SD Guru SD Negeri 2 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar materi penjumlahan pada mata pelajaran Matematika melalui pendekatan pembelajaran PAIKEM pada siswa kelas IV-A. Semester II SD Negeri 2 Sekayu. Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV-A semester II tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 32 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Metode penelitian menggunakan analisis data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil ulangan harian siklus I dan siklus II. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan kemampuan siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar yaitu dari 53,12 persen pada Siklus I menjadi 84,37 persen pada Siklus II, dan 80 persen siswa mencapai standar KKM 71. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran PAKEM berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 2 Sekayu dalam materi penjumlahan pada mata pelajaran Matematika.
Kata kunci : hasil belajar, penjumlahan pecahan, PAKEM A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu
pelajaran yang dapat membentuk
perkembangan intelektual atau berpikir siswa, akan tetapi kemampuan berpikir masing- masing siswa tidaklah sama. Oleh sebab itu
dalam pembelajaran mata pelajaran
matematika memerlukan pertimbangan
pertumbuhan yang matang. Dalam
perkembangan berpikir siswa, berbeda dengan orang dewasa, baik dalam bentuk fisik maupun
dalam cara-cara berpikir, bertindak,
bertanggung jawab, kebiasaan bekerja dan sebagainya.
Setiap siswa berbeda dalam minat, bakat, kemampuan, kepribadiaan dan pengalaman terhadap lingkungannya. Sangat disadari dalam penerapan pelajaran matematika di Sekolah
Dasar tidak jarang para guru dalam
pembelajaran mata pelajaran matematika banyak yang mengalami kegagalan atau tidak berhasil. Pembelajaran matematika di Sekolah
Dasar banyak menggunakan pendekatan
abstrak seperti dengan metode ceramah dan pemberian tugas. Sangat jarang dijumpai guru yang merencanakan pembelajaran matematika
dengan menggunakan pendekatan nyata
meningkatkan siswa aktif dalam pembelajaran,
sehingga tidaklah mengherankan bila
pembelajaran matematika yang dikelola oleh guru kurang maksimal.
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Oleh karena itu,
Guru SD yang profesional hendaknya
memahami dan dapat melaksanakan PAKEM di sekolahnya masing-masing. Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 menyebutkan
bahwa guru dan tenaga kependidikan
berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Selain itu dalam PP Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 19 ayat (1)
menyatakan bahwa proses proses
pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi
Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
84 | ISSN : 2459-9743
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Dari tuntutan perundangan tersebut dengan jelas bahwa esensi pendidikan atau
pembelajaran harus memperhatikan
kebermaknaan bagi peserta didik yang
dilakukan secara dialogis atau interaktif, yang pada intinya pembelajaran berpusat pada siswa
sebagai pebelajar dan pendidik sebagai
fasilitator yang memfasilitasi agar terjadi belajar pada peserta didik. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran matematika, maka menuntut guru untuk melaksanakan pendekatan pembelajaran yang konkrit, karena dengan pembelajaran yang konkrit akan dapat membangkitkan minat belajar siswa. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri setelah penulis menganalisa kembali proses pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan memang tidak tepat dalam penggunaan pendekatan, sehingga hasil dari proses pembelajaran belum mencapai standar yang diharapkan.
Bertitik tolak dari permasalahan yang
telah dikemukakan diatas, maka untuk
mencapai hasil yang maksimal penulis perlu
melakukan tindakan perbaikan melalui
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: apakah pendekatan pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IVA SD Negeri 2 Sekayu dalam mata
pembelajaran Matematika pada materi
penjumlahan pecahan?
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika
melalui Pendekatan Pembelajaran
“PAKEM” materi Penjumlahan Pecahan pada siswa kelas IV-A semester II SDN 2 Sekayu Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.
b. Manfaat Penelitian
1) Bagi Siswa
Dapat meningkatkan minat dan
kreativitas siswa dalam belajar
khususnya mata pelajaran
Matematika
2) Bagi Guru
Menambah wawasan guru serta meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
3) Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu pendidikan
khususnya mata Pelajaran
Matematika di sekolah B. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
Hasil belajar diartikan dengan memehami dua kata pembentuknya, yaitu hasil dan belajar. Hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suat aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional (Purwanto, 2009). Belajar dilakukan
untuk mengusahakan adanya perubahan
perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan Perolehan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom dkk yang
mencakup aspek kognitif, efektif dan
psikomotorik (Wingkel, 1999).
Perubahan perilaku akibat kegiatan
belajar mengakibatkan siswa memiliki
penguasaan terhadap materi pengajaran yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran. Pemberian tekanan penguasaan materi akibat perubahan dalam diri siswa setelah belajar dan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan (Soedijarto, 1993). Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena adanya pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian ini didasarkan atas tujuan pengajar yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik (Purwanto, 2009). 2. Penjumlahan Pecahan
Di dalam mata pelajaran matematika SD, siswa dituntut untuk memahami bilangan pecahan dan operasionalnya. Menurut Tim PPPPTK Matematika (2007). Memberikan pengertian pecahan adalah merupakan bagian dari bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk
b
adengan a dan b merupakan bilangan
bulat tidak sama dengan 0. Menurut Warsito (2004 : 23) dalam bukunya yang berjudul
Rahasia Mempelajari Matematika dengan
Mudah dan Lengkap menyatakan bahwa pecahan adalah suatu bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut dengan bentuk pecahan
b
a dengan pengertian a disebut
pembilang, sedangkan b disebut penyebut. Dari pengertian pecahan yang telah dikemukakan
ISSN : 2459-9743 | 85
diatas dapat dipahami bahwa pecahan memiliki ciri bilangan yang mempunyai pembilang dan penyebut.
Pecahan biasa adalah lambang bilangan yang dipergunakan untuk melambangkan bilangan pecahan dan rasio (perbandingan). Menurut Kannedy (1994 : 425-427) makna dari pecahan dapat muncul dari situasi-situasi sebagai berikut :
a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran
sama dari yang utuh.
b. Pecahan sebagai bagian dari kelompo-
kelompok yang beranggotakan sama banyak, atau juga menyatakan pembagian.
c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio).
Bilangan pecahan dapat berupa pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal dan pecahan persen. Pecahan juga dapat dinyatakan menurut kelas ekenvalensi yang tak terhingga banyaknya;
2
1
=4
2
=6
3
=8
4
dst …3. Pendekatan Pembelajaran “PAKEM”
PAKEM merupakan akronim dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Suprihatin (2001: 20)
mengemukakan “pendekatan PAKEM adalah salah satu pendekatan belajar-mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subjek didik seoptimal mungkin, sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efesien tanpa tekanan dari pihak manapun.
Sejalan dengan pengertian di atas, Ali (1988:15) mengemukakan “PAKEM adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru yang
dimiliki dengan perencanaan pengajaran,
pelaksanaan proses belajar-mengajar, dan diakhiri dengan penilaian hasil belajar yang pada praktiknya mencerminkan keaktifan maksimum bagi siswa dalam belajar sehingga menguasai berbagai keterampilan belajar secara menyenangkan“. Selain itu, Agriawan (2001: 17) mengemukakan bahwa “pendekatan
PAKEM, yaitu pendekatan yang
mengoptimalkan potensi siswa dan guru secara aktif dan kreatif sehingga memiliki berbagai keterampilan dalam belajar dengan tanpa terpaksa untuk melakukannya.”
Dari ketiga pengertian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa pada hakikatnya PAKEM berusaha menciptakan interaksi secara optimal
antara semua komponen pembelajaran,
sehingga siswa dan guru aktif memerankan perannya dengan kreatif yang menghasilkan tujuan secara efektif tanpa merasa terbebani oleh berbagai kegiatan tersebut.
4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori di atas maka dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut: pendekatan pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 2 Sekayu dalam materi penjumlahan pecahan pada mata pelajaran Matematika.
C. Metode Penelitian 1. Setting Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan dalam dua siklus yang akan dilaksanakan Minggu ke tiga bulan Desember Tahun 2014 sampai Minggu ke tiga bulan Maret Tahun 2015
b. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas IV-A SD Negeri 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-A semester II SDN 2 Sekayu
Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin dengan jumlah siswa 32 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3. Rencana Tindakan
Rencana tindakan penelitian dilakukan
berdasarkan hasil orientasi dan
identifikasi masalah pengajaran melalui
pendekatan pembelajaran “PAKEM”.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu menyusun : (1) Rencana Pembelajaran Matematika (2) Lembar
observasi proses pelaksanaan
pembelajaran.
4. Pelaksanaan tindakan penelitian
Pelaksanaan tindakan penelitian
dilakukan pada dua siklus
a. Siklus I pada tanggal 11 Februari 2015
b. Siklus II pada tanggal 15 Februari
2015
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi dan Hasil Pembahasan Siklus
I
Tindakan pembelajaran yang akan
dilaksanakan adalah menggunakan metode PAKEM. Siswa dalam kegiatan belajar dalam kondisi individu dengan tujuan siswa dapat lebih optimal dalam memperhatikan dan memahami materi.
a. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Siklus I dilaksanakan pada 11 Februari 2015 pada siswa kelas IV-A SD Negeri 2 Sekayu dengan jumlah siswa 32 orang. Dalam hal ini
86 | ISSN : 2459-9743
peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) yang telah di siapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan belajar
mengajar. Observasi dilakukan dengan
menggunakan panduan lembar observasi yang telah disusun oleh peneliti, sebelum penelitian dilaksanakan.
b. Observasi Siklus I
Hasil oberservasi aktifitas peserta didik
pada pembelajaran matematika materi
penjumlahan pecahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran siklus I yang dilaksanakan pada hari Rabu 11 Februari 2015 dengan teman sejawat Masina, S.Pd SD.
c. Observasi Siklus II
Hasil observasi aktifitas perserta didik
pada pembelajaran Matematika, materi
penjumlahan pecahan melalui pendekatan pembelajaran PAKEM. Dalam pelaksanaan
proses pembelajaran Siklus 2 yang
dilaksanakan pada hari Rabu 25 Februari 2015 dengan observer Masina, S.Pd SD.
d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian pelajaran Matematika materi penjumlahan pecahan melalui pendekatan pembelajaran PAKEM pada kelas IV-A SD Negeri 2 Sekayu pada Siklus I masih belum memuaskan karena pada hasil belajar siswa baru mencapai ketuntasannya 53,12 %, sedangkan pada lembar observasi terhadap aktifitas siswa saat belajar baru mencapai 69,23 dan pada lembaran observasi pelaksanaan pembelajaran Matematika materi penjumlahan pecahan melalui pendekatan pembelajaran PAKEM baru mencapai 66,66. Maka peneliti bersama observer berkolaborasi untuk meningkatkan hasil belajar Matematika materi penjumlahan pecahan dengan segala usaha perbaikan melanjutkan pembelajaran ke Siklus 2.
e. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian pelajaran Matematika materi penjumlahan pecahan melalui pendekatan pembelajaran PAKEM pada kelas IV – A SD Negeri 2 Sekayu, pada Siklus 2, peneliti merasakan hasil belajar siswa sangat meningkat untuk ketuntasan belajar mencapai 84,37, sedangkan pada lembar observasi terhadap aktifitas siswa saat belajar mencapai
92,30, dan pada lembaran observasi
pelaksanaan pembelajaran Matematika materi penjumlahan pencahan melalui pendekatan pembelajaran PAKEM untuk peneliti mencapai
93,33 maka peneliti dan observer
berkolaborasi mengenai hasil penelitian ini mengalami peningkatan yang sangat positif, terbukti dengan telah melampaui indikator
keberhasilan yaitu 80% dari KKM SD Negeri 2 Sekayu dengan nilai minimal 71. Jadi melalui
pendekatan pembelajaran PAKEM dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Pembahasan
Setelah mempelajari data dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran, maka diperoleh data yang dapat dikemukakan pada tabel-tabel di bawah ini :
a. Hasil pengamatan terhadap keaktifan
siswa
Tabel 1
Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap siklus perbaikan pembelajaran terlihat ada perubahan prosentasinya. Dengan demikian dipahami bahwa setiap siklus mengalami peningkatan keaktifan siswa.
b. Hasil Tes Perbaikan Pembelajaran
Tabel 2
Hasil Tes yang Memenuhi Standar Ketuntasan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai yang memenuhi standar ketuntasan pada siklus I (53,12%) dan siklus II
(84,37%). Dengan demikian dapat
dipahami bahwa dengan diadakan
Tindakan Perbaikan Pembelajaran setiap di siklus meningkat.
c. Grafik Jumlah Siswa Yang Mendapat Nilai
ISSN : 2459-9743 | 87
Dari grafik di atas siswa yang mendapatkan nilai >70 pada pembelajaran Matematika adalah sebelum perbaikan yang mendapat nilai >70 baru 10 orang siswa, pada siklus I yang mendapat nilai >70 meningkat menjadi 17 orang siswa sedangkan pada siklus II yang mendapat nilai >70 meningkat menjadi 27 orang siswa.
Grafik Ketuntasan Siswa Dalam Pembelajaran
Dari Grafik di atas Ketuntasan siswa dalam Pembelajaran Matematika adalah Sebelum perbaikan baru tuntas 31,25%, -
pada siklus I meningkatkan ketuntasan menjadi 53,12%, sedangkan pada siklus II meningkat lagi menjadi 84,37%.
E. Kesimpulan
Setelah Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang Penjumlahan Pecahan melalui Pendekatan Pembelajaran “PAKEM”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui Pendekatan Pembelajaran “PAKEM” dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi Penjumlahan Pecahan pada siswa kelas IV-A semester Dua SDN.2 Sekayu hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator keberhasilan yaitu sebesar 53,12% (Siklus I) menjadi 84,37% (Siklus II).
Daftar Pustaka
Agriawan. 2001. Belajar yang Menyenangkan
Sebuah Prosedur. Gema Media: Jakarta.
Muhammad, A. 2001. Pendekatan Belajar Aktif.
Angkasa: Bandung
Suprihatin. 2001. Belajar yang Efektif. Analisa:
Jogjakarta.
Wardani. 2002. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Jakarta: Universitas Terbuka.
Warsito, 2004. Rahasia Mempelajari
Matematika. Surabaya: Bintang Usaha Jaya