• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOLONGAN PENGELUARAN DAN DAYA BELI MINYAK TANAH PER BULAN Golongan Pengeluaran (Rp./bulan) Daya Beli Minyak Tanah (Rp./bulan)

Dalam dokumen Memperkuat Ketahanan Pangan dan Energi N (Halaman 191-198)

MEMPERKUAT KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN NASIONAL DALAM ERA PERSAINGAN GLOBAL

GOLONGAN PENGELUARAN DAN DAYA BELI MINYAK TANAH PER BULAN Golongan Pengeluaran (Rp./bulan) Daya Beli Minyak Tanah (Rp./bulan)

60.000 – 79.999 5.455 80.000 – 99.999 10.045 100.000 – 149.999 15.372 150.000 – 199.999 22.160 200.000 – 299.999 34.996 300.000 – 499.999 57.939 > 500.000 148.543 Sumber : BPS 2006 KONSERVASI ENERGI

Kurang berhasilnya program konservasi disebabkan harga BBM yang murah, karena disubsidi. Dosen saya di Amerika Serikat mengatakan “People don’t save energy, they save money” atau orang tidak menghemat energi tetapi menghemat uang. Harga bensin yang murah, mengakibatkan orang yang tidak tidak mampu naik mobil, apabila hidup di negara lain, menjadi menggunakan mobil di Indonesia sehingga jalan menjadi macet. Daripada untuk mensubsidi harga BBM sebaiknya dananya digunakan untuk mensubsidi transportasi publik yang menggunakan listrik atau BBG. Andaikata seseorang yang tadinya memakai mobil pribadi lalu berpindah ke transportasi umum maka pengeluarannya akan berkurang walaupun harga BBM menjadi dua kali lipat. Untuk itu kualitas transportasi umum perlu diperbaiki. Perlu sosialisasi apabila seseorang naik transportasi umum adalah pahlawan dan bukan dari kelas yang lebih rendah. Penghematan pemakaian listrik dapat dilakukan dengan dengan memakai lampu, peralatan atau mesin hemat listrik dan hanya memakai listrik pada saat diperlukan.

Salah satu hal yang menyebabkan krisis OPEC (tahun 1970an) adalah disubsidinya harga gas di Amerika Serikat. Gas yang harga keekonomiannya US$2/MCF dijual US$1/MCF. Akibatnya, pengusaha tidak mau mengembangkan lapangan gas apabila yang ditemukan lapangan menengah dan kecil. Akibatnya, Amerika Serikat tergantung pada impor energi dari OPEC, sehingga harga minyak naik dari US$ 3/barel menjadi US$ 36/barel.13 Teknologi anjungan laut dalam,

pemboran miring dan seismik 3 D justru timbul akibat Amerika Serikat mau keluar dari krisis energi waktu itu. Krisis (cobaan) menyebabkan mereka yang berpikir menjadi lebih baik, tetapi yang tidak bisa berpikir biasanya marah dan putus asa. Ada pepatah: “Crisis is the mother of invention”.

Perbaikan Iklim Investasi dan Peningkatan Kemampuan Nasional

Mengundang investor adalah seperti mengundang pelanggan untuk rumah makan. Seseorang akan menjadi pelanggan apabila dia tahu, sehingga promosi penting. Promosi saja tidak cukup karena pelanggan tersebut tidak akan datang

lagi apabila yang dipromosikan tidak sesuai dengan kenyataannya. Pernyataan bahwa investor akan disambut dengan karpet merah tidak ada artinya apabila investor ingin bertemu pejabat yang seharusnya mengurusnya tetapi malah acuh tak acuh dan justru investor harus “bersabar” supaya bisa menanam modalnya. Rumah makan hanya akan laku apabila makanannya enak, harganya bersaing, pelayanannya dan lingkungannya baik.

Makanan yang enak dapat dianalogikan dengan prospek yang menarik. Tidak benar apabila prospek eksplorasi di Indonesia rendah, karena di Malaysia telah ditemukan prospek Kikeh di laut dalam dengan cadangan 1 Miliar BOE (Barrel of Oil Equivalent) sehingga laut dalam di Indonesia terutama selat Makasar menjadi perhatian perusahaan-perusahaan raksasa. Proyek-proyek raksasa LNG di Australia yang sedang dikembangkan adalah Evans Shoal, Gorgon, Ichthys, Pluto, Browse dan Bay Undan, sedangkan di Indonesia hanya Tangguh. Perlu dicatat bahwa Australia termasuk low risk dan Malaysia adalah medium risk. Informasi ini diberikan oleh Top 135 Projects yang diterbitkan oleh GSRI, 2007.15 Tingginya

resiko di Indonesia mengakibatkan perusahaan-perusahaan migas hanya berkonsentrasi pada mempertahankan produksi lapangan-lapangan yang sudah ada, akibatnya produksi turun.

Harga bersaing dapat dianalogikan dengan sistem fiskal yang menarik. Kontrak bagi hasil dan kontrak lainnya akan bermasalah apabila tidak dijiwai kemitraan (partnership) atau pelayanannya tidak baik. Perlu dipertimbangkan sistem bagi hasil dan perpajakan yang fleksibel dan tidak kaku, yang berbeda untuk harga, penghasilan atau perbandingan penghasilan dan biaya yang berbeda untuk pengembangan prospek-prospek yang kurang ekonomis.

Walaupun makanannya enak, tetapi apabila pelanggan harus mengantri cukup lama, maka dia akan pindah ke rumah makan sebelah. Ada rumah makan yang mempunyai moto: “Apabila anda tidak puas beritahu kami dan apabila anda puas beritahu teman anda”. Apabila kontraktor tidak puas dan sudah memberitahukan ketidakpuasannya tetapi tidak ada tindak lanjut untuk perbaikan, maka terdapat kemungkinan disamping dia pergi, dia juga memberitahukan teman-temannya. Terdapat keluhan dari kontraktor mengenai kelambatan persetujuan POD dari BP Migas. Lambatnya persetujuan tersebut diakibatkan oleh evaluasi cadangan lagi secara rinci sesudah kontraktor meminta persetujuan POD. Padahal cadangan tersebut sudah disertifikasi. Persetujuan ini bisa berlangsung berbulan-bulan, bahkan melampaui satu tahun. Akibatnya, apabila POD disetujui, biaya sudah jauh meningkat dari perkiraan sebelumnya, sehingga perlu direvisi dan membutuhkan waktu yang lama lagi dan seterusnya.

Lingkungan rumah makan yang bagus misalnya apabila mudah dicapai, parkirnya gampang, daerahnya tidak kumuh dan aman. Terdapat permasalahan- permasalahan yang perlu diselesaikan di daerah operasi, yaitu: (1) pembebasan panah, (2) tumpang tindih kepemilikan lahan (ada yang mengaku memiliki, padahal sudah dibeli), (3) tumpang tindih dengan perkembangan pembangunan infrastruktur di daerah operasi, (4) tumpang tindih dengan kehutanan, dan (5) ijin operasi dan penanganan limbah dari KLH.9

Apabila Indonesia dapat memberantas korupsi serta meningkatkan kualitas aturan hukum, stabilitas politik, kualitas regulasi dan indeks pembangunan manusia seperti yang disebutkan GSRI di atas, memperbaiki sistem birokrasi dan informasi serta kemitraan di lingkungan ESDM disamping itu dapat mengatasi permasalahan tanah, tumpang tindih lahan, permasalahan antar instansi dan permasalahan desentralisasi maka diharapkan investasi migas dan energi lainnya akan meningkat.

Untuk mempertahankan pemasokan energi diperlukan biaya yang dibutuhkan sektor tersebut. Biaya tersebut dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas informasi bagi penawaran konsesi-konsesi baru, termasuk melakukan survai geologi dan geofisik (gravity dan seismik) pendahuluan, meningkatkan kemampuan nasional (untuk pendidikan, pelatihan dan penelitian) serta pengembangan energi terbarukan. Sebagai perbandingan, untuk mempertahankan kelestarian hutan orang menggunakan dana reboisasi dari

royalty yang besarnya secara teoritis dihitung berdasarkan biaya yang dibutuhkan untuk menanam kembali setiap pohon yang ditebang. Untuk mempertahankan pemasokan energi dapat digunakan Depletion Premium (DP) dari energi tak terbarukan. Menurut ADB (2007) depletion premium dapat dihitung dari net present value (nilai sekarang bersih) selisih harga sumberdaya alam tak terbarukan (misal: migas) pada saat dia tidak kita produksikan lagi (sehingga kita harus mengimpornya) dan biaya memproduksikannya.2 Jika cadangan terbukti

minyak 4,37x109 barel dan gas 94 TCF dan produksi minyak per tahun 0,365x109

barel dan gas 2,77 TSCF dan 1 BOE = 6 MSCF, maka Reserve to Production Ratio

(r) migas adalah:

(

)

(

)

tahun tahun MMBOE MMBOE r 24,24 / 6 / 770 . 2 365 6 / 000 . 94 370 . 4 = + + =

Apabila harga migas (P) US$ 75/BOE dan biaya produksi (C) US$ 15/BOE maka:

(

)

( )

((

+

))

= − = + − = 24,24 1 , 0 1 / 15 75 $ 1 BOE i C P DP r og US$ 6/BOE

i : Discount Rate, %/Tahun, og = migas, o = minyak, g = gas ESog = Equity to be Split =(P-C)= $(75-15)/BOE = $ 60/BOE

60

6

=

og og

ES

DP

= 10% atau DPog = 10% ESog

Apabila DP dihitung dari SH x ES maka: DPo = SHo x PNBPo = 0,15 x

48

,

0

1

15

,

0

1

ESo = 10,7% ESo DPg = SHg x PNBPg = 0,30 x

48

,

0

1

3

,

0

1

ESg = 12,7 ESg

Karena Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mudah didapat maka dianjurkan Depletion Premium sama dengan dana untuk daerah yaitu share

kontraktor (SH) dikalikan dengan PNBP.

Dana depletion premium dari migas disamping digunakan untuk pengembangan sektor hulu dan hilir migas dapat digunakan untuk pengembangan energi terbarukan seperti panasbumi, biodiesel, microhydro,

energi matahari, enegi angin dan peningkatan kemampuan nasional.

Masalah utama peningkatan kemampuan nasional Indonesia adalah terbatasnya modal. Walaupun demikian, sesungguhnya terdapat uang yang tersedia di bank-bank di Indonesia, tetapi mereka masih ragu-ragu untuk mendanai proyek energi karena belum terlalu mengenalnya. Perlu pertemuan

stakeholders energi (pengusaha, pemerintah, Kadin, pakar) dengan perbankan untuk meningkatkan investasi di bidang migas. Ada baiknya terdapatnya lembaga konsultasi energi yang didanai oleh konsorsium bank.

Bank dianjurkan memberikan pinjaman untuk kegiatan migas (eksploitasi). Untuk kehati-hatian dianjurkan agar pinjaman tersebut digunakan langsung untuk membiayai kegiatan produksi. Kontraktor membuat perjanjian kerja dengan para sub kontraktor untuk kegiatan-kegiatan pengembangan lapangan minyak. Kontraktor membuat perjanjian pinjaman uang kepada bank, dimana sub kontraktor menagih biaya kegiatannya kepada bank. Sub kontraktor melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada kontraktor dan bank lalu bila disetujui, bank membayar tagihan sub kontraktor. Kemudian, Departemen Keuangan atas usul BP Migas membayar hutang bank dengan bunga yang disetujui dengan dana perolehan cost recovery awal dari produksinya. Akibatnya dana tersebut tidak diselewengkan untuk kegiatan lain. Bank juga diharapkan untuk bias meminjamkan dana untuk pengembangan energi non migas (batubara, panasbumi, biodiesel dan lain-lain).

Peningkatan kemampuan nasional dalam mengelola migas domestik dapat menjadikannya perusahaan multinasional dan dapat menghimpun dana dari luar negeri (OPEC, Cina dan sebagainya) serta menjamin security of supply migas dari usaha migas di luar negeri seperti yang dilakukan Petronas, Petrocina dan lain- lain. Banyaknya ahli perminyakan Indonesia di luar negeri dapat mendukung hal tersebut. Indonesia perlu meningkatkan pendidikan, pelatihan dan penelitian migas untuk menjadikan Indonesia terpandang di dunia migas. Hal yang sama dapat diberlakukan untuk mineral, batubara, panasbumi, biodiesel dan lain lain.

PANGAN

Mahalnya minyak dan usaha untuk mengurangi pemanasan global mengakibatkan usaha untuk meningkatkan penggunaan biodiesel sebagai salah satu substitusinya. Hal ini mengakibatkan rebutan lahan antara energi dan tanaman.

Untuk meningkatkan efektifitas penggunaan lahan, baik untuk energi maupun pangan, diperlukan peraturan untuk mengenakan pajak pada lahan-lahan yang menganggur. Akibatnya, orang-orang kaya pemilik lahan tersebut yang tinggal di

kota akan mengurus lahannya di perdesaan dengan memperkerjakan penduduk desa. Apabila yang mengelola lahan tersebut orang kota maka pengusahaan lahan tersebut akan lebih efektif karena mereka memiliki dana serta pengetahuan tentang pasar dan teknologi. Akibatnya, penduduk desa tidak perlu mencari pekerjaan ke kota. Untuk berhasil, juga diperlukan kebijakan harga dan insentif yang memihak petani dan masyarakat pedesaan.

Diperlukan kebijakan harga yang mendukung swasembada pangan. Di Jepang, produk pertanian dihargai cukup tinggi (diproteksi pemerintah) yang mengakibatkan petani hidup berkecukupan. Apalagi orang Jepang kalau tidak miskin, karena semangat nasionalismenya, akan membeli produk pertanian, perkebunan dan peternakan Jepang walaupun harganya lebih tinggi dari produk- produk impor.

Kebijakan harga pangan dan energi yang mendukung akan mengakibatkan usaha pertanian, peternakan, perkebunan menguntungkan. Apabila usaha pertanian menguntungkan maka dengan sendirinya alumni perguruan tinggi pertanian akan bekerja dibidangnya serta penelitian dan pengembangan akan maju.

Untuk meningkatkan kemampuan nasional dibidang energi dan pangan, perlu kerjasama yang baik antara pemerintah, pengusaha nasional, bank domestik, akademisi dan masyarakat. Kita tidak boleh hanya mengharapkan modal asing. Hanya bangsa yang berniat untuk mandiri yang bisa mengatasi permasalahannya. Walaupun kepedulian pemerintah sangat diharapkan pada masa sulit ini, kita tidak bisa hanya mengharapkan pemerintah untuk mengatasi seluruh permasalahan bangsa. Di Bangladesh, Dr. Muhammad Yunus dengan Bank Grameen; di Srilanka, A.T. Ariyaratna dengan gerakan pemberdayaan masyarakat Sravodaya berhasil membuat masyarakat lebih mandiri; dan di Amerika Serikat, organisasi 4-H adalah contoh organisasi perdesaan yang berhasil di Amerika Serikat.

Pada tahun 1983 Bank Grameen didirikan oleh Muhammad Yunus, seorang profesor ekonomi di Universitas Chittagong, Bangladesh. Bank tersebut memberikan pinjaman tanpa agunan, tidak memerlukan para penjamin, memberi pinjaman kepada orang-orang yang buta huruf, sejauh mereka dapat menandatangani nama mereka yang tidak mungkin dilakukan bank konvensional. Dr. Yunus berpendapat: "Kaum miskin memiliki ketrampilan-keterampilan, kalau tidak mereka tidak akan bisa bertahan hidup". Apa yang anda harus berikan kepada mereka adalah akses ke permodalan. Dalam waktu sepuluh tahun, Bank Grameen memiliki cabang-cabang di lebih dari 25% dari 65.000 desa di Bangladesh, dengan staf mencapai 8.000 orang dan peminjam mencapai 800.000 orang.7

Bank Grameen membuka jalan bagi tekanan dan dukungan kawan sebaya untuk memastikan adanya akuntabilitas. Para peminjam harus membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari lima orang. Namun hanya dua orang yang dapat meminjam pada saat yang sama. Dua orang ini harus membayar kembali pinjaman rata-rata sebanyak US$ 60 dalam 50 cicilan yang sama setiap minggu, dengan tingkat suku bunga komersial. Jika seorang anggota dari kelompok gagal

melakukan pembayaran, maka kelima orang tersebut akan terputus dari pinjaman lebih lanjut.7

Gerakan Sravodaya Sramadana (kebangkitan semesta melalui pemberian kerja) ini didirikan oleh A.T.Ariyaratna, sorang pendeta Budha. Pada tahun 1958, ia menyelenggarakan perkemahan kerja pada hari libur bagi para mahasiswa perguruan tinggi Nalanda, Colombo. Tujuan perkemahan itu adalah untuk membantu mahasiswa perkotaan yang miskin, dan merealisasikan cinta mereka dengan mereka cara-cara membangun hidup yang lebih adil dan tahun 1968 melancarkan rencana pembangunan seratus desa. Sejak itu gerakan tersebut tumbuh dan mencapai beribu-beribu desa.7

Proses Sarvodaya terdiri dari empat tahap: memahami masalah termasuk kebutuhan-kebutuhan dan sumber-sumber daya yang tersedia, membangun organisasi-organisasi desa, menentukan layanan-layanan desa dan memulai kegiatan pembangunan.7

Tujuan proses ini adalah memenuhi sepuluh kebutuhan pokok lingkungan yang bersih dan indah; persediaan air yang aman dan cukup, kebutuhan pokok pakaian, diet yang teratur dan seimbang, tempat tinggal yang layak, layanan- layanan pokok kesehatan; fasilitas-fasilitas transportasi dan komunikasi; bahan bakar; pendidikan yang berkelanjutan untuk semua orang; dan perkembangan kebudayaan dan kerohanian.7

4-H adalah sebuah organisasi pemuda yang bertujuan untuk membentuk

network guna mempersiapkan putra putri di perdesaan (country side) Amerikat Serikat untuk mandiri dan berpotensi.14 Kalau organisasi kepanduan (pramuka)

berorientasi pada kecintaan pada lingkungan, 4-H berorientasi pada praktek. Dalam pengertian, apa yang dipelajari anggota dari 4–H adalah yang mereka kerjakan di tempat tinggalnya. 4-H mendidik anggotanya untuk bertani, berternak, mengusahakan industri pertanian dan industri rumah tangga secara profesional. Selain itu 4-H juga mendidik anggotanya untuk berpidato, berdiskusi, berorganisasi, membentuk network, dan mencintai lingkungan. Setiap tahun mereka mengadakan state-fairs dimana dikompetisikan hasil pertanian, peternakan, dan industri kecil. Pemenangnya mendapat hadiah menarik dari industri maupun petani dan peternak besar. Sesungguhnya 4-H merupakan suatu

network yang sangat demokratis dan mengutamakan persaudaraan, dimana yang berhasil akan membantu yang kurang berhasil dan yang berprestasi akan bercerita tentang bagaimana dia mencapainya. Semboyannya adalah bekerja keras, hidup sopan, dan fair-play (kompetisi yang sehat) yang memang merupakan persyaratan demokrasi. Untuk menjadi anggota, dengan persyaratan umur 10 sampai 21 tahun, seseorang harus berjanji :

I pledge,

My head for clearer thinking My heart to greater loyalty My hands to larger service My health to better living

For my club, my community and my country

yang artinya:

Saya mengabdikan,

Kepala saya untuk berpikir lebih jernih Hati saya untuk kesetiaan yang lebih besar

Tangan–tangan saya untuk pengabdian yang lebih luas Kesehatan saya untuk kehidupan yang lebih baik Bagi perkumpulan saya, masyarakat dan tanah air

Walaupun sebagian besar anggota 4-H menjadi petani, peternak, dan pengusaha yang mandiri tidak sedikit pula yang mendapatkan pekerjaan di peternakan, pertanian dan perusahaan besar dan banyak pula yang mendapatkan beasiswa perguruan tingggi karena keaktifannya di 4-H. Program membantu masyarakat miskin seyogyanya digunakan untuk membentuk network semacam 4-H, kemudian kredit usaha tani atau kredit usaha kecil diberikan secara berlanjut kepada yang berprestasi sehingga terdapat kompetisi untuk berprestasi.14

Energi dan pangan perdesaan perlu dikembangkan dengan diberikannya kredit berbunga rendah dari Pemerintah bagi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) atau koperasi yang ingin mengembangkannya dan telah menunjukan kemampuannya untuk itu. Disamping itu apabila ada bank nasional yang mengikuti jejak Muhamad Yunus, nasib yang kurang beruntung akan lebih baik.

Universitas mempunyai kewajiban untuk menyebarluaskan pemanfaatan teknologi di masyarakat. Link and match universitas jangan hanya berorientasi hanya pada pengusaha besar saja. Kerjasama dengan pengusaha kecil dan menengah disamping berpahala, juga bukan tidak menguntungkan. Taiwan maju karena universitasnya dapat membantu petani dan pengusaha kecil dan menengah lebih baik, Universitas perlu mempunyai industrial park, kebun percobaan dan inkubasi bisnis. Universitas disamping LSM, organisasi sosial, dan pesantren perlu memaksimumkan penggunakan teknologi telekomunikasi dan informatika untuk meningkatkan pendidikan dan kemampuan teknologi masyarakat serta membina network untuk memberdayakan masyarakat. Gerakan Sravodaya adalah semacam KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Indonesia yang dilakukan dengan sepenuh hati dan dikoordinir dengan baik antara dosen dan mahasiswa sehingga berkelanjutan. Makin berdayanya masyarakat akan meningkatkan taraf hidup dan pendidikannya sehingga makin menyadari pentingnya network dan pemanfaatan teknologi bagi kehidupannya. Network

dan pemanfaatan teknologi akan makin memberdayakan masyarakat dan seterusnya.11

Perlu pendidikan gratis paling tidak sampai SD serta pendidikan murah untuk SMP dan Sekolah Kejuruan terutama untuk pertanian untuk masyarakat perdesaan. Perlu KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari mahasiswa ke perdesaan seperti yang dilakukan Sarvodaya di Srilangka. Mereka perlu mendidik pelajar di perdesaan untuk mengenal komputer dan internet. Komputer dan internet dapat diusahakan dari orang tua mahasiswa yang mampu atau dari CSR (Company Social Responsibility) perusahaan-perusahaan besar (misal: perusahaan Migas). Hanya dengan pendidikan dan pelatihan maka pembangunan bisa berkelanjutan. Apabila orang kota pemilik lahan di perdesaan, LSM, Perguruan Tinggi dan Bank peduli terhadap saudara-saudaranya di perdesaan, maka tugas Pemerintah menjadi lebih ringan.

Perkumpulan tani yang memberikan informasi mengenai pendanaan, teknologi, pasar, tanaman yang sebaiknya ditanam, pendidikan, pertanian serta melakukan pelatihan bagi anggotanya seperti yang dilakukan 4-H perlu dikembangkan. Perlu informasi penggunaan lahan untuk tanaman berdasarkan pasar, keadaan tanah, curah hujan dan sebagainya. Sebagai contoh: tanaman jarak untuk energi sebaiknya ditanam di daerah yang tidak subur dan kering.

Sistem informasi dan jaringan komunikasi yang baik sangat berperan dalam implementasi kebijakan-kebijakan yang mendukung swasembada pangan, sumber pendanaan, pemanfaatan teknologi dan pasar, serta meningkatkan jaringan kerja (network) untuk pemberdayaan masyarakat. Bantuan semacam BLT (Bantuan Langsung Tunai), Inpres Desa Tertinggal, Jaring Pengaman Sosial atau Kredit Usaha Mandiri akan kurang optimal apabila yang dibantu tidak berdaya untuk menghasilkan return yang memadai sehingga membuat kehidupannya makin lama menjadi makin baik.

Perlu dicatat bahwa organisasi yang lebih berhasil untuk menyelesaikan permasalahan dan memberdayakan masyarakat adalah yang lebih demokratis (bottom up) serta berupa network dan bukan birokratis yang hirarkis. Naisbitt juga menyatakan, The failure of hierarchies to solve society’s problem forced people to talk to one another and that was the beginning of network. Network

adalah masyarakat yang berbicara satu sama lain, saling membagi ide, informasi dan sumber daya. Network menawarkan apa yang tidak dapat diberikan birokrasi yaitu hubungan horisontal yang tidak membeda-bedakan orang (egalitarian).

Dalam lingkungan network, penghargaan justru datang dengan memberdayakan orang lain dan bukan memperdayakannya. Network berguna untuk siapa saja yang membutuhkan orang lain, tidak terbatas pada orang miskin atau pengusaha kecil.8

Dalam dokumen Memperkuat Ketahanan Pangan dan Energi N (Halaman 191-198)