optimal dan tercapainya penerapan metode ini, peneliti melakukan proses penilaian melalui
pelaksanaan pembelajaran secara
berkesinambungan dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Kasbolah (1998) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran yang
bersifat individual dan luwes.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi nergi dan perubahannya pada siswa Kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin?
3. Cara Pemecahan Masalah
Meminta siswa mendemonstrasikan
benda-benda tersebut, mengamati perubahan energi apa yang terjadi, mendiskusikannya, dan mengerjakan soal.
4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi
dan Perubahannya dengan Metode
Demonstrasi pada siswa Kelas VI-A Semester II SD Negeri 2 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.
5. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
1) Siswa mampu menguasai konsep
yang dipelajari serta mengurangi verbalisme siswa.
2) Dapat meningkatkan minat dan
kreativitas siswa dalam belajar
khususnya mata pelajaran IPA.
3) Dapat menumbuhkan sikap positif
siswa terhadap mata pelajaran IPA.
4) Menjadi pengalaman bermakna dan
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
1) Dapat memberikan pengalaman
bermakna dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
2) Memiliki motede pembelajaran
alternatif yang sesuai pada
kompetensi dasar.
3) Menambah wawasan guru serta
meningkatkan kualitas guru dalam melaksanankan tugas mengajar.
4) Membudayakan penelitian tindakan
kelas untuk memecahkan
permasalahan berkaitan dengan
kegiatan proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan hasil belajar siswa
terutama mata pelajaran IPA pada siswa kelas VI-A SDN 2 Sekayu.
2) Meningkatkan mutu pendidikan
khususnya mata pelajaran IPA di sekolah.
3) Menjadi masukan yang positif dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah.
B. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
Purwanto (2009) mengemukakan hasil belajar diartikan dengan memahami dua kata pembentuknya, yaitu hasil dan belajar. Hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Belajar dilakukan untuk
mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Menurut Winkle (1999), “Hasil belajar
adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik”.
Soedijarto (1993) menyatakan bahwa perubahan perilaku akibat kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki penguasaan terhadap materi pengajaran yang disampaikan
dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pengajaran. Pemberian
tekanan penguasaan materi akibat perubahan dalam diri siswa setelah belajar dan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar.
2. Pengertian IPA
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam berarti ilmu tentang pengetahuan alam artinya pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran
ilmu, yaitu rasional dan obyektif. Rasional
artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat sedang obyektif artinya sesuai dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataannya, atau sesuai dengan pengalaman pengamatan panca indranya.
Darmojo (1993) mengungkapkan IPA
diperoleh melalui penelitian dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu yang
disebut Metode Ilmiah. Anak usia SD tidak
diajarkan membuat suatu penelitian secara lengkap, tetapi dapat mulai diperkenalkan
90 | ISSN : 2459-9743
secara bertahap, misalnya melakukan
pengamatan yang cermat, kemudian
melaporkan hasil pengamatannya itu kepada rekan-rekan sekelasnya. Proses sangat penting dalam menunjang perkembangan anak didik secara utuh karena dapat melibatkan aspek psikologis anak meliputi kognitif, afektif dan
psikomotorik dalam proses dapat
dikembangkan sikap ilmiah.
3. Perubahan Energi Listrik
Ibayanti, dkk (2008) menjelaskan
perubahan energi listrik meliputi: 1) energi listrik menjadi energi cahaya, 2) energi listrik menjadi energi panas, 3) energi listrik menjadi energi gerak, dan 4) energi listrik menjadi energi bunyi.
4. Metode Demonstrasi
Djamarah & Zain (2010) mengungkapkan bahwa metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik benda sebenarnya maupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Menurut Mirwan (1980) prinsip metode demonstrasi yaitu melalui pembelajaran yang hendaknya diperagakan, ini berarti bahwa pembelajaran itu sedapat mungkin diwujudkan sehingga konkrit dan dapat diserap oleh anak- anak dengan berbagai indera. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih hidup, begitu pun kesan anak-anak akan hidup, jelas, fungsional dan tidak mudah dilupakan.
Adapun menurut Ali (2007) langkah-
langkah dalam melaksanakan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan yang jelas tentang
kemampuan apa yang akan dicapai siswa.
b) Mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam proses demonstrasi.
c) Memeriksa apakah semua peralatan itu
dalam keadaan berfungsi baik.
d) Menetapkan langkah pelaksanaan agar
efisien dan berjalan lancar.
e) Menghitung alokasi waktu.
f) Menetapkan tata ruang yang
memungkinkan seluruh siswa dapat
memperhatikan pelaksanaan demonstrasi,
g) Menetapkan kegiatan yang dilakukan
selama pelaksanaan.
5. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori maka dapat di
kemukakan hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi
dan Perubahannya pada siswa Kelas VIA Semester II SD Negeri 2 Sekayu.
C. Metode Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari Bulan Desember 2014 - bulan Maret 2015.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VI-A SD Negeri 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin dengan jumlah siswa 32 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
4. Rancangan Penelitian Siklus I dan
Siklus II
a. Perencanaan Tindakan yang meliputi:
pembuatan RPP, menyusun lembar
observasi dan menyusun kegiatan.
b. Observasi: peneliti bekerja sama dengan
observator melakukan analisis
pelaksanaan pembelajaran untuk
merancang kegiatan siklus berikut
berdasarkan data yang terkumpul.
c. Refleksi: peneliti bersama observator
melakukan analisis dan refleksi data yang terkumpul selama kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi
dijadikan bahan untuk melakukan
tindakan penelitian selanjutnya.
d. Indikator Keberhasilan: indikator
keberhasilan dilihat dari kemampuan siswa untuk dapat memahami dan menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya yaitu sebesar 80% dari
keseluruhan siswa dalam sampel
penelitian telah mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71.
D. Hasil Penelitian
1. Deskripsi dan Hasil Siklus I
Tindakan pembelajaran yang akan
dilaksanakan adalah menggunakan metode demonstrasi. Siswa dalam kegiatan belajar dalam kondisi tidak berkelompok dengan tujuan siswa dapat lebih optimal dalam memperhatikan dan memahami materi.
ISSN : 2459-9743 | 91
Proses pembelajaran pada siklus I
meliputi kegiatan guru dan siswa yang terdapat pada kegiatan inti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I
b. Observasi
1) Hasil observasi aktivitas siswa pada
pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.
2) Hasil observasi aktivitas guru pada
pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.
c. Refleksi
Berdasarkan penelitian pada siklus I
menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan materi energi dan
perubahannya dengan metode
demonstrasi memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus yang tercantum pada tabel
Tabel 2. Perbandingan Persentase Keberhasilan Pra Siklus dan Siklus I
Pada siklus I hanya 46,88% siswa mencapai nilai lebih besar dari 71. Lembar
observasi terhadap aktivitas siswa
menunjukkan hasil sebesar 71,43% dan pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
sebesar 73,69%. Secara keseluruhan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum berhasil karena belum mencapai indikator
keberhasilan yaitu sebesar 80% dari
keseluruhan siswa dalam sampel penelitian mencapai standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Untuk itu peneliti dan observer berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan melanjutkan penelitian ini ke siklus II melalui perbaikan strategi pembelajaran.
2. Deskripsi dan Hasil Siklus II
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan hasil yang belum optimal karena masih banyak siswa yang belum dapat
mengusai betul materi energi dan
perubahannya. Oleh karena itu perbaikan
pembelajaran pada siklus II dengan
mengembangkan metode demonstrasi dan meningkatkan peran siswa dalam kegiatan ini dilakukan agar tujuan dari penelitian dapat tercapai. Peneliti memberikan lebih banyak
kesempatan untuk siswa menyalurkan
kreativitasnya melalui diskusi perkelompok,
persentasi serta berperan aktif dalam
mendemonstrasikan mengenai materi dan perubahannya.
a. Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus II meliputi kegiatan guru dan siswa yang terdapat pada kegiatan inti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Siklus II
b. Observasi
1) Hasil observasi aktivitas siswa pada
pembelajaran yaitu sebesar 71,43%.
2) Hasil observasi aktivitas guru pada
pembelajaran yaitu sebesar 73,69%.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II
menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran IPA materi energi dan
perubahannya dengan metode
demonstrasi yang telah mengalami
pengembangan mengalami peningkatan.
Hasil belajar siswa yang mencapai
ketuntasan yaitu sebesar 93,75%
memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 80% dari keseluruhan siswa
dalam sampel penelitian mencapai
standar KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Hal ini disebabkan karena siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa antusias saat diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Hasil pengamatan pada lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan nilai sebesar 92,85% dan lembar observasi guru sebesar 89,47% juga mengalami peningkatan dari siklus I. Perbandingan keberhasilan hasil belajar siswa tercantum pada tabel.
Tabel 4. Perbandingan Persentase Keberhasilan Pra Siklus, Siklus I,
92 | ISSN : 2459-9743
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas VI-A semester II SD Negeri 2 Sekayu hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator keberhasilan yaitu sebesar 48,88% (siklus I) menjadi 93,75% (siklus II).
2. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka disampaikan saran sebagai berikut:
a. Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran
di kelas sebaiknya siswa telah
mempersiapkan diri dengan mempelajari materi yang akan dibahas.
b. Sebaiknya model pembelajaran ini tidak
dilaksanakan secara terus menerus pada semua mata pelajaran karena dapat menimbulkan kebosanan pada siswa.
c. Perlu ditambahkan beberapa media yang
mendukung untuk mempermudah
penyampaian materi pelajaran sehingga penerapan metode demonstrasi ini dapat dilaksanakan secara optimal.
d. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi
siswa dalam pengembangan diri dan penguasaan materi.
Daftar Pustaka
Ali, H.M. 2007. Guru dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Djamarah, S.B., & Zain, A. 2010. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ibayati, Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/
MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, N. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Wingkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: