• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBUN KELAPA KECAMATAN

Dalam dokumen ISSN Volume.5 No.1 Maret - Mei 2016 (Halaman 64-69)

BERIGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 No Pengetahuan n % 1 Baik 50 55,6 2 Kurang baik 40 44,4 Jumlah 90 100,0

Tabel 4.3. dapat diketahui

bahwa 50 (55,6%) responden

memiliki pengetahuan baik tentang

Pasangan Usia Subur (PUS).

Sementara itu, 40 (44,4%) responden memiliki pengetahuan kurang baik tentang Pasangan Usia Subur (PUS).

3. Sikap Responden

Sikap responden dapat

diamati dengan menggunakan

kuesioner yang berisi 15 pernyataan yang diberikan kepada responden yang disajikan pada tabel distribusi berikut ini :

Tabel 4.4. Distribusi Sikap Responden Tentang Pasangan Usia

Subur (PUS)

Berdasarkan Item Pernyataan Sikap di Dusun VII Desa KEBUN KELAPA KECAMATAN BERIGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa dari 14 pernyataan tentang Pasangan Usia Subur sebagian besar reponden menjawab setuju pada pernyataan no.1 sebanyak 69 orang (76,7%), pada pernyataan no.2 sebanyak 90 orang (100%), pada pernyataan no.5 sebanyak 75 orang (83,3%), pada pernyataan no.6 sebanyak 90 orang (100%), pada pernyataan no.7 sebanyak 90 orang (100%), pada pernyataan no.9 sebanyak 80 orang (88,9%), pada pernyataan no.10 sebanyak 89 orang (98,9%), pada pernyataan no.11 sebanyak 90 orang (100%), pada pernyataan no.12 sebanyak 82 orang (91,1%), pada pernyataan no.13 sebanyak 89 orang (98,9%), pada pernyataan no.14 sebanyak 90 orang (100%), dan pada pernyataan no.15sebanyak 90 orang (100%).

Penilaian terhadap sikap dilakukan dengan menghitung jumlah skor jawaban kuesioner responden dan dikategorikan berdasarkan standar yang telah

ditetapkan dalam definisi

operasional.

dapat diketahui bahwa 64 (71,1%) responden memiliki sikap kurang baik tentang Pasangan Usia Subur (PUS). Sementara itu, 26 (28,9%) responden memiliki sikap

baik tentang Pasangan Usia Subur (PUS).

4. Status Gizi Remaja

Status Gizi Remaja diperoleh dengan membandingkan berat badan balita dengan umurnya. Hasil perbandingan ini dikategorikan sesuai dengan tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Perempuan dan Laki-laki Umur 0-60 bulan Menurut BB/U WHO-NCHS.

Tabel 4.6. Distribusi Status Gizi Remaja di Dusun VII Desa KEBUN KELAPA KECAMATAN BERIGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

No Status Gizi Remaja n %

1 Gizi Kurang 24 26,7

2 Gizi Baik 66 73,3

Jumlah 90 100,0

Tabel 4.6. dapat diketahui

bahwa 66 (73,3%) responden

memiliki balita dengan status gizi baik. Sementara itu, 24 (26,7%) responden memiliki balita dengan status gizi kurang.

C. Analisis Bivariat

Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen, analisis bivariat yang dilakukan meliputi analisis hubungan pengetahuan responden tentang Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status Gizi Remaja dan analisis hubungan sikap responden tentang Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status Gizi Remaja.

Tabel 4.7. Hubungan Pengetahuan

Responden Tentang Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Status Gizi Remaja di Dusun VII Desa KEBUN KELAPA KECAMATAN BERIGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 No Pengetahuan

Status Gizi Remaja

Jumlah

p-value Gizi Kurang Gizi Baik

n % n % N %

1 Baik 6 12 44 88 50 100

0,001

2 Kurang Baik 18 45 22 55 40 100

Jumlah 24 26,7 66 73,3 90 100

Tabel 4.7. dapat diketahui bahwa terdapat 50 responden yang memiliki pengetahuan baik, 44

responden (88%) diantaranya

memiliki balita dengan status gizi baik. Sementara itu, 6 responden (12%) lainnya memiliki balita dengan status gizi kurang. Selanjutnya terdapat 40 responden yang memiliki pengetahuan kurang

baik, 22 responden (55%)

diantaranya memiliki balita dengan status gizi baik. Sementara itu 18 responden (45%) lainnya memiliki balita dengan gizi kurang.

Hasil uji statistik dengan

menggunakan uji chi-square

diperoleh bahwa nilai p-value = 0,001 dimana lebih kecil dari nilai signifikansi 95% (0,05). Maka dapat di simpulkan bahwa Ho ditolak.

Sehingga terdapat hubungan yang

signifikan antara variabel

Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Status Gizi Remaja Di Dusun VII Desa Kebun Kelapa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.

Tabel 4.8. Hubungan Sikap Responden Tentang Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Status Gizi Remaja di Dusun VII Desa KEBUN KELAPA KECAMATAN BERIGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 No Sikap

Status Gizi Remaja

Jumlah

p-value Gizi Kurang Gizi Baik

n % n % N %

1 Baik 6 23,1 20 76,9 26 100

0,82

2 Kurang Baik 18 28,1 46 71,9 64 100

Jumlah 24 26,7 66 73,3 90 100

Tabel 4.8. dapat diketahui bahwa terdapat 64 responden yang memiliki sikap kurang baik, 46 responden (71,9%) diantaranya memiliki balita dengan status gizi baik. Sementara itu, 18 responden (28,1%) lainnya memiliki balita dengan status gizi kurang. Selanjutnya terdapat 26 responden yang memiliki sikap baik, 20 responden (76,9%) diantaranya memiliki balita dengan status gizi baik. Sementara itu, 6 responden (23,1%) diantaranya memiliki balita dengan status gizi kurang.

Hasil uji statistik dengan

menggunakan uji chi-square

diperoleh bahwa nilai p.value = 0,82 dimana lebih besar dari nilai signifikansi 95% (0,05). Maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima. Sehingga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Sikap remaja Tentang Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Status Gizi Remaja Di Dusun VII Desa Kebun Kelapa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.

PEMBAHASAN

A. Gambaran Karakteristik Pengetahuan dan Sikap PUS dengan ALat Kontrasepsi Intra Devince Uterine Desa Kebun Kelapa Kecamatan Berigin Kabupaten Deli Serdang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu balita di Dusun VII Desa Kebun Kelapa Kecamatan Berigin Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut : berdasarkan umur responden yang tertinggi terdapat pada kelompok umur 28-30 tahun yaitu 24 orang (26,7%) dan terendah pada umur 19-21 tahun yaitu 2 orang (2,2%), berdasarkan pekerjaan responden yang paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 85 orang (94,4%) dan sisanya 5 orang (5,6%) adalah sebagai wiraswasta, berdasarkan pendidikan terakhir yang tertinggi memiliki latar belakang pendidikan di tingkat SD yaitu sebesar 42 orang (46,7%) dan paling rendah di tingkat diploma yaitu 1 orang (1,1%), berdasarkan jumlah anak yang tertinggi memiliki 3 anak yaitu sebesar 29 orang

(32,2%) dan paling sedikit yang memiliki 6 anak yaitu 1 orang (1,1%) dan 7 anak yaitu 1 orang (1,1%), berdasarkan jenis kelamin balita yang tertinggi perempuan yaitu sebesar 46 orang (51,1%) dan 44 orang (48,9%) laki-laki. . Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki balita di Dusun VII Desa KEBUN KELAPA KECAMATAN BERIGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 berumur 28-30 tahun, sebagai ibu rumah tangga,memiliki latar belakang pendidikan di tingkat SD, memiliki anak berjumlah 3 anak dan balita berjenis kelamin perempuan.

Karakteristik PUS berupa umur, pekerjaan, pendidikan terakhir tersebut dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap remaja terhadap penggunaan Pasangan Usia Subur (PUS) sebagai alat untuk memonitor pertumbuhan Remaja tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Supariasa (2008)

bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi status gizi yaitu makanan yang dimakan dan keadaan kesehatan anak tergantung pada karakteristik ibu terhadap makanan dan kesehatan anak tersebut. Artinya kemampuan ibu untuk menyediakan makanan dan menjaga kesehatan anak tergantung kepada karakteristik ibu tersebut.

B. Gambaran Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pasangan Usia Subur (PUS) di Dusun VII

Desa KEBUN KELAPA

KECAMATAN BERIGIN

KABUPATEN DELI

SERDANG TAHUN 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu balita tentang Pasangan Usia Subur

(PUS) 50 (55,6%) responden

memiliki pengetahuan baik.

Sementara itu, 40 (44,4%) responden memiliki pengetahuan kurang baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Fatimah (2011) yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang Pasangan Usia Subur yaitu sebesar 51 (72,9%). Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki balita di Dusun VII Desa KEBUN KELAPA KECAMATAN

BERIGIN KABUPATEN DELI

SERDANG TAHUN 2016 memiliki pengetahuan yang baik mengenai Pasangan Usia Subur (PUS).

C. Gambaran Sikap Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa

KEBUN KELAPA

KECAMATAN BERIGIN

KABUPATEN DELI

SERDANG TAHUN 2016

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran sikap Pasangan Usia Subur (PUS) yang memiliki sikap kurang baik yaitu sebanyak 64 (71,1%). Sementara itu, 26 (28,9%) responden memiliki sikap baik terhadap Pasangan Usia Subur (PUS). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Juhairiyah (2010) yang menunjukkan bahwa sebanyak 21 (36,2%) responden memiliki sikap yang kurang baik tentang Pasangan Usia Subur. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa di

Desa KEBUN KELAPA

KECAMATAN BERIGIN

TAHUN 2016 memiliki sikap yang kurang baik terhadap Pasangan Usia Subur (PUS)..

D. Gambaran Pengetahuan PUS dengan Alat Kontrasepsi Intra Device Uterine di Desa

KEBUN KELAPA

KECAMATAN BERIGIN

KABUPATEN DELI

SERDANG TAHUN 2016

Hasil penelitian menunjukkan pus dengan Alat Kontrasepsi Intra Device Uterine yaitu sebanyak 66 (73,3%). Sementara itu, 24 (26,7%) responden memiliki balita dengan status gizi kurang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Fatimah (2011) yang menunjukkan bahwa sebanyak 56 (80%) responden memiliki balita dengan status gizi

baik. Angka-angka tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar ibu di Dusun VII Desa KEBUN KELAPA KECAMATAN BERIGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 balita dengan status gizi baik.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa balita dengan status gizi baik merupakan balita yang memiliki keadaan gizi dan pertumbuhan yang baik. Artinya keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin dimana berat badan balita berkembang mengikuti pertambahan umur. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Supariasa (2008) bahwa dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat

dua kemungkinan perkembangan berat badan yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.

E. Hubungan Pengetahuan Dan

Sikap Pus Dengan

Penggunaan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device Di Dusun Vii Desa Kebun Kelapa

Kecamatan Berigin

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

Hasil uji statistik uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu balita tentang Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status Gizi Remaja dengan nilai p-value = 0,001 dimana lebih kecil dari nilai signifikansi 95% (0,05). Pada Ibu yang memiliki pengetahuan baik, 88% balitanya dengan status gizi baik dan 12% lainnya memiliki balita dengan status gizi kurang. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Fatimah (2011) yang menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang PUS dengan status Gizi Remaja.

Hal ini dapat terjadi mengingat bahwa yang dimakan oleh anak dan keadaan kesehatan anak

merupakan faktor yang

mempengaruhi status Gizi Remaja selain itu status Gizi Remaja juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang ketahanan pangan di keluarga, pola asuh anak serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Supariasa (2008) bahwa status gizi anak pada dasarnya ditentukan oleh dua hal yaitu makanan yang dimakan dan keadaan

kesehatan. Kualitas dan kuantitas makanan seorang anak tergantung pada kandungan gizi makanan tersebut, daya beli keluarga dan karakteristik ibu tentang makanan dan kesehatan. Faktor lain yang mempengaruhi status Gizi Remaja adalah ketahanan pangan di keluarga, pola asuh anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketiga faktor ini saling berhubungan

dengan tingkat pendidikan,

pengetahuan dan ketrampilan.

F. Hubungan Sikap remaja Tentang Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Status Gizi Remaja di Dusun VII Desa

KEBUN KELAPA

KECAMATAN BERIGIN

KABUPATEN DELI

SERDANG TAHUN 2016

Hasil uji statistik uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap remaja tentang Pasangan Usia Subur Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status Gizi Remaja dengan nilai p.value = 0,82 dimana lebih besar dari nilai signifikansi 95% (0,05). Pada Ibu yang memiliki sikap kurang baik, 71,9% balitanya dengan status gizi baik dan 28,1% lainnya memiliki balita dengan status gizi kurang. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Fatimah (2011) yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara sikap ibu tentang PUS dengan status Gizi Remaja.

Hal ini dapat terjadi mengingat bahwa makanan yang dimakan oleh anak dan keadaan kesehatan anak merupakan faktor yang mempengaruhi status Gizi

Remaja seperti yang diungkapkan oleh Supariasa (2008) bahwa status gizi anak pada dasarnya ditentukan oleh dua hal yaitu makanan yang dimakan dan keadaan kesehatan. Selain itu ketahanan pangan di keluarga, pola asuh anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan juga mempengaruhi status Gizi Remaja.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen ISSN Volume.5 No.1 Maret - Mei 2016 (Halaman 64-69)