• Tidak ada hasil yang ditemukan

M. Sarjan Ibrahim

Pengawas Sekolah Utama Dinas Dikbud Provinsi NTB/ Cabang Dinas Dikbud Kabupaten Bima dan Kota Bima

Email : yannuar10382@gmail.com ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kemampuan TPMPS dalam analisis pemenuhan dokumen mutu sekolah di Kabupaten Bima. Jenis Penelitian adalah Penelitian tindakan Kepengawasan (PTKp). Penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dua kali pertemuan dan setiap pertemuan ada empat tahapan, yaitu tahap: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (4) pengamatan; dan (4) refleksi. Hasil pengamatan berdasarkan perbandingan sebelum SKP/PTKp, sesudah SKP siklus I, dan sesudah SKP siklus II. Sebelum tindakan SKP atau sebelum PTKp, semua/tujuh TPS (istilah sebelum dibentuk TPMPS) SMA, SMK binaan, diperoleh skor rata-rata 1,2 kategori kurang, sesudah dilakukan tindakan pertemuan pertama siklus I melalui Supervisi Kelompok (Diskusi dan Kerja Kelompok), kemampuan tujuh TPMPS SMA, SMK binaan diperoleh skor rata-rata sebesar 2,5 kategori cukup, belum mencapai indikator keberhasilan/kinerja (IK > 3,0/B), dan sesudah tindakan pertemuan pertama siklus II, diperoleh skor rata-rata sebesar 3,4 kategori baik, IK TELAH TERPENUHI. Ada kenaikan atau peningkatan (baik kuantitas maupun secara kualitas) kemampuan tujuh TPMPS SMA, SMK binaan dengan adanya tindakan Supervisi Kelompok, yaitu sebesar 0,9%. Demikian pula dengan adanya tindakan Pendampingan oleh peneliti selaku pengawas sekolah terhadap tujuh TPMPS yang menyajikan draf dokumen APDMS hasil/produk SKP setelah pertemuan kedua siklus I (pendampingan) dalam presentasi draf dokumen APDMS, diperoleh skor rata-rata sebesar 2,4 kategori cukup, setelah pertemuan kedua siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 3,3 kategori baik, TELAH TERPENUHI IK. Ada kenaikan atau peningkatan secara signifikan baik kuantitas maupun kualitas kemampuan tujuh TPMPS SMA, SMK binaan dengan adanya tindakan SKP/PTKp, yaitu sebesar 0,9%. Melalui tindakan Supervisi Kelompok dan Pendampingan kepada tujuh SMA, SMK binaan, yaitu TMPS M, I.1. I.2, I.3, I.4, I.5, dan I.6 di wilayah tengah (kecamatan Woha, Monta, dan Parado) kabupaten Bima dapat meningkatkan kemampuan tujuh TPMPS SMA, SMK binaan dalam Analisis Pemenuhan Dokumen Mutu Sekolah (APDMS).

Kata Kunci : Efektivitas Peran Pengawas Sekolah, SKP, Kemampuan TPMPS. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk

menca-pai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta me-ningkatkan mutu kehidupan dan martabat manu-sia Indonesia (UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk

183 mencapai tujuan pendidikan nasional

terse-but, setiap satuan pendidikan pada jalur for-mal dan nonforfor-mal wajib melakukan penja-minan mutu pendidikan (PP No.19 tahun 2005).

Tujuan penjaminan mutu pendidikan adalah untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluruh kompo-nen satuan pendidikan. Oleh karena itu pada pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan dilaku-kan dengan pendekatan pelibatan seluruh komponen satuan pendidikan agar seluruh komponen satuan pendidikan bersama-sama memiliki budaya mutu. Sistem pen-jaminan mutu pendidikan dasar dan me-nengah terdiri dari dua komponen yaitu Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dan Sis-tem Penjaminan Mutu Internal (SPME/ SPMI). SPMI adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen da-lam satuan pendidikan tersebut (Permen-dikbud No.28 tahun 2016).

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh pengawas sekolah selaku pembina sekaligus sebagai peneliti, ditemu-kan hal-hal sebagai berikut: (a) semua atau 7 SMA, SMK binaan (TPS) tidak memiliki Analisis Pemenuhan Dokumen Mutu Seko-lah (APDMS) yang mengacu pada rapor mutu tahun 2017, (b) 57% atau 4 dari 7

Kepala Sekolah (KS) telah memiliki doku-men RKS lengkap dan sistematika penyu-sunannya sesuai ketentuan atau mengacu pada pedoman penyusunan RKS, masih terdapat 47% (3 KS) yang belum memiliki dokumen RKS, (c) dokumen RKS yang dimiliki empat KS tersebut tidak berdasar-kan hasil EDS dan tidak melibatberdasar-kan semua unsur TPS dalam penyusunannya, (d) RKS/RKT-RKAS yang dimiliki tidak direviu setiap semester (dua kali setahun) pada hampir semua SMA, SMK binaan dan dire-viu sekali setahun oleh beberapa SMA, SMK binaan, (e) pengisian EDS tahun 2017 dilakukan oleh operator sekolah seharusnya diisi oleh responden: siswa, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah; dan (f) salah satu tupoksi dari seorang ke-pala sekolah adalah melaksanakan penge-lolaan 8 (delapan) Standar Nasional Pen-didikan, namun beberapa kepala sekolah binaan tidak memiliki program pengelolaan SNP yang mengacu atau berdasarkan hasil EDS/PMP (Laporan Hasil Pengawasan Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah tentang Kepemilikan dokumen RKS/RKT-RKAS Semester genap TP.2018/2019).

Bahwa untuk memastikan seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang telah ditetapkan, untuk dapat mela-kukan penjaminan mutu pendidikan dengan baik diperlukan adanya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan di Sekolah (sekolah model dan sekolah imbas) perlu ditetapkan atau

184 dibentuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan

Sekolah (TPMPS) dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Tugas TPMPS: (1) mengo-ordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan, (2) melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan, (3) me-laksanakan pemetaan mutu pendidikan ber-dasarkan data mutu pendidikan di satuan pendidikan, (4) melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan, dan (5) memberi rekomendasi strategi pemenuhan mutu ber-dasarkan hasil monitoring dan evaluasi ke-pada kepala satuan pendidikan (Buku Saku Pendampingan SPMI, LPMP NTB, 2017).

Kompetensi adalah kemampuan me-laksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan (Wijaya dan Rusyan, 1994: 8). Kompetensi merujuk kepada performance dan perbuatan yang rasional untuk meme-nuhi verifikasi tertentu didalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan/kepengawasan. Kompetensi ability, yaitu kapasitas seso-rang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins, 2001: 37). Kemampuan TPMPS SMA, SMK binaan di wilayah tengah kabupaten Bima dalam menganalisis dokumen mutu pen-didikan di sekolah (APDMS): (a) kondisi se-kolah sesuai rapor mutu tahun 2018 dan indikator mutu, (b) dokumen analisis data mutu sekolah/hasil analisis SWOT, (c)

dokumen rencana pemenuhan/peningkatan mutu sekolah, (d) dokumen hasil reviu dan usulan RKAS tahun berjalan, (e) dokumen/ kebijakan pemenuhan mutu sekolah, dan (f) SOP Pengembangan Kurikulum, SOP Penggunaan Sarana, SOP Penilaian, dan SOP PPDB.

Berdasarkan kondisi seperti tersebut di atas, perlu peningkatan kemampuan atau keterampilan Tim Penjaminan Mutu Pendi-dikan (TPMPS) SMA, SMK binaan di wila-yah tengah (kecamatan woha, monta, dan parado) kabupaten Bima. Salah satu alter-natif yang sengaja dilakukan oleh pengawas sekolah selaku pembina sekaligus sebagai peneliti adalah melalui tindakan supervisi kelompok dan pendampingan (SKP). Me-ngapa melalui SKP? Alasannya: (a) salah satu tupoksi seorang pengawas sekolah atau pengawas pembina pada SMA, SMK binaan di wilayah tengah kabupaten Bima adalah melakukan pengawasan manajarial kepada Kepala sekolah, tenaga kepen-didikan lainnya, TPS/TPMPS, (b) mampu memahami dan terampil dalam menga-nalisis kondisi sekolah sesuai rapor mutu tahun 2018 dan indikator mutu, (c) mampu dan terampil dalam menganalisis data mutu sekolah/analisis SWOT, (d) mampu dan terampil mereviu dan mengusulkan RKAS, (e) mampu dan terampil dalam dokumen/-kebijakan mutu sekolah, dan (f) mampu dan terampil menyusun SOP Pengembangan Kurikulum, SOP Penggunaan Sarana, SOP Penilaian, dan SOP PPDB.

185 Efektivitas adalah seberapa baik

pe-kerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan di-harapkan (Rianto, 2014: 11). Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi terca-pai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya (Sondang P.Siagian, 2001: 24). Efektivitas dihubung-kan dengan pencapaian sasaran yang telah ditentukan atau perbandingan antara hasil nyata dengan hasil ideal (Cowan dalam Suhadi, 2002: 12). Efektivitas maksudnya adalah menilai tindakan atau kegiatan yang telah dilakukan apakah telah menghasilkan sesuatu seperti yang direncanakan dan berjalan dengan sebenarnya tidak menyim-pang dari perencanaan sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Hadari Nawawi, 1984: 43). Oleh karena itu, dalam menentukan efektivitas peran pengawas sekolah pada PTKp ini terkait untuk mening-katkan kemampuan dan keterampilan TPMPS SMA, SMK binaan, dapat diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut: (1) keberhasilan program, (2) keberhasilan sasaran, dan (3) tingkat input dan output.

Supervisi adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas sekolah da-lam rangka membantu kepala sekolah, gu-ru, dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penye-lenggaraan pendidikan dan pembelajaran, yang diawali dengan penyusunan dokumen pemenuhan mutu sekolah. Dokumen

peme-nuhan mutu sekolah diperoleh melalui ana-lisis pemenuhan dokumen mutu sekolah yang dilaksanakan oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) yang telah dibentuk oleh sekolah model (Sek-mod) dan sekolah imbas (Sekim) penye-lenggara Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) tahun 2019 (Buku Saku Pendam-pingan Sekolah Model SPMI, LPMP NTB, 2017:5-7). Supervisi manajerial menitikbe-ratkan pada pengamatan terhadap aspek-aspek pengelolaan dan administrasi seko-lah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. Supervisi manajerial adalah supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah yang berkenan dengan pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang men-cakup: (a) perencanaan, (b) koordinasi, (c) pelaksanaan, (d) penilaian, (e) pengem-bangan kompetensi SDM pendidikan, dan (f) sumberdaya lainnya (Dirjen GTK, Direktorat PTK, Kemendikbud, 2018).

Agar supervisi manajerial dapat ter-laksana dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan maka pengawas sekolah dapat menggunakan teknik supervisi indi-vidual atau teknik supervisi kelompok. Ke-dua teknik tersebut terdiri dari beberapa jenis, pengawas sekolah dapat memilih tek-nik yang mana yang akan dilakukan berda-sarkan urgensi, kondisi, karaketeristik, ken-dala manajerial di sekolah yang dibina.

186 Teknik supervisi kelompok adalah

cara melaksanakan program supervisi ma-najerial maupun akademik yang ditujukan pada dua orang atau lebih yang mengalami permasalahan yang sama. Metode pendam-pingan yaitu metode yang digunakan dise-suaikan dengan kebutuhan yang ditetapkan antara sekolah dengan pendampingnya. Pendampingan berarti bantuan dari pihak lain yang sukarela mendampingi seseorang atau dalam kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan pemecahan masalah dari masing-masing individu maupun kelompok. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar bela-kang di atas, maka yang menjadi permasa-lahan dalam penelitian tindakan pengawas-an (PTKp) ini dapat dirinci ke dalam dua pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan Supervisi Kelompok dan Pendampingan yang dilakukan oleh pengawas sekolah untuk meningkatkan kemampuan Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) dalam menganalisis pemenuh-an dokumen mutu sekolah (APDMS) pada SMA, SMK binaan di wilayah tengah kabupaten Bima?

2. Apa sajakah kendala dan solusi yang di-lakukan pengawas sekolah dalam me-ningkatkan kemampuan Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) da-lam menganalisis pemenuhan dokumen

mutu sekolah pada SMA, SMK binaan di wilayah tengah kabupaten Bima?

Manfaat Penelitian

Dengan melakukan PTKp ini sudah pasti banyak manfaat yang bisa diperoleh, diantaranya adalah bagi:

1. TPMPS SMA, SMK Binaan

 Memahami dan terampil menelaah/ menganalisis rapor mutu tahun 2018/ kondisi sekolah sesuai rapor mutu 2018 dan indikator mutu.

 Memahami dan terampil dalam analisis SWOT/analisis dokumen mutu.

 Memahami dan mampu menyusun ren-cana pemenuhan/peningkatan mutu se-kolah.

 Memahami dan mampu mereviu dan mengusulkan RKAS.

 Memahami dan mampu menyusun doku-men/kebijakan mutu sekolah.

 Memahami dan mampu menyusun SOP Pengembangan Kurikulum, SOP Peng-gunaan Sarana, SOP Penilaian, dan SOP PPDB.

2. Kepala Sekolah

Sebagai penanggungjawab TPMPS seluruh kegiatan Penjaminan Mutu Pendi-dikan, memiliki perencanaan, melaksana-kan, mengendalimelaksana-kan, dan mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan me-ngacu pada hasil analisis pemenuhan do-kumen mutu sekolah yang dilakukan oleh TPMPS. Sebagai acuan kepala sekolah

187 binaan dalam mengelola data mutu

pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. 3. Sekolah

 Memiliki dokumen kondisi sekolah sesuai rapor mutu tahun 2018 dan indikator mutu.

 Memiliki dokumen analisis mutu hasil analisis SWOT.

 Memiliki dokumen rencana pemenuhan yang memuat program, kegiatan, sasar-an, penanggungjawab, indikator keberha-silan, pihak yang terlibat dan target yang akan dicapai.

 Memiliki dokumen RKAS mengacu pada hasil/PMP tahun berjalan.

 Memiliki dokumen/kebijakan mutu se-kolah.

 Memiliki SOP Pengembangan Kurikulum, SOP Penggunaan Sarana, SOP Peni-laian, dan SOP PPDB.

4. Pengawas Sekolah

 Menambah wawasan/pengetahuan dan keterampilan (kompetensi profesionalis-me) pengawas sekolah/pembina dalam menganalisis data dan hasil rapor mutu sekolah tahun 2018 pada SMA, SMK binaan.

 Sebagai acuan dalam menyusun pro-gram tahunan (protawas) dan propro-gram semester (promeswas) pengawas seko-lah, Rencana Pengawasan Akademik (RPA) dan Rencana Pengawasan Ma-najerial (RPM) pada SMA, SMK binaan.

5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat/Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bima dan Kota Bima (Instansi lain)  Mengetahui kinerja sekolah (kepala

se-kolah/TPMPS) sebagai sekolah model dan sekolah imbas (SPMI) di wilayah tengah (kecamatan woha, monta, dan parado) kabupaten Bima dalam upaya pemenuhan atau peningkatan mutu pen-didikan di sekolah pada khususnya dan pendidikan di kabupaten Bima pada umumnya.

 Sebagai acuan kebijakan bagi pemangku kepentingan pendidikan pada SMA, SMK binaan di wilayah tengah kabupaten Bima pada khususnya dan SMA, SMK di kabupaten Bima pada umumnya.

METODE PENELITIAN

Subyek penelitian adalah Tim Pen-jaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) yang berjumlah 7 (tujuh) TPMPS SMA, SMK binaan, yaitu: TPMPS SMAN 1 Monta (Sekmod) dengan kode M, enam SMA, SMK merupakan sekolah imbas (Sekim) yang terdiri dari: TPMPS SMAN 2 Monta dengan kode I.1, TPMPS SMA PGRI Monta dengan kode I.2, TPMPS SMAN 1 Parado dengan kode I.3, TPMPS SMAN 2 Woha dengan kode I.4, TPMPS SMA Muhammadiyah Woha dengan kode I.5, dan TPMPS SMK Azhar Woha dengan ko-de I.6. Setiap TPMPS baik Sekmod dan Sekim terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu:

ke-188 tua, sekretaris, dan operator EDS/PMP atau

operator sekolah/dapodik. PTKp ini dilaksa-nakan selama dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus ada dua kali perte-muan yaitu perteperte-muan pertama dan kedua siklus I, pertemuan pertama dan kedua siklus II. Jumlah seluruh pertemuan ada 4 (empat) kali pertemuan.

Masing-masing siklus melalui tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan/im-plementasi tindakan, pengamatan/obser-vasi, dan refleksi. Secara umum alur pelak-sanaan tindakan dalam penelitian tindakan kepengawasan (PTKp) ini digambarkan oleh Kemmis dan Tagart (dalam Kasbolah, 1999), seperti Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kepengawasan (PTKp) Kemmis dan Taggart (dalam Kasbolah, 1999) RANCANGAN PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif atau penelitian tindakan kepengawasan (PTKp) yaitu melalui tin-dakan Supervisi Kelompok dan Pendam-pingan (SKP) bersifat praktis berdasarkan permasalahan riil dan faktual di lapangan/ sekolah.

Populasi dan Sampling

Dari 9 (sembilan) SMA, SMK binaan tahun pelajaran 2019/2020 yang menjadi sasaran/subyek PTKp ini sejumlah 7 (tujuh) SMA, SMK dengan pertimbangan sebagai berikut: (a) dua SMA, SMK binaan yang ti-dak dijadikan sasaran dalam PTKp ini ada-lah SMA PGRI Woha dan SMK Pelita Ha-rapan Bima di Bolo. Tujuh TPMPS SMA, SMK binaan di wilayah tengah (kecamatan woha, monta, dan parado) kabupaten Bima, yaitu TPMPS SMAN 1 Monta yang meru-pakan sekolah model (Sekmod) dengan kode M dan enam sekolah imbas (Sekim) yaitu TPMPS SMAN 2 Monta dengan kode I.I, TPMPS SMA PGRI Monta dengan kode I.2, TPMPS SMAN 1 Parado dengan kode I.3, TPMPS SMAN 2 Woha dengan kode I.4, TPMPS SMA Muhammadiyah Woha dengan kode I.5, dan TPMPS SMK Azhar Woha dengan kode I.6. Setiap TPMPS diharapkan ada perubahan atau pening-katan kemampuan dan keterampilan dalam Analisis Pemenuhan Dokumen Mutu Sekolah/APDMS terdiri dari 3 (tiga) orang TPMPS, yaitu ketua, sekretaris, dan operator EDS/PMP atau operator sekolah/ dapodik.

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif atau penelitian tindakan kepengawasan (PTKp) yaitu melalui tin-dakan Supervisi Kelompok dan Pendam-pingan (SKP) bersifat praktis berdasarkan permasalahan riil dan faktual di lapangan/

189 sekolah. Dimulai dengan observasi studi

awal atau kondisi awal tentang apakah su-dah dibentuk Tim Pengembangan Sekolah (TPS) dengan SK Kepala Sekolah, apakah TPS sudah bekerja/difungsikan sesuai sa-lah satunya adasa-lah menyusun, mereviu, dan mengusulkan RKS/RKT-RKAS dengan me-libatkan semua unsur dalam TPS tersebut. Pengawas sekolah selaku peneliti menyiap-kan atau menyusun Rencana Pengawasan Manajerial (RPM)/Supervisi Kelompok dan membuat jadwal pelaksanaan supervisi ke-lompok dan pendampingan siklus I per-temuan pertama dan kedua dan siklus II pertemuan pertama dan kedua. Selajutnya diikuti dengan pelaksanaan pertemuan dan kedua siklus I dan pertemuan pertama dan kedua siklus II sesuai dengan jadwal yang telah dibuat (dapat dilihat pada Tabel 1 di atas). PTKp ini dilaksanakan selama empat bulan yang dimulai bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan November 2019 (se-mester ganjil tahun pelajaran 2019/2020). PTKp ini terdiri dari dua variabel, yaitu: variabel tindakan dan variabel harapan. Yang merupakan variabel tindakan dalam PTKp ini adalah melalui Supervisi Kelompok dan pendampingan disingkat SKP/Efek-tivitas peran pengawas sekolah, sedangkan yang merupakan variabel harapan adalah perubahan/peningkatan kemampuan dan keterampilan tujuh TPMPS SMA, SMK binaan di wilayah tengah (kecamatan woha, monta, dan parado) kabupaten Bima dalam menganalisis pemenuhan dokumen mutu

sekolah/APDMS. Menggunakan skala Likert (1-4): skor 4 = Sangat Baik/SB; skor 3 = Baik/B, skor 2 = Cukup/C; skor 1 = Kurang/K. Sekurang-kurangnya Analisis Pe-menuhan Dokumen Mutu Sekolah/APDMS yang dinilai setelah mengadakan tindakan Supervisi Kelompok dan Pendampingan (SKP) dengan instrumen Penilaian/Peng-amatan Kemampuan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) yang dikem-bangkan memperoleh skor rata-rata lebih dari atau sama dengan 3,0 dengan kategori baik (> 3,0/B). Fokus penelitian yaitu pe-ningkatan kemampuan dan keterampilan TPMPS, aplikasi model supervisi kelompok dan pendampingan (SKP). Perubahan moti-vasi intrinsik dan sikap TPMPS dalam menganalisis pemenuhan dokumen mutu sekolah/APDMS. Instrumen yang digunakan adalah instrumen penilaian/pengamatan atau observasi kemampuan dan keteram-pilan TPMPS dalam menganalisis peme-nuhan dokumen mutu sekolah (APDMS) dan presentasi/penyajian APDMS/LK.1 sampai dengan LK.6 dinilai kemampuan dan keterampilannya dengan menggunakan instrumen penilaian/pengamatan atau lem-bar observasi dan catatan/jurnal lapangan peneliti.

Jenis Data dan Analisis Data

Jenis data yang digunakan adalah: (1) data dan hasil penilaian/pengamatan atau observasi Supervisi Kelompok dan Pen-dampingan (SKP) hasil atau produk/luaran SKP pertemuan pertama siklus I dan

per-190 temuan pertama Siklus II, dokumen APDMS

masih dalam bentuk draf; (2) data dan hasil pengamatan atau observasi presentasi/ penyajian draf dokumen Analisis Pemenuh-an Dokumen Mutu Sekolah/APDMS hasil Supervisi kelompok, selanjutnya setelah dipresentasi, direviu oleh masing-masing TPMPS (merupakan dokumen final), format isian sebelum dan pada saat pelaksanaan dan sesudah tindakan siklus I dan tindakan siklus II; dan (3) catatan lapangan atau jur-nal peneliti untuk mencatat diluar instrumen. Sedangkan sumber data pada PTKp ini adalah: (a) semua atau tujuh TPMPS SMA, SMK binaan di wilayah tengah kabupaten Bima yang dilakukan SKP dalam APDMS serta presentasi draf dokumen APDMS/ Lembar Kerja (LK.1 s.d.LK.6 hasil SKP Siklus I dan II; (b) angket/kuisioner; (c) wa-wancara; dan (d) studi dokumen. Teknik analisis data dilakukan terhadap kodisi/studi awal (data sekunder berupa laporan hasil supervisi pengawas sekolah/pembina (peneliti)/hasil pemantauan pelaksanaan pengelolaan pendidikan/administrasi penge-lolaan sekolah (dokumen RKS/RKT-RKAS/ RAPBS: (a) Surat Keputusan Kepala Seko-lah tentang pembentukan TPS/Tim RKS; (b) program kerja TPS; dan (c) pelaksanaan penyusunan/reviu RKS/RKT-RKAS. Analisis data dilakukan dengan menggunakan meto-de analisis kualitatif meto-deskriptif, yaitu analisis yang disajikan dalam bentuk kata-kata atau kualitatif (Suharsimi Arikunto, 2003).

HASIL PENELITIAN Siklus I

Setelah dilakukan tindakan supervisi kelompok pertemuan pertama siklus I, yaitu terdapat perubahan atau peningkatan kemampuan dan keterampilan TPMPS da-lam menganalisis pemenuhan dokumen mutu sekolah/APDMS lebih meningkat bila dibandingkan keadaan sebelum dilakukan penelitian. Hal ini bisa dilihat pada saat pe-laksanaan supervisi kelompok berlangsung. Semua TPMPS pada aspek kondisi sekolah sesuai rapor mutu 2018 dan indikator mutu, yaitu sudah memahami dengan baik pen-capaian SNP. Menggunakan sumber-sum-ber EDS/PMP dengan tepat baru 71%/5 dari 7 TPMPS sudah baik dengan kode M, I.1, I.2, I.3, dan I.4, masih ada 29%/2 dari 7 TPMPS yang belum menggunakan sumber-sumber EDS/PMP dengan tepat/baik, yaitu TPMPS dengan kode I.5 dan I.6. Semua TPMPS dalam menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang ter-kumpul (merupakan produk/luaran LK.1) sudah baik. Analisis data mutu sekolah: semua TPMPS sudah memahami dengan baik analisis SWOT. Penyusunan rencana pemenuhan/peningkatan mutu sekolah: se-mua TPMPS dalam menyusun skala prio-ritas permasalahan yang akan diselesaikan, merencanakan program dan kegiatan yang relevan untuk menyelesaikan masalah su-dah baik. Hanya 14%/1 dari 7 TPMPS yaitu TPMPS kode I.5 yang belum mampu me-netapkan target output setiap program dan

191 kegiatan yang direncanakan sekolah, 86%

TPMPS sudah memenuhi kategori baik. Se-mua TPMPS mampu dengan baik meng-identifikasi penanggungjawab, sasaran, dan pihak yang terlibat dalam setiap kegiatan.