• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN UNTUK KEPALA SEKOLAH TENTANG MBS PELATIHAN TENTANG PAKEM UNTUK GURU PELATIHAN PENGAWAS BINA UNTUK PENDAMPINGAN DAN MEMANTAU KEMAJUAN SEKOLAH-SEKOLAH DI GUGUS MODEL PELATIHAN B3 (BUKU BACAAN BERJENJANG) GURU KELAS AWAL

Bagan treatment yang dilakukan.

Implementasi Pembentukan Gugus Unggulan

Pada tahun 2016, jajaran stakeholder pendidikan Kabupaten Bandung Barat mengembangkan program USAID PRIORITAS ini dengan pembentukan gugus model atau gugus unggulan dengan prioritas 18 gugus sekolah dasar dan enam MI serta MGMP SMP yang dibiayai dana APBD. Pelatihan yang diberikan pada gugus ungggulan ini mencapai 122 SD dan 18 MI.

Berdasarkan bagan di samping bahwa beberapa treatment yang dila-kukan pada gugus-gugus model atau unggulan di Kabupaten Bandung Barat, yaitu dengan melatih semua kepala sekolah di gugus tersebut, melatih guru untuk PAKEM dan buku bacaan berjenjang, serta yang penting juga melatih seluruh peng-awas bina gugus tersebut sehingga berbagai aspek nilai keunggulan dari sekolah yang berada pada gugus tersebut dapat cepat meningkat. Gugus ini dilatih secara utuh untuk perwakilan guru dari tiap sekolah yang mendapatkan pelatihan pembelajaran dan kepala sekolahnya mendapatkan pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) juga pengawasnya mendapatkan pelatihan untuk pendampingan sekolah dalam pembelajaran, budaya baca, dan MBS.

kabupaten tersebut mengikutser-takan dari MI dan MTs.

Pada tahun 2015 kurang lebih ada enam pelatihan yang bentuknya TOT, seperti halnya TOT minat baca. Tujuannya selain membentuk fasda baru di Kabupaten Bandung Barat, juga diarahkan mereka sebagai duta baca di setiap gugusnya.

Pembentukan duta baca tersebut bukan hanya di SD dan MI saja, tetapi pada SMP dan MTs juga. Fasda-fasda tersebut dijadikan fasilitator tersebar pada setiap gugus di Kabupaten Bandung Barat, sehingga gugus di kabupaten dalam melakukan pelatihan dan

pendampingan secara mandiri dapat terbantu dengan hadirnya fasda-fasda tambahan.

Dana yang dikeluarkan dalam penambahan fasda ini 100% dari APBD termasuk biaya fasilitator dari USAID PRIORITAS dibiaya oleh APBD. Total biaya yang dikeluarkan dari APBD Kabupaten Bandung Barat sebesar kurang lebih Rp.710.000.000.

Yang sangat menarik adalah peserta TOT bukan hanya dari lingkungan Disdikpora Kabupaten Bandung Barat saja, tetapi madrasah yang ber-ada di lingkungan Kemenag. Artinya bahwa kurang lebih 20-25% peserta pelatihan adalah dari MI dan MTs.

Pada tahun 2016, TOT diseminasi lanjutan, fasda yang dilatih Modul 1 dan 2 pada tahun 2015 - 2016 dilatih kembali Modul 3, sehingga fasda-fasda baru tersebut sepenuhnya mendapatkan paket modul dari USAID PRIORITAS. Pendekatan yang dilakukan juga sama mengadopsi dari pelatihan yang dilakukan oleh USAID PRIO-RITAS, artinya di samping pemaha-man tentang konsep, menganalisa sampai mempersiapkan pembela-jaran dan praktik mengajar secara langsung. Dana APBD yang diguna-kan khusus untuk TOT sebesar kurang lebih Rp.900.000.000 untuk semua TOT dalam berbagai kegiatan.

Implementasi Kebijakan Diseminasi Tingkat Gugus Setelah dilaksanakannya TOT tingkat kabupaten, maka langkah selanjutnya dilakukan pelatihan-pelatihan tingkat gugus. Pada tingkat SMP/MTs sudah dilakukan di beberapa gugus, di antaranya gugus Parongpong, gugus Batujajar dan diintegrasikan dengan hibah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang melatih beberapa guru pada MGMP IPA, MGMP IPS, MGMP Matematika, MGMP Bahasa inggris dan MGMP Bahasa Indonesia.

Pada tingkat SD/MI sudah dilakukan di beberapa gugus, diantaranya, gugus Cipatat, gugus Gununghalu, gugus Sindangkerta, gugus Cililin gugus Cipeunduey dan gugus Cihampelas.

Penyebarluasan program USAID PRIORITAS juga dilakukan dengan program diseminasi pada gugus sekolah dengan melibatkan para pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) untuk SD/MI dan KKM serta MGMP untuk SMP/MTs. Kegiatan ini dilakukan dengan melatih 225 perwakilan pengurus KKG /KKM, 125 pengurus MGMP untuk pengembangan program pembelajaran dan budaya baca di sekolah, serta 125 Kepala SD dan 75 Kepala SMP untuk pengembangan program MBS, yang dilaksanakan pada Oktober 2015.

Program ini dilaksanakan agar penyebarluasan program USAID PRIORITAS diteruskan oleh para pengurus gugus dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di sekolah yang ada di wilayah gugusnya. Diseminasi juga dilakukan terhadap gugus SD/MI yang mengajukan permohonan pelaksanaan pelatihan dengan fasilitator dari USAID PRIORITAS.

GUGUS

MODEL

PELATIHAN UNTUK KEPALA SEKOLAH TENTANG MBS PELATIHAN TENTANG PAKEM UNTUK GURU PELATIHAN PENGAWAS BINA UNTUK PENDAMPINGAN DAN MEMANTAU KEMAJUAN SEKOLAH-SEKOLAH DI GUGUS MODEL PELATIHAN B3 (BUKU BACAAN BERJENJANG) GURU KELAS AWAL

Bagan treatment yang dilakukan.

Implementasi Pembentukan Gugus Unggulan

Pada tahun 2016, jajaran stakeholder pendidikan Kabupaten Bandung Barat mengembangkan program USAID PRIORITAS ini dengan pembentukan gugus model atau gugus unggulan dengan prioritas 18 gugus sekolah dasar dan enam MI serta MGMP SMP yang dibiayai dana APBD. Pelatihan yang diberikan pada gugus ungggulan ini mencapai 122 SD dan 18 MI.

Berdasarkan bagan di samping bahwa beberapa treatment yang dila-kukan pada gugus-gugus model atau unggulan di Kabupaten Bandung Barat, yaitu dengan melatih semua kepala sekolah di gugus tersebut, melatih guru untuk PAKEM dan buku bacaan berjenjang, serta yang penting juga melatih seluruh peng-awas bina gugus tersebut sehingga berbagai aspek nilai keunggulan dari sekolah yang berada pada gugus tersebut dapat cepat meningkat. Gugus ini dilatih secara utuh untuk perwakilan guru dari tiap sekolah yang mendapatkan pelatihan pembelajaran dan kepala sekolahnya mendapatkan pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) juga pengawasnya mendapatkan pelatihan untuk pendampingan sekolah dalam pembelajaran, budaya baca, dan MBS.

Pembentukan gugus unggulan ini diharapkan di setiap kecamatan memiliki barometer sekolah yang utuh dalam satu gugus sebagai model pelaksanaan praktik yang baik dalam pembelajaran, MBS, dan monitoring dan evaluasi oleh pengawas bina. Sehingga pada setiap kecamatan di Kabupaten Bandung Barat memiliki minimal satu gugus model yang akan bertugas menyebarluaskan kembali kepada gugus-gugus lainnya.

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat Jl. Padalarang - Cisarua km 2 Ds.Mekarsari Kec.Ngamprah Komplek Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat

Kontak Person:

Drs Juhro MPd

(Kabid SD)

Drs Dadang Sapardan MPd

(Kabid SMP) Kendala dan Solusi dalam

Implementasi Kebijakan Penyebarluasan praktik yang baik dalam pembelajaran dan MBS ini tidak bisa dilaksanakan secara sekaligus dan serempak untuk seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat, karena keterbatasan anggaran dan kesempatan. Sebagai solusinya, kabupaten melaksanakan

penyebarluasan program ini secara bertahap dalam setiap tahun dan

diharapkan pada tahun 2017 semua SD/MI dan SMP/MTS dapat melaksanakan praktik yang baik dalam pembelajaran, MBS dan budaya baca ini.

Dampak Kebijakan PKB di Kabupaten Bandung Barat Dampak dari Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang

dilaksanakan di kabupaten ini, dari Wakil Bupati Bandung Barat, Bapak Yayat Soemitra, (berbaju biru) meninjau dampak dari salah satu sekolah gugus model program budaya baca di SD Kartika parongpong. Setelah menerima materi pelatihan, dihari terakhir para peserta mempraktikkan hasil pelatihan di kelas. Tampak salah seorang calon

fasilitatorsedang praktik mengajar dengan memfasilitasi kegiatan percobaan IPA untuk siswa kelas V SD.

disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.

Di Kabupaten Bandung Barat ber-munculan sekolah unggulan dalam pembelajaran. Beberapa sekolah mitra USAID PRIORITAS berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi dan nasional dalam lomba budaya mutu SD. Setelah SDN 2 Rajamandala kulon menjadi juara

ketiga tingkat nasional pada kategori

whole school tahun 2015, kemudian

pada tahun 2016 dilanjutkan oleh sekolah-sekolah yang berada pada gugus model, seperti SD

Karangmulya dan SD Kartika yang meraih juara budaya mutu tingkat Provinsi Jawa Barat dan masuk ke tingkat nasional.

tahun 2015 sampai sekarang banyak kemajuan yang dilaksanakan para guru di sekolah berupa praktik yang baik dalam pembelajaran dan MBS yang terus mengalami peningkatan dan juga budaya baca. Peningkatan ini berupa peningkatan mutu pem-belajaran berupa praktik yang baik dalam pembelajaran yang dilakukan guru di kelas dengan penyediaan berbagai kegiatan pembelajaran yang

Pembentukan gugus unggulan ini diharapkan di setiap kecamatan memiliki barometer sekolah yang utuh dalam satu gugus sebagai model pelaksanaan praktik yang baik dalam pembelajaran, MBS, dan monitoring dan evaluasi oleh pengawas bina. Sehingga pada setiap kecamatan di Kabupaten Bandung Barat memiliki minimal satu gugus model yang akan bertugas menyebarluaskan kembali kepada gugus-gugus lainnya.

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat Jl. Padalarang - Cisarua km 2 Ds.Mekarsari Kec.Ngamprah Komplek Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat

Kontak Person:

Drs Juhro MPd

(Kabid SD)

Drs Dadang Sapardan MPd

(Kabid SMP) Kendala dan Solusi dalam

Implementasi Kebijakan Penyebarluasan praktik yang baik dalam pembelajaran dan MBS ini tidak bisa dilaksanakan secara sekaligus dan serempak untuk seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat, karena keterbatasan anggaran dan kesempatan. Sebagai solusinya, kabupaten melaksanakan

penyebarluasan program ini secara bertahap dalam setiap tahun dan

diharapkan pada tahun 2017 semua SD/MI dan SMP/MTS dapat melaksanakan praktik yang baik dalam pembelajaran, MBS dan budaya baca ini.

Dampak Kebijakan PKB di Kabupaten Bandung Barat Dampak dari Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang

dilaksanakan di kabupaten ini, dari Wakil Bupati Bandung Barat, Bapak Yayat Soemitra, (berbaju biru) meninjau dampak dari salah satu sekolah gugus model program budaya baca di SD Kartika parongpong. Setelah menerima materi pelatihan, dihari terakhir para peserta mempraktikkan hasil pelatihan di kelas. Tampak salah seorang calon

fasilitatorsedang praktik mengajar dengan memfasilitasi kegiatan percobaan IPA untuk siswa kelas V SD.

disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.

Di Kabupaten Bandung Barat ber-munculan sekolah unggulan dalam pembelajaran. Beberapa sekolah mitra USAID PRIORITAS berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi dan nasional dalam lomba budaya mutu SD. Setelah SDN 2 Rajamandala kulon menjadi juara

ketiga tingkat nasional pada kategori

whole school tahun 2015, kemudian

pada tahun 2016 dilanjutkan oleh sekolah-sekolah yang berada pada gugus model, seperti SD

Karangmulya dan SD Kartika yang meraih juara budaya mutu tingkat Provinsi Jawa Barat dan masuk ke tingkat nasional.

tahun 2015 sampai sekarang banyak kemajuan yang dilaksanakan para guru di sekolah berupa praktik yang baik dalam pembelajaran dan MBS yang terus mengalami peningkatan dan juga budaya baca. Peningkatan ini berupa peningkatan mutu pem-belajaran berupa praktik yang baik dalam pembelajaran yang dilakukan guru di kelas dengan penyediaan berbagai kegiatan pembelajaran yang

profesional di bawah rata-rata tersebar di 18 kecamatan Kabupaten Purbalingga.

Geografis Purbalingga yang terdiri dari lembah dan pegunungan dengan medan yang terjal menyulitkan untuk melakukan pemusatan pada satu daerah untuk pelatihan. Berkaitan dengan itu, Dinas Pendidikan melakukan pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dengan fokus pada tiap gugus. Pengembangan keprofesian

berkelanjutan bagi guru pada setiap gugus juga didasari bahwa dengan pendekatan gugus akan mampu menjangkau semua guru mendapat-kan pelayanan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang murah dan berkualitas baik itu melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) maupun Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

KKG/MGMP merupakan wadah di lingkungan yang paling dekat dengan guru untuk berbagi pengalaman keberhasilan atau menyelesaikan