• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hikayat Hang Tuah ialah sebuah epik kepah- lawanan yang merentasi sepanjang zaman naik turun kerajaan Malaka. Hang Tuah merupakan se-orang laksamana yang utama dan pahlawan Melayu yang gagah berani semasa pemerintahan Sultan Mansyur Shah di Melaka pada abad ke- 15.

Pada masa mudanya, Hang Tuah dan empat orang temannya, yaitu Hang Jebat, Hang Kas- turi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu, membunuh segerom-bolan penjahat dan dua orang lain yang sedang mengacaukan keadaan kampung. Pen- guasa Malaka melihat sendiri bakat hebat dalam diri Hang Tuah dan kawan-kawannya dan segera mengangkat mereka bertugas di istana.

Semasa bertugas dengan istana Malaka, Hang Tuah membunuh seorang pahlawan Jawa yang dikenal dengan nama Taming Sari. Taming Sari merupakan seorang anak buah Raja Majapahit yang telah dihadiahkan dengan sebilah keris kuno yang dipercayai mampu menyebabkan pemilik- nya tidak terkalahkan. Keris itu dinamai “Taming Sari” sesuai asal pemiliknya. Keris itu kemudian jatuh ke tangan Hang Tuah.

9 Dua mubaligh yang mewartakan agama Islam di Kalimantan Timur adalah … dan ... .

10. Kerajaan Samudera Pasai terletak di ... . 11. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan

pada masa pemerintahan ... . 12. Pendiri Kerajaan Demak ialah ... .

13. Sultan Banten yang berhasil mengalahkan Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran ialah ... . 14. Puncak kejayaan Gowa-Tallo tercapai pada

masa pemerintahan ... .

15. Kitab Tajus Salatina atau Mahkota Segala Raja

ditulis oleh … .

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebut dan jelaskan 7 faktor yang memenga- ruhi dan mendukung perkembangan perse- baran agama Islam di Indonesia!

2. Kapan agama Islam masuk dan berkem- bang di Indonesia?

3. Sebut dan jelaskan secara singkat 3 pusat perkembangan Islam di Indonesia!

4. Sebut dan jelaskan secara singkat 6 saluran proses Islamisasi di Indonesia!

5. Mengapa masuk dan berkembangnya Islam di berbagai wilayah Indonesia tidak pada waktu yang bersamaan?

6. Jelaskan secara singkat peranan pedagang dan ulama dalam penyebaran agama Islam di Indonesia!

7. Mengapa agama Islam tidak mengenal kas- ta? Jelaskan!

8. Mengapa pada masa pemerintahan Iskan- dar Tani buku-buku karya Hamzah Fansuri dibakar?

9. Sebut dan jelaskan secara singkat raja-raja yang memerintah Demak!

10. Sebutkan isi Perjanjian Gianti dalam keme- lut Mataram tahun 1755!

11. Sebutkan alasan mengapa raja-raja Mata- ram tidak dapat menguasai Cirebon! 12. Sebutkan 6 isi perjanjian Bongaya!

13. Mengapa Sultan Hasanudin dijuluki “Ayam jantan dari timur”?

14. Apakah yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Demak?

15. Jelaskan mengapa Ternate memberontak melawan Portugis!

III. Jawablah “B” bila BENAR dan “S” bila SALAH!

1. Agama Islam di Pulau Jawa mula-mula disebarkan oleh para pedagang Turki.

Hang Tuah kemudian dituduh berzina de- ngan pembantu Sultan. Akhirnya raja mengambil sebuah keputusan mendadak untuk menghukum mati laksamana yang tidak bersalah itu. Bagaima- napun, hukuman mati itu tidak dilaksanakan, dan sebagai ganti, Hang Tuah diantar ke suatu tempat yang telah ditentukan raja. Mempercayai bahwa Hang Tuah telah mati, Hang Jebat (menu-rut Hi- kayat Hang Tuah) atau Hang Kasturi (me-nurut Sejarah Melayu), melancarkan pemberon-takan balas dendam terhadap Sultan Mansyur Shah, dan menyebabkan keadaan kacau balau di kalangan penduduk. Sultan Mansyur Shah me-rasa me- nyesal dengan hukuman mati Hang Tuah, karena Hang Tuah merupakan orang tunggal yang beru- paya membunuh Hang Jebat (atau Hang Kasturi). Akhirnya, si Sultan memanggil balik Hang Tuah dari persembunyiannya, dan meneri-ma pengam- punan Sultan. Setelah melalui perla-wanan sengit

semboyan yang termasyhur bagi nasionalisme Melayu.

Sumber: www.ms.wikipedia.org/hang_tuah Pertanyaan untuk diskusi

1. Menurut hikayat ini, siapa itu Hang Tuah? 2. Coba cari informasi tambahan (misalnya dari

buku-buku sastra, ensiklopedi, atau internet) untuk menjawab pertanyaan mengapa Hang Tuah membunuh Taming Sari?

3. Mengapa Sultan Malaka mau mengangkat Hang Tuah menjadi penjaga istana?

4. Mengapa Hang Tuah pernah bersembunyi dari kejaran Sultan Malaka?

5. Coba tunjukkan nilai-nilai kepahlawanan Hang Tuah seperti apa yang ditunjukkan da- lam hikayat ini?

6. Apakah nilai-nilai kepahlawanan itu dapat di- hubungkan atau dihubungkan dengan ajaran agama Islam tertentu? Atau, coba kelompok- mu menunjukkan di mana pengaruh ajaran agama Islam dalam hikayat ini? (Untuk menja- wab pertanyaan terakhir ini, kamu sebaiknya bertanya kepada gurumu terlebih dahulu, mis- alnya mengenai buku-buku yang bisa menjadi rujukan untuk bacaan kamu selanjut-nya). V. Refleksi

Dari seluruh materi yang membahas tentang penyebaran agama Islam di Nusantara, materi mana yang paling berkesan? Mengapa kamu me- rasa sangat terkesan dengan materi tersebut? Apa- kah materi tersebut memiliki hubungan dengan hidupmu sendiri? Jika kamu seorang penganut agama Islam, apakah pelajaran kali ini meneguh- kan dan menguatkan iman dan keyakinanmu? Bagi

Sumber: www

.ms.wikipedia.org/hang_tuah

Gambar 5.2.6

Hikayat Hang Tuah.

selama tujuh hari, Hang Tuah akhir-nya mampu membunuh Hang Jebat dan menda-pat balik keris Taming Sari miliknya.

Hang Tuah meneruskan baktinya kepada Sultan Mansyur Shah selepas kematian Hang Je- bat. Dalam hidupnya, Hang Tuah pernah diutus meminang seorang puteri yang tinggal di puncak Gunung Ledang untuk Sultan. Hang Tuah gagal dalam tugas itu. Kegagalan ini menyebabkan rasa malu yang teramat sangat, sehingga Hang Tuah memutuskan untuk menghilang selamanya.

Hang Tuah terkenal untuk pepatahnya, “Tak- kan Melayu Hilang di Dunia.”Kutipan ini menjadi

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia menjadi awal kolonialisme bangsa-bangsa Ero-pa di Indonesia. Mereka datang dan membangun koloni di Indonesia. Bagaimana bangsa-bangsa Ero-pa datang ke Indonesia? Apa yang mendorong me- reka datang ke Indonesia? Bagaimana kekuasaan kolonial terbentuk di Indonesia?

5.3.1 Pengertian

A. Kolonialisme

Kolonialisme berasal dari kata Latin colonia yang berarti tanah pemukiman atau tanah jajahan. Dalam pengertian yang lebih luas, kata ini berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negara- nya (biasanya suatu wilayah di seberang lautan) yang kemudian dinyatakan sebagai wilayahnya. Sistem koloni sudah muncul pada zaman Yunani kuno. Para petani Yunani berpindah dan hidup se-bagai petani di negeri (daerah) lain yang lebih su-bur karena tanah di negerinya tandus. Para petani itu tetap menjalin hubungan dengan negara asal. Mereka menganggap bahwa daerah baru yang me-reka tempati adalah bagian dari negara asal me- reka. Oleh karena itu, mereka tetap tunduk pada negara asal mereka. Setiap tahun masyarakat yang berada di daerah baru mempersembahkan upeti kepada negara asal atau negara induk.

Dari sini muncul istilah koloni, kolonisasi, dan kolo-nialisme. Koloni berarti suatu wilayah tertentu yang di-kuasai untuk diambil hasil kekayaan alamnya.

Kolonisasi adalah tindakan menguasai wilayah ter- tentu de-ngan maksud mengambil hasil kekayaan alamnya. Kolonialisme adalah paham atau ideologi yang mendasari pemikiran orang untuk melakukan ko-lonisasi.

B. Imperialisme

Imperialisme berasal dari kata Latin imperare

dan imperium. Imperare berarti menguasai atau meme-rintah. Imperium berarti hak untuk memer- intah. Dari kata dasar itulah muncul istilah im- perator, yakni orang yang menguasai suatu wilayah atau negeri. Kata ini sinonim dengan kata “raja” atau “penguasa”. Kebesaran raja dapat dilihat dari luas wilayahnya sehingga timbul keinginan untuk memperluas wi-layahnya. Tindakan inilah yang menjadi awal munculnya imperialisme. Tujuannya selain mem-perluas wilayahnya sendiri juga supaya bangsa lain yang dikuasai itu merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Pada kenyataannya, rakyat negara yang dikuasai seringkali justru lebih merasa diperkosa hak-haknya sebagai bangsa daripada disejahtera-kan. Maka, imperator malah lebih sering disebut penjajah daripada pembawa perdamaian dan kese-jahteraan.

Dengan demikian, imperialisme dapat diarti- kan sebagai suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya.

Walaupun kolonialisme dan imperialisme bera-

P

erhatikan gambar peta di atas ini. Ini adalah lukisan suasana di sebuah pabrik gula. Menjelang akhir abad ke-19 pabrik gula

di Jawa menggunakan tenaga dan panas uap secara besar-besaran untuk mengolah gula. Jantung kegi-atan pabrik berada di rumah pengolahan gulanya. Inilah salah satu budaya dan pengetahuan baru yang dibawa pemerintah kolonial Belanda ke Indonesia. Suatu ke- untungan atau suatu hal yang merugikan?

Diskusikanlah dalam sebuah kelompok kecil!

1. Menurut kamu, apa dampak atau pengaruh ada-nya pabrik gula dan perkebunan tebu bagi ma-syarakat Indonesia dan masyarakat sekitar per-kebunan dan pabrik?

2. Jelaskan jawabanmu tadi!

3. Mengapa disebut pengetahuan baru bagi masya- rakat Indonesia?

sal dari kata dan pengertian yang berbeda, dalam praktiknya, dua kata itu mengandung pengertian yang sama, yaitu penjajahan oleh bangsa yang satu terhadap bangsa yang lain. Kolonialisme seringkali lebih diartikan sebagai proses pembentukan atau penguasaan suatu wilayah atau daerah tertentu. Imperialisme lebih diartikan sebagai praktik pe- nguasaan atau penjajahannya.

Secara garis besar, imperialisme dibedakan menjadi dua, yakni imperialisme kuno (ancient imperialism) dan imperialisme modern (modern imperialism).

a. Imperialisme kuno (ancient imperialism)

Imperialisme kuno terjadi sebelum revolusi in-dustri. Imperialisme kuno adalah suatu bentuk perluasan wilayah yang dilakukan negara kuat ter- hadap negara yang lebih lemah. Dalam pelaksana- an imperialisme kuno, negara menduduki suatu daerah atau wilayah sebagai daerah jajahan untuk mencari kekayaan, menyebarkan agama, dan me- nambah kejayaan negara induk. Sehingga gold, glory,

gospel merupakan motif imperialisme kuno. Contoh negara pelaksana imperialisme kuno ada-lah Kekai- saran Romawi, Portugis, Spanyol.

b. Imperialisme modern (modern imperialism)

Imperialisme modern terjadi setelah revolusi industri. Imperialisme modern terjadi karena motif ekonomi. Kemajuan industrialisasi sebuah nega-ra mendorong negara itu untuk meluaskan daerah kekuasaan/jajahan. Daerah jajahan tersebut akan dipergunakan sebagai sumber bahan mentah/ba- ku, memasarkan hasil industri, dan menanamkan modal. Oleh karena itu, kepentingan ekonomi me- rupakan inti imperialisme modern. Contoh negara pelaksana imperialisme modern adalah Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia.

Indonesia juga pernah menjadi koloni bangsa- bangsa Eropa, terutama Belanda. Penguasaan Indo- nesia dimulai dari datangnya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.

5.3.2 Kedatangan Bangsa Eropa

Karena bangsa Eropa menginginkan rempah- rempah langsung dari sumbernya, bangsa Eropa mencari jalan untuk sampai ke tempat penghasil rempah-rempah. Salah satu tempat yang dituju adalah Nusantara/Indonesia. Indonesia menjadi terkenal di dunia perdagangan pada masa lampau karena merupakan penghasil rempah-rempah yang bermutu. Selain itu, letak geografis Indonesia yang

sangat strategis juga memungkinkan wilayah ini mudah dijangkau dari segala penjuru dunia.

Selama ini, perdagangan dan pelayaran di kawasan Asia Tenggara dilakukan oleh bangsa- bangsa yang ada di Asia Tenggara. Barang-barang dagangan dari Asia Tenggara sampai ke Eropa le- wat pedagang India, Cina, dan Arab. Setelah bangsa Eropa menemukan jalan sendiri ke tempat-tempat penghasil rempah-rempah, perdagangan antara Eropa dan Nusantara dilakukan secara langsung.

A. Hadir di berbagai daerah

Kedatangan bangsa Eropa pada awalnya bu- kan untuk menguasai seluruh wilayah Nusantara. Mereka hanya membutuhkan pos-pos untuk meng-amankan jalur perdagangan mereka. Oleh karena itu, di sepanjang jalur pelayaran muncul pusat-pusat perdagangan yang merupakan tempat per-singgahan kapal-kapal mereka.

Bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Indonesia antara lain bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris.

a. Kedatangan bangsa Portugis

Portugis adalah bangsa Eropa yang pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia. Kedatang-an mereka di Indonesia disebabkan tiga faktor, yaitu dorongan ekonomi (mencari rempah-rem-pah), keinginan untuk menyebarkan agama Kris-ten, dan keinginan untuk bertualang.

Setelah tiba di Malaka, timbul niat untuk me- nguasai dan menjadikan Malaka sebagai pusat ko- loni dagang Portugis. Pada tahun 1511, Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil merebut dan menguasai Malaka. Selain itu, Portu- gis memberlakukan sistem monopoli perdagangan di bandar dagang tersebut. Menguasai Malaka berarti membuka peluang untuk melanjutkan per-jalanan ke daerah asal rempah-rempah, yaitu Ma-luku. Pada tahun 1512, tiga kapal Portugis dari Malaka tiba di Pulau Banda dan terus ke Ambon.

Pada tahun 1513, kapal-kapal Portugis juga datang di Pulau Ternate. Kedatangan mereka di Ternate diterima dengan baik. Dengan demikian, terjadilah hubungan dagang antara Portugis dan Ternate.

Untuk menyukseskan tujuannya, Portugis menerapkan politik aliansi (persekutuan). Artinya, Portugis akan bersekutu dengan pihak yang me- nguntungkan Portugis. Menurut Portugis, pene- rapan politik aliansi tersebut akan berhasil karena para penguasa atau raja-raja pada masa itu sering bertikai dalam mempertahankan wilayah keku- asaan, tampuk kekuasaan, dan lain sebagainya. Misalnya, Portugis memanfaatkan konflik antara Ti-

dore dan Ternate dengan memihak Ternate. Situasi seperti ini lebih menguntungkan Portugis.

Dalam penerapan politik aliansi (persekutuan), Portugis selalu mendapatkan imbalan (kompensa- si) dari kerajaan yang dibantunya. Kompensasi yang diterima Portugis adalah kesempatan berda-gang, hak menguasai wilayah perkebunan, mendi-rikan benteng, dan lain-lain. Politik aliansi tidak hanya diterapkan di Maluku, tetapi juga di Pasai, Minang- kabau, Jawa Barat, dan juga di tempat lain.

b. Kedatangan bangsa Spanyol

Pada tahun 1521, dengan mempergunakan dua buah kapal, bangsa Spanyol sampai di Maluku se- telah melewati Filipina dan Kalimantan Utara. Mer- eka datang untuk berdagang rempah-rempah.

Pada mulanya, kedatangan mereka diterima de-ngan baik oleh rakyat Tidore. Akan tetapi, orang- orang Portugis yang ada di situ merasa tersaingi. Orang-orang Portugis berpendapat bahwa keda- tangan bangsa Spanyol akan mengancam mono- poli perdagangan rempah-rempah mereka. Oleh karena itu, benteng Spanyol diserang oleh Portugis, sehingga bangsa Spanyol memutuskan untuk tidak berdagang di Maluku dan kembali ke negaranya.

c. Kedatangan bangsa Belanda

Seperti halnya bangsa-bangsa Eropa yang lain, bangsa Belanda juga mencari jalan ke Indonesia. Sebab-sebab kedatangan orang Belanda ke Indone- sia adalah sebagai berikut.

 Bangsa Belanda dilarang berdagang ke Lisabon yang menjadi sumber rempah-rempah terbe-sar di Eropa yang dikuasai Spanyol dan Portu- gis.

 Bangsa Belanda ingin mengambil langsung rempah-rempah dari Indonesia.

Dalam upaya mencari jalan ke Indonesia, mula- mula pelaut Belanda melewati perairan Kutub Uta- ra. Perjalanan ini tidak membawa hasil. Pada tahun 1596, di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, pe- laut Belanda menempuh jalan melalui Tanjung Ha- rapan. Cornelis de Houtman pernah bekerja di kapal Portugis. Rombongannya tiba di pelabuhan Banten pada tahun 1596. Tujuan utama Belanda datang ke Indonesia adalah untuk berdagang, terutama ber- dagang rempah-rempah. Karena bersikap kasar, mereka kurang mendapat simpati dari masyarakat. Mereka tidak lama tinggal di Banten. Dari Banten, rombongan Cornelis de Houtman meneruskan per- jalanan ke Maluku. Karena tidak berhasil, mereka terpaksa pulang ke negeri Belanda. Jalan menuju Indonesia telah ditemukan pelaut Belanda.

d. Kedatangan bangsa Inggris

Bangsa Barat lainnya yang datang di Indonesia adalah Inggris. Pada abad ke-17, mereka sudah mempunyai organisasi dagang yang bernama East

Indian Company (EIC). EIC berpusat di India. Pada tahun 1684, Inggris pernah menduduki Bengkulu.

B. Terbentuknya kekuasaan kolo-

nial di Indonesia

Terbukanya jalur perdagangan ke Indonesia mengakibatkan munculnya persaingan di antara pedagang Eropa. Persaingan terjadi di antara bang- sa Portugis, Belanda, dan Inggris. Mereka saling be- rebut pengaruh untuk menguasai rempah-rempah Indonesia. Pihak yang berhasil memonopoli perda- gangan rempah-rempah di Indonesia akan menda- patkan keuntungan besar.

a. Zaman VOC

Untuk memenangkan persaingan dagang, Be- landa membentuk sebuah kongsi dagang di Hindia Timur yang diberi nama VOC (Vereenigde Oost In- dische Compagnie) pada tahun 1602. Ide pendiriannya datang dari John van Oldenbarneveld. Latar bela- kang berdirinya VOC antara lain sebagai berikut.

 Adanya persaingan di antara pedagang-peda- gang Belanda.

 Harga rempah-rempah semakin merosot kare- na banyak tersedia di pasaran Eropa.

 Para petani dan pedagang Indonesia banyak memperoleh keuntungan dibanding para peda- gang Belanda.

 Adanya persaingan dalam menghadapi para pedagang Portugis.

VOC berkembang dengan cepat. Faktor penye- bab VOC berkembang dengan cepat antara lain:

 VOC memiliki hak-hak istimewa yang diberi- kan oleh pemerintah pusat Kerajaan Belanda, yaitu:

Memonopoli perdagangan dari ujung selat- an Afrika di sebelah timur sampai ujung selatan Amerika.

Membentuk tentara dan pengadilan. Mencetak dan mengedarkan uang.

Mengadakan perjanjian dengan penguasa setempat atas nama pemerintah Belanda. Menyatakan perang dan damai.

Mengangkat pegawai. Mendirikan benteng.

 Terdesaknya para pedagang Portugis yang ber- perang dengan Ternate.

 VOC lebih tertarik pada urusan dagang daripa- da agama.

Pada abad ke-17, para pedagang VOC meme- gang peranan utama dalam hubungan dagang an- tara Indonesia dan negara-negara Eropa. Peranan Lisabon sebagai pusat perdagangan dengan cepat digantikan oleh Amsterdam.