• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi dan Sampel

Dalam dokumen ISSN Volume.5 No.1 Maret - Mei 2016 (Halaman 78-85)

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam hal ini adalah seluruh lansia yang mengalami low back pain di Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

populasi adalah sebanyak 65 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011).

a. Tehnik Pengambillan Sampel Sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode

nonprobability sampling yaitu metode pengambilan sampel dimana hanya individu atau objek tertentu saja pada suatu populasi yang dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu tehnik pengambilan

sampel didasarkan pada

kriteria sampel yang

ditentukan oleh peneliti sendiri.

b. Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini adalah 56 orang diperoleh dengan rumus :

=1 + N(d)N = 1 + 65 (0,05)65

n = 55,9 = dibulatkan menjadi 56 orang

Keterangan : N = Besar Populasi n = Besar Sampel d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (tingkat kepercayaan 95%).

Karena keterbatasan waktu meneliti dan keterbatasan responden seperti berhalangan hadir karena sakit, responden

senam lansia karena memiliki tulang yang rapuh, peneliti hanya mendapatkan sampel sebanyak 40 orang. Jumlah sampel 40 orang peneliti sudah

cukup untuk mewakili

populasi yang ada jadi peneliti tidak membuat upaya yang lain untuk menambah jumlah sampelnya.

c. Kriteria Sampel

Untuk membatasi

karakteristik dari sampel, dilakukan kriteria pemilihan yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi

merupakan persyaratan

umum yang harus

dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutsertakan ke

dalam penelitian

(Sastroasmoro, 2010). Kriteria inklusi penelitian ini adalah : a) Bersedia menjadi responden penelitian dan menandatangani inform concent (lampiran 2)yang diberikan. b) Lansia yang

menderita low back pain di Desa Bakaran

Batu Kecamatan

Lubuk Pakam

Kabupaten Deli

Serdang.

c) Lansia yang belum menggunakan obat penghilang nyeri. 2) Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah

keadaan yang

memenuhi kriteria inklusi

tidak dapat diikiut

sertakan dalam penelitian (Harun, 2010). Yang menjadi kriteria eksklusi penelitian ini adalah : a) Lansia yang tidak

bersedia menjadi responden b) Lansia yang mempunyai tulang yang rapuh (osteoporosis).

c) Lansia yang tidak boleh diberikan terapi

senam peregangan

karena indikasi

tertentu.

d) Lansia yang dapat

melakukan senam,

tetapi berhalangan hadir saat penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

tehnik observasi untuk

mendapatkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

a. Tahap persiapan

Pertama sekali yang dilakukan peneliti adalah memasukkan surat permohonan penelitian

Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, dan setelah mendapatkan balasan dari kepala desa, setelah mendapat izin, peneliti melakukan penelitian. Pada tahap ini juga, peneliti melakukan kolaborasi dengan kader kesehatan di tempat penelitian.

b. Pemilihan responden

Responden penelitian dipilih

pada saat penelitian

berlangsung. Selanjutnya

peneliti memberikan

penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian pada responden. Lalu peneliti mengajukan surat persetujuan untuk dilakukan penelitian pada responden dalam bentuk

inform consent. Setelah

mengisi inform consent,

peneliti meminta persetujuan kepada keluarga yang turut bersama responden agar dapat berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, pertama pasien low back pain diamati nyeri yang dialaminya tanpa memberikan intervensi kemudian setelah itu pasien tersebut diberi terapi senam lansia dan diamati nyerinya

kembali kemudian

membandingkan dengan

membuat perbedaan antara nyeri sebelum dan sesudah intervensi.

2. Data sekunder

Data sekunder sering disebut juga

metode penggunaan bahan

dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data

oleh pihak-pihak lain. Data sekunder diperoleh dari rekam medis Puskesmas Bakaran Batu berupa jumlah pasien low back pain di Desa Bakaran Batu.

E. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi

nilai dan merupakan

operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2009).

Jenis variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lainnya (Nursalam, 2009). Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam lansia. b. Variabel Dependen (terikat)

adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2009). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah penurunan nyeri pada pasien low back pain. 2. Defenisi Operasional adalah suatu

definisi yang diberikan kepada suatu variable dengan cara

memberikan arti, atau

menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Hasil Ukur

Variabel Definisi Operasional Alat dan cara Hasil ukur Skala

Independen

Senam lansia Serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan

dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga - - -Dependen Penurunan intesitas nyeri pada penderita LBP Terjadinya penurunan gambaran tentang

seberapa parah nyeri dirasakan oleh lansia akibat penyakit LBP Skala nyeri bourbonis dan observasi 0 - 10 Rasio F. Metode Pengukuran 1. Senam Lansia

Senam lansia dilakukan

dengan menggunakan tape recorder kemudian peneliti memperagakan senam lansia. Pengukuran dilakukan dengan

menggunakan lembar

observasi yang dilakukan selama 20 - 30 menit, dengan

menggunakan alat ukur

checklist hasil yang diperoleh berupa data sebelum dan sesudah senam lansia.

2. Nyeri Pada Pasien low back pain

Pengukuran dilakukan

menggunakan lembar

observasi dengan skala

intensitas nyeri bourbonis 0 – 10.

Keterangan : a. 0 : tidak nyeri

b. 1 - 3 : nyeri ringan : secara obyektif pasien

dapat berkomunikasi

dengan baik.

c. 4 - 6 : nyeri sedang : secara obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan lokasi

nyeri, dapat mendiskripsikanya, dapat mengikuti perintah dengan baik. d. 7 - 9 : nyeri berat terkontrol : secara obyektif pasien tidak dapat mengikuti perintah,

tapi masih respon

terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri,

tidak dapat

mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi.

dapat berkomunikasi, memukul.

H. Pengolahan Data

Data yang sudah dikumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Proses Editing

Dilakukan pengecekan data yang telah terkumpul, bila terdapat kesalahan dan

kekurangan dalam

pengumpulan data maka diperbaiki dengan memeriksa kembali dan dilakukan pendataan ulang.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pembagian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. 3. Tabulating

Untuk memperoleh analisa data, pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. 4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau

responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan –

kemungkinan adanya

kesalahan – kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan

sebagainya, kemudian

dilakukan pembenahan atau koreksi.

I. Analisa Data

Data yang terkumpul diolah secara manual dan dilanjutkan dengan computer, melalui tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Data dianalisis dengan komputer, jenis data

1. Analisa univariat

Tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti secara sederhana yang meliputi umur, jenis kelamin, dan pekerjaan yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

2. Analisa bivariat

Analisis ini diperlukan untuk menjelaskan atau mengetahui apakah ada pengaruh atau perbedaan yang signifikan antar variabel independent dengan variabel dependent. Analisis bivariate dilakukan setelah karakteristik masing-masing variabel diketahui. Data dianalisis untuk perhitungan bivariate pada penelitian ini menggunakan paired samplet-test

dengan derajat kepercayaan sebesar 95%. Suatu variabel dikatakan berhubungan atau berpengaruh ketika nilai p ≤ α (0,05). Pembuktian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesa pengaruh senam lansia terhadap penurunan skala nyeri pada penderita low back pain usia 60 – 70 tahun di Desa Bakaran Batu

Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang. Tabel 3.3. Analisis Bivariate

Variabel Independent Variabel Dependent Uji Statistik Skala nyeri pada

penderita low

back pain usia 60

– 70 tahun sebelum dilakukan senam lansia Penurunan skala nyeri pada penderita low back pain usia 60 – 70 tahun sesudah dilakukan senam lansia Uji t dependen (paired sample t test)

DAFTAR PUSTAKA

AHCPR, 2009. Panduan

Penatalaksanaan Nyeri.

Jakarta. Pusdiknakes.

www.pusdiknakes.go.id. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016

Arifin, 2009. Pengaruh Latihan Gerak Pinggul ( Stretching ) Terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Pada Lansia (Suatu Studi di Sanggar Senam Bagas Desa Mangunrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Program DIII

Keperawatan FIKES

Universitas Muhammadiyah Malang

Arikunto, 2010. Manajemen

Penelitian. Edisi revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bandiyah, 2009. Lanjut Usia. Jakarta : Bumi Aksara

Brunner dan Suddarth, 2009.

Keperawatan medical medah. Jakarta : Penerbit

EGC

Better Health Channel, 2011.

Stretching-Revised Edition.

California: Shelter

Publications

Daniel, 2010. Stretching-Revised Edition. California: Shelter

Publications

Darmojo 2009. Buku Ajar Geriatric,

Ilmu Kesehatan Usia Lanjut,

Edisi 3. Jakarta : FKUI

Depkes, 2010. Pedoman Pembinaan

Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Jakarta :

Depkes

Hakim, 2010. Farmakologi

Obat-obat Anti-inflamasi Non Steroid. makalah disajikan

pada Seminar Sehari di Aula FKUI. Jakarta

Harsono, 2010. Gangguan

Muskuloskeletal pada Usia Lanjut. Diakses pada tanggal

1 Oktober 2016.

http://www.tempo.co.id

Hidayat, 2011. Metode penelitian

dan teknik analisis data.

Jakarta : Salemba Medika

Ismiyati, 2009. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawahdalam

Towards Mekanism-Based

pain Treatment tht Recent Trends and Current Evidens, Pokdi Nyeri Perdossi

Journal Watch General Magazine, 2012. Postoperative Pain Control. London: Blackwell

Scientific Publications

Kemala Sari, 2010. Management Nyeri Muskuloskeletal.

Makalah disajikan dalam

Temu Ilmiah Tahunan

Fisioterapi XV. Semarang

Markam, 2011. Buku Ajar

Boedhi-Darmojo Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka

Cipta

Nugroho, 2010. Keperawatan

Gerontik dan Geriatrik. Edisi ke-3. Jakarta : EGC

Nursalam, 2009. Konsep & Penerapan Metodologi

Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Potter & Perry, 2009. Buku ajar

fundamental keperawatan.

Jakarta : EGC

Poweell, 2009. Simple Guide: Nyeri

Punggung. Jakarta: PT

Erlangga

Santosa, 2010. Penatalaksanaan

Nyeri Sendi.

Http://www.unimus.unpvj.ac.i d. Diakses tanggal 10 Oktober 2016

Saryono, 2010. Statistika Bidang

Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Penerbit Fitramaya Smeltzer, S.C bare B.G, 2009. Keperawatan Medikal bedah. Jakarta : EGC

Setiadi, 2009. Konsep – Konsep

Penulisan Riset

Keperawatan. Jakarta : Graha

Ilmu

Setyohadi, 2009. Nyeri sendi.

Http://www.unimus.ac.id. Diunduh tanggal 02 Oktober 2016

Shocker, 2009. Low Back Pain Syndrome; Second Edition.

Philadelphia: F. A Davis Company

Tamsuri, 2008. Konsep dan

penatalaksanaan nyeri.

Jakarta : EGC

Wirakartakusuma, 2009. Konsep dan

Proses Keperawatan Nyeri.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Zatzick, 2008. Learning to care in

the operating departemen.

PENGARUH TERAPI MEDITASI TERHADAP PENURUNAN

Dalam dokumen ISSN Volume.5 No.1 Maret - Mei 2016 (Halaman 78-85)