• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu-isu Strategis dan Permasalahan

INVESTASI INFRASTRUKTUR

A. SUB BIDANG PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN I.PROGRAM PENGEM BANGAN PERUM AHAN

3. Peran serta masyarakat dan sw asta

4.5.1. Petunjuk Umum Pengelolaan Drainase 1Umum

4.5.1.4 Isu-isu Strategis dan Permasalahan

Terw ujudnya upaya pengent asan kem iskinan perkot aan yang efekt if dan ekonom is m elalui m inim alisasi resiko biaya sosial dan ekonom i sert a biaya kesehat an akibat genangan dan bencana banjir.

Tercipt anya peningkat an koordinasi ant ara Kabupat en/ Kot a dalam penanganan sist em drainase.

4.5.1.4 Isu-isu Strategis dan Permasalahan

M enyajikan berbagai isu st rat egis t erkait dengan kondisi sert a pem asalahan dalam m enghadapi pengelolaan drainase saat ini sert a t ant angan yang dihadapi.

Isu-isu t ersebut ant ara lain kem ungkinan m encakup :

Kecenderungan Perubahan Iklim

Beberapa t ahun belakangan ini, kecenderungan perubahan iklim banyak t erjadi di beberapa t em pat di Indonesia, t erut am a di Kot a M et ropolit an dan Kot a Besar, di t epi pant ai dan dat aran rendah, kot a yang dilalui sungai besar dan t erpengaruh pasang surut . Perubahan iklim t ersebut ant ara lain curah hujan relat if t inggi dan dalam jangka w akt u yang rendah, m uka air laut pasang cenderung lebih t inggi dan Adanya fenom ena perubahan iklim akibat pem anasan global yang dit andai dengan kekeringan panjang, curah hujan t inggi berpot ensi mengakibat kan bencana kebakaran hut an saat kemarau dan bencana banjir saat m usim hujan. Perubahan-perubahan t ersebut m enyebabkan penanganan drainase yang relat if lebih sulit dan m em erlukan biaya yang lebih m ahal.

Perubahan Fungsi Lahan Basah

Akibat kebut uhan lahan yang sangat besar unt uk pengem bangan perm ukim an, indust ri sering kurang t erkendali, t idak sesuai dengan Rencana Tat a Ruang maupun Konsep Pem bangunan Berkelanjut an.

Akibat nya banyak kaw asan-kaw asan rendah yang semula berfungsi sebagai t em pat parkir air (“ret arding pond” ), lahan basah (“w et land” ) sepert i raw a-raw a, sit u-sit u, em bung dan lain-lain dit imbun sehingga m erubah keseim bangan pola t at a air. Hal-hal t ersebut di at as akan berdam pak rendahnya kemam puan sist em drainase unt uk mengeringkan kaw asan t erbangun dan rendahnya kapasit as seluruh prasarana pengendali banjir (sungai, folder-folder, pom pa dan pint u-pint u

pengat ur) unt uk m engalirkan air hujan ke badan air. Permasalahan t ersebut di at as t ent unya perlu dim inim alisasi dengan produk pengat uran yang mengat ur pem bangunan di areal lahan basah (“w et land” ).

Belum adanya Ket egasan Fungsi Sist em Drainase

M engem ukakan kejelasan fungsi saluran drainase yang berlangsung saat ini. Apakah selain unt uk sist em pem at usan air hujan apakah juga unt uk pem buangan air lim bah dapur dan cuci (“grey w at er” ).

Sem ent ara fungsi dan karakt erist ik sist em drainase berbeda dengan sist em air lim bah yang t ent unya akan m em baw a m asalah pada daerah hilir aliran. Apalagi kondisi ini akan diperparah bila ada sam pah yang dibuang ke saluran akibat penanganan sam pah secara parsial oleh pengelola sam pah dan m asyarakat .

Kelengkapan Perangkat Perat uran

M enjelaskan keberadaan dan fungsionalisasi perangkat pengat uran, ant ara lain m encakup :

Ket erlibat an, koordinasi dan peran sert a inst ansi lain yang bert anggung jaw ab t erhadap ut ilit as yang ada harus dit et apkan dalam suat u perat uran perundangan t erut am a yang mengat ur jalur, posisi dan ke dalam an pipa-pipa gas, m inyak, air bersih, list rik, t elepon dan ut ilit as lainnya harus diket ahui agar dapat saling m enunjang kepent ingan m asing-m asing.

Kedudukan dan st at us mereka harus t ert uang dalam perat uran daerah sehingga m asyarakat dan sw ast a dapat m enget ahui t ugas, t anggung jaw ab dan w ewenangnya.

Bent uk dan st rukt ur organisasi, uraian t ugas dan kualit as personil yang dibut uhkan dalam m elaksanakan penanganan drainase harus dirum uskan dalam perat uran daerah.

Perat uran daerah m engenai ket ert iban um um yang menyangkut penanganan drainase perlu disiapkan, sepert i pencegahan pengam bilan air t anah secara besar-besaran, pem buangan sam pah di saluran, pelarangan pengurugan dan penggunaan daerah resapan air (w et land), t erm asuk sanksi yang dit erapkan.

M enjelaskan kondisi ket erpaduan sist em drainase ut am a dan lokal, seringkali sist em drainase yang dibangun oleh sw ast a/ pengem bang t idak selaras dengan pem bangunan drainase makro yang lingkupnya lebih luas dari w ilayah t ersebut . Akibat t erbat asnya M ast erplan drainase, seringkali pihak pengem bang t idak punya acuan unt uk sist em lokal m isalnya dat a peil banjir, sehingga penanganan sifat nya hanya part ial (t erpisah-pisah) unt uk w ilayah yang dikem bangkannya saja.

Pengendalian Debit Puncak

M enyajikan aspek pengendalian debit puncak, t erut am a sangat berpengaruh pada daerah-daerah yang relat if sangat padat bangunan sehingga m engurangi luasan air yang meresap.

Pert am bahan penduduk yang semakin meningkat , t erbat asnya kem am puan pem erint ah, sw ast a dan masyarakat , sert a t unt ut an akan kaw asan t erbangun yang bersih dan sehat m engakibat kan kebut uhan akan pelayanan prasarana dan sarana drainase, harus t et ap dipert ahankan dan dit ingkat kan. Tant angan yang dihadapi ant ara lain:

ö M encegah t erjadinya penurunan kualit as kaw asan t erbangun

ö M elakukan opt im alisasi fungsi pelayanan dan efisiensi t erhadap prasarana dan sarana drainase yang sudah t erbangun

ö M elaksanakan peningkat an dan pengem bangan sist em yang ada sert a pem bangunan baru secara efekt if dan efisien agar dapat m eningkat kan ekonom i m asyarakat berpenghasilan rendah.

ö Pem erat aan pem bangunan bidang drainase dengan m em perhat ikan kondisi ekonom i nasional dan daerah set em pat .

ö M enunjang t erw ujudnya lingkungan perum ahan dan perm ukim an yang bersih dan sehat sert a t erjangkau oleh m asyarakat berpenghasilan rendah. Beberapa hal yang perlu diperhat ikan dalam pengembangan sist em penanganan drainase ant ara lain:

Peran Kabupat en/ Kot a dalam pengem bangan w ilayah

Rencana pem bangunan Kabupat en/ Kot a

M em perhat ikan kondisi alam iah dan t ipologi Kabupat en/ Kot a bersangkut an, sepert i st rukt ur dan morfologi t anah, t opografi, dan sebagainya

Pem bangunan dilakukan dengan pendekat an pembangunan berkelanjut an dan berw aw asan lingkungan.

Dalam penyusunan RPIJM harus m em perhat ikan Rencana Induk (M ast erplan) Sist em Penanganan Drainase.

Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan invest asi penanganan