• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONALISME DENGAN KINERJA GURU DI MAN 3 MEDAN

M. Fuad Zaini Siregar1, Mesiono2 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Kompetensi profesionalisme guru di MAN 3 Medan, 2). Kinerja guru di MAN 3 Medan, 3). Hubungan antara kompetensi profesionalisme dengan kinerja guru di MAN 3 Medan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi (correlational research). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tabel Krejcie berdasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Dalam tabel yang di kembangkan oleh Krejcie dengan populasi sebesar 55 orang maka sampel dari penelitian di dapat jumlah sampel sebesar 48 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dengan sekala likert. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu, deskriptif data, uji persyaratan analisis, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada kompetensi profesionalisme menunjukkan pada kategori tinggi sebanyak 36 orang (75%), pada kategori sedang 11 orang (22.9%) dan dikategori rendah 1 orang (2.1%). Dan pada kinerja guru menunjukkan kategori tinggi tidak ada, pada kategori sedang 31 orang (64.6%) dan dikategori rendah 16 orang (31.2%). Terdapat hubungan signifikan dengan koefesien korelasi sebesar rhit= 0,714 > rtab=0,279 maka di kategori tinggi. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kompetensi profesionalisme dengan kinerja guru.

Kata kunci :Kompetensi, Profesionalisme, Kinerja

PENDAHULUAN

Upaya yang efektif dalam membantu peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki adalah pendidikan. Pendidikan adalah bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, malah dapat

1

Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara 2

Hubungan Antara Kompetensi Profesionalisme Dengan Kinerja Guru Di MAN 3 Medan

dikatakan bahwa pendidikan itu merupakan kehidupan manusia itu sendiri. Melalui proses pendidikan keberadaan manusia sebagai makhluk individual, susila, sosial, dan religious dapat dieksiskan sedemikian rupa sehingga individu manusia berubah menjadi manusia yang seutuhnya.

Proses pendidikan akan berlangsung dan memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan jika diperlakukan secara professional oleh tenaga-tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki keprofesionalan di bidang pendidikan. Tenaga-tenaga pendidik dan kependidikan adalah individu-individu yang memiliki bakat, minat dan niat untuk membantu proses memanusiakan individu menjadi manusia.

Guru merupakan orang yang digugu dan ditiru, tindakan, ucapan dan bahkan pikirannya selalu menjadi bagian dari kebudayaan pada masnyarakat di sekelilingnya. Namun disadari tidak semua orang mampu mengembangkan bakat dan kemampuan menjadi guru yang professional, hanya segelintir orang yang diberi kesempatan atau memanfaatkan potensinya menjadi guru tersebut. Mengajar merupakan hal penting yang harus dilakukan, meyampaikan ilmu sehingga seorang pengajar merupakan status yang sangat penting bagi dunia ini.

Guru dan pendidik tidak dapat dipisahkan, ketika pendidikan mengalami perubahan, maka peran guru juga mengalami pergeseran. Namun disadari yang terjadi selama ini adalah perubahan tuntutan masnyarakat terhadap peran pendidikan dalam kehidupan mengakibatkan beberapa perubahan nilai yang harus diperankan guru dalam kegiatan pendidikan. Ini artinya masnyarakat sangat banyak menuntut perubahan yang terjadi. Akibatnya dituntut untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan masnyarakat, maka guru haru lebih dituntut dalam kinerjanya.

Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung berupaya memengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik, sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru.

Sorang guru akan tampak bahwa ia menjadi pendidik professional ketika melaksanakan tugas, fungsi dan peran pentingnya untuk

M. Fuad Zaini Siregar, Mesiono

mempersiapkan generasi muda masa depan bangsa. Tentu dalam peran tersebut seorang guru harus memiliki pengetahuan, keterampilan, wawasan, sikap yang mumpuni, karena pada pekerjaannya ditempatkan harapan satu bangsa demi masa depan yang lebih baik.

Pada proses pekerjaan seorang guru, terdapat ukuran-ukuran yang mengarah pada diberlakukannya aturan untuk mengikat pekerjaan dengan guru. Sebenarnya pelaksanaan penilaian kinerja guru dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, namun demikian sebaliknya penilaian kinerja guru dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang professional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang berkualitas. Selain hal tersebut penilaian kinerja guru juga untuk menunjukkan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya dalam menjalankan tugas. Untuk itu lah diharapkan dapat memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga professional dalam kegiatan pendidikan.

Pentingnya kinerja guru sebagai pengukur kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugasnya secara benar, bertanggung jawab, memahami, dan kreatif melaksanakan segala tugas dan kewajibannya. Kemampuan dalam hal ini termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Cascio (1992) mengatakan bahwa kinerja adalah gambaran atau deskripsi sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dengan pekerjaan seseorang atau kelompok tertentu.

Terkait permasalahan diatas dapat diambil solusi berdasarkan rujukan dari pendapat ahli dan hasil penelitian yang terfokus pada peningkatan kinerja guru. Syaiful mengatakan untuk meningkatkan kompetensi harus meningkatkan keterampilan pula, beberapa hal yang harus dilakukan adalah. a) keterampilan melaksanakan tugas pokok, b) keterampilan mengelola, c) keterampilan melaksanakan mengelola dalam keadaan mendesak, d) keterampilan berinteraksi dengan lingkungan kerja dan bekerjasama dengan orang lain, dan e) keterampilan menjaga kesehatan dan keselamatan.Amini (2013)

Hubungan Antara Kompetensi Profesionalisme Dengan Kinerja Guru Di MAN 3 Medan

Profesionalisme guru sangat berpengaruh terhadap seluruh kinerja yang dilakukan, dengan meningkatnya kemampuan guru seharusnya menjadi tolak ukur akan kinerja yang dilakukan terhadap profesinya. Sikap profesionalisme seorang guru menjadi cerminan akan batas kompetensinya

berbadasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk untuk mengadakan penelitian dengan judul : Hubungan Antara Kompetensi Profesionalisme Dengan Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan

METODE PENELITIAN

Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan. Jl. Pertahanan No. 99 Kel. Timbang Deli Kec. Medan Amplas Kota Medan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode kuantitatif deskriptif, subjek dalam penelitian kuantitatif ini adalah guru yang terdapat di MAN 3 Medan dengan populasi berjumlah 58 guru dan sampel yang digunakan berdasarkan tabel Krejcie berdasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Dalam tabel yang di kembangkan oleh Krejcie dengan populasi sebesar 55 orang maka sampel dari penelitian di dapat jumlah sampel sebesar 48 orang.

Uji ini dilakukan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu melakukan deskriptig data, uji kecenderungan data, dan uji persyaratan analisis, yakni Uji normalitas, Linieritas dan Homogenitas.

Uji hipotesis yang dilakukan pada penenlitian ini adalah dengan menggunakan analisis korelasi dan Uji t. Ini dilakukan untuk mengetahui hubungan signifikansi antara variabel Kompetensi Profesionalisme (X) dan Kinerja guru (Y).

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN