• Tidak ada hasil yang ditemukan

IPS 1 SMA NEGERI 1 WANASABA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Agus Eko Juwarno

Guru pada SMAN 1 Wanasaba, Lombok Timur Email : juwarnoagus@gmail.com

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana siklus I terdiri dari 2 pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 pertemuan untuk evaluasi. Sedangkan siklus 2 terdiri dari 1 pertemuan untuk proses pembelajaran dan sekali pertemuan untuk evaluasi. Setiap siklus dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 SMAN 1 Wanasaba tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 34 orang. Data kreativitas belajar peserta didik diperoleh melalui lembar pengamatan, dan prestasi belajar peserta didik dikumpulkan melalui tes praktik setiap akhir siklus. Indikator kreativitas dan prestasi belajar peserta didik dikatakan telah meningkat apabila rata-rata skor kreativitas meningkat dan hasil evaluasi sudah mencapai 75 serta ada peningkatan setiap siklusnya. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh skor kreativitas belajar rata-rata 12,84 dengan kategori cukup baik, dan hasil evaluasi rata-rata kelas 76,6. Pada siklus 2 skor kreativitas belajar 15 kategori baik, dan hasil evaluasi rata-rata kelas 78,1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa melalui stone painting pada pembelajaran seni rupa dapat meningkatkan kreativitas melukis peserta didik kelas XI IPS 1 SMAN 1 Wanasaba tahun pelajaran 2019/2020.

Kata Kunci : Kreativitas Belajar, Stone Painting PENDAHULUAN

Melukis merupakan salah satu cabang seni rupa yang dipelajari di kelas XI pada kompetensi dasar 4.1. membuat karya seni rupa dua dimensi. Melukis berarti pengung-kapan pikiran dan perasaan seniman ke atas bidang dua dimensi ataupun tiga dimensi dengan menggunakan alat dan bahan cat warna atau media lainnya yang dianggap dapat mewakili idealisasi senimannya.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan peserta didik

dan guru seni budaya pada materi melukis yakni masih banyak peserta didik yang belum bisa mengguna-kan, mencampur dan mengkompo-sisikan jenis warna yang tepat untuk melukis suatu objek benda. Selain itu juga teknik dalam mengoleskan cat dengan kuas pada media kanvas masih perlu ditingkatkan terutama pada pengenalan karakter dari ma-sing-masing alat dan bahan. Di samping sebagian besar peserta di-dik masih kesulitan dalam

memun-170 culkan gagasan dan membuat

sketsa.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis mencoba untuk meng-atasi hal tersebut dengan latihan melukis pada media batu atau yang lebih populer disebut stone painting. Mengingat media batu dapat diman-faatkan sebagai salah satu media melukis yang murah dan mudah di dapat di sekitar lingkungan peserta didik. Dengan memanfaatkan batu ini peserta didik dapat berlatih me-lukis dengan berbagai tema sehing-ga densehing-gan kegiatan ini diharapkan kreativitas dalam melukis dapat ber-kembang. Peserta didik dapat seca-ra mandiri belajar melukis di atas batu sesuai dengan prosedur yakni menyiapkan alat dan bahan, mem-buat sketsa, melukis dan finishing. Uraian latar belakang di atas menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Kreativitas Melukis Melalui Stone Painting Pada Pem-belajaran Seni Rupa Peserta Didik Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Wanasaba Tahun Pelajaran 2019/2020”.

KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Seni Rupa

Pembelajaran seni rupa meru-pakan proses pembelajaran secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien

yang dimulai dari perencanaan, pe-laksanaan dan evaluasi pada mata pelajaran seni rupa.

Stone Painting

Stone painting atau seni batu atau seni cadas (Rock Art) adalah landscape art (seni bentang alam) berupa gambar, motif, atau desain yang terletak di alam seperti karang, gua (dinding maupun langit-langit), dan di hamparan tanah (Whitley. 2005).

Secara sederhana stone painting didefinisikan sebagai kegiat-an melukis pada permukakegiat-an batu sebagai pengganti kanvas dengan media cat / warna.

Tinjauan Tentang Pokok Bahasan Melukis

Pengertian Melukis

Menurut Depdiknas dalam Rihayyu Setianingrum (2015) men-jelaskan bahwa melukis adalah “membuat gambar dengan meng-gunakan pensil, pulpen, kuas dan sebagainya, baik dengan warna maupun tidak. Pendapat lain men-jelaskan melukis merupakan kegiat-an ykegiat-ang kompleks melibatkkegiat-an aktifi-tas fisik dan mental. Menggambar atau melukis memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan ge-rakan antara konsep spontan dan konsep ilmiah. Penciptaan gambar melibatkan semua pengalaman

171 baik masa lalu dan masa sekarang,

bahkan masa depan.

Melukis berarti pengungkapan pikiran dan perasaan seniman ke atas bidang dua dimensi ataupun tiga dimensi dengan menggunakan alat dan bahan cat warna atau media lainnya yang dianggap dapat mewakili idealisasi senimannya.

Langkah-Langkah/Prosedur dalam Melukis.

Berikut langkah - langkah dalam melukis : a. Memunculkan Gagasan. b. Memilih Bahan c. Menentukan Teknik. d. Membuat Sketsa. e. Menyempurnakan Lukisan. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pe-nelitian tindakan kelas, peneliti mela-kukan suatu tindakan eksperimen yang secara khusus diamati terus-menerus, dilihat kelebihan dan ke-kurangannya, kemudian diadakan perubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tin-dakan yang paling tepat. Prosedur Penelitian

Model rancangan penelitian yang digunakan adalah model ran-cangan yang bermanfaat bagi se-mua orang dengan prosedur : peren-canaan, proses, finishing, evaluasi.

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan

Secara rinci langkah-langkah penelitian untuk setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut :

Siklus I Perencanaan

Kegiatan pada tahap rencana tindakan dilakukan secara kolabo-ratif bersama teman sejawat. Acuan penyusunan rencana tindakan untuk siklus I adalah hasil yang diperoleh pada studi pendahuluan, sedangkan acuan rencana tindakan untuk siklus berikutnya adalah mengacu pada hasil refleksi siklus sebelumnya. Upaya penyusunan rencana tindak-an siklus I, kegiattindak-an ytindak-ang dilakuktindak-an adalah :

1) Menyusun rancangan tindakan pembelajaran berupa: (a) penyu-sunan skenario pembelajaran, (b) penetapan kompetensi dasar, (c) mensosialisasikan prosedur dan penilaian pengajaran berkarya seni rupa (melukis), (d) penetap-an media pembelajarpenetap-an, (e) me-rancang bentuk tugas dan eva-luasi pembelajaran.

2) Merancang pengorganisasian ke-las yang meliputi : (a) rancangan

172 pembentukan kelompok kerja, (b)

rancangan penentuan tempat du-duk kelompok, dan (c) rancangan prosedur kerja selama tindakan berlangsung.

3) Menyusun lembar kerja

4) Menyusun dan menyiapkan in-strumen penelitian

5) Melaksanakan diskusi dengan gu-ru untuk menyampaikan presepsi mengenai prosedur pembelajaran melukis.

Pelaksanaan Tindakan

Adapun kegiatan yang dila-kukan pada tahap ini adalah melak-sanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

 Pendahuluan :

1) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompe-tensi

2) Menugaskan peserta didik untuk menyiapkan perlengkapan belajar 3) Memotivasi peserta didik untuk

belajar

 Pengembangan :

1) Mensosialisasikan pembelajaran melukis melalui stone painting pada peserta didik.

2) Menjelaskan kompetensi dasar dan materi pembelajaran.

3) Membagi peserta didik dalam ke-lompok kerja, dimana satu kelom-pok terdiri dari 8-9 orang.

4) Membagi lembar kerja

5) Memajang contoh karya seni lukis (stone painting) untuk model kar-ya kar-yang akan dibuat.

6) Peserta didik bekerja sama de-ngan anggota kelompoknya. 7) Membimbing kelompok

kerja/be-lajar.

8) Masing-masing perwakilan kelom-pok mempresentasikan hasil ker-janya.

9) Menyampaikan persepsi peserta didik dan memberikan penilaian.  Penerapan :

1) Memberikan tugas membuat lu-kisan dengan media batu Perwa-kilan masing-masing kelompok menunjukkan karyanya di depan kelas

2) Menilai lukisan peserta didik dan menyampaikan langkah penye-lesaian yang benar apabila terda-pat kesalahan.

 Penutup :

1) Bersama peserta didik menyam-paikan kesimpulan atas materi yang dipelajari.

2) Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Observasi dan Evaluasi

Dalam observasi ini yang akan diamati yaitu kreativitas melukis pe-serta didik yang tampak selama pro-ses belajar mengajar. Semua aktivi-tas peserta didik yang tampak dica-tat dalam lembar observasi yang

te-173 lah disiapkan. Pada akhir siklus

dila-kukan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui pemahaman atau penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari. Eva-luasinya dalam bentuk praktik yaitu sejenis tes unjuk kerja untuk menge-tahui kemajuan kreativitas melukis peserta didik.

Refleksi

Pada tahap ini hasil yang di-peroleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan kemudian dia-nalisis. Dari hasil tersebut akan dili-hat apakah telah memenuhi target yang ditetapkan pada indikator kerja. Jika belum memenuhi target maka penelitian dilanjutkan ke siklus beri-kutnya. Kelemahan atau kekurang-an-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

Siklus II

Siklus II dilakukan apabila pembelajaran pada siklus I dinilai belum berhasil atau masih terda-patnya nilai peserta didik di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal 75) dan proses belajar mengajar belum sesuai dengan apa yang di-harapkan. Sedangkan langkah-lang-kah yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya sama dengan lang-kah-langkah pada siklus I, hanya saja pada siklus II dilakukan

per-baikan terhadap kekurangan pada siklus I.

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini data-data penelitian diambil dengan meng-gunakan dua instrumen penelitian yaitu :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi berupa penilaian terhadap kreativitas peserta didik selama proses pembelajaran de-ngan menggunakan lembar obser-vasi berupa activity check list. 2. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar peserta didik dila-kukan melalui tes praktik.

Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan cara Analisis Kualitatif

a. Menentukan skor kreativitas me-lukis peserta didik secara klasikal untuk masing-masing deskriptor dengan penilaian:

Tabel 3.2. Kriteria untuk menentukan kreativitas melukis peserta didik

berdasarkan skor standar

Keterangan:

AS = total rata-rata skor kreativitas melukis peserta didik

Kreativitas melukis peserta di-dik di-dikatakan meningkat apabila

ter-174 jadi peningkatan rata-rata skor dari

rata-rata skor sebelumnya. Indikator Ketercapaian

Semua siklus dikatakan berhasil apabila:

 Kreativitas melukis peserta didik minimal kategori baik.

 Prestasi belajar meningkat dengan nilai rata-rata peserta didik minimal 75.

HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Wanasaba tahun pelajaran 2019/2020. Jumlah peserta didik kelas XI IPS 1 SMAN 1 Wanasaba adalah 34 orang. Pada penelitian ini data tentang kreativitas melukis peserta didik dalam proses belajar mengajar diperoleh dari lem-bar observasi dan tes unjuk kerja yang dilakukan pada setiap siklus.

Adapun hasil penelitian dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: Siklus 1

Pada siklus 1 proses pembe-lajaran dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang masing-masing dalam alokasi 2 x 45 menit. Kegiatan pada siklus 1 terdiri dari 4 tahap antara lain :

 Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Mensosialisasikan pengajaran melukis melalui stone painting kepada guru seni budaya selaku mitra dalam proses penelitian. b. Membuat skenario pembelajaran. c. Menyusun lembar observasi. d. Menyiapkan lembar kerja siswa. e. Menyiapkan karya seni rupa

untuk model karya.

f. Menyusun tes hasil belajar dalam bentuk tes praktek .

g. Membentuk kelompok belajar.  Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, RPP siklus 1 akan diterapkan, serta dilakukan penga-matan sesuai dengan lembar obser-vasi yang telah dipersiapkan. Secara garis besar tahap pelaksanaan tin-dakan pada pembelajaran melukis melalui stone painting pada siklus ini dapat diuraikan sebagai berikut : Pendahuluan

a. Menyampaikan tujuan pembela-jaran khusus

b. Menugaskan peserta didik untuk menyiapkan perlengkapan belajar (melukis)

c. Memotivasi peserta didik Pengembangan

a. Mensosialisasi pembelajaran me-lukis pada peserta didik

b. Menjelaskan materi pembelajaran melukis Membagi peserta didik dalam kerja kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 8- 9 orang

175 c. Membagikan lembar kerja kepada

setiap kelompok

d. Peserta didik mengerjakan tugas yang terdapat pada lembar kerja yang sudah dibagikan

b. Peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan LKS yang sudah dibagikan.

c. Masing-masing kelompok kerja menyiapkan hasil kerjanya untuk dikomunikasikan di depan kelas. d. Dengan bimbingan guru

masing-masing kelompok mengomunika-sikan hasil kerjanya di depan kelas.

e. Guru memberikan penilaian ter-hadap hasil kerja peserta didik. Penerapan

a. Memberikan tugas/soal latihan. b. Menugaskan peserta didik secara

individual untuk mengerjakan tu-gas terkait dengan kompetensi dasar yang dipelajari.

c. Menugaskan peserta didik untuk mengamati, meniru, dan memo-difikasi karya model yang dicon-toh.

d. Menilai hasil kerja peserta didik dan menyampaikan langkah yang benar apabila terdapat kesalahan pada jawaban/proses berkarya peserta didik.

Penutup

a. Bersama peserta didik menyam-paikan kesimpulan atas kompe-tensi dasar yang telah dipelajari.

b. Menginformasikan materi pada pertemuan selanjutnya.

c. Mengucapkan salam.

 Tahap Observasi dan Evaluasi Observasi kegiatan peserta didik Berdasarkan hasil observasi ter-hadap kreativitas melukis peserta didik pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1. Hasil Observasi Kreativitas Melukis Peserta Didik Siklus 1 Pertemuan

Ke- Rata-Rata Skor Kategori I 11,33 Cukup II 14,34 Baik Rata-Rata 12,84 Cukup Baik

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siklus 1 kreativitas melukis peserta didik tergolong Cukup. Dari hasil observasi terdapat beberapa kekurangan dalam proses pem-belajaran diantaranya :

1. Beberapa peserta didik kurang lancar dalam proses melukis se-suai prosedur yang direncanakan 2. Beberapa peserta didik kurang

mampu untuk mengekspresikan gagasan, desain, maupun teknik dalam melukis

3. Sebagian besar peserta didik ma-sih kurang berani bertanya, me-nyampaikan pendapat maupun menjawab.

4. Kerjasama antar anggota kelom-pok, antar kelompok kerja masih belum nampak.

176 Evaluasi Hasil Belajar Peserta

Didik

Setelah proses pembelajaran, guru melakukan evaluasi untuk me-lihat sejauh mana peserta didik menyerap materi yang sudah diajarkan di kelas. Soal Evaluasi berupa tes praktek melukis dengan media batu. Alokasi waktu 2 x 45 menit. Jumlah peserta didik yang mengikuti evaluasi sebanyak 34 orang. Hasil yang dicapai pada evaluasi siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Hasil Evaluasi Siklus 1 Kategori Nilai Nilai Terendah 75 Nilai Tertinggi 95 Skor Rata-Rata Kelas 76,6

 Tahap Refleksi

Pada siklus 1 jumlah skor kreatifitas melukis melalui stone painting peserta didik yang diperoleh sebesar 12,84 yang tergolong Cukup, sedangkan rata-rata nilai hasil belajar peserta didik 76,6. Dengan melihat indikator keterca-paian yang telah ditentukan, dimana dalam siklus 1 ini, kreativitas melukis peserta didik tergolong cukup dan rata-rata hasil evaluasi belajar diatas 75. maka dapat dikatakan penelitian berhasil, namun mengingat masih ada kekurangan yang terjadi dan masih adanya kesempatan untuk memperbaiki dalam upaya mening-katkan kreativitas melukis peserta

didik maka penelitian dilanjutkan pada siklus 2.

Berdasarkan hasil observasi, dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 1 masih terdapat kekurangan. Adapun kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

1. Guru kurang mampu mengelola kelas dengan baik sehingga pem-belajaran menjadi kurang efektif; 2. Guru tidak membuat kaitan dan

motivasi kepada peserta didik se-bagai penanaman konsep materi yang dibahas;

3. Kerjasama antar kelompok masih kurang dimana peserta didik ang-gota kelompok tidak membantu anggota kelompok lain yang be-lum mengerti;

4. Beberapa peserta didik kurang mampu menjaga ketertiban dalam proses pembelajaran;

5. Karya seni yang dihasilkan masih perlu perbaikan dari gagasan, desain dan teknik dalam melukis.

Oleh sebab itu, pada pem-belajaran siklus 2 guru melakukan perbaikan-perbaikan dari kekurang-an-kekurangan yang ada pada siklus 1. Adapun tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus 2 adalah : a. Menjelaskan kembali prosedur

177 b. Memotivasi peserta didik untuk

menghasilkan banyak gagasan secara cepat.

c. Membimbing bagaimana cara da-lam mengatasi masalah melukis. d. Perlu meningkatkan kemampuan

untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.

e. Membimbing untuk menghasilkan jenis karya yang baru.

f. Memberikan bimbingan dalam menghasilkan pola/desain dan teknik pembuatan karya lukisan. Siklus 2

Pada siklus 2 proses pem-belajaran dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi wak-tu 2 x 45 menit. Pertemuan terakhir ini dilaksanakan pada tanggal 7 Nopember 2019, dan pelaksanaan evaluasi dilakukan pada tanggal 14 Nopember 2019. Materi yang dipe-lajari pada pertemuan terakhir ini adalah melukis dengan media batu. Kegiatan pada siklus 2 sama dengan kegiatan pada siklus 1, secara garis besar terdiri atas 4 tahap antara lain: Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tin-dakan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

 Membuat skenario pembelajaran melukis

 Menyusun lembar observasi un-tuk mencatat situasi pembela-jaran.

 Menyiapkan lembar kerja  Menyusun tes hasil belajar  Membentuk kelompok belajar. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini rancangan RPP pembelajaran akan diterapkan, serta dilakukan pengamatan sesuai de-ngan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 hampir sama dengan siklus 1 yaitu tahap pendahuluan, pengembangan, penerapan, eva-luasi dan penutup dengan memper-hatikan perbaikan-perbaikan yang telah direncanakan pada siklus 1. Pada siklus 2 ini diharapkan krea-tivitas melukis peserta didik me-ningkat. Proses pembelajaran pada siklus 2 dilakukan dengan mem-perhatikan saran-saran refleksi sik-lus 1 sehingga berjalan dengan baik dan terarah.

Observasi dan Evaluasi

Observasi Kegiatan Peserta Didik Berdasarkan hasil observasi terhadap kreativitas melukis peserta didik pada siklus 2 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3. Hasil Observasi Kreativitas Melukis Peserta Didik

Siklus 2 Pertemuan

Ke- Rata-Rata Skor Kategori

178 Dari tabel di atas dapat dilihat

bahwa siklus 2 kreativitas melukis peserta didik tergolong baik.

Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik

Evaluasi pada siklus 2 dila-kukan dengan memberikan tes da-lam bentuk tes praktik dengan alo-kasi waktu 2 x 45 menit. Jumlah pe-serta didik yang mengikuti evaluasi adalah 34 orang.

Hasil yang dicapai pada evaluasi siklus 2 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.4. Hasil Evaluasi Siklus 2 Kategori Nilai Nilai Terendah 75 Nilai Tertinggi 95 Skor Rata-Rata Kelas 78,1 Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi hasil evaluasi belajar peserta didik pada siklus 2, dapat dilihat beberapa hal yang sudah dilaksanakan de-ngan baik dalam pelaksanaan be-lajar mengajar yang terjadi pada siklus 2, diantaranya :

a. Kelancaran dalam proses melukis melalui stone painting sesuai de-ngan prosedur sudah meningkat. b. Sebagian besar peserta didik

telah mampu mengeksplorasi ga-gasan dalam bentuk karya. c. Sebagian besar kelompok kerja

sudah mengalami peningkatan pada kreativitas melukis.

d. Kemampuan mencari alternatif yang berbeda sudah merata. e. Sebagian besar peserta didik

su-dah mampu mengembangkan ga-gasan dalam karya yang menarik. f. Sebagian besar kelompok telah mampu menghasilkan karya yang menarik.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus 2, skor kreativitas me-lukis dengan stone painting peserta didik yang diperoleh yaitu sebesar 15 yang tergolong baik dan meng-alami peningkatan sebesar 2,16 dari siklus sebelumnya. Ditinjau dari indi-kator ketercapaian dimana krea-tivitas melukis melalui stone painting peserta didik tergolong baik dan ra-ta-rata skor hasil evaluasi belajar di atas 75 yakni 78,1, dengan demikian penilitian ini dikatakan berhasil. Hasil dari setiap siklus dari siklus I sampai siklus II baik krea-tivitas berkarya seni kriya maupun prestasi belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5. Hasil Kreativitas Melukis dan Prestasi Belajar Peserta Didik

Siklus I dan Siklus II Siklus Kreativitas Skor

Melukis Rata-Rata Hasil Belajar I 12,84 76,6 II 15,00 78.1 PEMBAHASAN

Dalam penelitian tindakan ini guru mengeksplorasi batu untuk meningkatkan kreativitas melukis pada kompetensi dasar berkreasi

179 karya seni rupa dua dimensi

berda-sarkan imajinasi dengan berbagai media dan teknik. Pembelajaran di-awali dengan penyajian kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, memberikan apersepsi, penemuan konsep melalui kegiatan berfikir bersama dan demonstrasi dengan bimbingan melalui LKS, pemantapan dan penerapan kosep melalui latihan soal-soal, dan pada akhirnya membuat kesimpulan. Kegiatan penelitian ini dilak-sanakan dalam 2 siklus, siklus I ter-diri dari 3 pertemuan dan dari 3 pertemuan 2 pertemuan diantaranya merupakan proses pembelajaran dan 1 pertemuan adalah kegiatan evaluasi. Sedangkan untuk siklus II juga terdiri dari 2 pertemuan dengan 1 pertemuan untuk kegiatan pem-belajaran dan 1 pertemuan untuk kegiatan evaluasi guna mengetahui sejauh mana peserta didik menyerap materi yang sudah dipelajari ber-sama.

Berdasarkan hasil observasi kreativitas pada tabel 4.2 rata-rata skor kreativitas melukis peserta didik pada siklus I adalah 12,84 yang ter-golong cukup. Selain itu juga diper-oleh rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 76,6 maka dengan de-mikian indikator ketercapaian yang diharapkan telah tercapai pada sik-lus ini. Namun melihat masih adanya

kekurangan-kekurangan pada siklus I dan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam upaya mening-katkan kreativitas melukis peserta didik maka kegiatan dilanjutkan pada siklus II. Kekurangan pada siklus I yakni kelancaran dalam melukis sesuai dengan prosedur belum op-timal; kemampuan menggali gagas-an, teknik, desain dalam melukis masih rendah; kurangnya pemberian motivasi kepada peserta didik seba-gai penanaman konsep awal materi yang dibahas; pengaturan waktu yang tersedia selama pembelajaran berlangsung masih belum optimal. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan mela-kukan perbaikan-perbaikan pada kekurangan dalam siklus I. Perbaik-an dilakukPerbaik-an diPerbaik-antarPerbaik-anya dengPerbaik-an lebih memperjelas prosedur melukis dengan media batu; memaksimalkan kerjasama kelompok dengan mem-beri informasi kepada peserta didik untuk selalu serius dalam mengikuti pembelajaran.

Hasil pembelajaran pada siklus II lebih baik jika dibandingkan de-ngan hasil pembelajaran siklus I. Pada siklus II jumlah skor kreativitas berkarya seni kriya peserta didik yang diperoleh sebesar 15 yang