METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam hal ini adalah seluruh lansia yang mengalami low back pain di Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
populasi adalah sebanyak 65 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011).
a. Tehnik Pengambillan Sampel Sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode
nonprobability sampling yaitu metode pengambilan sampel dimana hanya individu atau objek tertentu saja pada suatu populasi yang dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu tehnik pengambilan
sampel didasarkan pada
kriteria sampel yang
ditentukan oleh peneliti sendiri.
b. Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini adalah 56 orang diperoleh dengan rumus :
=1 + N(d)N = 1 + 65 (0,05)65
n = 55,9 = dibulatkan menjadi 56 orang
Keterangan : N = Besar Populasi n = Besar Sampel d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (tingkat kepercayaan 95%).
Karena keterbatasan waktu meneliti dan keterbatasan responden seperti berhalangan hadir karena sakit, responden
senam lansia karena memiliki tulang yang rapuh, peneliti hanya mendapatkan sampel sebanyak 40 orang. Jumlah sampel 40 orang peneliti sudah
cukup untuk mewakili
populasi yang ada jadi peneliti tidak membuat upaya yang lain untuk menambah jumlah sampelnya.
c. Kriteria Sampel
Untuk membatasi
karakteristik dari sampel, dilakukan kriteria pemilihan yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
1) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi
merupakan persyaratan
umum yang harus
dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutsertakan ke
dalam penelitian
(Sastroasmoro, 2010). Kriteria inklusi penelitian ini adalah : a) Bersedia menjadi responden penelitian dan menandatangani inform concent (lampiran 2)yang diberikan. b) Lansia yang
menderita low back pain di Desa Bakaran
Batu Kecamatan
Lubuk Pakam
Kabupaten Deli
Serdang.
c) Lansia yang belum menggunakan obat penghilang nyeri. 2) Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah
keadaan yang
memenuhi kriteria inklusi
tidak dapat diikiut
sertakan dalam penelitian (Harun, 2010). Yang menjadi kriteria eksklusi penelitian ini adalah : a) Lansia yang tidak
bersedia menjadi responden b) Lansia yang mempunyai tulang yang rapuh (osteoporosis).
c) Lansia yang tidak boleh diberikan terapi
senam peregangan
karena indikasi
tertentu.
d) Lansia yang dapat
melakukan senam,
tetapi berhalangan hadir saat penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
tehnik observasi untuk
mendapatkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah :
a. Tahap persiapan
Pertama sekali yang dilakukan peneliti adalah memasukkan surat permohonan penelitian
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, dan setelah mendapatkan balasan dari kepala desa, setelah mendapat izin, peneliti melakukan penelitian. Pada tahap ini juga, peneliti melakukan kolaborasi dengan kader kesehatan di tempat penelitian.
b. Pemilihan responden
Responden penelitian dipilih
pada saat penelitian
berlangsung. Selanjutnya
peneliti memberikan
penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian pada responden. Lalu peneliti mengajukan surat persetujuan untuk dilakukan penelitian pada responden dalam bentuk
inform consent. Setelah
mengisi inform consent,
peneliti meminta persetujuan kepada keluarga yang turut bersama responden agar dapat berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, pertama pasien low back pain diamati nyeri yang dialaminya tanpa memberikan intervensi kemudian setelah itu pasien tersebut diberi terapi senam lansia dan diamati nyerinya
kembali kemudian
membandingkan dengan
membuat perbedaan antara nyeri sebelum dan sesudah intervensi.
2. Data sekunder
Data sekunder sering disebut juga
metode penggunaan bahan
dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data
oleh pihak-pihak lain. Data sekunder diperoleh dari rekam medis Puskesmas Bakaran Batu berupa jumlah pasien low back pain di Desa Bakaran Batu.
E. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi
nilai dan merupakan
operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2009).
Jenis variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lainnya (Nursalam, 2009). Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam lansia. b. Variabel Dependen (terikat)
adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2009). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah penurunan nyeri pada pasien low back pain. 2. Defenisi Operasional adalah suatu
definisi yang diberikan kepada suatu variable dengan cara
memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2. Definisi Operasional dan Hasil Ukur
Variabel Definisi Operasional Alat dan cara Hasil ukur Skala
Independen
Senam lansia Serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan
dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga - - -Dependen Penurunan intesitas nyeri pada penderita LBP Terjadinya penurunan gambaran tentang
seberapa parah nyeri dirasakan oleh lansia akibat penyakit LBP Skala nyeri bourbonis dan observasi 0 - 10 Rasio F. Metode Pengukuran 1. Senam Lansia
Senam lansia dilakukan
dengan menggunakan tape recorder kemudian peneliti memperagakan senam lansia. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan lembar
observasi yang dilakukan selama 20 - 30 menit, dengan
menggunakan alat ukur
checklist hasil yang diperoleh berupa data sebelum dan sesudah senam lansia.
2. Nyeri Pada Pasien low back pain
Pengukuran dilakukan
menggunakan lembar
observasi dengan skala
intensitas nyeri bourbonis 0 – 10.
Keterangan : a. 0 : tidak nyeri
b. 1 - 3 : nyeri ringan : secara obyektif pasien
dapat berkomunikasi
dengan baik.
c. 4 - 6 : nyeri sedang : secara obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan lokasi
nyeri, dapat mendiskripsikanya, dapat mengikuti perintah dengan baik. d. 7 - 9 : nyeri berat terkontrol : secara obyektif pasien tidak dapat mengikuti perintah,
tapi masih respon
terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri,
tidak dapat
mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi.
dapat berkomunikasi, memukul.
H. Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Proses Editing
Dilakukan pengecekan data yang telah terkumpul, bila terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam
pengumpulan data maka diperbaiki dengan memeriksa kembali dan dilakukan pendataan ulang.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pembagian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. 3. Tabulating
Untuk memperoleh analisa data, pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. 4. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau
responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan –
kemungkinan adanya
kesalahan – kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian
dilakukan pembenahan atau koreksi.
I. Analisa Data
Data yang terkumpul diolah secara manual dan dilanjutkan dengan computer, melalui tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Data dianalisis dengan komputer, jenis data
1. Analisa univariat
Tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti secara sederhana yang meliputi umur, jenis kelamin, dan pekerjaan yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
2. Analisa bivariat
Analisis ini diperlukan untuk menjelaskan atau mengetahui apakah ada pengaruh atau perbedaan yang signifikan antar variabel independent dengan variabel dependent. Analisis bivariate dilakukan setelah karakteristik masing-masing variabel diketahui. Data dianalisis untuk perhitungan bivariate pada penelitian ini menggunakan paired samplet-test
dengan derajat kepercayaan sebesar 95%. Suatu variabel dikatakan berhubungan atau berpengaruh ketika nilai p ≤ α (0,05). Pembuktian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesa pengaruh senam lansia terhadap penurunan skala nyeri pada penderita low back pain usia 60 – 70 tahun di Desa Bakaran Batu
Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang. Tabel 3.3. Analisis Bivariate
Variabel Independent Variabel Dependent Uji Statistik Skala nyeri pada
penderita low
back pain usia 60
– 70 tahun sebelum dilakukan senam lansia Penurunan skala nyeri pada penderita low back pain usia 60 – 70 tahun sesudah dilakukan senam lansia Uji t dependen (paired sample t test)
DAFTAR PUSTAKA
AHCPR, 2009. Panduan
Penatalaksanaan Nyeri.
Jakarta. Pusdiknakes.
www.pusdiknakes.go.id. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016
Arifin, 2009. Pengaruh Latihan Gerak Pinggul ( Stretching ) Terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Pada Lansia (Suatu Studi di Sanggar Senam Bagas Desa Mangunrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Program DIII
Keperawatan FIKES
Universitas Muhammadiyah Malang
Arikunto, 2010. Manajemen
Penelitian. Edisi revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Bandiyah, 2009. Lanjut Usia. Jakarta : Bumi Aksara
Brunner dan Suddarth, 2009.
Keperawatan medical medah. Jakarta : Penerbit
EGC
Better Health Channel, 2011.
Stretching-Revised Edition.
California: Shelter
Publications
Daniel, 2010. Stretching-Revised Edition. California: Shelter
Publications
Darmojo 2009. Buku Ajar Geriatric,
Ilmu Kesehatan Usia Lanjut,
Edisi 3. Jakarta : FKUI
Depkes, 2010. Pedoman Pembinaan
Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Jakarta :
Depkes
Hakim, 2010. Farmakologi
Obat-obat Anti-inflamasi Non Steroid. makalah disajikan
pada Seminar Sehari di Aula FKUI. Jakarta
Harsono, 2010. Gangguan
Muskuloskeletal pada Usia Lanjut. Diakses pada tanggal
1 Oktober 2016.
http://www.tempo.co.id
Hidayat, 2011. Metode penelitian
dan teknik analisis data.
Jakarta : Salemba Medika
Ismiyati, 2009. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawahdalam
Towards Mekanism-Based
pain Treatment tht Recent Trends and Current Evidens, Pokdi Nyeri Perdossi
Journal Watch General Magazine, 2012. Postoperative Pain Control. London: Blackwell
Scientific Publications
Kemala Sari, 2010. Management Nyeri Muskuloskeletal.
Makalah disajikan dalam
Temu Ilmiah Tahunan
Fisioterapi XV. Semarang
Markam, 2011. Buku Ajar
Boedhi-Darmojo Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka
Cipta
Nugroho, 2010. Keperawatan
Gerontik dan Geriatrik. Edisi ke-3. Jakarta : EGC
Nursalam, 2009. Konsep & Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry, 2009. Buku ajar
fundamental keperawatan.
Jakarta : EGC
Poweell, 2009. Simple Guide: Nyeri
Punggung. Jakarta: PT
Erlangga
Santosa, 2010. Penatalaksanaan
Nyeri Sendi.
Http://www.unimus.unpvj.ac.i d. Diakses tanggal 10 Oktober 2016
Saryono, 2010. Statistika Bidang
Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Penerbit Fitramaya Smeltzer, S.C bare B.G, 2009. Keperawatan Medikal bedah. Jakarta : EGC
Setiadi, 2009. Konsep – Konsep
Penulisan Riset
Keperawatan. Jakarta : Graha
Ilmu
Setyohadi, 2009. Nyeri sendi.
Http://www.unimus.ac.id. Diunduh tanggal 02 Oktober 2016
Shocker, 2009. Low Back Pain Syndrome; Second Edition.
Philadelphia: F. A Davis Company
Tamsuri, 2008. Konsep dan
penatalaksanaan nyeri.
Jakarta : EGC
Wirakartakusuma, 2009. Konsep dan
Proses Keperawatan Nyeri.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Zatzick, 2008. Learning to care in
the operating departemen.
PENGARUH TERAPI MEDITASI TERHADAP PENURUNAN