• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar Anak pada Tahap Figuratif (3-12 Tahun)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Pembelajaran Seni Lukis di Sekolah Dasar

1) Gambar Anak pada Tahap Figuratif (3-12 Tahun)

Pada dasarnya gambar anak mengalami tahap-tahap perkembangan tertentu sesuai dengan perkembangan umurnya. Menurut Lansing (1976: 138- 139), hasil-hasil penelitian terhadap gambar anak-anak menunjukkan adanya kesesuaian umum mengenai urutan dan wujud simbol visual perkembangan gambar anak, tetapi tidak terdapat kesesuaian mengenai jumlah tahap perkembangan dan penyebab-penyebabnya. Sebagai contoh, Sir Cyril Burt menyimpulkan adanya tujuh tahap perkembangan, salah satu di antaranya tahap

represi, sedangkan menurut Viktor Lowenfeld, hanya terdapat enam tahap perkembangan, karena tahap represi sulit diprediksi. Ketidaksesuaian mengenai jumlah tahapan tersebut pada dasarnya terjadi karena perkembangan gambar anak bersifat gradual, halus, dan kontinyu. Peneliti tertentu menganggap suatu susunan pada gambar anak sebagai karakteristik tahap perkembangan tertentu, tetapi peneliti yang lain hanya menganggapnya sebagai fase transisi.

Selanjutnya, sesuai pendapat para ahli (Lansing, 1976: 138-139), perkembangan gambar anak pada dasarnya dapat disederhanakan menjadi tiga tahap pokok: (1) tahap coreng-moreng (umur dua sampai empat tahun), (2) tahap figurative (umur empat sampai dua belas tahun), dan (3) tahap keputusan artistic (umur dua belas tahuh ke atas). Pada tahap coreng-moreng anak membuat simbol- simbol visual karena rangsangan gerakan otot, kemudian mengontrol gerakan- gerakan otot itu, dan akhirnya mengaturnya sehingga mengesankan “sesuatu hal”. Pada tahap figuratif anak membuat simbol-simbol visual sebagai cara untuk memahami benda-benda dan kejadian-kejadian dalam kehidupan nyata dan menggunakannya untuk memberikan informasi kepada orang lain. Pada tahap keputusan artistik anak membuat simbol-simbol visual sebagai cara untuk memahami konsep-konsep nyata maupun abstrak dan, yang lebih penting, sebagai cara untuk mengubah atau mempengaruhi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya.

Lansing (1976: 147-178) membagi tahap figuratif menjadi tiga subtahap: (1) subtahap figuratif awal (umur tiga sampai empat tahun), (2) subtahap figuratif

tengah (umur empat sampai tujuh tahun), dan (3) subtahap figuratif akhir (umur tujuh sampai dua belas tahun) yang dapat diuraikan sebagai berikut.

(a) Subtahap Figuratif Awal

Subtahap figuratif awal terjadi pada anak umur tiga sampai enam tahun, yaitu anak di kelompok bermain, taman kanak-kanak, kelas satu sekolah dasar, dan kadang-kadang juga di kelas dua sekolah dasar. Dalam tahap perkembangan simbolik ini gambar anak menunjukkan hubungan dengan kenyataan visual. Dengan kata lain, gambar anak menyerupai benda-benda di lingkungan nyata. Pada umumnya anak pertama kali menggambarkan figur manusia. Subtahap figuratif awal ini berkembang dari tahap coreng-moreng secara hampir tidak tampak, karena figur manusia itu digambarkan berdasarkan kombinasi dari coreng-moreng. Pada gambar 14 tampak usaha pertama anak untuk menggambarkan manusia. Lingkaran menggambarkan kepala atau badan dan garis-garis lengkung menggambarkan kaki dan rambut. Secara keseluruhan unsur- unsur tersebut menggambarkan manusia secara umum. Anak mungkin mengetahui bagian-bagian tubuh manusia yang lain, tetapi ia mampu atau tidak mengetahui cara menggambarkannya. Oleh karena itu, gambar anak merupakan petunjuk kematangan intelektual yang bagus sampai umur sepuluh tahun.

Gambar 14. Gambar Manusia oleh Anak Umur Empat Tahun (Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Pada subtahap figuratif awal kemampuan motorik anak terus berkembang dan aktivitas perseptualnya meningkat. Konsep anak tentang benda-benda di lingkungannya berubah atau berkembang dan berangsur-angsur menjadi rinci, demikian juga hasil gambarnya. Sebagai contoh, dalam menggambar suatu objek anak mulai menggunakan cara tertentu, tetapi pada kesempatan lain menggunakan cara yang lain. Perubahan atau perkembangan gambar anak pada tahap ini berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan tahap-tahap perkembangan sebelum maupun sesudahnya. Kecepatan perubahan gambar anak ini mengalami penurunan setelah anak mencapai umur lebih dari tujuh tahun.

Selain objek manusia, pada masa perkembangan ini juga anak memasukkan unsur benda-benda yang lain untuk memenuhi bidang gambar. Pada gambar 15 figur-figur manusia digambarkan menggantung di langit bersama-sama dengan piring, benang, dan rumah penyihir. Dalam hal ini, mula-mula anak memusatkan perhatiannya pada suatu objek sampai selesai, kemudian melupakannya dan berganti memusatkan perhatiannya pada objek yang lain sampai selesai dan demikian seterusnya. Bilamana perlu, ia menggeser-geser atau mengubah-ubah posisi kertas untuk menjangkau bagian-bagian bidang gambar yang belum terisi. Hal ini menjadikan objek-objek tertentu digambarkan tegak, sedangkan objek-objek lainnya digambarkan terbalik. Dengan demikian, susunan objek-objek itu tidak memberikan hubungan makna, meskipun mungkin memiliki kaitan antara objek yang satu dengan yang lain.

Gambar 15. Gambar Anak Pada Awal Munculnya Tahap Figuratif dengan Objek-objek yang Menggantung di Langit

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Ciri lain gambar anak pada subtahap figuratif awal adalah penggambaran objek-objek dengan ukuran yang berlebihan. Sebagai contoh, gambar kepala orang lebih besar dari pada pohon atau gambar anak lebih besar dari rumah. Penggunaan unsur garis, warna, dan tekstur sedikit atau tidak memiliki hubungan dengan kenyataan, misanya wanita digambarkan dengan warna ungu, sedangkan anjingnya digambarkan dengan warna hijau. Kaki dan tangan manusia hanya digambarkan dengan garis lurus. Dengan kata lain, gambar anak pada subtahap ini tidak begitu naturalistik. Kemiripan gambar anak dengan kenyataan baru menandakan objek-objek secara umum.

Pada masa perkembangan ini, anak baru sedikit atau belum memiliki kesadaran untuk berpikir tentang keindahan. Objek-objek digambarkan dan disusun dengan cara tertentu sesuai dengan perasaan atau intuisi anak. Pada umumnya anak begitu senang menggambar dan bertahan pada masa perkembangan ini hingga waktu yang lama.

(b) Subtahap Figuratif Tengah

Gambar anak pada subtahap ini terutama dapat dijumpai di taman kanak- kanak dan di kelas satu, tiga, dan empat sekolah dasar. Namun demikian, perlu diketahui guru bahwa gambar seperti ini mungkin muncul di berbagai jenjang sekolah dari playgroup sampai sekolah menengah pertama. Gambar seperti ini merupakan satu-satunya tahap simbolisasi yang dapat dijumpai pada berbagai jenjang umur.

Dalam masa perkembangan ini simbol visual anak bertambah rumit dan terus cenderung mengarah pada ketelitian. Perubahan yang paling penting dari subtahap sebelumnya dapat dilihat pada susunan simbol-simbol dalam gambar anak. Penempatan satu objek berkaitan dengan objek lain sekarang tampak jelas disengaja dan bermakna. Benda-benda yang terletak di tanah dalam kenyataan sekarang dibuat berdiri pada garis yang menggambarkan tanah. Garis ini disebut garis dasar (base line) dan merupakan ciri pokok tahap figuratif tengah. Garis dasar ini dapat berupa garis yang dibuat oleh anak atau garis tepi kertas. Dengan demikian, jelas bahwa gambar anak sekarang telah memiliki orientasi bawah dan atas. Hal ini berarti bahwa objek yang berada di bagian atas mengarah ke langit, sedangkan objek yang berada di bagian bawah bidang gambar mengarah ke tanah. Susunan ini dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Hasil Gambar Anak Umur Lima Tahun, Yang Menunjukkan Masa Peralihan dari Subtahap Figuratif Awal ke Subtahap Figuratif Tengah

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Pada gambar 16, garis dasar terletak agak ke tengah bidang gambar dan anak serta bunga-bunga berdiri di atasnya. Di atas anak terdapat corengan yang menggambarkan langit, dan beberapa kotak berada di tengah bidang gambar. Karena gambar tanah dan kotak itu tampak menggantung, maka lebih tepat dikatakan bahwa gambar ini menunjukkan peralihan dari subtahap ini dan subtahap sebelumnya.

Gambar 17. Gambar Anak Pada Subtahap Figuratif Tengah (Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Gambar anak pada subtahap figuratif tengah dapat dilihat dengan jelas pada gambar 17. Simbol anak kecil itu tampak berdiri kokoh di atas tanah (garis dasar) yang tidak lagi menggantung di udara. Tampak di sini simbol figur yang

lebih kompleks dibandingkan dengan simbol figur pada gambar-gambar sebelumnya. Kecenderungan kompleksitas ini dapat dilihat pada simbol-simbol yang paling sering ditemukan anak di lingkungannya. Objek yang tidak sering ditemukan anak disimbolkan secara sederhana. Sebagai contoh, pada Gambar 18 kepala harimau digambarkan mirip wajah manusia. Anak tidak memiliki imajinasi yang kompleks tentang kepala binatang itu, karena anak tidak mungkin melihatnya dari dekat. Pada masa perkembangan ini binatang semacam itu digambarkan anak dengan kepala seperti wajah manusia.

Gambar 18. Harimau dalam Kandang

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Gambar 19 menunjukkan gambar kereta dengan gerbong awak kereta (caboose) dan mesin di sebelah kiri serta orang di sebelah kanan. Asap muncul di atas mesin dan matahari (objek yang banyak terdapat di dalam gambar anak) bersinar dengan terang.

Gambar 19. Gambar Kereta oleh Anak Umur Lima Tahun (Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Gambar 20. Gambar Anak Umur Lima Tahun Menunjukkan Objek-objek Yang Ada di dalam Maupun di luar Rumah

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Meskipun gambar (simbol grafis) anak semakin kompleks atau rinci (detail), dalam periode perkembangan ini masih begitu naturalistik. Gambar 20 menunjukkan gambar anak yang hampir mencapai tahap selanjutnya (subtahap figuratif akhir), karena anak telah menciptakan ilusi kedalaman dengan bentuk- bentuk yang tumpang tindih. Di sini anak masih menggunakan garis dasar. Perbandingan ini merupakan contoh perkembangan yang terjadi dalam suatu

subtahap. Gambar 20 merupakan karya anak umur lima tahun, sedangkan gambar anak pada gambar 21 merupakan karya anak umur sepuluh tahun. Jelas bahwa dengan kematangan perkembangan anak, gambar figur yang dibuat anak semakin realistik, tetapi pada akhir subtahap figuratif tengah gambar anak belum begitu mirip dengan kenyataan. Gambar itu masih datar dan kaku.

Gambar 21. Gambar Anak Umur Sepuluh Tahun (Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Ciri yang lain gambar anak pada tahap perkembangan ini adalah gambar sinar-x (x-ray drawing), seperti ditunjukkan pada Gambar 22 dan 23. Gambar 22 menunjukkan bus penuh dengan para penumpangnya, sedangkan gambar 23 ibu dan dua anak di dalam badannya. Gambar ini merupakan penggabungan penampakan dari dalam dan sekaligus dari luar suatu objek. Cara penggambaran ini biasanya ditemukan pada subtahap figuratif tengah, tetapi dapat ditemukan juga pada semua tahap perkembangan, kecuali tahap coreng-moreng. Gambar 23 dibuat oleh anak umur lima tahun, sedangkan gambar 22 dibuat oleh anak umur sepuluh tahun.

Gambar 22. Gambar Bus Penuh Dengan Penumpang (Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Gambar 23. Gambar X-ray oleh Anak Umur Lima Tahun yang Menunjukkan Ibu Dengan Dua Anak di Dalamnya (Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Selain penggambaran secara sinar-x, pada subtahap perkembangan ini juga ditemukan adanya kombinasi gambar tampak atas (plan) dan tampak sisi (elevation) dalam satu gambar, seperti tampak pada gambar 22. Ciri gambar semacam ini juga tampak pada Gambar 24. Dalam gambar ini tampak gambar sebuah mobil terletak pada satu garis dasar, sedangkan rumah terletak pada garis dasar yang lain. Jadi, untuk menggambarkan ruang, digunakan dua garis dasar. Sementara itu, jalan dan kendaraan-kendaraan lainnya digambarkan secara tampak atas. Lowenfeld menyebut cara menggambar ini gambar rebahan (folding over) yang juga merupakan ciri pokok subtahap figuratif tengah. Gambar rebahan

misalnya digunakan anak untuk menggambarkan sisi jalan, meja, dan lapangan sepak bola.

Gambar 24. Gambar Anak yang Menunjukkan Penggabungan Antara Tampak Depan dan Tampak Atas

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

(c) Subtahap Figuratif Akhir

Gambar pada subtahap figuratif akhir mungkin dimulai pada anak kelas tiga, tetapi kebanyakan ditemukan pada anak kelas lima, enam, dan tujuh. Gambar subtahap ini tidak terdapat lagi pada anak di atas kelas tujuh. Setelah umur sebelas atau dua belas tahun anak biasanya tidak aktif menggambar lagi dan jika anak terus aktif menggambar, karyanya akan terus berkembang. Namun, pada umumnya gambar anak berhenti pada subtahap figuratif akhir.

Perbedaan yang paling penting antara subtahap figuratif tengah dan subtahap figuratif akhir adalah munculnya penggunaan perspektif sebagai pengganti garis dasar. Objek tidak lagi terletak pada garis dasar tetapi terletak di atas bidang yang tampak membentang ke belakang, mengesankan ruang, sehingga lebih dekat dengan kenyataan. Anak juga membuat objek di tempat yang dekat dengan ukuran yang lebih besar dari pada objek di tempat yang jauh. Selain itu,

anak tidak lagi menggambarkan objek-objek secara tembus pandang (gambar sinar-x).

Kadang-kadang anak pada subtahap ini telah menggunakan perspektif linier. Perspektif linier adalah cara menggambarkan garis-garis sejajar secara khusus untuk mengesankan kedalaman. Seperti tampak pada jalan yang menuju ke tempat yang jauh, kedua garis tepinya seolah-olah terus saling mendekat. Penggunaan perspektif linier ini ditunjukaan pada gambar 25 dan gambar 26. Pada gambar 25 anak menggambarkan setiap kendaraan dengan menggunakan perspektif linier. Pada gambar 26 tampak juga bahwa anak menggunakan perspektif linier untuk menggambarkan tempat duduk.

Gambar 25. Gambar yang Menunjukkan Penggunakan Perspektif Linier oleh Anak Kelas Lima

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Gambar 26. Gambar Bus Yang Penuh Sesak oleh Penumpang Yang Digambarkan Dengan Perspektif Linier

Selain perspektif linier, gambar anak pada subtahap figuratif akhir menunjukkan tingkat realisme yang lebih tinggi pada setiap objek. Untuk figur manusia, anak telah menggambar seluruh unsur tubuh: kepala, badan, kaki, lengan, rambut, mata, kuping, hidung, telapak tangan, dan jari-jari. Bahkan kebanyakan bagian-bagian itu digambarkan dengan rinci.

Pada subtahap figuratif akhir ini dalam menggambar orang anak telah membedakan ciri-ciri orang menurut jenis kelaminnya dengan lebih jelas. Pada tahap sebelumnya mungkin anak sudah menggambarkan orang perempuan dengan rok dan orang laki-laki dengan celana panjang. Namun, pada tahap perkembangan ini anak menggambarkan orang perempuan dengan rambut panjang yang berombak, dada, dan bibir yang mencolok, sedangkan orang laki-laki dengan rambut pendek, pundak yang lebar, dan otot-otot yang menonjol.

Anak pada subtahap ini juga mengidentikasikan dirinya dengan peran dalam bidang pekerjaan sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak perempuan misalnya mengidentifikasikan dirinya dengan perawat, ibu, bintang film, dan guru. Anak laki-laki misalnya mengidentifikasikan dirinya sebagai pemain sepak bola, polisi, tentara, dan pilot. Pada umumnya anak belum merasa puas jika belum dapat menggambarkan dirinya sesuai dengan peran-peran itu secara cukup realistik. Pada Gambar 27 dua anak perempuan digambarkan sebagai pemain drumband. Rambut yang panjang, bibir, kontur tubuh, leher, siku-siku, dan lutut menunjukkan anak ciri-ciri perempuan. Gambar 28 menunjukkan gambar pemain tenis laki-laki dan perempuan yang dapat dibedakan dengan ciri-ciri yang jelas pada pakaiannya. Bagi anak-anak tertentu penggambaran secara realistik ini akan

terus berkembang, sebagian anak lainnya akan berganti dengan penggunaan simbol-simbol abstrak, dan sebagian lagi akan berhenti membuat simbol-simbol visual.

Gambar 27. Gambar Anak Perempuan Yang Mengidentifikasi Dirinya dengan Pemain Drumband

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Gambar 28. Gambar Yang Menunjukkan Perbedaan Anak Laki-laki dan Perempuan Dengan Ciri-Ciri Pakaian yang Rinci

(Sumber: Lansing, 1976, Art, Artist, and Art Education)

Sedangkan menurut Lowenfeld & Britain dalam buku Creative Mental Growth (1982) membuat periodisasi lukisan anak sebagai berikut: