MERANCANG PELATIHAN
TUGA/LATIHAN Permainan Perancangan
G. GAYA PEMBELAJARAN DAN PERENCANAAN SES
LATIHAN
Gaya Pembelajaran dan Perencanaan Sesi
Pada akhir sesi peserta … Tujuan:
Bisa menjelaskan alur dan logika dari siklus pembelajaran berdasar pengalaman Mengenali fase-fase siklus pembelajaran berdasar pengalaman dalam perancangan sesi
• Transparansi atau flipcharts tentang masalah komputer dan siklus pembelajaran berdasar pengalaman
• Flipcharts dengan 4 contoh sesi terpilih; masing-masing menunjukkan kejelasan suatu alur sesi yang dimulai pada titik masuk yang berbeda dari siklus pembelajaran berdasar pengalaman Bahan/alat: Handout yang difotokopi
Waktu; 2.5 jam Proses:
• Jelaskan bahwa sebelum peserta merancang sesi mereka sendiri, Anda akan memperkenalkan alat lain yang bisa membantu mereka untuk meragamkan gaya sesi dan membuatnya lebih kreatif.
• Hubungkan dengan prinsip pembelajaran orang dewasa. Ingatkan mereka bahwa untuk semua orang dewasa, pembelajaran berdasar pengalaman dan pembelajaran dengan melakukan adalah aspek yang sangat penting dalam pembelajaran. Jelaskan bahwa walaupun prinsip-prinsip mengenai pembelajaran bisa sama untuk setiap orang, kita juga memiliki kecenderungan tertentu tentang bagaimana cara belajar yang diinginkan.
• Tunjukkan contoh komputer (lihat transparansi pertama) dan buat daftar sekilas tentang tanggapan dan jelaskan bahwa setiap orang memiliki satu gaya yang lebih diminati dalam belajar memecahkan masalah. Beberapa orang suka mulai dengan coba-coba, yang lainnya lebih suka berefleksi, berpikir atau menerapkan.
• Jelaskan bahwa pembelajaran dapat digambarkan sebagai satu proses bekerja melalui berbagai langkah yang ada di dalam siklus pembelajaran berdasar pengalaman. Jelaskan bahwa hal itu adalah alat bantu yang sangat berguna bagi pelatih untuk merancang sesi mereka.
• Tampilkan rancangan sesi contoh, dan minta pada mereka, secara berkelompok, untuk
menggambar siklus pembelajaran, dengan menunjukkan di manakah sesi awal dan akhir dari siklus tersebut.
• Minta pada peserta untuk menjelaskan bagaimana seharusnya pelatih bisa menggunakan siklus tersebut dalam merancang suatu sesi pelatihan.
• Jelaskan bahwa mungkin saja melatih topik yang sama dengan 4 cara yang berbeda sesuai dengan gaya pembelajaran yang berbeda. Bagikan latihan dan minta peserta, secara berkelompok, mendefinisikan di mana setiap kasus dimulai dalam siklus pembelajaran (kasus 1: instruksi, kasus 2: refleksi, kasus 3: pembelajaran mandiri, kasus 4: belajar dengan melakukan).
• Ringkaskan, dan sampaikan dua konsekuensi penting yang diperoleh dari latihan yang baru dilakukan tersebut (lihat hand out).
• Bagikan hand out.
Catatan. Perancangan sesi adalah satu aktifitas yang sangat kongkrit yang dapat dikaitkan dengan siklus pembelajaran berdasar pengalaman. Seringkali hal ini dianggap abstrak. Inilah cara yang baik untuk menunjukkan betapa bergunanya alat ini bagi pelatih.
Hand out Over head/LCD Projector
Bagaimana cara memecahkan Masalah Komputer ini?
Suatu hari, ketika Anda sedang menggunakan komputer, tiba-tiba komputer Anda rusak. Apa yang pertama-tama akan Anda lakukan untuk memecahkan masalah ini ?
1. Mencari dalam modul dan berusaha menemukan pemecahan masalah
2. Menjalankan help program dan mempelajari dari demostrasi yang diperlihatkan, bagaimana pemecahannya.
3. Tetap mencoba memencet berbagai tombol dengan harapan bahwa masalah bisa terpecahkan.
4. Duduk sejenak dan berusaha mengingat kembali cara yang pernah Anda lakukan ketika
menemui masalah yang sama.
Hand out
Over head/LCD Projector
7.25 Siklus Belajar dari Pengalaman
Berfikir, berneditasi, mempertimbangkan, menemulkan, mencerna informasi, berpikir keras memperjelas, memahami, menguras Terbuka terhadap pengalaman baru. Menghubungkan dg pengalaman orang lain di
Men-generalisasi, berpikir, menganalisa, mengidentifikasi isus kunci atau hal-hal penting, meletakkan semua dalam satu kerangka, membentuk ide baru
Belajar sambil mencoba, menerapkan, uji coba (trial & error), bereksperimen
Hand out
TUGAS/LATIHAN
Sesi yang sama dirancang dengan 4 cara yang berbeda untuk mendukung gaya pembelajaran yang berbeda.
Berikut ini adalah contoh empat sesi, yang semuanya memperkenalkan pendekatan penyelesaian konflik yang mendukung gaya pembelajaran yang berbeda. Tentukan gaya pembelajaran mana yang bisa digunakan untuk setiap contoh
Kasus 1
• Pelatih menjelaskan karakteristik dari tiga pendekatan yang berbeda dalam
penyelesaian konflik.
• Peserta mendapat tiga studi kasus mengenai penyelesaian konflik dan diminta untuk mengidentifikasi pendekatan apa yang dipergunakan dalam setiap kasus.
• Peserta bertukar pengalaman mengenai penyelesaian konflik yang mereka lakukan dalam pekerjaan mereka sendiri
• Peserta merefleksikan bagaimana mereka menghubungkannya dengan tiga
pendekatan yang telah diperkenalkan. Kasus 2
• Peserta melakukan curah pendapat berdasarkan pengalaman mereka mengenai apa yang penting dalam penyelesaian konflik.
• Dalam kelompok kecil peserta merefleksikan hasil curah pendapat dan menganalisis untuk membedakan tiga pendekatan yang terdapat dalam hasil curah pendapat tersebut.
• Dalam pleno, hasilnya dari tiga pendekatan tersebut didiskusikan dan diberi nama.
• Peserta kemudian menonton video mengenai konflik dan mengidentifikasikan
pendekatan yang mana yang tepat untuk memecahkan masalah tertentu. Kasus 3
• Untuk pekerjaan rumah, peserta membaca sebuah artikel mengenai tiga
pendekatan penyelesaian konflik.
• Pada hari selanjutnya pelatih memandu satu diskusi pleno untuk merumuskan
ketiga pendekatan tersebut.
• Hal tersebut diikuti dengan satu latihan pendek mengenai tiga studi kasus
penyelesaian masalah dan peserta diminta untuk mengidentifikasikan pendekatan mana yang dipakai dalam setiap studi kasus.
• Peserta bertukar pengalaman mengenai penyelesaian konflik dalam pekerjaannya. Kasus 4
• Pelatih memulai satu permainan simulasi, yang menciptakan konflik dalam
kelompok, yang harus mereka pecahkan.
• Peserta mencoba cara yang berbeda utuk menyelesaiakan masalah.
• Setelah simulasi berakhir, pelatih membantu kelompok untuk merefleksikan
pengalaman melalui satu diskusi pleno .
Hand out Over head/LCD Projector
Siklus Pembelajar dari Pengalaman
David Kolb, seorang psikolog perkembangan, telah mengembangkan satu cara pandang terhadap cara pembelajaran orang dewasa sebagai satu proses (‘experiential process’). Pembelajaran dalam proses ini dilihat sebagai satu siklus pembelajaran empat tingkat: pengalaman kongkrit, pengamatan reflektif, konseptualisasi abstrak, dan percobaan aktif:
Seorang pembelajar, supaya efektif, memerlukan empat kemampuan yang berbeda:
• Dia harus mampu melibatkan diri secara penuh, terbuka dan tanpa bias ke dalam pengalaman baru
• Dia harus mampu berrefleksi dan mengamati pengalaman tersebut dari berbagai perspektif • Dia harus mampu menciptakan konsep yang mengintegrasikan pengalamannya ke dalam teori
logis
• dia harus mampu menggunakan teori tersebut untuk membuat keputusan dan memecahkan
masalah.
Dengan kata lain, pembelajaran bisa dilihat sebagai satu proses ketika seseorang mengalami sesuatu secara langsung, merefleksi pengalaman sebagai sesuatu yang baru atau berhubungan dengan