Perhatikanlah gambar 4.1.1 di bawah! Bila ka- mu melihat suatu wilayah dari dalam pesawat, kenampakan serupa gambar itulah yang akan terlihat (laut, jalan, sawah, permukiman, lapang- an, dan lain-lain).
P
ernahkah kamu melihat peta kota tempat tinggalmu? Dengan melihat peta itu, tentu kamu dapat mengetahui nama jalan, nama tempat, atau letak suatu tempat. Seseorang yang baru tiba di suatu daerah dapat memperoleh infor- masi lokasi dengan membaca peta daerah ber- sangkutan. Saat kamu tersesat, mungkin orang lain akan memberi peta petunjuk.Dalam kegiatan sehari-hari, manusia memer- lukan informasi tentang lokasi, situasi, dan kon- disi tertentu. Informasi dapat diberikan dalam ben- tuk peta. Peta diperlukan untuk berbagai kepen- tingan. Bidang-bidang tertentu bahkan memerlu- kan peta sebagai sumber informasi yang sangat penting dan vital. Misalnya: bidang transportasi, bidang militer, bidang pariwisata, dan lain-lain.
Sejauh manakah kamu mengenal peta? Bukalah wawasanmu melalui diskusi dalam kelompok kecil dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Diskusikan dalam sebuah kelompok kecil!
1. Apakah peta itu?
2. Sebutkan berbagai informasi yang dapat kamu peroleh dari sebuah peta!
3. Apakah manfaat peta dalam kehidupan kita? 4. Pernahkah kamu menggunakan peta? Kumpul-
kan jawaban dari seluruh anggota kelompok! 5. Dapatkah kamu sebutkan berbagai kegiatan yang
membutuhkan peta?
Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
Gambar 4.1.1 Pemandangan dari pesawat
Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar
Berbagai kenampakan seperti itulah yang ingin digambarkan oleh sebuah peta. Namun tidaklah mungkin menggambarkan semua kenampakan itu
Dalam kehidupan sehari-hari, peta berguna se- bagai alat peraga, alat laporan, serta alat analisis dan perencanaan pembangunan. Itulah sebabnya beberapa bidang tertentu sangat memerlukan peta. Misalnya bidang militer, pariwisata, dan lain-lain. Cabang ilmu yang khusus mempelajari seluk beluk peta disebut kartografi. Ahli dalam bidang kar- tografi disebut kartograf. Asosiasi kartografi Inter- nasional adalah International Cartographic Association.
4.1.2 Jenis-jenis Peta dan
Pemanfaatannya
Kamu dapat menemukan berbagai jenis peta yang berbeda satu sama lain. Berbeda penyajian, kegunaan, atau ukuran dan cakupan wilayah yang dipetakan. Lihatlah contoh pada gambar 4.1.2!
Berbagai jenis peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu menurut skala dan menurut isi peta.
A. Jenis peta menurut skalanya
Jika menggolongkan peta berdasarkan skala, akan kamu jumpai jenis peta sebagai berikut. Peta kadaster: berskala 1 : 100 - 1 : 5.000. Peta skala besar: berskala 1: 50.000 - 1 : 250.000.
Peta berskala 1:50.000 disebut peta detail dan peta berskala 1:250.000 disebut peta ikhtisar. Peta skala sedang: berskala 1 : 250.000 sampai
dengan 1 : 500.000.
Peta skala kecil: berskala 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000.
Peta geografi: berskala 1 : 1.000.000 atau lebih.
B. Jenis peta menurut isinya
a. Peta umumPeta umum memuat gambaran kenampakan umum permukaan bumi. Kenampakan umum ter- diri atas kenampakan alami (sungai, danau, gu- nung, teluk, dan sebagainya) dan kenampakan budaya (jalan, waduk, bangunan, dan sebagainya). Contoh peta umum, adalah:
Peta Topografis (peta umum berskala besar). Peta Chorografis (peta umum skala sedang). Peta Dunia (peta umum berskala kecil). b. Peta khusus
Peta khusus (peta tematik) menggambarkan ke- nampakan khusus atau mempunyai tema khusus. Contoh peta khusus adalah:
Peta administratif: menunjukkan batas-batas administratif suatu wilayah.
Peta pariwisata: menggambarkan objek-objek wisata serta fasilitas kepariwisataan.
Peta transportasi menggambarkan jaringan ja- lan lalu lintas.
Peta vegetasi: menggambarkan persebaran jenis-jenis vegetasi di suatu daerah.
Peta iklim: menggambarkan kondisi unsur- unsur dan tipe iklim suatu wilayah.
Peta tambang: menggambarkan lokasi tempat- tempat pertambangan dan persebaran deposit atau bahan-bahan tambang.
4.1.3 Unsur-unsur Peta
Sebuah peta harus memuat unsur-unsur ke- lengkapan agar informasi dapat dibaca dengan jelas. Unsur-unsur peta dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 4.1.2 Contoh beberapa jenis peta a. Peta kenegaraan dunia
c. Peta gerakan angin b. Peta jalur transportasi
1028 10241020 1016 1012 1008 1004 1000 996 992 RENDAH 1016 1020
Sumber: Sumber peta: Atlas IPS Indonesia dan Dunia - Indo Prima Sarana, 2006.
Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar
Sumber:
Peta
A. Judul peta
Setiap peta harus mencantumkan judul peta.
Judul peta memberi petunjuk tentang isi dan tipe
peta. Melalui judul peta dapat diketahui wilayah yang dipetakan dan data yang diinformasikan.
Pada peta, judul dapat diletakkan di sembarang tempat, asalkan tidak mengganggu peta utama.
B. Skala peta
Skala peta adalah angka yang menunjukkan per-
bandingan jarak pada peta dan jarak sesungguh- nya di muka bumi. Skala peta diletakkan di bawah judul peta.
a. Jenis skala peta
Terdapat tiga jenis skala peta, yaitu skala angka,
skala grafik, dan skala verbal.
1. Skala angka (Numerical scale)
Skala angka adalah skala yang dinyatakan da-
lam bentuk angka, baik angka bulat maupun angka pecahan. Skala angka dalam bentuk pecahan dise- but skala pecahan (representative fraction).
Contoh:
Skala angka bulat misalnya 1 : 50.000 Skala angka pecahan 1
50.000
Skala di atas berarti: satu satuan cm pada peta mewakili 50.000 cm atau 500 m atau 0,5 km ukuran di lapangan. Jika dalam satuan inci, berarti1 inci pada peta mewakili 50.000 inci di lapangan (1 inci = 4 mil). Jadi, ukuran di lapangan 50.000 kali lebih besar daripada di dalam peta.
2. Skala grafik (Graphic scale)
Skala grafik ditunjukkan oleh garis lurus yang
dibagi dalam beberapa bagian. Setiap bagian me- nunjukkan satuan panjang yang sama.
Contoh:
Skala di atas berarti bahwa satu ruas garis me- wakili 1 km. Jika satu ruas garis panjangnya 1 cm berarti 1 cm = 1 km. Jadi, 1 cm pada peta panjang- nya sama dengan 1 km di lapangan.
3. Skala verbal (Verbal scale)
Skala verbal adalah skala yang dinyatakan se-
cara verbal atau dengan kalimat. Contoh: 1 inch to 1 mile
Skala itu berarti 1 inci pada peta menyatakan jarak 1 mil di lapangan. Bila 1 mil = 63.360 inci, maka skala dalam bentuk angka adalah 1 : 63.360.
b. Mengubah jenis skala peta
Mengubah jenis skala bertujuan mempermu- dah pembacaan atau penggambaran peta. Berikut adalah beberapa cara sederhana mengubah skala.
1. Mengubah skala angka menjadi skala grafik
Pengubahan skala angka menjadi skala grafik, dilakukan dengan satuan yang sesuai.
Contoh:
Ubahlah skala angka pada peta 1:100.000 men- jadi skala grafik (dalam cm dan inci).
Pengubahan skala dalam satuan sentimeter (cm).
Pada skala, 1 cm pada peta = 100.000 cm = 1 km di lapangan. Pengubahan ke dalam skala grafik dimulai dengan membuat garis lurus beruas- ruas. Tiap ruas berukuran 1 cm (mewakili 1 km). Hasilnya:
Pengubahan skala dalam satuan inci.
Pada skala, 1 inci pada peta =100.000 inci di la- pangan (diketahui 1 mil = 63.360 inci, maka 100.000 inci = 1,578 mil).
Pengubahan ke skala grafik dimulai dengan membuat garis lurus beruas-ruas. Tiap ruas
mewakili 1,578 mil (dibulatkan menjadi 1,6 mil). Hasilnya:
2. Mengubah skala grafik menjadi skala angka
Pengubahan skala grafik menjadi skala angka juga dilakukan dengan satuan yang sesuai. Contoh:
Ubahlah skala grafik di atas menjadi skala angka (dalam cm dan inci).
Pengubahan skala dalam satuan sentimeter (cm).
Ukurlah panjang garis pada skala grafik dengan mistar dalam satuan sentimeter (cm). Jika pan- jang tiap ruas 1 cm, maka panjang garis dari skala 0 s/d 10 km adalah 2 cm.
Jika 2 cm = 10 km, maka 1 cm = 5 km. Sehingga 1 cm pada skala mewakili 500.000 cm di lapangan.
Jadi, skala angka dalam satuan sentimeter (cm) adalah 1 : 500.000.
1 cm 1 cm
Pengubahan skala dalam satuan inci
Ukurlah panjang garis pada skala grafik ter- sebut dengan mistar dalam satuan inci.
Diketahui panjang tiap ruas garis 0,4 inci. Jadi, panjang garis dari 0 s/d 10 km adalah 0,8 inci. Jika 0,8 inci = 10 km, maka 1 inci = km = 12,5 km.
Catatan:
1 km = 3,937 104 inci.
Artinya 1 inci pada skala mewakili
12,5 (3,937 104) = 492.125 inci di lapangan. Jadi, skala angka dalam inci ditulis 1 : 492.125.
C. Garis astronomis
Garis astronomis dituliskan pada garis tepi ber-
guna untuk menentukan lokasi. Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan bujur. Satuan angka garis menggunakan derajat, menit, dan detik.
D. Kontur
Kontur adalah garis yang menghubungkan tem-
pat-tempat yang sama ketinggiannya dari permu- kaan laut. Kontur tidak pernah bertemu. Dengan garis kontur, pembaca peta dapat mengetahui tinggi rendah suatu tempat.
E. Tanda orientasi
Tanda orientasi merupakan petunjuk arah ma- ta angin. Petunjuk berupa tanda panah. Arah yang ditunjukkan biasanya adalah utara. Dengan pan- duan arah utara, pembaca dapat menentukan arah selatan, timur, barat,dan lain-lain. Tanda orientasi diletakkan dekat judul atau skala peta.
Perhatikan variasi tanda orientasi utara yang dapat kamu gunakan pada gambar 4.1.3!
Simbol dapat berbentuk titik, garis, luasan, dan lain-lain. Lihatlah beberapa contoh simbol pada
gambar 4.1.4 berikut!
G. Legenda peta
Legenda adalah bagian peta yang memuat ke-
terangan dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda dibuat di dalam garis tepi.
H. Inset
Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipeta-
kan terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. Misalnya saat memetakan kota Jakarta, pada inset peta dibuat peta Pulau Jawa yang menunjukkan letak Jakarta. Inset digambar dengan skala lebih kecil dan diletakkan pada bagian kosong.
I. Sumber peta
Sumber peta menunjukkan dari mana peta di- dapatkan atau nama badan/instansi pembuat peta tersebut. Pencantuman sumber peta menunjukkan keabsahan peta bersangkutan.
Badan pemetaan di Indonesia misalnya Bako- surtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.
J. Tahun pembuatan peta
Keadaan geografi bersifat dinamis. Tahun pem- buatan peta perlu ditulis, agar pembaca mengeta- hui kapan peta bersangkutan dibuat.
K. Proyeksi peta
Untuk memperkecil kesalahan, pemindahan gambar peta ke bidang datar dilakukan secara siste- matis dan matematis, yaitu dengan proyeksi. Bebe- rapa jenis proyeksi adalah: proyeksi azimutal, pro- yeksi silinder, dan proyeksi kerucut. Cara proyeksi diinformasikan pada gambar peta bersangkutan melalui informasi proyeksi peta.
L. Warna dan tulisan
Penggunaan warna pada peta bertujuan untuk membedakan keadaan wilayah, ketinggian, keda- laman, dan sebagai unsur estetika. Misalnya: ku-
0,8 inci
× × ×
Gambar 4.1.3
Beberapa contoh tanda orientasi
Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008
F. Simbol peta
Simbol peta adalah tanda-tanda kenampakan pa-
da peta, seperti: gunung, dataran, laut, sungai, dan jalan. Simbol bersifat konvensional atau umum se- hingga dapat dipahami oleh semua orang.
Gambar 4.1.4
Beberapa contoh simbol pada peta jalan besar sungai jalan setapak jalan KA gunung ibukota negara kota besar kota kecil bandar udara pelabuhan
ning menunjukkan dataran tinggi. Warna cokelat menunjukkan adanya pegunungan, dan lain seba- gainya.
Tulisan (lettering) digunakan pada keterangan serta mempertegas simbol. Umumnya dipilih huruf cetak standar yang representatif sesuai ukuran peta. Misalnya huruf cetak untuk menuliskan judul peta, huruf bersirip miring untuk menuliskan keterang- an kenampakan air (sungai, danau, laut).
Gambar 4.1.5 di atas adalah contoh sebuah peta
dengan berbagai unsurnya!