• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAB. M ALUKU BARAT DAYA

2.1.3 Profil Ekonomi

Salah sat u indikat or ekonom i yang digunakan unt uk m engukur kem akm uran suat u daerah at au region adalah Pendapat an Perkapit a. Besaran nilai PDRB dapat m encerm inkan sekaligus t ingkat pendapat an, kapasit as produksi dan t ingkat konsumsi m asyarakat Kabupat en M aluku Barat Daya. Nilai t ot al PDRB m encerm inkan t ingkat pendapat an, kapasit as produksi dan t ingkat konsum si keseluruhan m asyarakat . Sebaliknya nilai PDRB per kapit a m encerm inkan t ingkat pendapat an, kapasit as produksi dan t ingkat konsum si m asing-m asing orang.

Pada dasarnya pert um buhan sekt or-sekt or ekonom i di Kabupat en M aluku Barat Daya m em erlukan peran besar pemerint ah dalam m enghidupkan akt ivit as ekonom inya sehingga sem ua sum ber daya yang dim iliki Kabupat en M aluku Barat Daya dapat dim aksim alkan, diant aranya: (a) posisi geografis w ilayah (perbat asan) yang m endukung pengem bangan perekonom ian daerah; (b) pot ensi Indust ri dan Perdagangan berupa Usaha M ikro, Kecil dan M enengah (UM KM ); (c) t ersedianya lahan usaha m asyarakat ; (d) pot ensi Sum ber–sum ber Pendapat an Asli Daerah (PAD), (e) t ersedianya aset –aset daerah; (f) adanya kemam puan pem erint ah daerah mem peroleh pinjam an pem bangunan; dan (g) adanya regulasi yang t erkait dengan upaya peningkat an PAD.

Di sisi lain, Kabupat en Barat Daya masih t erdapat beberapa kelem ahan sehingga belum t ercapainya pert umbuhan ekonom i yang diharapkan, ant ara lain: (a) memerlukan pem bangunan sarana dan prasarana yang m endukung unt uk m elakukan usaha. M isalnya pada pengusahaan perikanan, m asyarakat belum dapat produksi secara m aksim al jika sam pai saat ini m asih m enggunakan alat yang t radisional. (b) Transport asi dan kom unikasi yang m asih dikem bangkan akan m em persulit akses sert a jangkauan pihak yang ingin m elakukan invest asi; (c) t eknologi dan daya saing produksi rendah; (d) kelem bagaan ekonom i dan keuangan belum berperan secara baik; (e) w awasan dan et os kew irausahaan m asih rendah; (f) akses t erhadap sum ber-sum ber pem biayaan dan lem baga keuangan m asih t erbat as; (g) iklim invest asi yang belum kondusif; (h) kerjasam a ekonom i dengan daerah dan negara lain belum opt im al; dan (i) skala usaha relat if kecil dan cenderung subsist en dan regulasi unt uk melindungi dinam ika ekonom i kerakyat an belum t ersedia. Oleh karena it u, pemerint ah sebaiknya harus bert indak proakt if dalam m em benahi sem ua yang m enjadi kelem ahan-kelem ahan t ersebut .

Tant angan dan daya saing ke depan sem akin kom pet it if unt uk it u ada beberapa hal yang dapat menjadi ancam an bagi pert um buhan ekonom i di Kabupat en M aluku Barat

Daya ini, diant aranya: (a) globalisasi yang m enghadirkan perdagangan bebas yang berdam pak pada ket idaksem purnaan pasar; (b) t ekanan pasar luar negeri yang m em pengaruhi kebijakan ekonom i nasional; dan (c) posisi geografis M BD pot ensial dapat m enghadirkan perdagangan gelap.

Tindakan proakt if pem erint ah Kabupat en M aluku Barat Daya dalam hal ini unt uk m enghadapi t ant angan dan ancam an ke depan dengan m em anfaat kan peluang yang sudah dim iliki Kabupat en M aluku Barat Daya t ersebut , sepert i: (a) posisi geografis yang st rat egis m em ungkinkan kerjasam a ekonom i dengan daerah dan negara lain; (b) adanya globalisasi ekonom i (akses t erhadap pasar regional dan global); (c) perkem bangan t eknologi dan inform asi yang relat if cepat m endukung dinam ika perkem bangan ekonom i; (d) sem akin m em baiknya indikat or ekonom i m akro provinsi dan nasional; (e) Iklim koordinasi yang solid ant ar-lem baga (eksekut if dan legislat if) m enjadikan iklim usaha kondusif; (f) akses ekonomi kaw asan t erhadap pasar melalui kerja sam a ekonom i nasional; regional dan int ernasional; sert a (g) perm int aan t erhadap w isat a alam , dan sebagainya.

Produk Dom est ik Regional Brut o Perkapit a merupakan salah sat u indikat or ekonom i unt uk m engukur t ingkat kem akm uran suat u negara at au daerah. Sesuai dengan konsep dan defenisi, pengert ian Produk Dom est ik Regional Brut o per Kapit a suat u daerah adalah Produk Dom est ik Regional Brut o Daerah t ersebut dibagi dengan jum lah penduduk pert engahan t ahunnya. Sam pai saat ini dalam penghit ungan Pendapat an Regional dari provinsi m aupun Kabupat en dan Kot a di Indonesia, um um nya m asih hanya sebat as Pendapat an Domest ik Regional.

Produk Dom est ik Regional Brut o (PDRB) merupakan pencerm inan kemajuan ekonom i suat u daerah yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai t am bah barang dan jasa yang dihasilkan dalam w akt u sat u t ahun diw ilayah t ersebut . PDRB Kabupat en M aluku Barat Daya Tahun 2010 sesuai hasil penghit ungan at as dasar harga yang berlaku sebesar 370.885,85 jut a rupiah. Kont ribusi t erbesar diberikan oleh sekt or pert anian sebesar 148.151,79 jut a rupiah, diikut i oleh sekt or perdagangan, rest oran, dan hot el sebesar 142.390,43 jut a rupiah.

Pendapat an regional per Kapit a Tahun 2010 m enurut harga berlaku sebesar Rp 4.750.535 di m ana t elah m engalam i penurunan sebesar 17,80 % dari t ahun sebelum nya yang hanya Rp 3.904.845. Sedangkan Pendapat an Domest ik Regonal Per Kapit a berdasarkan harga konst an t ahun 2000 pada t ahun 2010 sebesar Rp 2.417.341. Dengan

dem ikian t elah t erjadi penurunan sebesar 9,75 % disbanding t ahun 2009 yang sebesar Rp 2.181.707.

Tabel 2.11 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten M aluku Barat Daya M enurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2010

Lapangan Usaha 2010 * * )

I. Pert anian 148.551,79

II. Pert ambangan & Penggalian 2.951,30

III. Indust ri Pengolahan 2.308,21 IV. List rik, Gas, & Air Bersih 2.005,38 V. Bangunan / Const ruct ion 13.654,97 VI. Perdagangan, Hot el, & Rest oran 142.390,43 VII. Pengangkut an & Komunikasi 5.693,82 VIII. Keuangan, Persew aan & Jasa Perusahaan 13.225,31 IX. Jasa - jasa / Services 40.104,59

2010* * ) 370,886

2009* ) 329,240.28

2008 294,472

2007 265,037.03

Sumber : BPS, Kabupat en M aluku Barat Daya dalam Angka 2012

Ket erangan: * ) Angka diperbaiki * * ) Angka Sement ara

Gambar 2.4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten M aluku Barat Daya Atas Dasar Harga Berlaku

Dari nilai pert um buhan dari pendapat an per kapit a t ersebut m enunjukkan bahw a di daerah Kabupat en M aluku Barat Daya dari t ahun ke t ahun m engalam i peningkat an kemakm uran. Ini m em bukt ikan bahw a kinerja pem bangunan ekonom i secara um um t erhadap kem akm uran m asyarakat daerah t erdapat pengaruh yang signifikan.

Kegiat an yang berkem bang di kaw asan Kabupat en M aluku Barat Daya adalah berbasis pada sekt or pert anian sepert i pert anian t anam an pangan, perkebunan, pet ernakan hingga perikanan kelaut an. Jenis komodit i t anam an pangan yang diusahakan diant aranya padi lading, jagung, ket ela ram bat , ket ela pohon, kacang t anah dan um bi-um bian. Selain m em iliki pot ensi pert anian t anam an pangan, kecam at an-kecam at an di Kaw asan M aluku Barat Daya juga m em iliki pot ensi t anam an perkebunan sepert i kelapa, cengkeh, kopi, coklat dan jam bu m et e, Bila dilihat perbandingan ant ara luas panen t erhadap produksinya, m aka jenis t anam an yang t ingkat produkt ivit asnya t inggi adalah kelapa dan paling rendah jam bu m et e.

Sekt or pet ernakan juga merupakan sekt or andalan di Kabupat en M aluku Barat Daya. Jenis t ernak yang diusahakan juga cukup beragam yait u jenis t ernak diant aranya sapi, kerbau, kam bing, babi dan kuda. Selain jenis t ernak juga diusahakan jenis unggas sepert i it ik dan ayam buras. Unt uk t ernak yang diusahakan paling banyak kambing yang diusahakan di kecam at an M ola.

2.2. Kondisi Prasarana Bidang PU/ Cipta Karya

Infrast rukt ur sebagai suat u sist em fisik penyedia sarana dan prasarana pendukung akt ifit as m asyarakat dalam sist em ekonom i, sosial-budaya, dan ekologis m asyarakat di Kabupat en M aluku Barat Daya belum m em adai sesuai dengan St andar Kebut uhan Dasar M anusia (SKDM ) dan St andar Pelayanan Publik (SPP). Hal ini t erlihat dari belum m em adai bahkan belum t ersedianya: (1) Infrast rukt ur dan Sist em Transport asi Wilayah (moda darat , laut dan udara), baik int er m aupun ant ar pulau dan gugus pulau; (2) Infrast rukt ur ekonom i, sosial budaya (perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehat an, perkant oran, peribadat an, perum ahan publik, seni, rekreasi, ruang t erbuka hijau dll); (3) Infrast rukt ur dan penat aan sist em keairan (air bersih, drainase, pengendalian banjir, irigasi) dan pengelolaan lim bah; (4) Infrast rukt ur dan sist em dist ribusi sert a produksi energi (list rik dan sumber energi alt emat if lain); (5) Infrast rukt ur dan sist em pos sert a t elem at ika, secara m em adai dan m erat a. Dengan dem ikian unt uk dapat m em enuhi st andar kebut uhan dasar manusia dan

peningkat an derajat kesejaht eraan sert a kualit as hidup, m asyarakat yang lebih baik dan berkelanjut an diperlukan penat aan, pem bangunan dan pengem bangan infrast rukt ur sebagai salah sat u fakt or penarik (pull fact or) dalam proses percepat an pem bangunan

Sebagai bagian int egral dalam proses percepat an pem bangunan Kabupat en M aluku Barat Daya, m aka rest rukt urisasi, revit alisasi dan pem bangunan infrast rukt ur diharapkan akan berdam pak pada: (1) Peningkat an aksesibilit as, kont inuit as dan mobilit as orang, dist ribusi barang dan jasa int er dan ant ar w ilayah sem akin baik; (2) Pelaksanaan t ugas dan fungsi pemerint ahan semakin baik dan lancar dikarenakan pendeknya rent ang kendali; (3) Sem akin t erbuka akses m asyarakat t erhadap sum ber-sum ber pendapat an dan hasil-hasil pem bangunan unt uk pem enuhan st andar kebut uhan dasar m inimum dalam rangka peningkat an derajat dan kualit as hidup dan (4) Kokohnya kesat uan w ilayah secara polit ik, sosial, ekonom is, dan ekologis.

Infrast rukt ur sebagai pendukung sist em ekonomi, sosisal-budaya, m anusia, sum berdaya alam dan polit ik dalam rangka m endorong proses percepat an pembangunan di Kabupat en M aluku Barat Daya perlu dipaham i dan dim engert i secara jelas oleh sem ua pem angku kepent ingan (St akeholder) t erut am a bagi penent u kebijakan. Unt uk m encapai hal t ersebut perlu ket erpaduan tersistem, komitmen yang konsisten, multi sektor dan

terintegrasi.