• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI 1 Perguruan tinggi Masa Depan

Dalam dokumen Arah Perkembangan Pendidikan TINGGI INDO (Halaman 59-63)

Untuk membiayai perlengkapan teknologi sering menjadi kendala sehingga beban untuk pendidikan semakin berat terutama penyelenggara. Tetapi kebanyakan penyelenggara tidak mempunyai cara untuk mendapatkan dana ekstra untuk pengeluaran tersebut. Ujung-ujungnya yang miskin menjadi semakin miskin dan yang kaya semakin kaya, sehingga terjadi kesenjangan antara pendidikan di perguruan tinggi-perguruan tinggi favorit dan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang berfasilitas kurang. Perubahan paradigma baru mengenai perguruan tinggi dimana perguruan tinggi dalam peradaban yang semakin tinggi diperlukan informasi teknologi yang memadai agar tidak tertinggal jauh dan dapat bersaing dalam era global yang mengalami perubahan sangat cepat.

a. Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan

Masa depan para dosen (tenaga pengajar) dan mahasiswa pada era teknologi yang tinggi tidak lagi dibatasi waktu dan ruang kelas yang terdapat dilembaga pendidikan namun dosen (tenaga pengajar) dan mahasiswa sudah dihubungkan dengan sebuah jaringan komputer dan Net. Begitu pulang kalau para mahasiswanya ingin konsultasi dengan sang dosen (tenaga pengajar) dapat mereka lakukan lewat net. Perguruan tinggi-perguruan tinggi bahkan dapat mendirikan ruang kelas maya bagi para mahasiswa untuk memecahkan masalah masalah mereka atau untuk mengeksplorasi pelajaran yang berbeda beda. Para dosen (tenaga pengajar) dan mahasiswa dari berbagai kelas dan tingkatan dapat bergabung dalam diskusi diruang kelas maya ini. Pembelajaran menjadi tak terbatas dalam ruang dan waktu. Pembelajaran jarak jauh dan pengajaran lewat internet dapat dilakukan dengan efektif sehingga mahasiswa pergi ke perguruan tinggi memberi kemungkinan tidak hanya mendapat pengetahuan dan proses sosialisasi yang tidak dapat diperoleh dalam pembelajaran lewat internet. Komputer tidak dapat mengambil seluruh fungsi perguruan tinggi namun dalam penyebaran teknologi informasi, dapat bergeser dari pembelajaran bersama yang disentralisasikan menjadi pembelajaran yang diindividualkan, yang di desentralisasikan.

b. Pembelajaran Pendidikan dan Pengetahuan di Rumah

Di masa depan nanti menurut Wen (2003:93) ada orang yang akan kembali ke zaman ketika mereka kebanyakan diajar di rumah. Orang tua memikirkan dan mempertimbangkan bahwa anaknya lebih baik dididik dengan cara lain seperti diajari di rumah atau berpartisipasi dalam kelompok–kelompok pendidikan kecil secara privat. Tingkat pencapaian dapat dipantau dengan uji publik.

c. Pembelajaran Pendidikan dan Pengetahuan yang bersifat keterampilan khusus

Perguruan tinggi masa depan akan berubah dari perguruan tinggi dengan maksud umum menjadi perguruan tinggi dengan maksud khusus. Yang diajarkan perguruan tinggi di masa lalu adalah pengetahuan umum, tetapi perguruan tinggi masa depan mungkin akan menjadi pusat pelatihan dalam ketrampilan atau pembelajaran khusus, sehingga mahasiswa dapat menganggap di mana-mana adalah perguruan tinggiku dan semua orang adalah dosenku.

2. Perguruan tinggi yang direformasikan

Di masa depan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang baik bisa berkembang tanpa batas. Perguruan tinggi-perguruan tinggi yang rendah kualitasnya akan tersingkirkan karena kurangnya mahasiswa. Sekarang perguruan tinggi-perguruan tinggi masih terbatas pada ruang kampus dan tersedianya dosen (tenaga pengajar). Mereka hanya dapat menampung mahasiswa hingga jumlah tertentu, tetapi dengan Net sebuah perguruan tinggi yang semula hanya dapat menampung beberapa ribu mahasiswa bisa menjadi sebuah perguruan tinggi besar dengan beberapa juta mahasiswa, hal ini bukannya mustahil.

Menurut Mortimore (1991) faktor yang sensitif dalam perkembangan manajemen mahasiswa dan dosen (tenaga pengajar) di perguruan tinggi, keterlibatan mahasiswa, lingkungan yang kondusif dan iklim perguruan tinggi positip, merupakan hal yang penting diidentifikasi. Sebuah contoh kongkret, seorang kepala perguruan tinggi harus melakukan pengecekan secara langsung ke bawah di mana ditemukan outcomes mahasiswa sangat rendah dan dosen (tenaga pengajar)-dosen (tenaga pengajar) kurang perhatian. Orang tua peserta didik sangat vokal dan kritis serta komunitas yang

menginginkan perubahan ke arah kebaikan mahasiswa. Dalam hal ini diperlukan strategi manajemen dan kemampuan pengelolah perguruan tinggi menjadikan perguruan tinggi tersebut sebuah model perguruan tinggi yang efektif.

Untuk menjadikan perguruan tinggi efektif diperlukan pilihan suatu proses perkembangan secara cepat untuk melakukan perubahan setelah pengecekan langsung ke bawah. Di Inggris misalnya perguruan tinggi dipercaya untuk :

1. Membuat Pengantar Kurikulum Nasional dengan keputusan yang penting dalam pembuatan program individu mahasiswa.

2. Mengoperasikan sistem manajemen lokal perguruan tinggi dengan pelatihan ilmu manajemen yang berbasis perguruan tinggi.

3. Kompetensi mahasiswa yang rendah dikembangkan menjadi lebih optimal (Mortimore,1991:159). Untuk perkembangan masa depan perguruan tinggi diperlukan sebuah bentuk model keluaran perguruan tinggi.

Spesifikasi sebuah model perguruan tinggi yang penting adalah:

1. Membuat mahasiswa dalam kelompok-kelompok besar dan khusus dengan melakukan control secara optimal.

2. Pembagian waktu secara proporsional yang lebih besar.

3. Pemberian pengetahuan setiap hari dimulai dengan bel atau sirene.

4. Keputusan untuk memilih kepala perguruan tinggi, merupakan hal penting membawa output dari perguruan tinggi menjadi lebih baik, teknik formal yang biasanya ditempuh yaitu lewat testing.

3. Manajemen tata kelolah Perguruan tinggi Yang Efektif

Pengelolaan perguruan tinggi peran kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi sangat menonjol. Bukti bahwa peran tersebut sangat kuat, hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen dan kepemimpinan perguruan tinggi yang baik, sangat besar sumbangannya terhadap perguruan tinggi yang efektif. Perubahan perbaikan dari prestasi rendah, disiplin yang tak terwujud dan moral staf yang kurang baik diharapkan menjadi lebih baik, dengan pendekatan terhadap perbaikan pengajaran dalam empat aspek yaitu: disiplin, prestasi, sikap dan kepribadian. Semua aspek tersebut ditumbuhkan dengan berdasarkan pada harapan-harapan yang tinggi, terciptanya suasana emosi yang positip, pelaksana supervisi yang obyektif, dan penggunaan teknik kepemimpinan yang sesuai organisasi dan manajemen perguruan tinggi.

Dibutuhkan kepemimpinan dan manajemen tata kelolah perguruan tinggi yang kuat serta harapan yang tinggi yang disuarakan oleh seluruh civitas akademika perguruan tinggi, iklim belajar di perguruan tinggi yang teratur, penekanan yang kuat pada ketrampilan-ketrampilan dasar mengajar, evaluasi yang sering diadakan serta pemantauan terhadap kemajuan mahasiswa secara kontinyu.Keberhasilan kepemimpinan perguruan tinggi sangat dipengaruhi hal-hal sebagai berikut : 1. Memahami tujuan pendidikan dengan baik.

2. Pengetahuan yang luas.

3. Keterampilan profesional (tehnis, hubungan kemanusiaan, konseptual).

4. Memiliki prinsip kepemimpinan yang baik yaitu konstruktif, kreatif, partisipatif, kooperatif, delegatif, integratif, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, adaptasi dan fleksibel.

4. Dosen (tenaga pengajar) Masa Depan

Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran mahasiswa di perguruan tinggi yang baik dibutuhkan dosen (tenaga pengajar) yang memenuhi syarat kualifikasi yang tinggi dan mampu menghadapi banyak perubahan dalam pendidikan masa depan dan membimbing para mahasiswanya dengan lancar.

a. Peran Dosen (tenaga pengajar) di Masa Lalu, Zaman Sekarang, dan Masa Depan

Peran dosen (tenaga pengajar) di masa lalu sangat mempengaruhi pola pikir, cara pandang dan perilaku seumur hidup mahasiswanya dan sangat dihormati serta dianggap orang terpenting kedua setelah orang tua, namun di jaman sekarang perkembangan dosen (tenaga pengajar) mulai jatuh dan mengenaskan, ini karena selama beberapa puluh tahun terakhir menganggap dosen (tenaga pengajar) sebagai tenaga kerja murahan untuk meneruskan pengetahuan. Ada anggapan bahwa apa yang diajarkan tidak sesuai dengan hasil akhirnya.

Peranan dosen (tenaga pengajar) di masa depan dapat ditingkatkan dengan penggunaan teknologi komputer, peran dosen (tenaga pengajar) semakin nyata, pengetahuan informasi teknologi dapat dikembangkan secara maksimal dan membimbing kurikulum. Dosen (tenaga pengajar) dituntut kreatif yang mampu memenuhi kebutuhan peserta didik, mempunyai kompetensi-kompetensi inti dan kemampuan-kemampuan khusus. Peran dosen (tenaga pengajar) di masa depan mencakup bimbingan kurikulum, mengevaluasi kemajuan pembelajaran, bimbingan dalam seni menjalani kehidupan, konseling dalam perencanaan kehidupan dan pengembangan kreativitas serta potensi.

b. Kemampuan-kemampuan Penting Dosen (tenaga pengajar) di Masa Depan 1. Ketrampilan berkomunikasi.

2. Ketrampilan computer (pemanfaatan Teknologi dan media ICT) 3. Memberikan Pengaruh Positif

Keefektifan dan kemampuan dosen (tenaga pengajar) merupakan salah satu karakteristik yang berpengaruh pada prestasi akademik mahasiswa di perguruan tinggi dimana semakin efektif dan kemampuan tinggi dosen (tenaga pengajar) melakukan tugas maka akan semakin tinggi prestasi akademik mahasiswa. Di PBM dosen (tenaga pengajar) sangat menentukan kualitas lulusan, namun perlu kebersamaan dalam unsur komponen perguruan tinggi yaitu kepemimpinan dan manajemen tatakelolah perguruan tinggi, dosen (tenaga pengajar), tenaga administratif serta keterlibatan orang tua mendukung keberhasilan anak didik.

5. Peran Orang Tua dalam Pendidikan

Di dalam pendidikan tinggi, peserta didik seharusnya mempunyai kebebasan sendiri untuk menentukan apa yang akan dipelajari apakah mereka mengejar studi akademik ataukah untuk melanjutkan jenjang studi selajutnya. Sama dengan pengembangan pengetahuan, kalau seseorang anak ingin meningkatkan cadangan pengetahuannya, ia bisa terus belajar, kalau ia merasa cukup pengetahuannya dan ingin bekerja seharusnya mereka diizinkan untuk bekerja. Namun orang tua harus mengetahui kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang anak untuk masa depan yaitu mengenal sebanyak mungkin kemampuan berbahasa, yang nantinya berhubungan dengan orang lain. Di masa depan apabila tidak mengenal bahasa asing maka akan memiliki daya saing yang terkikis. Kemampuan dasar yang kedua yaitu pertimbangan. Pendidikan pengetahuan dapat

diefektifkan dengan bantuan komputer. Hanya pertimbangan yang baiklah maka dapat mencegah seorang anak kehilangan arah dan teguh terhadap prinsip-prinsip yang dipegang seandainya dilingkungan yang tidak sehat.

Peranan orangtua perlu dilibatkan dalam kegiatan perguruan tinggi termasuk dukungan orangtua terhadap program dan tujuan yang ingin dicapai perguruan tinggi secara konsisten. Pelibatan orangtua tidak hanya bersifat bantuan dana saja namun program dan perencanaan partisipatori perguruan tinggi sehingga tercipta hubungan yang baik antara perguruan tinggi dan orangtua. Keberanian perguruan tinggi dibutuhkan untuk menggugah orangtua agar dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswanya.

Dalam dokumen Arah Perkembangan Pendidikan TINGGI INDO (Halaman 59-63)