• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun melalui Metode Karyawisata pada Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Lumpatan

Siti Isyah

Kepala SD Negeri 6 Lumpatan, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD dalam menulis pantun melalui metode karya wisata. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD Negeri 6 Lumpatan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi. Dari hasil analisis data diperoleh data bahwa prosentase ketuntasan pada Siklus I sebesar 45,15 persen dan Siklus II sebesar 88,46 persen. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode karya wisata dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun pada siswa Kelas IV SD Negeri 6 Lumpatan.

Kata Kunci: kemampuan menulis pantun, metode karya wisata

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kurikulm tingkat satuan pendidikan untuk siswa kelas IV SD menegaskan bahwwa kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran menulis pantun dalam pembelajaran Bahasa Melalui kegiatan menulis pantun (Depdiknas, 2006:64). Salah satu kompetensi dasar yang dicantumkan dalam kurikulum tersebut adalah menulis pantun dengan memperhatikan sampiran dan isi. Untuk mencapai tuntutan kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.

Berdasarkan temuan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis pantun pada siswa sangat rendah. Banyak siswa yang menulis pantun bukan karyanya sendiri melainkan menulis kembali karya pantun orang lain. Hal ini disebabkan Guru dalam menyampaikan materi menulis pantun hanya dengan metode ceramah dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode yang dapat menarik minat siswa untuk aktif berbicara dan bertanya.

Setelah menjelaskan, guru langsung memberi tugas membuat pantun kepada siswa dengan tema bebas dan dikerjakan di dalam kelas dengan ruangan yang tertutup dan media yang terbatas. Setelah selesai menulis pantun, tugas langsung dikumpulkan. Pembelajaran berlangsung menjemukan, siswa lebih banyak mengantuk karena berada di dalam kelas yang tertutup dan sunyi sehingga siswa tidak

memiliki gambaran atau inspirasi untuk menulis pantun di dalam kelas. Berdasarkan pengamatan diatas menunjukkan banyak siswa yang belum tuntas belajar pada konsep menulis pantun pada siswa kelas IV SD Negeri 6 Lumpatan.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat aktif Sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat aktif, menulis pantun perlu dilatih secara terus menerus. Mulai yang mudah sampai pada tingkat yang lebih kompleks.

Untuk mengembangkan kemampuan menulis pantun, terdapat bermacam-macam bentuk cara pengembangannya, di antaranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa, situasi dan kondisi yang menunjang guna mencapai tujuan pembelajaran.

Penelitian ini akan dilakukan di kelas IV SDN 6 Lumpatan Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin karena pada pembelajaran menulis pantun, guru belum pernah menerapkan metode karyawisata padahal lokasi sekolah sangat memungkinkan untuk melakukan karyawisata.

Di sekitar sekolah tersebut terdapat jalan, taman. Siswa dapat mengamati alam nyata secara langsung. Mereka dapat melihat, mendengar, mencium, meraba, bahkan merasakan secara langsung benda-benda yang ada di alam nyata sekitar sekolah. Siswa lebih mudah mendapatkan inspirasi, tema, dan menuangkan ide kreatifnya dalam

ISSN : 2459-9743 | 33

menulis pantun sehingga kemampuan menulis pantun siswa menjadi meningkat.

Mengacu pada paparan di atas maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Metode Karyawisata pada Siswa Kelas IV SDN 6 Lumpatan”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, apakah metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun pada Siswa Kelas IV SDN 6 Lumpatan?

3. Cara Pemecahan Masalah

Cara pemecahan maslaah adalah :

a. Membuat RPP yang menggunakan metode karya wisata untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis pantun b. Mengajarkan siswa menulis pantun

melalui metode karya wisata.

c. Membuat lembar pengamatan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis pantun.

d. Mengukur pemahaman siswa dalam menulis pantun sesudah proses pembelajaran.

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SDN 6 Lumpatan Kecamatan Sekayu. b. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa SD, dan sekolah, yakni:

1) Bagi siswa SD

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sajian yang menarik dalam menulis pantun b) Meningkatkan hasil peserta

belajar didik dalam menulis pantun..

2) Bagi Guru

a) Menumbuhkan budaya meneliti b) Hasil penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan sebagai upaya nyata untuk melakukan koreksi dan menemukan konsep diri guna memperbaiki kualitas pembelajaran

3) Bagi Sekolah

a) Ajang inovasi pembelajaran bagi guru di lingkungan sekolah b) Peningkaan keprofesian guru

sebagai personel kunci sekolah

c) Dapat digunakan acuan bagi guru lain dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

B. Tinjauan Pustaka

1. Kemampuan Menulis

Setiap individu yang hidup tentu memiliki kemampuan yang bervariasi. Kemampuan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi fisik, kecerdasan, kekuatan, kecakapan, keterampilan. Tanpa adanya faktor-faktor tersebut maka seseorang tidak dapat melakukannya dengan baik. Alwi (2003: 1023) menyatakan; “kemampuan adalah kecakapan, kesanggupan, kekuatan untuk menyelesaikan tugas.” Sama halnya dengan pendapat di atas, Depdiknas (2005:707) menyatakan; “kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan dan kekuatan”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan dalam menghasilkan atau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannnya sesuai dengan kondisi yang diharapkan.

Menulis mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara. Namun, dalam prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi lisan. Hal ini dikarenakan bahasa digunakan secara fungsional yaitu pemakaian bahasa sebagai media interaksi dan transaksi. Dengan demikian, kegiatan menulis menuntut kecakapan dan kemahiran dalam mengatur menggunakan bahasa, bekerja dengan langkah- langkah terorganisir, gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat.

Gie (2002:3) menyatakan; “menulis adalah segenap rangkaian seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.” Senada dengan pendapat di atas, Depdiknas (2005:1219) menyatakan; “ menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan.’ Sedangkan Yunus (2007: 13) menyatakan; “menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.”

Graves dalam Yunus (2007: 14) menyatakan; “Seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan merasa tidak tahu bagaiamana harus menulis. Ketidaksukaan tak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat serta pengalaman pembelajaran menulis atau

34 | ISSN : 2459-9743