• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN

MEDAN DENA

Sri Wahyuni1, Hamid Ritonga2

Abstrak

Penelitian ini berjudul tentang hubungan motivasi kerja dengan keprofesionalan guru di SD Islam An-Nizam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi kerja yang digunakan oleh SD Islam An- Nizam serta keprofesionalan guru di laksanakan. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket yaitu teknik pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan tertulis untuk mendapatkan informasi dari sumber data. Metode Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis deskriptif dengan menempatkan variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini di seluruh guru di SD Islam An-Nizam. Sebagai sampel diambil seluruh populasi penelitian dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert dan teknik analisis data

menggunakan teknik korelasi sederhana dengan SPSS 16.0. Penelitian ini

dilakukan di SD Islam An-Nizam. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah 55 guru. Teknik analisis data ini dengan menggunakan uji normalitas, uji liniaritas, dan uji homogenitas, pengajuan hipotesis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi kerja dengan keprofesionalan guru di SD Islam An-Nizam yaitu sebesar rxy =0,403 > 0,266. Maka dari hasil penguji hipotesis diatas dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan keprofesionalan guru di SD Islam An-Nizam, dimana rhitung> rtabel (0,403> 0,266) hipotesis diterima dengan artian Ha diterima Ho ditolak jika rhitung< rtabel. Tingkat hunbungan ini termasuk pada interval tingkat hubungan sedang.

Kata Kunci:Motivasi Kerja, Keprofesionalan Guru.

1

Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara

2

Sri Wahyuni, Hamid Ritonga

PENDAHULUAN

Guru merupakan sumber daya yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan unsur pendidikan yang sangat dekat dengan siswa di sekolah untuk mendukung terwujudnya suasana proses belajar mengajar yang berkualitas Sebagai penaggung jawab terlaksananya proses pembelajaran di sekolah maka diperlukan adanya guru yang professional dalam mengajar dan mendidik anak.

Menurut UU RI No 14 Tahunn 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal I, Bahwa Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (Yasartodo Wau, 2015: 242)

Profesional bersangkuatan dengan profesi yang memerlukan keterampilan khusus untuk menjalankannya dan mengharuskan adanya pembayaran untuk92 melakukannya. (Syafaruddin Nurdin, 2002:15). Dari pendapat tersebut menunujukkan bahwa profesional dapat diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan dan dididik untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dan mereka mendapat imbalan atau hasil berupa upah karena telah melaksanakan pekerjaan tersebut.

Guru sebagai jabatan dan pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang menuntut setiap orang yang ingin mengerjakannya memiliki keahlian, kecakapan, keterampilan, di bidang kependidikan dan latihan dalam waktu yang relative lama (hingga tingkat perguruan tinggi) untuk memberikan pelayanan yang profesional kepada peserta belajar. Pekerjaan ini menutut pengembangannya menjadi pelayan bagi orang lain dengan mengandalkan ilmu pengetahuan, sikap, kecakapan, yang telah dimiliki. Kepemilikan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, kecakapan bidang pendidikan dan pembelajaran tersebut dapat dibuktikan melalui ijazah, sertifikat kependidikan dan keguruan yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang telah teruji keberadaanya.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Keprofesionalan Guru Di SD Islam An-Nizam Medan Denai

mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan anak usia dini. Sebagai seorang pendidik profesional maka guru dituntut untuk menguasai substansi kajian yang mendalam, dapat melaksanakan pembelajaran yang mendidik, kepribadian, dan memiliki komitmen dan perhatian terhadap perkembangan peserta didik.

Maka dari itu Guru yang profesional harus memiliki sikap untuk

selalu mengembangkan dirinya, pengetahuannya, mendalami

keahliannya, rajin membaca literatur-literatur dengan tidak merasa rugi membeli buku-buku dan media pembelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan yang digelutinya. Sebagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara:

“tut wurihandayani, ing garso sungtolodo, ing madyo mangun karso”(Martinis

Yamin, 2009:23). Tidak cukup hannya dengan menguasai materi pelajaran akan tetapi mengayomi murid, menjadi contoh atau teladan bagi murid serta selalu mendorong murid untuk lebih baik dan maju. Guru Profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya.

Namun pada kenyataan di lapangan terbukti bahwa masih terdapat guru yang kurang profesional dalam pekerjaannya hal ini landasi dengan guru yang kurang terampil dalam proses pembelajaran. Masih banyak guru yang kurang kompeten dalam bidangnya. Dalam beberapa penelitian guru di sekolah dasar, masih banyak guru yang mengajar dibidang yang bukan bidangnya, mengajar mata pelajaran matematika dan mata pelajaran IPA sekaligus, sehingga menyebabkan banyak siswa yang salah konsep dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut.

Ada banyak alasan mengapa banyak guru yang belum kompeten. Pertama, waktu belajar atau kuliah, belum sungguh–sungguh menguasai bahan pelajaran Memang mereka lulus tetapi bukan lulus yang terbaik. Beberapa dari mereka hannya asal lulus dan itu pun belum waktu lama.

Kedua, beberapa guru mengajar bukan yang bidangnya. Misalnya, seorang guru lulusan olahraga mengajarkan IPA, seorang guru lulusan bahasa Indonesia mengajarkan matematika. Pengalaman biasanya terjadi di sekolah pedalaman yang kekurangan guru sebidang. Memang maksudnya baik, dari pada tidak ada guru, guru apapun diminta untuk mengajarkan berbagai bidang. Dari keadaan ini tampak jelas bahwa

Sri Wahyuni, Hamid Ritonga

diperlukan meningkatkan kompetensi guru agar semakin menguasai bidang mereka.

Menurut Syah Faktor yang menyebabkan rendah keprofesionalan guru antara lain (1) rendah motivasi kerja guru, (2) rendah tingkat kompetensi keprofesionalan guru, (3) penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran masih dibawah standar. (Moh. Uzer Usman, 2010: 2) Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian Ika Fitri Rahmawati yaitu “Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Profesionalisme Guru”

Adanya profesionalisme guru yang rendah maka perlu adanya peningkatan kemampuan profesional guru. Dalam rangka peningkatan kemampuan profesional guru haruslah didukung dengan motivasi kerja guru agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar. Motivasi kerja dapat diartikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, serta memelihara perilaku yang berhubungan langsung dengan lingkungan kerja (Endin Nasruddin, 2010: 225).

Seorang akan memiliki motivasi tinggi apabila kebutuhannya terpenuhi, baik kebutuhan lahir maupun batin. Dengan tingginya motivasi kerja sesorang akan berusaha melaksanakan pekerjaan dengan maksimal. Dengan memotivasi kerja tinggi, maka para guru akan terdorong untuk bekerja semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Motivasi kerja mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan sekolah. masalah kerja menjadi sorotan bagi orang banyak, kerja seorang aparat pemerintah akan dirasakan oleh masyarakat, dan kerja guru akan dirasakan oleh peserta didiknya atau orang tua walinya. Maka guru harus benar-benar kompeten di bidangnya, memiliki motivasi tinggi dan juga harus bisa optimal dan beranggung jawab.

Motivasi kerja guru dilihat dari indicator seberapa besar dorongan semangat guru untuk bekerja, seberapa besar tanggung jawab dalam pekerjaannya, dan seberapa tingginya untuk ingin mencapai prestasi kerja seorang guru tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Keprofesionalan Guru Di Sd Islam An-Nizam Medan Denai”.

Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Keprofesionalan Guru Di SD Islam An-Nizam Medan Denai

METODOLOGI PENELITIAN