• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN : 2459-9743 | 89 Untuk mengetahui keberhasilan yang

optimal dan tercapainya penerapan metode ini, peneliti melakukan proses penilaian melalui

pelaksanaan pembelajaran secara

berkesinambungan dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Kasbolah (1998) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang

bertujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu pembelajaran yang

bersifat individual dan luwes.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

apakah metode demonstrasi dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi nergi dan perubahannya pada siswa Kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin?

3. Cara Pemecahan Masalah

Meminta siswa mendemonstrasikan

benda-benda tersebut, mengamati perubahan energi apa yang terjadi, mendiskusikannya, dan mengerjakan soal.

4. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi

dan Perubahannya dengan Metode

Demonstrasi pada siswa Kelas VI-A Semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.

5. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa

1) Siswa mampu menguasai konsep

yang dipelajari serta mengurangi verbalisme siswa.

2) Dapat meningkatkan minat dan

kreativitas siswa dalam belajar

khususnya mata pelajaran IPA.

3) Dapat menumbuhkan sikap positif

siswa terhadap mata pelajaran IPA.

4) Menjadi pengalaman bermakna dan

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

b. Bagi Guru

1) Dapat memberikan pengalaman

bermakna dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

2) Memiliki motede pembelajaran

alternatif yang sesuai pada

kompetensi dasar.

3) Menambah wawasan guru serta

meningkatkan kualitas guru dalam melaksanankan tugas mengajar.

4) Membudayakan penelitian tindakan

kelas untuk memecahkan

permasalahan berkaitan dengan

kegiatan proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan hasil belajar siswa

terutama mata pelajaran IPA pada siswa kelas VI-A SDN 2 Sekayu.

2) Meningkatkan mutu pendidikan

khususnya mata pelajaran IPA di sekolah.

3) Menjadi masukan yang positif dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah.

B. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

Purwanto (2009) mengemukakan hasil belajar diartikan dengan memahami dua kata pembentuknya, yaitu hasil dan belajar. Hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara

fungsional. Belajar dilakukan untuk

mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Menurut Winkle (1999), “Hasil belajar

adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik”.

Soedijarto (1993) menyatakan bahwa perubahan perilaku akibat kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki penguasaan terhadap materi pengajaran yang disampaikan

dalam kegiatan belajar mengajar untuk

mencapai tujuan pengajaran. Pemberian

tekanan penguasaan materi akibat perubahan dalam diri siswa setelah belajar dan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang ditetapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar.

2. Pengertian IPA

IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam berarti ilmu tentang pengetahuan alam artinya pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran

ilmu, yaitu rasional dan obyektif. Rasional

artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat sedang obyektif artinya sesuai dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataannya, atau sesuai dengan pengalaman pengamatan panca indranya.

Darmojo (1993) mengungkapkan IPA

diperoleh melalui penelitian dengan

menggunakan langkah-langkah tertentu yang

disebut Metode Ilmiah. Anak usia SD tidak

diajarkan membuat suatu penelitian secara lengkap, tetapi dapat mulai diperkenalkan

90 | ISSN : 2459-9743

secara bertahap, misalnya melakukan

pengamatan yang cermat, kemudian

melaporkan hasil pengamatannya itu kepada rekan-rekan sekelasnya. Proses sangat penting dalam menunjang perkembangan anak didik secara utuh karena dapat melibatkan aspek psikologis anak meliputi kognitif, afektif dan

psikomotorik dalam proses dapat

dikembangkan sikap ilmiah.

3. Perubahan Energi Listrik

Ibayanti, dkk (2008) menjelaskan

perubahan energi listrik meliputi: 1) energi listrik menjadi energi cahaya, 2) energi listrik menjadi energi panas, 3) energi listrik menjadi energi gerak, dan 4) energi listrik menjadi energi bunyi.

4. Metode Demonstrasi

Djamarah & Zain (2010) mengungkapkan bahwa metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik benda sebenarnya maupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Menurut Mirwan (1980) prinsip metode demonstrasi yaitu melalui pembelajaran yang hendaknya diperagakan, ini berarti bahwa pembelajaran itu sedapat mungkin diwujudkan sehingga konkrit dan dapat diserap oleh anak- anak dengan berbagai indera. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih hidup, begitu pun kesan anak-anak akan hidup, jelas, fungsional dan tidak mudah dilupakan.

Adapun menurut Ali (2007) langkah-

langkah dalam melaksanakan metode

demonstrasi adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan tujuan yang jelas tentang

kemampuan apa yang akan dicapai siswa.

b) Mempersiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam proses demonstrasi.

c) Memeriksa apakah semua peralatan itu

dalam keadaan berfungsi baik.

d) Menetapkan langkah pelaksanaan agar

efisien dan berjalan lancar.

e) Menghitung alokasi waktu.

f) Menetapkan tata ruang yang

memungkinkan seluruh siswa dapat

memperhatikan pelaksanaan demonstrasi,

g) Menetapkan kegiatan yang dilakukan

selama pelaksanaan.

5. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori maka dapat di

kemukakan hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi

dan Perubahannya pada siswa Kelas VIA Semester II SD Negeri 2 Sekayu.

C. Metode Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari Bulan Desember 2014 - bulan Maret 2015.

2. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VI-A SD Negeri 2 Sekayu

Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi

Banyuasin.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu

Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi

Banyuasin dengan jumlah siswa 32 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

4. Rancangan Penelitian Siklus I dan

Siklus II

a. Perencanaan Tindakan yang meliputi:

pembuatan RPP, menyusun lembar

observasi dan menyusun kegiatan.

b. Observasi: peneliti bekerja sama dengan

observator melakukan analisis

pelaksanaan pembelajaran untuk

merancang kegiatan siklus berikut

berdasarkan data yang terkumpul.

c. Refleksi: peneliti bersama observator

melakukan analisis dan refleksi data yang terkumpul selama kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi

dijadikan bahan untuk melakukan

tindakan penelitian selanjutnya.

d. Indikator Keberhasilan: indikator

keberhasilan dilihat dari kemampuan siswa untuk dapat memahami dan menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya yaitu sebesar 80% dari

keseluruhan siswa dalam sampel

penelitian telah mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71.

D. Hasil Penelitian

1. Deskripsi dan Hasil Siklus I

Tindakan pembelajaran yang akan

dilaksanakan adalah menggunakan metode demonstrasi. Siswa dalam kegiatan belajar dalam kondisi tidak berkelompok dengan tujuan siswa dapat lebih optimal dalam memperhatikan dan memahami materi.

ISSN : 2459-9743 | 91

Proses pembelajaran pada siklus I

meliputi kegiatan guru dan siswa yang terdapat pada kegiatan inti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

b. Observasi

1) Hasil observasi aktivitas siswa pada

pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.

2) Hasil observasi aktivitas guru pada

pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.

c. Refleksi

Berdasarkan penelitian pada siklus I

menunjukkan bahwa kegiatan

pembelajaran dengan materi energi dan

perubahannya dengan metode

demonstrasi memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus yang tercantum pada tabel

Tabel 2. Perbandingan Persentase Keberhasilan Pra Siklus dan Siklus I

Pada siklus I hanya 46,88% siswa mencapai nilai lebih besar dari 71. Lembar

observasi terhadap aktivitas siswa

menunjukkan hasil sebesar 71,43% dan pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

sebesar 73,69%. Secara keseluruhan

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum berhasil karena belum mencapai indikator

keberhasilan yaitu sebesar 80% dari

keseluruhan siswa dalam sampel penelitian mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Untuk itu peneliti dan observer berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan melanjutkan penelitian ini ke siklus II melalui perbaikan strategi pembelajaran.

2. Deskripsi dan Hasil Siklus II

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan hasil yang belum optimal karena masih banyak siswa yang belum dapat

mengusai betul materi energi dan

perubahannya. Oleh karena itu perbaikan

pembelajaran pada siklus II dengan

mengembangkan metode demonstrasi dan meningkatkan peran siswa dalam kegiatan ini dilakukan agar tujuan dari penelitian dapat tercapai. Peneliti memberikan lebih banyak

kesempatan untuk siswa menyalurkan

kreativitasnya melalui diskusi perkelompok,

persentasi serta berperan aktif dalam

mendemonstrasikan mengenai materi dan perubahannya.

a. Pelaksanaan

Proses pembelajaran pada siklus II meliputi kegiatan guru dan siswa yang terdapat pada kegiatan inti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Siklus II

b. Observasi

1) Hasil observasi aktivitas siswa pada

pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.

2) Hasil observasi aktivitas guru pada

pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II

menunjukkan bahwa kegiatan

pembelajaran IPA materi energi dan

perubahannya dengan metode

demonstrasi yang telah mengalami

pengembangan mengalami peningkatan.

Hasil belajar siswa yang mencapai

ketuntasan yaitu sebesar 93,75%

memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 80% dari keseluruhan siswa

dalam sampel penelitian mencapai

standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Hal ini disebabkan karena siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa antusias saat diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Hasil pengamatan pada lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan nilai sebesar 92,85% dan lembar observasi guru sebesar 89,47% juga mengalami peningkatan dari siklus I. Perbandingan keberhasilan hasil belajar siswa tercantum pada tabel.

Tabel 4. Perbandingan Persentase Keberhasilan Pra Siklus, Siklus I,

92 | ISSN : 2459-9743

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator keberhasilan yaitu sebesar 48,88% (siklus I) menjadi 93,75% (siklus II).

2. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka disampaikan saran sebagai berikut:

a. Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran

di kelas sebaiknya siswa telah

mempersiapkan diri dengan mempelajari materi yang akan dibahas.

b. Sebaiknya model pembelajaran ini tidak

dilaksanakan secara terus menerus pada semua mata pelajaran karena dapat menimbulkan kebosanan pada siswa.

c. Perlu ditambahkan beberapa media yang

mendukung untuk mempermudah

penyampaian materi pelajaran sehingga penerapan metode demonstrasi ini dapat dilaksanakan secara optimal.

d. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi

siswa dalam pengembangan diri dan penguasaan materi.

Daftar Pustaka

Ali, H.M. 2007. Guru dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Djamarah, S.B., & Zain, A. 2010. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ibayati, Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/

MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, N. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar

Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Wingkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta:

ISSN : 2459-9743 | 93

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar