HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 20 pasien pre operasi section caesarea di RSUD Deli Serdang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2016 mengenai
hubungan tingkat kecemasan dengan pemenuhan istirahat tidur pada pasien pre operasi sectio caesarea maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1. Distribusi Responden Menurut Karakteristik Umum (Umur, Pendidikan dan Pekerjaan) di RSUD Deli Serdang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 N o Karakteri stik ibu Frekue nsi Persent ase (%) 1. 2. 3. Umur 18 - 24 tahun 25 - 31 tahun 32 - 38 9 3 8 45 15 40
tahun Jumlah 20 100 1. 2. 3. 4, Pendidikan SD SMP SMA Sarjana 2 4 10 4 10 20 50 20 Jumlah 20 100 1. 2. 3. 4. 5. Pekerjaan IRT Karyawan PNS Buruh Petani 5 6 4 3 2 25 30 20 15 10 Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas kelompok umur responden adalah kelompok umur 18 – 24 tahun sebanyak 9 orang (45%), kelompok umur 32 – 38 tahun sebanyak 8 orang (40%) dan minoritas adalah kelompok umur 25 -31 tahun sebanyak 3 orang (15%).
Dari segi pendidikan
mayoritas responden memiliki tingkat
pendidikan SMA berjumlah 10
responden (50%), sedangkan tingkat
pendidikan SMP dan Sarjana
berjumlah 4 responden (20%) dan mayoritas adalah SD berjumlah 2 responden (10%).
Berdasarkan pekerjaan
mayoritas responden adalah karyawan sebanyak 6 orang (30%), IRT sebanyak 5 orang (25%), PNS sebanyak 4 orang (20%), buruh sebanyak 3 orang (15%) dan minoritas responden adalah petani sebanyak 2 orang (10%).
2. Analisa Univariat
Pada penelitian terdapat 2 variabel yang akan diteliti yaitu
tingkat kecemasan (variabel
independen) dan pemenuhan istirahat tidur pada pasien pre operasi sectio caesarea (variabel dependen). Dengan hasil penelitian seperti terlihat di bawah ini :
a. Tingkat Kecemasan
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan di RSUD Deli Serdang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 N o Tingkat kecemas an Frekue nsi (orang) Persenta se (%) 1. Ringan 6 30 2. Sedang 8 40 3. Berat 5 25 4. Panik 1 5 Jumlah 20 100
Tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas tingkat kecemasan responden adalah sedang sebanyak 8 orang (40%), tingkat kecemasan ringan sebanyak 6 orang (30%), tingkat kecemasan berat sebanyak 5 orang (25%) dan minoritas adalah tingkat kecemasan panik sebanyak 1 orang (5%).
b. Pemenuhan Istirahat Tidur Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pemenuhan Istirahat Tidur Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di RSUD Deli Serdang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
N o Ganggu an tidur Frekuen si (orang) Persenta se (%) 1. Tidak tergangg u 13 65 2. Tergang gu 7 35 Jumlah 20 100
Tabel 4.3 menunjukan bahwa mayoritas pemenuhan istirahat tidur pada pada pasien pre operasi section caesaria adalah tidak terganggu berjumlah 13 orang (65%) dan
minoritas adalah terganggu
berjumlah 7 orang (35%).
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat
kecemasan dengan pemenuhan
istirahat tidur pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Deli Serdang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016,
Berdasarkan data diketahui dari 6 orang responden dengan tingkat kecemasan ringan diketahui bahwa 6 orang (30%) yang tidak terganggu tidurnya dan tidak ada pasin yang terganggu tidurnya. Dari 8 orang responden dengan tingkat kecemasan sedang diketahui bahwa 7 orang (35%) yang tidak terganggu tidurnya dan 1 orang (5%) yang terganggu tidurnya. Dari 5 orang responden dengan tingkat kecemasan berat diketahui bahwa 5 orang (25%) yang terganggu tidurnya dan tidak ada yang tidak terganggu tidurnya. Dari 1 orang responden dengan tingkat kecemasan panik diketahui bahwa 1 orang (5%) yang terganggu tidurnya dan tidak ada yang tidak terganggu
tidurnya. Dengan menggunakan uji statistik Rank Spearman Corelation (Rho) diperoleh nilai p value = 0,02 (p value < α = 0,05). Dengan demikian penelitian ini menemukan
bahwa ada hubungan tingkat
kecemasan dengan pemenuhan
istirahat tidur pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Deli Serdang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.
II. Pembahasan A. Analisa Univariat 1. Tingkat Kecemasan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas tingkat kecemasan responden adalah sedang sebanyak 8 orang (40%), tingkat kecemasan ringan sebanyak 6 orang (30%), tingkat kecemasan berat sebanyak 5 orang (25%) dan minoritas adalah tingkat kecemasan panik sebanyak 1 orang (5%). Hal ini terjadi karena pasien pre operasi sectio caesarea sudah menyiapkan diri terlebih dahulu untuk menjalani
operasi, walaupun mereka
mempunyai kecemasan tapi masih dalam taraf hal yang wajar.
Kecemasan adalah suatu
sinyal yang menyadarkan,
memperingatkan adanya bahaya
yang mengancam dan
memungkinkan seseorang
mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui, internal, samar-samar atau konfliktual. Kecemasan juga dapat diartikan sebagai respon emosi tanpa obyek yang spesifik yang secara subyektif dialami oleh dan dikomunikasikan secara interpersonal. Kecemasan
adalah suatu kebingungan atau kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya (Suliswati, 2009).
Hal ini sesuai dengan pendapat Atkinson (2009) yang mengatakan bahwa semua pasien pre
operasi umumnya mengalami
kecemasan walaupun tidak
diungkapkan secara verbal. Tingkat kecemasan pasien pre operasi yang relatif sedang disebabkan operasi yang dilakukan adalah operasi elektif atau direncanakan dan pasien sudah terlebih dahulu diberitahu oleh tim medis bahwa akan dioperasi. Selain itu rendahnya tingkat kecemasan pasien pre operasi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya pasien umumnya merasa pasrah terhadap prosedur medis yang dihadapinya, pasien dengan penyakit kronis yang akan melalui prosedur pembedahan merasa operasi adalah hal yang wajar, selain itu juga aspek spiritual pasien pre operasi meningkat sehingga lebih tenang menjalani operasi dan menganggap operasi sebagai cara terbaik dan pasien yakin kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Atkinson (2009) yang
mengatakan bahwa kemampuan
seseorang berbeda dalam mengadapi situasi krisis dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, diantaranya faktor budaya, agama, dan sosial ekonomi.
Tingkat kecemasan pasien pre operasi ini juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan pasien terhadap prosedur operasi dan kelanjutan
pengobatan. Umumnya pasien
mencemaskan hal ini dan juga ditemui adanya kecemasan yang
disebabkan oleh faktor biaya operasi yang dianggap mahal. Hal tersebut diketahui dari proses komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh peneliti dengan responden.
2. Pemenuhan Istirahat Tidur Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea
Hasil penelitian menunjukan
bahwa mayoritas pemenuhan
istirahat tidur pada pada pasien pre operasi section caesaria adalah tidak terganggu berjumlah 13 orang (65%) dan minoritas adalah terganggu berjumlah 7 orang (35%).
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang mana kebutuhan dasar tersebut harus terpenuhi sesuai dengan tingkat perkembangan dan usia pada tiap - tiap orang. karena tidur mempunyai fungsi protective, restorative, advice (segala sesuatu terlihat lebih baik setelah tidur malam yang sempurna). Pemenuhan kebutuhan tidur dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang menyebabnya diantaranya keadan fikiran, lingkungan yang kurang tenang (berisik), rasa nyeri, obat tidur, dan obat penenang serta obat-obatan lainnya (Sikamat, 2008).
Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian sikamat tentang hubungan nyeri dengan pemenuhan kebutuhan tidur pada pasien post sectio cesarea hari ke-0 sampai ke-2 di Ruang Brawijaya RSD Kabupaten
Malang yang menyatakan
Pemenuhan kebutuhan tidur pasien post operasi Sectio Cesarea hari ke-0 sampai ke-2 dapat diketahui yaitu tidurnya tidak terpenuhi dengan prosentase 85 %, dan tidurnya kurang terpenuhi 15 %, tidur cukup terpenuhi 0 %, tidur terpenuhi 0 %. Hal ini dikarenakan adanya rasa
nyeri post operasi Sectio Cesarea
yang nyeri bersifat akut
menyerangnya sangat mendadak.