BAB IV: ANALISIS DATA
LANDASAN TEORI A Pengertian Karakter
E. Nilai-nilai Karakter
Pendidikan karakter memuat nilai-nilai yang perlu ditanamkan, ditumbuhkan dan dikembangkan kepada peserta didik. Menurut Gunawan (2012: 31) nilai adalah rujukan untuk bertindak, nilai merupakan standar untuk mempertimbangkan dan meraih perilaku tentang baik atau tidak baik dilakukan. Selanjutnya Richard Eyre dan Linda (dalam Gunawan, 2012: 31) menyebutkan bahwa nilai yang benar dan universal adalah nilai yang menghasilkan suatu perilaku dan perilaku itu berdampak positif, baik bagi yang menjalankan maupun bagi orang lain. Nilai-nilai yang dikembangkan tersebut tidak lepas dari budaya bangsa. Budaya bangsa merupakan sistem nilai yang dihayati, diartikan sebagai keseluruhan sistem berfikir tentang tata nilai, moral, norma, dan keyakinan manusia yang dihasilkan masyarakat.
33
Lickona (2015: 74), menegaskan bahwa sikap hormat dan tanggung jawab adalah dua nilai karakter dasar yang harus diajarkan di sekolah. Bentuk-bentuk nilai lain yang sebaiknya diajarkan di sekolah adalah kejujuran, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin diri, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama, keberanian, dan sikap demokratis. Nilai-nilai khusus tersebut merupakan bentuk dari rasa hormat dan tanggung jawab ataupun sebagai media pendukung untuk bersikap hormat dan bertanggung jawab.
Menurut Dr. Sukamto (dalam Muslich, 2011: 79) nilai-nilai yang perlu diajarkan pada anak mencakup:
1.Kejujuran;
2.Loyalitas dan dapat diandalkan; 3.Hormat;
4.Cinta;
5.Ketidak egoisan dan sensitifitas; 6.Baik hati dan pertemanan; 7.Keberanian;
8.Kedamaian;
9.Mandiri dan potensial; 10.Disiplin diri dan moderasi; 11.Kesetiaan dan kemurnian; dan 12.Keadilan dan kasih sayang.
34
Kemendiknas (dalam Gunawan, 2012: 33-35) melansir bahwa berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah mengelompokkan nilai karakter menjadi lima, yaitu:
1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa
Nilai ini berkaitan dengan pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau ajaran agamanya. Nilai ini lebih lanjut diuraikan oleh Samani (2012: 47), nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan antaranya adalah berdisiplin, beriman, bertakwa, berpikir jauh ke depan, bersyukur, jujur, mawas diri, pemaaf, pemurah, dan pengabdian.
2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a. Jujur, merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. b. Bertanggung jawab, merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya di lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
c. Gaya hidup sehat, merupakan segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
35
d. Disiplin, adalah suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh dalam berbagai ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras, merupakan suatu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar atau pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. f. Percaya diri, merupakan sikap yakin akan kemampuan diri sendiri
terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. g. Berjiwa wirausaha, merupakan sikap dan perilaku yang mandiri dan
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, yaitu berfikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki. i. Mandiri, suatu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
j. Ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
k. Cinta Ilmu, cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
36
3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, merupakan sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/ hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/ kewajiban diri sendiri serta orang lain.
b. Patuh pada aturan-aturan sosial, yaitu sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum. c. Menghargai karya dan prestasi orang lain, yaitu sikap dan tindakan
yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. d. Santun, yaitu sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa
maupun tata perilakunya ke semua orang.
e. Demokratis, yaitu cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
5. Nilai kebangsaan, yaitu cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
37
a. Nasionalis, yaitu cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
b. Menghargai keberagaman, yaitu sikap memberikan respek/ hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.
Nilai-nilai yang disebutkan di atas merupakan nilai-nilai yang mendasari program sekolah yang menerapkan pendidikan karakter dalam menyiapkan peserta didik yang cerdas dan memiliki karakter yang baik. Kepala sekolah beserta stakeholders harus saling mendukung dalam menerapkan pendidikan karakter, mengingat pendidikan karakter tidak sepenuhnya dituangkan dalam mata pelajaran khusus (hidden curriculum) namun terintegrasi secara sistematis dengan menitikberatkan pada nilai-nilai pendidikan karakter yang telah diterapkan.