• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: ANALISIS DATA

HASIL WAWANCARA

B. Bagaimana implementasi pendidikan karakter siswa di SMP Islam Al Azhar 18 Kota Salatiga tahun 2017?

8. MB, pada hari Kamis, 23 Februari 2017 di Ruang Guru pukul 11.40 WIB

Ya kita kalau anak tertib, disiplin kita nilai dengan baik. Sebelumnya sudah saya umumkan dahulu ketika awal pertemuan, jadi anak sudah tau aturan mainnya dalam mapel yang saya ajarkan, kemudian jika ada yang belum bisa maka saya akan terus melakukan bimbingan, meskipun diluar jam pelajaran. Bukannya membeda mbedakan pelayanan anak, tetapi kalau yang seperti itu memang lebih saya perhatikan agar bisa sama dengan yang lain.

9. AS, pada hari Jum’at, 24 Februari 2017 di Ruang Guru pukul 12.10

WIB

Pendidikan karakter itu harus dimasukkan ke dalam pembelajaran setiap kali masuk, di RPP juga kita masukkan pendidikan karakter. Strategi dalam implementasi pendidikan karakter, yang pertama kalau menurut saya, teladan itu penting, jadi sebelum kita memberitahukan yang baik dan yang buruk kita harus memberi contoh hal yang baik. Kemudian yang kedua, selalu mengingatkan mereka dan mengkaitkan pembelajaran itu dengan muatan imtaq. Muatan imtaq itu menjadi ciri khas kita di al azhar, di mana apapun materinya harus merujuk pada satu sumber yang kita akui kebenarannya yaitu Al-Qur‟an. Itu yang harus selalu kita ingatkan, misalkan ada anak yang melakukan pelanggaran kemudian kita ingatkan lagi apa tujuan pembelajaran ini?, muatan imtaqnya apa?, gitu. Terus peran saya selaku wali kelas, setiap saya masuk kelas setiap itu pula saya melakukan pembinaan meskipun durasinya hanya 5 sampai 10 menit. Nanti kalau sekiranya ada hal yang penting saya akan masuk kelas untuk melakukan pembinaan. Dan juga pembinaan di luar kelas itu juga saya lakukan untuk anak-anak tertentu. Sebagai contoh pembinaan di luar kelas, misalkan ada laporan anak, baik dari anak yang bermasalah itu sendiri maupun teman-temannya nanti akan saya panggil, akan saya ajak sharing. Jadi saya terbiasa menekankan kepada anak-anak bahwa wali kelas memanggil anak itu bukan karena ada masalah atau pelanggaran tetapi butuh komunikasi supaya tidak terjadi misskomunikasi.

15

10.IR, pada hari Kamis, 23 Februari 2017 di Ruang Guru pukul 14.40 WIB

Dengan membiasakan kedisiplinan siswa untuk melaksanakan tugas, dan saya tidak bisa melaksanakan sendiri dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kalo pembimbing dari dalam hanya bertugas mengabsen dan mengkondisikan anak-anak, sedangkan guru ekstrakurikuler dari luar hanya melaksanakan saja sesuai dengan ketentuan. Strategi dalam pelaksanaanya ya dengan memberikan sanksi kepada anak yang melanggar, misalnya ada anak yang membolos ekstrakurikuler esoknya kita panggil kemudian kita beri teguran, kedua dengan memberi sanksi seperti PBB atau latihan fisik agar anak jera dan menjadi disiplin lagi. 11.TM, pada hari Kamis, 23 Februari 2017 di Koridor Sekolah pukul

11.00 WIB

Pendidikan karakter saya dimulai dari pembiasaan ketika awal pembelajaran saya membiasakan anak untuk berdoa, membaca basmalah tujuannya adalah mengingat Allah. Jadi ketika belajar Allah selalu bersama mereka insyaa allah semua akan diberi kelancaran dan ilmu yang saya sampaikan bisa bermanfaat, yang kedua adalah mengecek kerapian kelas berarti mengecek kedisiplinan anak terlebih dahulu. Sebelum pembelajaran kelas harus bersih dan nyaman. Ketiga, pada saat KBM sya membiasakan anak utk jujur dan bertanggung jawab. Biasanya saya melihat di agenda pelajaran saya, dan saya bertanya apakan ada PR? Dan anak menjawab jujur, iya ada. Kemudian saya bertanya lagi apakah sudah dikerjakan?, itu termasuk nilai karakter tanggung jawab. Kemudian ketika pembelajaran saya juga menerapkan keaktifan bertanya dan menghargai pendapat orang lain. Disitu saya tidak membenarkan dan menyalahkan, biarkan anak-anak yang mengkritisi terlebih dahulu. Terus kalau di Al- Azhar RPP nya ada muatan imtaq, apapun pelajaran yang disampaikan. Misalnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca, dalam al qur‟an Allah swt menyuruh umatnya untuk membaca dan belajar. Kemudian yang terakhir ya untuk pembelajaran terakhir anak-anak untuk disiplin, berdoa, dan mencatat targetnya harus dikumpulkan kapan. Dalam pelaksanaannya saya juga menerapkan sistem reward and punishment, misalnya ketika mereka saya suruh membuat kalimat konjungsi, jika tidak bisa maka saya suruh maju nanti saya minta untuk melisankan lagi dalam bentuk yang banyak. Tapi kalau reward, saya pernah memberikan hadiah. Misalnya puisi atau cerpennya paling bagus, saya berikan nilai plus, kemudian kalau tidak secara murah meriah hanya saya berikan tepuk tangan, biasanya anak-anak sudah seneng dan merasa dihargai.

12.MA, pada hari Sabtu, 25 Februari 2017 di Ruang Guru pukul 11.00 WIB

Pendidikan karakter di Al-Azhar memang harus diterapkan, terutama nilai keislaman. Dan itu sudah tercantum di RPP. Jadi dalam pendidikan karakter di Al-Azhar harus menanamkan karakter terutama nilai-nilai keislaman. Kalau dalam KBM bahasa arab, biasanya ada kata mutiara di dalam buku paketnya. Dan itu dari makna yang terkandung di sana adalah

16

menanamkan pendidikan karakter yang selalu saya sampaikan setiap pertemuan. Peran saya sebagai wali kelas, setiap seminggu itu ada pembinaan, kalau di sini wali kelas diwajibkan mengawasi siswanya setiap hari. Begitu pula dengan saya, sebisa mungkin kalau ada waktu selo saya selalu mengawasi, dan jika melihat dan mendengarkan bicara anak yang kurang baik, sayang langsung menegur. Tidak hanya di dalam sekolah, di luar sekolahpun saya juga mengawasi lewat medsos, jadi apapun statusnya atau postingan saya tau, kalaupun tidak saya ketahui sendiri, saya selalu wanti-wanti kepada siswa untuk menginformasikan apapun temannya jika kurang baik.

13.OD, pada hari Jum’at, 24 Februari 2017 di Ruang Guru pukul 09.00

WIB

Implementasinya itu melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan ke siswa, misalnya itu berdoa dulu sebelum belajar itu menerapkan nilai religius, disiplin dalam mengumpulkan tugas, tanggungg jawab dalam mengerjakan tugas, dan masih banyak lagi. Kemudian selalu mengintegrasikan dalam pembelajaran, karena di RPP pun juga sudah ada nilai-nilai karakter yang akan di sampaikan, misalnya muatan imtaq yang selalu disisipkan. Dan menegur siswa pada saat siswa melakukan hal-hal yang kurang baik, menegur dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan siswa menjadi down. Misalnya ketika Lamda (Latihan Mengerjaka dengan Akurat) itu kan ketika diumumkan hasil nilai, jika nilai siswa jelek, berarti siswa harus memakai co-card warna merah yang isinya “Alhamdulillah, aku tetap semangat”, kemudian kalau nilainya baik memakaui co-card warna kuning yang tulisannya “ Yaa Allah, mudahkanlah jalan fikiranku”. Itu merupakan bentuk reward and punishment agar siswa lebih semangat lagi dalam belajar.

14.HL, pada hari Kamis, 23 Februari 2017 di Ruang Guru pukul 09.30 WIB

Implementasi pendidikan karakter di sini ya dengan peneladanan dari guru itu sendiri. Guru merupakan tokoh yang dapat digugu dan ditiru, jadi sebisa mungkin guru haru memberikan contoh yang baik. Kan anak itu bisa melakukan sesuatu hal bukan dari apa yang mereka dengar saja, tapi juga yang paling berpengaruh adalah dari apa yang dia lihat, yaitu tentang peneladanan itu tadi. Selain itu program-program pembiasaan mulai dari pagi sampai siswa pulng sekolah, seperti ikrar, sholat dhuha, tadarus, dan lain-lain.

15.AT, pada hari Jum’at, 24 Februari 2017 di Ruang UKS pukul 12.40

WIB

Di Al-Azhar kan di RPP itu memang sudah ada muatan imtaqnya, sehingga dalam pembelajaran atau materi selalu disisipkan imtaq yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Selain itu sebagai wali kelas saya selalu memberikan motivasi kepada siswa, atau mungkin jika ada salah seorang anak yang melanggar, maka memberikan pembinaan khusus, mmanggil anak untuk sharing dan mencari solusinya. Kalau di luar kelas ya, pembiasaan-pembiasaan yang berkaitan dengan pendidikan

17

karakter, sepeti berjabat tangan, salam, dan sapa, melakukan sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah, dan lain sebagainya.

16.KS, pada hari Jum’at, 24 Februari 2017 di Ruang Tamu pukul 09.20

WIB

Kalau tugas mengajar itu pasti, tapi untuk menanamkan pendidikan karakter ya biasanya membuat aturan dulu membuat kesepakatan awal, kalo anak begini sanksinya begini. Misalnya jika anak-anak mengeluarkan kata-kata tidak sepantasnya, maksudnya tidak sopan atau mengejek temannya, maka saya pakai penghapus diusapkan sebagai pertanda bahwa oo kalo begini itu tidak boleh, paling seperti itu. Terus membuat kesepakatan lagi kalau nanti misalnya anak mau izin ke kamar mandi harus bagaimana, paling seperti itu untuk menanamkan karakter anak. Kalau sebagai wali kelas ya ini yang kadang-kadang berat juga. Karena setiap kali masuk pelajaran di kelas saya sendiri langsung peran ganda, selain menjadi guru mapel saya juga sebagai wali kelas. Biasanya mengambil beberapa menit dulu untuk memotivasi dan pembinaan. Ya sebisa mungkin terus mengingatkan, mengarahkan anak, dan yang penting itu tidak jueh. Meskipun ada waktu khusus, setiap hari sabtu tapi biasanya terbentur dengan jadwal lain. Akhirnya sebagai inisiatif wali kelas selalu mengambil jam mengajar itu sendiri

17.AA, pada hari Kamis, 23 Februari 2017 di Ruang Guru pukul 09.15 WIB

Ya tentunya itu tadi, dengan cara mengajar yang disisipi muatan imtaq. Misalnya saya mengajar tentang uang, bank mungkin ada kaitanya dengan hadis riba itu selalu saya smpaikan. Sebisa mungkin saya memberi motivasi kepada anak-anak, sbagai guru yang baik setidaknya harus bisa memberi contoh agar anak-anak tidak menyepelekan. Sebagai wali kelas 9A kebetulan cowoknya itu, selalu tersandung masalah, sering bolos, melanggar peraturan. Penanganannya tentunya selain saya memberitahu harus berkolaborasi dengan wali murid, ketika apa yang sampaikan di sekolah harus berkesinambungan. Saya juga selalu mencari cara agar anak-anak ketika keluar dari sini mempunyai karakter yang baik. Selain itu strategi saya dalam pembentukan karakter anak saya juga menerapkan sistem reward dan punishment. Itu saya anggap penting, ketika anak melakukan hal positif selalu saya puji agar termotivasi untuk menjadi lebih baik. Kemudian untuk punishment, misalnya membolos saya menghukum yang ada hikmahnya seperti nulis istighfar 100 kali, nulis doa setelah sholat berapa kali.

18

C. Apa saja faktor pendukung implementasi pendidikan karakter siswa di