• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jawablah dengan singkat dan tepat! 1 Sebutkan 7 faktor pendorong manusia hidup

RANGKUMAN 1 Secara faktual manusia adalah makhluk

II. Jawablah dengan singkat dan tepat! 1 Sebutkan 7 faktor pendorong manusia hidup

bersama!

2. Apa yang kamu ketahui tentang pengertian

homo economicus?

3. Bagaimana gambaran manusia ekonomi? 4. Sebutkan 3 macam sumber daya!

5. Sebutkan 6 faktor yang menyebabkan perbe- daan kebutuhan!

III. Unjuk Kerja

Wawancarailah orangtua kamu masing-ma- sing tentang bagaimana menggunakan air dalam memenuhi kebutuhan. Wawancara bertujuan untuk mengetahui apakah orangtuamu “boros” atau “hemat” dalam menggunakan air.

Orangtuamu “boros” dalam menggunakan air jika memakai lebih dari 100 liter per hari. Se- mentara, kurang dari 100 liter adalah “hemat”. Perhatikan bahwa angka ini tidak akurat, tetapi ditentukan begitu saja untuk mengukur kemam- puanmu melakukan wawancara.

Sebelum melakukan wawancara, kamu ha- rus terlebih dahulu menyusun pertanyaan-per- tanyaan yang akan diajukan.

Pada subbab 3.2 ini, kita akan belajar tentang tindakan ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip eko- nomi. Kisah Ubay Dillah di atas adalah salah satu contoh bagaimana orang melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi yang didorong motif ekonomi tertentu dan dilandasi prinsip ekonomi. Setelah ka-mu membaca kisah Ubay Dillah di atas dan berdis-kusi dengan teman-temanmu apakah kamu sudah mempunyai gambaran yang dimaksud den- gan tin-dakan ekonomi, motif ekonomi, dan prinsip ekono-mi? Agar pemahaman kita lebih jelas, mari kita mempelajari tentang tindakan ekonomi, motif eko-nomi, dan prinsip ekonomi satu per satu.

3.2.1 Tindakan Ekonomi

Pernahkan kamu menghitung berapa aktivi-tas yang kamu lakukan dalam satu hari? Banyak sekali bukan? Apakah semua kegiatan itu dapat disebut tindakan ekonomi? Tindakan-tindakan mana yang disebut tindakan ekonomi dan tindakan mana yang tidak termasuk tindakan ekonomi?

Dari berbagai kegiatan yang dilakukan manu- sia, ada beberapa kegiatan manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada orang yang bekerja sebagai petani, pedagang, guru, dok- ter, pengusaha, manajer, olahragawan, artis, dan

A

da banyak kegiatan dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhannya. Ada orang yang bekerja memproduksi barang, seperti para pekerja, petani, pengrajin, seniman, dan sebagai-nya. Ada orang yang menjual jasanya, seperti dok-ter, guru, sopir, pilot, pramugari, perawat, guru, dan sebagainya. Salah satunya adalah Ubay Dillah. Ia adalah mantan preman pasar yang kini menjadi pedagang ikan air tawar. Simaklah kisahnya berikut ini!

Pada awalnya Ubay Dillah adalah seorang pe- ngangguran dan preman pasar. Setelah menikah ia berubah. Ia berjuang untuk memperbaiki nasib den- gan berjualan ikan air tawar. Sebelum berjualan ikan air tawar, ia sempat bekerja sebagai kuli pang-gul di pasar Bata Putih, Kebayoran Lama. Ia bekerja sebagai kuli panggul karena mempunyai tanggung jawab menghidupi keluarga.

Suatu hari, Ubay Dillah diberi modal berupa per- lengkapan dagang oleh H. Sidik. Ia mulai merintis menjual ikan di pasar Kebayoran Lama. Setelah me- lalui ketekunan dan kerja keras, serta kejujuran, Ubay bisa menjual ikan mas sebanyak 1.500 kg, lele 1.000 kg, dan ikan gurame hanya 100 kg karena pe-minat gurame kurang dan harganya memang luma-yan mahal.

Kunci sukses Ubay dalam berdagang adalah bisa memberikan harga yang “bisa bersaing” dengan pedagang lain. Ia tidak mau mengambil untung be-sar, tetapi yang penting dagangannya lancar.

Ikan gurame yang di tempat lain harganya Rp 21.000/kg, ia jual dengan harga Rp 20.000/kg. Lele yang di tempat lain harganya Rp 10.000/kg, ia jual dengan harga 9.000/kg. Ikan mas yang di tempat la- in harganya Rp 12.500/kg, ia jual dengan harga Rp 11.500/kg. “Harga jual saya selalu lebih murah de-ngan kisaran Rp 500 - Rp 1.000/kg,”cetus Ubay sedikit pro- mosi. Dengan harga yang berbeda dari peda-gang lain tersebut, maka otomatis Ubay lebih banyak memiliki

pelanggan. Perbedaan harga seberapa pun besarnya, bagi masyarakat Indonesia masih men-jadi daya tarik tersendiri untuk memutuskan seseo-rang membeli atau tidak.

Agar dapat menjual dengan harga miring, Ubay tidak segan mencari ikan sendiri di beberapa lokasi yang harga ikannya terbilang cukup murah. Dengan demikian, bila dijual lagi harganya bisa bersaing. Un- tuk itu, ia tak segan untuk pergi ke daerah Ban-dung untuk ikan mas, daerah Parung - Bogor untuk ikan lele, dan daerah Indramayu untuk ikan gurame. Ia pun bertemu langsung dengan petani ikan untuk bermitra mengingat permintaan ikan air tawar di Jakarta cukup tinggi.

Dikutip dari: Peluang Usaha edisi Oktober - November 2006, hlm. 4-5.

Diskusikan dalam sebuah kelompok kecil! 1. Apa saja kegiatan yang dilakukan Ubay Dillah

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya?

2. Mengapa Ubay Dillah menjual ikannya lebih mu- rah dibandingkan harga ikan di tempat lain? Apa pengaruhnya terhadap pelanggan?

3. Bagaimana Ubay Dillah dapat menjual ikannya lebih murah dibanding pedagang lain tetapi ia masih mendapatkan keuntungan?

4. Apa yang mendorong Ubay Dillah bekerja ke-ras dari preman pasar menjadi kuli angkut ba-rang, dan kemudian menjadi pengusaha ikan air tawar? 5. Mengapa sering terjadi tawar-menawar antara pen- jual dan pembeli sebelum akhirnya terjadi transaksi jual beli?

seba-gainya. Apa yang mereka lakukan itu disebut tin-dakan ekonomi. Jadi, tindakan ekonomi ialah tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya dengan memanfaatkan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan yang terbatas sebaik dan sehemat mungkin.

Dari pelajaran terdahulu kamu telah menge- tahui bahwa di satu pihak manusia memerlukan berbagai macam kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya; tetapi di lain pihak sumber daya yang ada terbatas. Sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka- ragam. Maka timbul persoalan bagi manusia untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber-sumber daya yang terbatas tersebut. Sese- orang yang ingin keluar dari persoalan tersebut harus mencari suatu cara bertindak yang tepat. Misalnya mengingat bahwa biaya yang diperlukan untuk sekolahmu amat banyak (buku, pakaian, se- ragam, uang pangkal, SPP, uang sekolah, uang jajan, uang transport, dan sebagainya), maka jauh-jauh hari orang tuamu sudah menabung sebagian peng- hasilannya. Atau mungkin ibumu di rumah ikut membuka warung makanan atau kelontong untuk membantu menambah penghasilan keluarga.

tang. Tindakan Irwan menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan akan makanan dan berfoya- foya bukanlah tindakan ekonomi yang rasional. Mengapa? Karena tindakan ekonomi yang rasional selalu memperhatikan keseimbangan antara pen- dapatan dan pengeluaran. Irwan bertindak rasio-nal kalau ia memilih tempat makan yang sesuai dengan penghasilannya. Demikian juga dalam me-milih hiburan.

Contoh lain tindakan ekonomi yang tidak rasi- onal dalam skala besar ialah tindakan menebang kayu di hutan dalam jumlah yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan kayu sebagai bahan memba- ngun rumah. Keadaan hutan menjadi rusak dan saat ini sangat menyedihkan. Berdasarkan data yang ada diketahui lahan hutan menciut dari 168 juta hektar menjadi 68 juta hektar selama 30 tahun. Ini berarti terjadi penebangan hutan sebesar 1,6 juta hektar per tahun. Akibat yang terjadi ialah se-ring terjadi ban- jir besar dan asap pembakaran yang mengganggu dan merusak kesehatan manu-sia. Tindakan seperti itu adalah contoh tindakan ekonomi yang tidak rasional.

3.2.2 Motif Ekonomi