• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Surat Keputusan ini sangat efektif untuk mendukung program USAID PRIORITAS. Para fasilitator memiliki dasar landasan yang kuat dalam melaksanakan tugasnya. Mereka diberikan keleluasaan melatih dan mengelola program USAID PRIORITAS di daerah ini,” ujar Bapak Alimuddin, Koordinator Forum Fasilitator Maros. Kedua, Surat Kadiknas Maros Nomor 420/40a/Disdik/2014, Agustus 2014, tentang Struktur

Pengurus Forum Fasilitator. Salah satu butir keputusan menyebutkan dalam tugas pendampingan dan pelatihan, masing-masing fasilitator melaporkan hasilnya kepada Forum Fasilitator USAID PRIORITAS dan pihak yang terkait.

Dengan SK ini, fasilitator Maros memiliki organisasi yang syah dan terstruktur. Sebuah wadah yang terbentuk karena inisiatif sendiri dan kemudian dilegitimasi oleh SK Dinas. Forum sering mengadakan

pertemuan untuk berdiskusi, memecahkan masalah, dan mengakrabkan diri sehingga gerak langkah mereka selalu didasari oleh semangat kebersamaan.

“Forum menjadi perekat fasilitator dan menjadi alat bargaining position dengan pemerintah,” ujar Bapak Alimuddin. Kekuatan forum terbukti dengan diajaknya beberapa

perwakilan forum untuk ikut menyusun berbagai kebijakan pada dinas pendidikan, seperti pemilihan buku yang boleh masuk sekolah,

Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

Foto di atas adalah Pembelajaran kelas V di SDN 213 Sanggalea, Maros. Para siswa sedang membuat percobaan menjernihkan air dengan alat penyaring air sederhana. Foto di bawah adalah Pembelajaran di MIS Rasyidin, Maros. Siswanya sedang belajar membaca denah.

Keduanya merupakan sekolah dan madrasah yang telah mendiseminasikan pelatihan USAID PRIORITAS yang berdampak pada pelaksanaan pembelajaran aktif menjadi semakin berkualitas.

Data dan Kebijakan Program USAID PRIORITAS dirasakan besar manfaatnya oleh Pemkab Maros. Pada waktu showcase Maros awal tahun 2014, Bupati Maros menyatakan bahwa program USAID PRIORITAS sudah

memperlihatkan dampaknya luar biasa pada sekolah-sekolah, dan patut untuk direplikasi.

Sesuai data DAPODIK, jumlah guru Maros adalah kurang lebih 6.800 untuk SD/MI dan MTs/SMP. Dari jumlah itu, Pemkab Maros, sesuai tekad Bupati, menargetkan 60% guru SD/MI dan SMP/MTs terlatih model pelatihan USAID PRIORITAS sampai pada akhir proyek USAID

PRIORITAS dengan menggunakan dana APBD lewat dana sharing Pendidikan Gratis.

Dukungan Implementasi Untuk mencapai target tersebut, ada tiga bentuk dukungan nyata Pemda Maros terhadap program USAID PRIORITAS, yang menyebabkan

Diseminasi Berjalan Masif:

Kesetaraan Sekolah dan Madrasah

diseminasi program USAID PRIORITAS di daerah tersebut berjalan baik.

Pertama, Surat Keputusan Bupati Nomor 729/KPES/ 421/ II/2014 tanggal 28 Februari 2014 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Fasilitator Daerah Tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah Program USAID PRIORITAS Kabupaten Maros.

“Surat Keputusan ini sangat efektif untuk mendukung program USAID PRIORITAS. Para fasilitator memiliki dasar landasan yang kuat dalam melaksanakan tugasnya. Mereka diberikan keleluasaan melatih dan mengelola program USAID PRIORITAS di daerah ini,” ujar Bapak Alimuddin, Koordinator Forum Fasilitator Maros. Kedua, Surat Kadiknas Maros Nomor 420/40a/Disdik/2014, Agustus 2014, tentang Struktur

Pengurus Forum Fasilitator. Salah satu butir keputusan menyebutkan dalam tugas pendampingan dan pelatihan, masing-masing fasilitator melaporkan hasilnya kepada Forum Fasilitator USAID PRIORITAS dan pihak yang terkait.

Dengan SK ini, fasilitator Maros memiliki organisasi yang syah dan terstruktur. Sebuah wadah yang terbentuk karena inisiatif sendiri dan kemudian dilegitimasi oleh SK Dinas. Forum sering mengadakan

pertemuan untuk berdiskusi, memecahkan masalah, dan mengakrabkan diri sehingga gerak langkah mereka selalu didasari oleh semangat kebersamaan.

“Forum menjadi perekat fasilitator dan menjadi alat bargaining position dengan pemerintah,” ujar Bapak Alimuddin. Kekuatan forum terbukti dengan diajaknya beberapa

perwakilan forum untuk ikut menyusun berbagai kebijakan pada dinas pendidikan, seperti pemilihan buku yang boleh masuk sekolah,

Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

Foto di atas adalah Pembelajaran kelas V di SDN 213 Sanggalea, Maros. Para siswa sedang membuat percobaan menjernihkan air dengan alat penyaring air sederhana. Foto di bawah adalah Pembelajaran di MIS Rasyidin, Maros. Siswanya sedang belajar membaca denah.

Keduanya merupakan sekolah dan madrasah yang telah mendiseminasikan pelatihan USAID PRIORITAS yang berdampak pada pelaksanaan pembelajaran aktif menjadi semakin berkualitas.

penyusunan kurikulum dan sebagainya.

Ketiga, Peraturan Bupati Maros tentang Dana Sharing Pendidikan Gratis Pemerintah Kabupaten Maros No. 49 Tahun 2014. Salah satu butir Perbup ini menyebutkan dana sharing pendidikan gratis juga diperuntukkan untuk diseminasi atau replikasi pelatihan modul praktik baik pendidikan USAID PRIORITAS. Perbup ini menjadi payung hukum pendanaan kegiatan-kegiatan pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi untuk kegiatan-kegiatan diseminasi program USAID

PRIORITAS.

Dampak Kebijakan

Berkat adanya beberapa kebijakan pemerintah daerah Maros tersebut, diseminasi di Maros berjalan massif dengan menggunakan dana dari APBD sharing dana pendidikan gratis dan dana BOS. Lebih dari 1.161 pendidik SD/MI dan 1089 pendidik SMP/MTs pada tahun 2013-2015 di Maros telah menerima pelatihan USAID PRIORITAS.

Jumlah tersebut di luar pendidik yang sudah dilatih dan sasaran langsung USAID PRIORITAS sebanyak 264 orang. Total jumlah guru yang dilatih adalah 2.514 guru atau 36 % dari jumlah total 6.897

guru di SD/MI dan MTs/SMP. Maros berharap sampai akhir program USAID PRIORITAS, 60 % guru dari jumlah total tersebut akan terlatih. Adanya perbup Dana Sharing Pendidikan Gratis juga mendorong Madrasah Aliyah memanfaatkan dan mendapatkan pelatihan

pembelajaran model USAID PRIORITAS. Saat ini, sudah 144 pendidik dari 24 Madrasah Aliyah se-Maros mendapatkan pelatihan model USAID PRIORITAS. Dana yang dihabiskan melalui dana

sharing ini khusus untuk diseminasi

pelatihan USAID PRIORITAS tahun 2013-2014, adalah Rp 1.040.745.000. Pada tahun 2015, Dana BOS yang dihabiskan untuk sharing dana pelatihan diseminasi mencapai 131.350.000.

Tidak hanya lewat diseminasi resmi dalam bentuk pelatihan-pelatihan terjadwal. Forum Fasilitator Maros juga mendorong anggota-anggotanya untuk mendesiminasikan pelatihan USAID PRIORITAS pada guru-guru di sekolah mereka sendiri. Hal ini sudah banyak dilakukan lewat

in-house training. Beberapa kepala

sekolah, seperti Ibu Hajerah, fasilitator nasional sekaligus Kepala Sekolah SDN 213 Sanggalea, yang melatih sendiri para gurunya mengetahui pembelajaran PAKEM.

Demikian pula SDN 2 Unggulan Maros, kepala sekolahnya memanggil beberapa fasilitator untuk

melakukan in-house training terhadap guru-guru mereka sendiri

pengenalan PAKEM dan MBS. Pelatihan-pelatihan pembelajaran lebih jauh juga dilakukan secara berkala berdasarkan gugus. Misalnya, forum fasilitator juga mengadakan lokakarya pembelajaran di SDN 173 Mangangi Kecamatan Bantimurung Maros dengan dipandu oleh empat orang fasilitator USAID PRIORITAS. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 guru terdiri dari 12 guru kelas awal dan 12 guru kelas tinggi dan empat kepala sekolah mitra USAID PRIORITAS. Empat sekolah tersebut adalah SDN 173 Mangangi, SDN 1 Pakalu 1, SDN 12 Pakalli 1 dan MIS JII Bantimurung

Hal yang sama juga dilakukan oleh SDN 39 Kassi. Para guru di sekolah tersebut menggunakan dana sertifikasi memanggil fasilitator daerah dan nasional melatih mereka membuat media pembelajaran sendiri, seperti Ibu Hajerah Kadir dan Ibu Irlidya, fasilitator nasional USAID PRIORITAS.

Agar target yang dicanangkan Bupati tercapai, Forum Fasilitator

Kabupaten Maros dan USAID PRIORITAS pada pertengahan bulan

Oktober 2016 juga telah melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Maros Komisi III Pendidikan. DPRD berharap semua rencana USAID PRIORITAS dan Forum Fasilitator Kabupaten Maros diformulasikan dan diserahkan ke Komisi III untuk dibicarakan dengan pemerintah daerah.

Dampak dari diseminasi program USAID PRIORITAS yang cukup massif di Maros terlihat nyata dengan perubahan dalam model pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah di Maros. Dulu semua sekolah masih menerapkan model tradisional ceramah. Saat ini semua sekolah setingkat SD/MI dan MTs/SMP sudah menggunakan model pembelajaran PAKEM dan kontekstual. Manajemen sekolah juga semakin baik, karena dinas juga mensyaratkan pencairan dana BOS untuk sekolah harus berdasarkan laporan RKAS yang terperinci dan mengikuti model USAID PRIORITAS. Demikian juga budaya baca.

Contoh nyata perubahan tersebut bisa dilihat pada sekolah non-mitra SD 103 Hasanuddin dari sekolah biasa menjadi sekolah rujukan nasional setelah menerapkan program USAID PRIORITAS. Demikian juga SD 142 Talamangape,

karena semangat menjadikan lingkungan sekolah menjadi sumber belajar, secara perwajahan sekolah juga sangat berubah.

“Program USAID PRIORITAS yang sangat bagus di Maros ini harus dilanjutkan dan dipertahankan walau USAID PRIORITAS sudah tidak ada di Maros lagi,” ujar Bapak Chaidir Syam, Ketua DPRD Maros, saat rapat dengar pendapat dengan Forum Fasilitator Daerah Maros dan USAID PRIORIAS awal bulan Oktober 2016.

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dinas Pendidikan Kabupaten Maros Jl. Asoka Nomor 3 Maros

Sulawesi Selatan Telp: 0411-371336 Fax: 0411-371336 Kontak Person: Drs Ashar Salam (Kabid Kurikulum) Alimuddin Assagaf SPd (Pengawas Sekolah) Muhammad Dahlan MPd (Fasilitator Daerah) Kabupaten Kuningan melatih dan menyiapkan banyak fasilitator pelatih dan

pendamping di tingkat kecamatan untuk memastikan program PKB semua guru dapat difasilitasi melalui pelatihan di tingkat KKG/MGMP.

penyusunan kurikulum dan sebagainya.

Ketiga, Peraturan Bupati Maros tentang Dana Sharing Pendidikan Gratis Pemerintah Kabupaten Maros No. 49 Tahun 2014. Salah satu butir Perbup ini menyebutkan dana sharing pendidikan gratis juga diperuntukkan untuk diseminasi atau replikasi pelatihan modul praktik baik pendidikan USAID PRIORITAS. Perbup ini menjadi payung hukum pendanaan kegiatan-kegiatan pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi untuk kegiatan-kegiatan diseminasi program USAID

PRIORITAS.

Dampak Kebijakan

Berkat adanya beberapa kebijakan pemerintah daerah Maros tersebut, diseminasi di Maros berjalan massif dengan menggunakan dana dari APBD sharing dana pendidikan gratis dan dana BOS. Lebih dari 1.161 pendidik SD/MI dan 1089 pendidik SMP/MTs pada tahun 2013-2015 di Maros telah menerima pelatihan USAID PRIORITAS.

Jumlah tersebut di luar pendidik yang sudah dilatih dan sasaran langsung USAID PRIORITAS sebanyak 264 orang. Total jumlah guru yang dilatih adalah 2.514 guru atau 36 % dari jumlah total 6.897

guru di SD/MI dan MTs/SMP. Maros berharap sampai akhir program USAID PRIORITAS, 60 % guru dari jumlah total tersebut akan terlatih. Adanya perbup Dana Sharing Pendidikan Gratis juga mendorong Madrasah Aliyah memanfaatkan dan mendapatkan pelatihan

pembelajaran model USAID PRIORITAS. Saat ini, sudah 144 pendidik dari 24 Madrasah Aliyah se-Maros mendapatkan pelatihan model USAID PRIORITAS. Dana yang dihabiskan melalui dana

sharing ini khusus untuk diseminasi

pelatihan USAID PRIORITAS tahun 2013-2014, adalah Rp 1.040.745.000. Pada tahun 2015, Dana BOS yang dihabiskan untuk sharing dana pelatihan diseminasi mencapai 131.350.000.

Tidak hanya lewat diseminasi resmi dalam bentuk pelatihan-pelatihan terjadwal. Forum Fasilitator Maros juga mendorong anggota-anggotanya untuk mendesiminasikan pelatihan USAID PRIORITAS pada guru-guru di sekolah mereka sendiri. Hal ini sudah banyak dilakukan lewat

in-house training. Beberapa kepala

sekolah, seperti Ibu Hajerah, fasilitator nasional sekaligus Kepala Sekolah SDN 213 Sanggalea, yang melatih sendiri para gurunya mengetahui pembelajaran PAKEM.

Demikian pula SDN 2 Unggulan Maros, kepala sekolahnya memanggil beberapa fasilitator untuk

melakukan in-house training terhadap guru-guru mereka sendiri

pengenalan PAKEM dan MBS. Pelatihan-pelatihan pembelajaran lebih jauh juga dilakukan secara berkala berdasarkan gugus. Misalnya, forum fasilitator juga mengadakan lokakarya pembelajaran di SDN 173 Mangangi Kecamatan Bantimurung Maros dengan dipandu oleh empat orang fasilitator USAID PRIORITAS. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 guru terdiri dari 12 guru kelas awal dan 12 guru kelas tinggi dan empat kepala sekolah mitra USAID PRIORITAS. Empat sekolah tersebut adalah SDN 173 Mangangi, SDN 1 Pakalu 1, SDN 12 Pakalli 1 dan MIS JII Bantimurung

Hal yang sama juga dilakukan oleh SDN 39 Kassi. Para guru di sekolah tersebut menggunakan dana sertifikasi memanggil fasilitator daerah dan nasional melatih mereka membuat media pembelajaran sendiri, seperti Ibu Hajerah Kadir dan Ibu Irlidya, fasilitator nasional USAID PRIORITAS.

Agar target yang dicanangkan Bupati tercapai, Forum Fasilitator

Kabupaten Maros dan USAID PRIORITAS pada pertengahan bulan

Oktober 2016 juga telah melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Maros Komisi III Pendidikan. DPRD berharap semua rencana USAID PRIORITAS dan Forum Fasilitator Kabupaten Maros diformulasikan dan diserahkan ke Komisi III untuk dibicarakan dengan pemerintah daerah.

Dampak dari diseminasi program USAID PRIORITAS yang cukup massif di Maros terlihat nyata dengan perubahan dalam model pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah di Maros. Dulu semua sekolah masih menerapkan model tradisional ceramah. Saat ini semua sekolah setingkat SD/MI dan MTs/SMP sudah menggunakan model pembelajaran PAKEM dan kontekstual. Manajemen sekolah juga semakin baik, karena dinas juga mensyaratkan pencairan dana BOS untuk sekolah harus berdasarkan laporan RKAS yang terperinci dan mengikuti model USAID PRIORITAS. Demikian juga budaya baca.

Contoh nyata perubahan tersebut bisa dilihat pada sekolah non-mitra SD 103 Hasanuddin dari sekolah biasa menjadi sekolah rujukan nasional setelah menerapkan program USAID PRIORITAS. Demikian juga SD 142 Talamangape,

karena semangat menjadikan lingkungan sekolah menjadi sumber belajar, secara perwajahan sekolah juga sangat berubah.

“Program USAID PRIORITAS yang sangat bagus di Maros ini harus dilanjutkan dan dipertahankan walau USAID PRIORITAS sudah tidak ada di Maros lagi,” ujar Bapak Chaidir Syam, Ketua DPRD Maros, saat rapat dengar pendapat dengan Forum Fasilitator Daerah Maros dan USAID PRIORIAS awal bulan Oktober 2016.

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dinas Pendidikan Kabupaten Maros Jl. Asoka Nomor 3 Maros

Sulawesi Selatan Telp: 0411-371336 Fax: 0411-371336 Kontak Person: Drs Ashar Salam (Kabid Kurikulum) Alimuddin Assagaf SPd (Pengawas Sekolah) Muhammad Dahlan MPd (Fasilitator Daerah) Kabupaten Kuningan melatih dan menyiapkan banyak fasilitator pelatih dan

pendamping di tingkat kecamatan untuk memastikan program PKB semua guru dapat difasilitasi melalui pelatihan di tingkat KKG/MGMP.

penting bagi Dinas Pendidikan Aceh sebagai batu pijakan untuk

pemetaan kondisi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. “Oleh karena itu, kami telah menganggarkan dana diseminasi program USAID PRIORITAS ke sepuluh kabupaten/kota nonmitra untuk pemerataan kualitas guru, kepala sekolah, dan pengawas di tahun 2016 ini,” kata Bapak Darjo saat membuka lokakarya

perencanaan strategis PKB di Banda Aceh.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, dari data program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dilakukan di sembilan

kabupaten mitra USAID PRIORITAS di Aceh (Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara dan Aceh Tamiang) menunjukkan hasil uji kompetensi pedagogik dan keprofesionalan guru tahun 2014 di sembilan kabupaten mitra USAID PRIORITAS dan USAID DBE dibagi dalam empat tipe pedagogi dan keprofesionalan guru.

Tipe pertama, berada dalam kelompok 88% guru tidak memenuhi standar kompentensi pedagogi dan profesional. Tipe kedua, 2 % guru yang memiliki

Pemerintah Aceh Alokasikan