidikan karakter anak.

115

2. Untuk kepala sekolah, berdasarkan pengamatan penulis, implementasi pendidikan karakter siswa di SMP Islam Al-Azhar 18 Kota Salatiga sudah bagus dan mencakup semua ruang lingkup. Semoga dapat lebih dioptimalkan dengan kreatifitas-kreatifitas baru dan pemberian keteladanan.

3. Untuk guru, sebagai pemberi informasi sekaligus pendidik dan pembimbing, harus mampu menjalankan pendidikan karakter seefektif mungkin dan menggunakan seluruh kompetensi yang dimiliki untuk melaksanakan tugasnya serta sikap penuh kasih sayang dalam lingkungan sekolah.

4. Untuk orang tua/ wali murid diharapkan selalu mendukung program kegiatan sekolah untuk mencapai program pendidikan karakter yang maksimal, selalu mengawasi pergaulan putera-puterinya ketika di luar jam belajar di sekolah, dan ciptakan komunikasi yang baik antara orang tua/ wali murid dengan pihak sekolah.

5. Untuk siswa, harus menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dengan baik dan benar, karena hal ini demi kebaikan di masa yang akan datang. Selain itu, siswa harus hormat, patuh, serta menjaga sopan santun kepada guru dan orang yang lebih tua.