• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muhammad Rizki Syahputra1, Suheri2 Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen kerja guru di MAN 3 Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Mengetahui kepemimpinan transformasioanl di MAN 3 Medan, (2) Mengetahui komitmen kerja guru di MAN 3 Medan, (3) Mengetahui hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen kerja guru di MAN 3 Medan. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis deskriptif, Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di MAN 3 Medan. dengan jumlah populasi sebanyak 58 orang guru, adapun sampel penelitian yang digunakan sebanyak 48 orang guru. instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert dan teknik analisis data menggunakan teknik korelasi sederhana. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen kerja guru di MAN 3 Medan yaitu sebesar rxy = 0,440 > 0,284. Maka dari hasil pengujian hipotesis dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen kerja guru di MAN 3 Medan, dimana rhitung > rtabel (0,440 > 0,284) hipotesis diterima dengan Ha diterima dan Ho ditolak jika rhitung < rtabel. Tingkat hubungan ini termasuk pada interval tingkat hubungan sedang.

Kata Kunci :Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Kerja Guru PENDAHULUAN

Sekolah/madrasah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru salah satu unsur SDM yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah/madrasah. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kreatif dan dinamis. Serta memiliki komitmen yang professional untuk meningkatkan mutu 1

Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara 2

Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional Dengan Komitmen Kerja Guru di MAN 3 Medan

pendidikan nasional. Dalam hal ini peran guru untuk kemajuan sekolah/madrasah sangat penting, dimana guru memberikan kontribusinya untuk membantu mewujudkan dan menjalankan visi dan misi sekolah/madrasah.

Komitmen kerja guru di sekolah/madrasah berkaitan dengan keterlibatan seorang guru dengan sekolah/madrasah dimana tempat mereka bekerja dan merasa tertarik untuk berada di dalamnya. Komitmen kerja guru terbentuk dari rutinitas keseharian guru di sekolah/madrasah dengan loyalitas dan bertanggung jawab pada saat diberi tugas oleh pimpinanya. Seorang guru yang memiliki komitmen kerja yang sangat tinggi pada organisasinya, maka dari komitmen kerja yang tinggi itu akan membawa perubahan untuk kemajuan sekolah.

Menurut Luthans dalam Wibowo (2015:118) menyatakan komitmen organisasional sering didefenisiskan sebagai: (a) sebuah keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu, (b) keinginan untuk mendesak usaha pada tingkat tinggi atas nama organisasi, dan (c) keyakinan yang pasti dalam dan penerimaan atas nilai- nilai dan tujuan organisasi. Dengan kata lain, komitmen adalah suatu sikap yang mencerminkan loyalitas pekerja pada organisasi dan merupakan suatu proses yang sedang berjalan melalui mana peserta organisasi menyatakan perhatian mereka terhadap organisasi dan kelanjutan keberhasilan dan kesejahteraannya.

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, Komitmen adalah sikap anggota organisasi yang mencerminkan loyalitas dalam pekerjaannya kepada organisasi merupakan sebuah bentuk keinginannya yang besar untuk tetap berada dalam organisasi dengan keyakinan dalam dirinya bahwa pekerjaan yang di kerjakan demi kemajuan organisasi.

Namun realita yang terjadi di lapangan bahwa komitmen kerja guru di sekolah/madrasah masih memerlukan perhatian yang besar mengingat begitu banyak masalah yang muncul. Masalah tersebut disebabkan rendahnya komitmen kerja guru dalam melaksanakan peran, tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru yang secara tidak langsung mempengaruhi peroses belajar mengajar di sekolah.

Beberapa masalah yang muncul akibat rendahnya komitmen kerja guru. yaitu, (1) tingginya tingkat kemangkiran guru untuk datang mengajar ke sekolah, (2) masih ada guru yang tidak memiliki keinginan

Muhammad Rizki Syahputra, Suheri

kuat untuk tetap mengajar sebagai guru di sekolahya, (3) rendahnya semangat guru untuk berkreativitas dalam proses belajar mengajar, (4) kurangnya loyalitas guru terhadap sekolah, (5) kurang berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah yang mucul disekolah.

Berdasarkan permasalahan diatas banyak faktor yang dapat meningkatkan komitmen kerja guru baik internal maupun eksternal. Pendapat mengenai faktor- faktor tersebut mendorong peneliti untuk meneliti menegenai komitmen kerja guru dengan faktor yang mempengaruhinya seperti kepemimpinan transformasional.

Menurut Burns dalam Mesiono (2012:101), menyatakan bahwa model kepemimpinan transformasional pada hakekatnya menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk melakukan tanggung jawab mereka lebih dari yang mereka harapkan. Pemimpin transformasional harus mampu mendefenisikan, mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi organisasi, dan bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya. Masalah kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik untuk dilihat, sebab suatu organisasi dapat berhasil atau tidaknya sebagian ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Bahkan, kepemimpinan juga dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan keberhasilan sebuah organisasi.

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama dalam kehidupan berorganisasi yang memegang peranan penting. Karena peran pemimpin sebagai pengatur dalam proses kerjasama antara pemimpin dengan individu maupun pemimpin dengan kelompoknya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan transformasional, yaitu perilaku yang ideal, motivasi inspiratif, stimulasi intelektual, dan konsiderasi yang diindividualisasikan.

Kepepimimpinan yang baik adalah yang mampu mentransformasi segala visi dan semua cita-cita sekolah/madrasah kepada seluruh komponen sekolah/madrasah. Kepala Sekolah/madrasah dengan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional akan berusaha mengubah persepsi, sikap dan komitmen kerja guru dengan membangun kesadaran guru mengenai pentingnya komitmen kerja dan tugas guru, serta mendorong perubahan tersebut ke arah kepentingan sekolah/madrasah sebagai suatu organisasi. Kepala sekolah/madrasah akan terus berusaha menyamakan persepsinya dengan persepsi guru-

Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional Dengan Komitmen Kerja Guru di MAN 3 Medan

gurunya untuk mengoptimalkan usaha mereka ke arah tujuan yang ingin dicapai sekolahmadrasah.

Dalam upaya untuk meningkatkan komitmen kerja guru di butuhkan kepemimpinan yang baik. Peran kepala sekolah/madrsah dalam kepemimpinan dilakukan dengan menyampaikan visi kepada bawahanya untuk menentukan arah dan masa depan sekolah/madrasah yang di pimpinya. Kepala sekolah/madrasah sebagai pimpinan tertinggi disekolah/madrasah sangat berpengaruh besar dalam menentukan kemajuan sekolah/madrasah. Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah yang baik harus dapat mengupayakan meningkatkan komitmen kerja guru. Oleh karena itu, kepala sekolah/madrsaha harus mempunyai kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan.

Kepemimpinan kepala sekolah sangat perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan guru. Gaya kepemimpinan transformasional di respon positif jika dapat memenuhi harapan guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah/madrasah.. Jika gaya kepemimpinan kepala sekolah/madrasah dipersepsikan secara positif, maka antara kepala sekolah/madrasah dengan guru dapat bersama-sama mengoptimalkan usaha ke arah tujuan yang ingin dicapai sekolah/madrasah, akibatnya tumbuh kepercayaan, komitmen, rasa hormat dan loyalitas terhadap sekolah/madrasah.