• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK DI MTs DARUL HIKMAH TPI MEDAN

Sri Ayu Ningsih1, Fachruddin2

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengungkap mengenai Implementasi Manajemen Mutu untuk Meningkatkan kompetensi Guru di MTs Darul Hikmah TPI Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik, data yang ditemukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan diperiksa keabsahannya melalui standar keabsahan data berupa: kreadibilitas dengan melakukan pengamatan di MTs DarulHikmah TPI Medan Temuan Penelitian ini sebagai berikut: 1. Perencanaan yang diterapkan di MTs Darul Hikmah TPI Medan berdasarkan kepada kebutuhan yang harus dipenuhi dalam mengantisipasi kekurangan dari setiap personil guru, seperti kompetensi yang perlu ditingkatkan, dan juga mempertahankan kualitas mutu untuk dapat memaksimalkan mutu layanan pendidikan. 2. Upaya-upaya yang dilakukan pihak madrasah dan pimpinan dalam meningkatkan kompetensi Guru/Pendidik yaitu: a. Menegakkan Kedisiplinan terhadap para guru b. Mengadakan Rapat dan Musyawarah secara berkelanjutan c. Memberikan Motivasi yang mendukung dalam peningkatan kompetensi para guru d. Memberikan reward bagi guru yang berprestasi dan memberikan punishment bagi guru yang tidak disiplin 3. Proses manajemen mutu untuk meningkatakan kompetensi guru di MTs Darul Hikmah TPI Medan berjalan dengan baik, Dalam kedisiplinan guru aturan-aturan telah dibuat oleh pimpinan dengan sedemikian rupa dan melakukan perbaikan secara terus-menerus dan guru juga mematuhi aturan tersebut, hal ini tentunya menambah kedisiplinan guru-guru tersebut dan meingkatkan kompetensi para guru, mengenai rapat dan musyawarah dimadrasah ini berjalan dengan baik, dan dilakukan dengan sistem demokratis, dan tentang pemberian motivasi kepada guru, kepala madrasah selalu memberikan motivasi kepada guru agar kompetensinya terus meningkat, hal itu biasanya dilakukan pada rapat, dan dimadrasah ini juga ada reword kepada guru

1

Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara 2

Implementasi Manajemen Mutu Dalam Peningkatan Kompetensi Pendidik Di MTs Darul Hikmah TPI Medan

yang rajin dan panishmen bagi guru yang sering melanggar aturan yang telah dibuat hal ini juga akan meningkatkan kepuasan para guru yang menjadi konsep mutu itu sendiri. 4. Faktor-faktor apa yang yang mendukung terhadap manajemen mutu dalam proses pelaksanaan peningkatan kometensi guru di MTs Darul Hikmah TPI Medan yaitu motivasi intrinsik yaitu motivasi dari diri guru itu sendiri, karena pihak madrasah hanya merangsang kedisiplinan itu dengan aturan, akan tetapi jika guru itu tidak sama sekali peduli terhadap itu tentunya upaya-upaya tersebut tentunya tidak akan berhasil.

Kata Kunci:ManajemenMutu, Kompetensi Guru

PENDAHULUAN

Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk pembangunan suatu bangsa. Sering kali kebesaran suatu bangsa diukur dari sejauh mana masyarakatnya mengenyam pendidikan. Semankin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh suatu bangsa, maka semankin majulah bangsa tersebut. Kualitas pendidikan tidak saja dilihat dari kemegahan fasilitas pendidikan yang dimiliki, tetapi sejauh mana ouput suatu pendidikan tersebut dapat berbuat di tengah masyarakat dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dengan peningkatan mutu pendidikan tersebut. Namun pendidikan di Indonesia dihadapkan dengan sejumlah masalah yang harus mendapat perhatian serius dari semua pihak terutama pemerintah, antara lain rendahnya mutu pendidikan. Salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan tersebut adalah Nilai Evaluasi Murni (NEM) siswa untuk berbagai bidang studi pada setiap jenjang yang tidak memperlihatkan kenaikan berarti, bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah yang relatif sangat kecil.

Husaini Usman (2001) menjelaskan Ada tiga faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia yaitu: 1. Kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan

pendekatan education production function atau input-ouput analisis yang

Sri Ayu Ningsih, Fachruddin

sentralisasi, 3. Peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim.

Ada tiga faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia yaitu: 1. Kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional

menggunakan pendekatan education production function atau input-ouput

analisis yang tidak konsisten, 2. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan secara sentralisasi, 3. Peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim.

Ilustrasi tersebut memberikan suatu indikasi dan sekaligus bukti bahwa mutu sumber daya manusia indonesia ditingkat Asia dan ASEAN sangat rendah. Inilah potret dan realisasi negara yang gagal melaksanakan pembangunan pada sektor peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Rendahnya sumber daya manusia Indonesia berdasarkan hasil survei UNDP tersebut adalah akibat rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Oleh karena itu, salah satu kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional ialah peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Selain itu perluasan dan pemerataan pendidikan serta akuntabilitas juga menjadi kebijakan pembangunan pendidikan nasional.

Tilaar (1997) mengemukakan bahwa manajemen sistem pendidikan nasional merupakan suatu proses sosial yang direkayasa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara efektif dan efesien dengan mengikutsertakan kerja sama serta partisipasi seluruh masyarakat. Fungsi, misi dan kebijakan pendidikan nasional untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas memerlukan pengelolaan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu.

Abudin Nata (2013) Semua pihak sesungguhnya telah menyadari kondisi pendidikan nasional ini telah terbangun suatu pandangan bahwa pendidikan adalah kunci sukses pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Keinginan untuk memposisikan pendidikan sebagai penggerak pembangunan dan kemajuan telah lama dikumandangkan dan mendepankannya sebagai panglima telah pula dicanangkan. Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, dimulai dari pembaharuan paradigma pendidikan, melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku

Implementasi Manajemen Mutu Dalam Peningkatan Kompetensi Pendidik Di MTs Darul Hikmah TPI Medan

dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sampai upaya peningkatan mutu pendidikan.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan

Nasiona (2003) Dalam perspektif makro banyak faktor yang

mempengaruh mutu pendidikan, antara lain faktor kurikulum, kebijakan pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, di laboratorium, dan di kancah belajar lainnya melalui fasilitas internet, aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern, metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai, manajemen pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya manusia sebagai pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman dan profesi. juga sangat penting adanya standar nasional pendidikan yang menjadi norma acuan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional yang mencakup standar, isi, proses, kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, pembiayaan dan standar penilaian pendidikan (peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan).

Beberapa pengamat berpendapat, ada tiga berbagai faktor yang menyebabkan mutu pendidikan kita tidak mengalami peningkatan secara

signifikan. Pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional

menggunakan pendekatan yang mencapai bahwa apabila semua komponen pendidikan seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan lainnya dipenuhi, maka hasil pendidikan yang dikehendaki yaitu mutu pendidikan secara otomatis akan terwujud. Dan yang terjadi tidak demikian, karena hanya memusatkan pada masukan pendidikan dan tidak memperhatikan proses pendidikannya. Pada proses pendidikan sangat menentukan hasil pendidikan tersebut.

Kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratis sentralistik, (kebijakan terpusat) sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggaraan pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat panjang dan terkadang tidak sesuai dengan kondisi sekolah. Sekolah kehilangan kemandirian, motivasi dan inisiatif untuk mengembangkan dan memajukan lembanya termasuk

Sri Ayu Ningsih, Fachruddin

peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional.

ketiga, peran serta masyarakat khususnya orang tua dalam penyelelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Implementasi Manajemen Mutu Dalam Peningkatan Kompetensi Pendidik Di Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah TPI Medan”.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hal itu didasarkan pada tujuan untuk mendeskriptifkan manajemen mutu dan meningkatkan kompetensi yang baik dan juga meningkatkan kompetensi guru di Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Tpi Medan. penlitian menggunakan kualitatif deskriptif. Sesuai dengan ini digunakan instrument yang dikumpulkan data adalah untuk peneliti sendiri.

Sumber Data

1. Data sekunder

Sumber data dalam penelitian dan diarahkan kepada kepala Sekolah, Wakil Kepala sekolah, guru maupun staf di Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Tpi Medan, Kepala Sekolah yang menjadikan informan yang didasari teknik probabalistic sampling, melainkan disesuaikan dengan harapan informasi kepala sekolah.

2. Data Primer

Salim & Sarum mengemukan Sumber data yang dilakukan dengan mengolah informasi dan komunikasi dari peneliti yang berkaitan dengan data penelitian yang difokuskan.

PEMBAHASAN PENELITIAN