• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INDUSTRI PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTR

Dalam dokumen Arah Perkembangan Pendidikan TINGGI INDO (Halaman 94-96)

Pendidikan serta berbagai latihan keterampilan atau kejuruan yang ada di dalam perusahaan merupakan refleksi atau perluasan dari tujuan dan nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan yang akan disampaikan kepada masyarakat luas. Salah satu konsep terpadu pendidikan dan dunia industri adalah sistem magang, Day – release dan Sandwich course, dan Day – release dan Sandwich course

a. Sistem Magang

System magang sudah dikenal baik dalam dunia perdagangan maupun industry. System magang memiliki sifat paternalistic, yang menggambarkan hubungan bapak dengan anaknya, antara seorang mekanik berpengalaman dengan seorang pekerja pemula.

b. Day release

Day release, seorang pekerja mula yang baru masuk mendapatkan hari bebas dari pekerjaannya, biasanya sehari dalam satu minggu kerja yang harus digunakan untuk mengikuti kursus pada berbagai jenis lembaga pendidikan. Ada tingkatan kursus yang dapat diikuti oleh seorang pekerja , yaitu : pertama kursus untuk menduduki jabatan professional, kedua kursus untuk menjadi teknisi dan ketiga untuk menduduki jabatan sebagai tenaga mekanik.

c. Sandwich courses, merupakan suatu system pendidikan atau latihan dimana seorang karyawan bekerja dan belajar secara berselang-seling. Sandwich courses bertujuan untuk meningkatkan motivasi, prestasi dan kecakapan para pekerja.

1. Tenaga Kerja dan Pendidikan

Dalam dunia industry terdapat tiga macam kelompok kerja, yang semuanya berkaitan dengan berbagai tingkatan dalam perkembangan teknologinya. Ketiga macam kelompok itu ialah :

1. Unskilled manual (tenaga kerja tidak terampil) 2. Skilled manual (tenaga kerja terampil)

3. Personal administration dan komersial

Tenaga kerja untuk skilled semakin kurang diperlukan, akan tetapi jumlah personal administrasi dan komersial semakin lama semakin besar. Perbedaan antara tenaga kerja manual dan non manual, yang dalam istilah lama disebut pekerja otot dan pekerja otak semakin lama semakin kabur. Kita sekarang sedang melangkah menuju suatu masa dimana dunia buruh sebagian besar terdiri dari berbagai tingkatan tenaga kerja setengah terampil dan teknisi terlatih. Dengan diperkenalkannya mesin-mesin baru beserta teknologinya, mengakibatkan kenaikan tajam dalam kecepatan mobilitas jabatan atau perpindahan posisi kerja, dan juga menimbulkan konsekuensi khusus yaitu perlunya pendidikan atau latihan bagi para pekerja. Rangkaian hubungan lainnya antara industry dan pendidikan adalah adanya kecenderungan dalam berbagai perusahaan besar untuk menghimbau para pekerja seniornya memasukkan putra-putra mereka ke sekolah kejuruan atau pendidikan sarjana vokasional.

2. Pendidikan dan Pekerjaan

Pendidikan tinggi menawarkan kualifikasi pekerjaan dengan menggabungkan pengetahuan tingkat tinggi dan keterampilan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Pendidikan tinggi dan dunia kerja hal tak terpisahkan, pendidikan membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan peserta didik untuk bekal beradaptasi terhadap perkembangan pengetahuan dan dunia kerja.

Masalah transisi dari dunia pendidikan memasuki dunia kerja akan menimbulkan dua macam masalah yaitu : aspirasi dan harapan calon pekerja yang baru saja menyelesaikan studinya berkaitan dengan dunia kerja yang akan dimasukinya, dan yang kedua adalah proses pemilihan pekerjaan.

3. Aspirasi dan Harapan

Pendidikan memberikan suatu bayangan atau gambaran dari bentuk pekerjaan yang akan didapatkan oleh seseorang. Di lembaga pendidikan para siswa mendapatkan suatu informasi tentang berbagai pekerjaan yang bisa dan akan mereka lakukan, walaupun mungkin informasi tersebut tidak bersifat langsung bila sekolah yang dimasukinya sekolah ilmu-ilmu social. Berbagai penelitian untuk mengetahui bagaimana siswa dan para pekerja muda didalam memandang berbagai aspek dunia kerja, telah banyak dilakukan oleh para ahli.

Penelitian yang masih relevan dengan era kekinian yang dilakukan oleh Musgrave (1986) terhadap sejumlah siswa antara 18 sampai dengan 25 tahun diwilayah industri di Inggris utara, telah memperlihatkan bahwa sebagian besar mereka menganggap bahwa pekerjaan hanyalah sebagai alat untuk mencapai tujuan hidupnya, tetapi sebagian kecil lainnya beranggapan bahwa justru sekolahlah yang merupakan alat untuk mendapatkan pekerjaan, karena ia dianggap sebagai tujuan akhir.

Maizels (1970) mengambil suatu kesimpulan dari hasil penelitian terhadap sejumlah siswa di Willlesden, salah satu bagian kota London yaitu adanya suatu kepincangan dalam hubungan antara aspirasi dan harapan anak-anak muda disatu pihak, dengan apa yang telah dilakukan oleh berbagai badan pelayanan masyarakat termasuk perusahaan industri dilain pihak.

Sebagian persiapan memasuki dunia kerja, biasanya pihak kampus memilih sekelompok mahasiswa yang sudah senior untuk melakukan kunjungan keperusahaan untuk mendapatkan pengetahuan praktis dari kegiatan kerja diperusahaan yang dikunjunginya. Hal ini akan memberikan gambaran yang cukup baik bagi para siswa mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan dimasukinya serta cukup berpengaruh terhadap proses pemilihan pekerjaan yang akan dilakukannya.

4. Teori Pemilihan Kerja

Musgrave telah melangkah maju dengan konsepnya tentang teori pemilihan kerja. Dalam teorinya menyatakan Peninjauan terhadap masalah sosialisasi adalah suatu hal yang sangat penting. Pada setiap tahap sosialisasi, terjadi suatu masa transisi yang terjadi pada setiap pergantian tahap sosialisasi dengan melihat kemampuan seorang siswa untuk melakukan proses sosialisasi atau kemampuannya beradaptasi dengan pekerjaan beserta lingkungan kerjanya.

Dilain pihak, Ford dan Box mengajukan kritik terhadap Musgrave dengan menyatakan bahwa masa transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja tidak dapat diuraikan sebagai suatu proses memilih secara keseluruhan. Mereka tidak tahu tentang keseluruhan masalah pekerjaan yang ditawarkan, dan sama sekali tidak mempunyai kriteria untuk membedakan satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.

Dua teori yang terkenal tentang masa memasuki dunia kerja adalah teori Ginzberg dan Super, kedua teori itu menyatakan bahwa kita harus menganggap masuknya orang dalam dunia kerja sebagai suatu proses. Output pendidikan tinggi adalah SDM yang memiliki memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap bersaing di dunia kerja dan siap berproses di lapangan kerja.

Dalam dokumen Arah Perkembangan Pendidikan TINGGI INDO (Halaman 94-96)