• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Prasarana yang diusulkan . 1Usulan dan Prioritas Program

INVESTASI INFRASTRUKTUR

A. SUB BIDANG PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN I.PROGRAM PENGEM BANGAN PERUM AHAN

3. Peran serta masyarakat dan sw asta

4.5.5 Sistem Prasarana yang diusulkan . 1Usulan dan Prioritas Program

4.5.5 Sistem Prasarana yang diusulkan 4.5.5. 1 Usulan dan Prioritas Program

Bedasarkan analisa t ent ang kebut uhan dan rekom endasi t erhadap prasarana drainase pada w ilayah perencanaan didapat kan t ent ang usulan dan priorit as pm bangunan drainase adalah sebagai berikut :

a. PROGRAM PENGEM BANGAN DRAINASE PERKOTAAN) 1. Penyusunan Rencana Induk (M ast erplan) Sist em Drainase 4.5.5. 2 Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan Drainase

Berdasarkan hasil analisa di at as belum ada dat a yang akurat m engenai usulan priorit as proyek penyediaan drainase di Kabupat en M aluku Barat Daya

Secara det il kebut uhan pem bangunan dapat dilihat pada t abel lam piran.

4.6 Rencana Investasi Pengembangan Air M inu

m

4.6. 1 Petunjuk Umum Sub Bidang Air M inum

Sub Bidang Air M inum Direkt orat Jenderal Cipt a Karya Depart em en Pekerjaan Um um mem iliki program dan kegiat an yang bert ujuan m eningkat kan pelayanan Air M inum di perdesaan m aupun perkot aan, khususnya bagi masyarakat m iskin di kaw asan raw an air selain it u meningkat kan keikut sert aan sw ast a dalam invest asi dalam pem bangunan PS Air M inum di perkot aan. Kerangka dasar penulisan ini bersifat um um dan fleksibel, art inya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.

M uat an yang ada di dalamnya harus dapat dipenuhi unt uk m em udahkan penilaian saat dilakukan penganggaran. Tat anan program yang digunakan adalah sam a dengan t at anan program pada RPJM N. Karena apa yang dit uangkan dalam RPJM N, baik di pusat m aupun daerah harus m enjadi perhat ian dan acuan melakukan

Sasaran program kom ponen Air M inum dibuat unt uk m engisi kesenjangan kondisi pada perm asalahan yang m encuat dalam RPJM N dan kondisi yang diinginkan pada sasaran kebijakan RPJM N, selain it u harus m enunjang dan m em enuhi kebut uhan pem bangunan ekonom i daerah at au kot a.

Dalam penyusunan RPIJM bidang harus m em perhat ikan Rencana Induk Pengem bangan Sist em Penyediaan Air M inum (RI-SPAM ) yang ada di Kabupat en/ Kot a, unt uk daerah yang belum m em punyai RI-SPAM hendaknya dilakukan penyusunan RI-SPAM t erlebih dahulu unt uk jangka w akt u sekurang-kurangnya selam a 15 t ahun.

RIS-SPAM m erupakan rencana jangka panjang suat u w ilayah baik di dalam Kabupat en/ Kot a, ant ar Kabupat en/ Kot a dan ant ar propinsi. Hal ini dim ungkinkan karena dalam pengem bangan dan penyelenggaraan sist em penyediaan Air M inum t ergant ung dengan posisi dan let ak unit -unit SPAM dan cakupan pelayanannya, cont ohnya sebuah Kabupat en/ Kot a t ergant ung pada sum ber yang dim iliki oleh Kabupat en/ Kot a lain yang berada di daerah

Beberapa hal yang perlu diperhat ikan dalam pengembangan Sist em Pengadaan Air M inum , ant ara lain:

1. Peran Kabupat en/ Kot a dalam pengem bangan w ilayah 2. Rencana pem bangunan Kabupat en/ Kot a

3. M em perhat ikan kondisi alam iah dan t ipologi Kabupat en/ Kot a bersangkut an, sepert i st rukt ur dan morfologi t anah, t opografi, dan sebagainya

4. Pem bangunan dilakukan dengan pendekat an pembangunan berkelanjut an dan berw aw asan lingkungan.

5. Dalam penyusunan RPIJM harus m em perhat ikan Rencana Induk (M ast erplan) Sist em Pengem bangan Air M inum .

6. Logical framew ork (kerangka logis) penilaian kelayakan invest asi pengelolaan Air M inum .

7. Ket erpaduan pengelolaan Air M inum dengan pengem bangan Sist em Penyediaan Air M inum (SPAM ) dilaksanakan pada set iap t ahapan penyelenggaraan pengem bangan, sekurang-kurangnya dilaksanakan pada t ahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk m aupun dalam perencanaan t eknik.

8. M em perhat ikan perat uran dan perundangan sert a pet unjuk/ pedom an yang t ersedia. 9. Tingkat kelayakan pelayanan, efekt ivit as dan efisiensi pengelolaan Air M inum pada

kot a bersangkut an.

10. Sebagai suat u PS yang t idak saja pent ing bagi peningkat an kesehat an masyarakat t et api juga sangat pent ing bagi keberlanjut an lingkungan.

12. Kelem bagaan yang mengelola air m inum

13. Invest asi PS Air M inum dengan m em perhat ikan kelayakan t erut ama dalam hal pem ulihan biaya operasi dan pemeliharaan.

14. Jika ada indikasi ket erlibat an sw ast a dalam pem bangunan dan/ at au pengelolaan sarana dan prasarana Air M inum , perlu dilakukan ident ifikasi lebih lanjut . 15. SafeguardSosial dan Lingkungan.

16. Perhit ungan dan hal penunjang lainnya yang dibut uhkan unt uk m endukung analisis disert akan dalam bent uk lam piran

Kebijakan Program dan Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air M inum

Adapun program besert a t arget , pola pengelolaan, penanganan dan kont ribusi pemerint ah daerah di sekt or Air M inum adalah sebagai berikut :

Program Pem bangunan Prasarana Air M inum M elalui Pendekat an M asyarakat di Desa M iskin dan Raw an Air

a. Target :

§

Desa-desa yang t erm asuk kat egori desa m iskin at au desa raw an air.

§

Desa-desa yang berlokasi di pesisir at au pulau t erpencil.

§

Desa yang sudah t erbent uk kelom pok m asyarakat penyelenggara b. Pola Pengelolaan: Oleh M asyarakat / Koperasi/ kelom pok m asyarakat

c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transm isi dan Dist ribusi Ut am a d. Kont ribusi Pem erint ah Daerah:

§

Pem binaan kepada pengelola/ penyelenggara SPAM dan m asyarakat

§

Konsist en dalam pengem bangan SPAM

§

Pendanaan unt uk unit dist ribusi dan pelayanan

Program Pengem bangan Air M inum di Ibukot a Kabupat en/ Kot a Pem ekaran a. Target :

§

Ibukot a kabupat en baru/ hasil pem ekaran set elah t anggal 1 Januari 2000 dan t elah m em iliki rencana induk pengem bangan SPAM Kabupat en/ Kot a dan rencana t eknis (DED) pengem bangan SPAM di lokasi t ersebut .

§

Kabupat en/ Kot a pem ekaran yang sudah mem iliki badan usaha sebagai penyelenggara Air M inum baik yang dibent uk oleh pem erint ah Kabupat en/ Kot a pem ekaran at au m arupakan penyelenggara SPAM yang t elah t erbent uk pada Kabupat en/ Kot a induknya (penyelenggara SPAM lint as Kabupat en/ Kot a).

b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM dengan azas pengusahaan c. Penanganan: Unit air baku, Unit Transm isi dan Produksi d. Kont ribusi Pem erint ah Daerah:

§

Pem binaan kepada pengelola

§

Konsist en dalam pengem bangan SPAM

§

Pendanaan unt uk unit dist ribusi dan pelayanan

Program Pengem bangan Air M inum di Ibukot a Kecam at an (IKK) Yang Belum M em punyai Syst em dan Raw an Air.

a. Target :

§

IKK (Ibukot a Kecam at an)/ kaw asan yang belum m em iliki sist em penyediaan Air M inum (SPAM )

§

IKK/ kaw asan yang t elah diverifikasi dan m em iliki kesiapan sum ber air baku, sert a t elah m em iliki rencana t eknis (DED) pengem bangan SPAM di lokasi t ersebut .

b. Pola Pengelolaan: Oleh Inst it usi (BLU (Badan Layanan Um um )/ PDAM / Koperasi) c. Penanganan: Unit air baku, Unit Produksi dan Unit Transm isi

d. Kont ribusi Pem erint ah Daerah:

§

Pem binaan kepada pengelola

§

Konsist en dalam pengem bangan SPAM

§

Pendanaan unt uk unit dist ribusi dan pelayanan

Program Penyediaan Air M inum Bagi Kaw asan RSH/ Rusuna

a. Target :

§

Kaw asan RSH/ Kom plek Rusuna yang t erm asuk sasaran berdasarkan kesepakat an dengan Direkt orat Jenderal Cipt a Karya, Depart emen PU dan Kem ent erian Perum ahan Rakyat .

§

Kaw asan yang m enjadi lokasi pem bangunan RSH/ Rusuna yang t elah dibangun dan t elah m ulai dihuni dan diperunt ukkan bagi PNS/ TNI/ Polri at au m asyarakat berpenghasilan rendah (M BR), sert a m em iliki kesanggupan dan koordinasi dengan pihak pengguna (developer/ pengem bang, Pem kab/ Pemkot , sw ast a, at au PDAM ) unt uk m engem bangkan unit dist ribusi dan unit pelayanan.

b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM / BLU (Badan Layanan Um um )/Developer

c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transm isi dan Dist ribusi Ut am a d. Kont ribusi Pem erint ah Daerah:

§

Pem binaan kepada pengelola

§

Konsist en dalam pengem bangan SPAM

§

Pendanaan unt uk unit dist ribusi dan pelayanan

Program Penyehat an PDAM

1) Target : PDAM t idak sehat (kurang sehat dan sakit ) dengan perm asalahan t eknis yang dom inan dalam m emberikan kont ribusi ket idak-sehat annya.

2) Pola Pengelolaan: Oleh PDAM 3) Penanganan:

§

M elakukan st udi det ail perm asalahan PDAM secara um um , dan m asalah t eknis secara khusus sert a rekomendasi solusi t eknis yang dibut uhkan

§

M elaksanakan pem binaan t eknis penyusunan corporat e plan PDAM yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kem am puan pengelolaan dan st aging pengem bangan sist em .

§

Pem bangunan unit t ransm isi dan dist ribusi ut am a sebagai bagian dari opt im alisasi kapasit as yang t idak t erpakai (idle capacit y).

§

Penyusunan program dan pelaksanaan (zona priorit as) penurunan t ingkat kehilangan air t erm asuk penurunan t ingkat air t ak berekening (ATR).

4) Kont ribusi Pem erint ah Daerah:

§

Konsist en dalam upaya perbaikan kinerja t eknis, keuangan dan adm inist rasi PDAM

§

Konsist en dalam upaya perbaikan kinerja SDM

§

Konsist en dalam upaya perbaikan t arif

§

Tidak m engharuskan PDAM unt uk berkont ribusi PAD

§

M endorong PDAM agar bsa m andiri dan full cost recovery.

Program Pem bangunan Prasarana dan Sarana Air M inum di Perkot aan

a. Target : Kaw asan kum uh perkot aan/ nelayan yang belum t ersedianya SPAM dan sebagian besar penduduknya berpenghasilan rendah.

b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM / BLU/ M asyarakat / Koperasi

c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transm isi dan Dist ribusi Ut am a d. Kont ribusi Pem erint ah Daerah:

§

Pem binaan kepada pengelola

§

Konsist en dalam pengem bangan SPAM e. Khusus unt uk pelayanan dari PDAM :

§

PDAM m em punyai kapasit as yang belum t erm anfaat kan (idle capacit y)

§

M BR m endapat kan m anfaat dengan subsidi sam bungan rum ah

§

Pendanaan unt uk unit dist ribusi dan pelayanan

Dalam m elakukan analisis perlu diperhat ikan hal-hal sebagai berikut :

1) M em perhat ikan kondisi alam iah dan t ipologi (geografis) kot a bersangkut an, sepert i st rukt ur dan morfologi t anah dan sebagainya

2) Peran kot a sebagai pusat kegiat an dan fungsinya

3) M em perhat ikan pet unjuk t eknis dan st andar nasional yang berkait an dengan Air M inum yang berlaku dan dikeluarkan oleh inst ansi yang berw enang sept ik. Tingkat pelayanan, efekt ifit as dan efesiensi pengelolaan Air M inum pada kot a bersangkut an 4) Sum ber pendanaan yang m ungkin bisa digunakan sepert i pemerint ah, m asyarakat

dan sw ast a

5) Kelem bagaan yang mengelola/ menyelenggarakan sist em penyediaan Air M inum, sehingga dapat berfungsi sesuai t ujuannya secara berkelanjut an.

6) Pem bangunan dilakukan secara berwaw asan lingkungan.

7) M em perhat ikan sekt or unggulan besert a rencana t erkait , sepert i diident ifikasikan dalam rencana pem bangunan perkot aan dan perdesaan.

8) M em perhat ikan ket erpaduan dengan kom ponen lainnya sepert i Air M inum dan persam pahan (PP No. 16/ 2005).

9) M em perhat ikan kuant it as dan kualit as ket ersediaan dan kehandalan air baku dari sum ber-sum ber air yang pot ensial.

10) Sebagai invest asi yang bersifat full cost recovery harus dilengkapi dengan analisis kelayakan secara keuangan unt uk invest asi yang secara jelas m engindikasikan it u. 11) Jika ada indikasi ket erlibat an sw ast a dalam pem bangunan dan at au pengelolaan

sarana dan prasarana Air M inum , perlu ident ifikasi lebih lanjut dalam bent uk Pra-St udi Kelayakan (Pra-FS) dan Pra-St udi Kelayakan (FS) kerjasam a pem erint ah dan sw ast a (KPS).

12) Perhit ungan dan hal penunjang lainnya yang dibut uhkan unt uk mendukung analisis disert akan dalam bent uk lam piran.

4.6. 2 Profil Air M inum

4.6.2. 1 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan

Kebut uhan akan air bersih m er upakan kebut uhan m ut lak bagi kehidupan m anusia unt uk m endukung pro ses pem bangunan dibeberapa sekt or t erm asuk pem bangunan usaha m asyar akat dan kebut uhan akt ivit as kehidupan m asyar akat . Oleh sebab it u penyediaan air bersih perlu diperhat ikan agar pro ses pem bangunan dapat berjalan lancar . Unt uk suat u kaw asan perkot aan, sudah selayaknya seluruh daerah kaw asan per kot aan t erlayani o leh jaringan air ber sih sehingga kualit as air ber sih yang akan diko nsum si dapat t erjam in. Dalam pengem bangan syst em jar ingan air bersih bert ujuan unt uk m em enuhi kebut uhan hidup m asyarakat akan air bersih guna m enunjang peningkat an kesehat an.

4.6.2. 2 Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Penyediaan dan Pengelolaan Air M inum 4.6.2.2.1. Sistem Non Perpipaan

a) Asek Teknis b) Aspek Pendanaan

Pem biayaan pengem bangan bidang perm ukim an berasal dari Dana Pemerint ah Kot a/ Kabupat en, m asyarakat , sw ast a dan bant uan pem erint ah pusat , bant uan sim ult an, bant uan proyek khusus (menurut pengem bangan kaw asan. Sedangkan m acam bant uan dan besarannya akan disesuaikan dengan t ingkat kebut uhan

c) Aspek Kelembagaan dan Peraturan

Pengelola pem bangunan infrast rukt ur bidang pengelolaan drainase pada kawasan perencanaan m enjadi t anggung jaw ab Dinas Pekerjaan Um um Cipt a Karya Sub Dinas Pengelolaan Sum berdaya Air

4.6.2.2.2. Sistem Perpipaan a) Asek Teknis

b) Aspek Pendanaan

Pem biayaan pengem bangan bidang perm ukim an berasal dari Dana Pemerint ah Kot a/ Kabupat en, m asyarakat , sw ast a dan bant uan pem erint ah pusat , bant uan sim ult an, bant uan proyek khusus (menurut pengem bangan kaw asan. Sedangkan m acam bant uan dan besarannya akan disesuaikan dengan t ingkat kebut uhan

4.6.2.2.3. Rangkuman Kondisi Penyediaan Air Bersih

Kendala pengem bangan air bersih perkot aan adalah m inim nya sum ber air baku t erut am a pada m usim kemarau, padahal pot ensi sumber air cukup besar. Unt uk it u perlu adanya pengem bangan sum ber-sum ber penam pungan air sebagai sum ber air baku bagi penyediaan air bersih kot a. Unt uk it u perlu adanya rencana pengem bangan air bersih yang meliput i :

a. Pengem bangan saluran air bersih PDAM secara bert ahap dengan sum ber air dari m at a air, air t anah dan sungai.

b. M engem bangkan syst em sum ur resapan pada lokasi-lokasi t ert ent u yang m em punyai akifer t anah dalam yang m am pu m enahan air

c. Pengem bangan air bersih dengan pengem bangan sum ur gali secara kom unal unt uk beberapa unit rum ah dalam lingkungan yang berdekat an

d. Program penghem at an pem akaian air bersih

Pengem bangan air bersih yang direncanakan adalah dengan m eningkat kan kapasit as layanan air bersih perpipaan ke kaw asan perkot aan dan kaw asan perum ahan baru dengan m enam bah inst alasi pengolahan air bersih.

4.6. 3 Permasalahan yang Dihadapi

4.6.3.1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana (PS) Air M inum Sasaran program kom ponen Air M inum dibuat unt uk m engisi kesenjangan kondisi pada perm asalahan yang mencuat dalam RPJM N dan kondisi yang diinginkan pada sasaran kebijakan RPJM N, selain it u harus m enunjang dan m em enuhi kebut uhan pem bangunan ekonom i daerah at au kot a.

4.6.3.2 Rumusan M asalah

Kebut uhan penyediaan air bersih akan sem akin bert am bah sesuai dengan perkem bangan penduduk

Kondisi air t anah akan sem akin berkurang dengan penam bahan pem akaian seiring dengan pert um buhan penduduk

Perlunya alt ernat ive baru dalam rangka kebut uhan air bersih

Pergerakan air m inum siat em perpipaan m enggunakan daya gravit asi

4.6. 4 Analisis Permasalahan dan Rekomendasi 4.6.4.1 Analisis Kebutuhan Prasarana Air M inum

Dalam perkem bangannya sesuai dengan analisa t erhadap t ingkat kebut uhan akan air bersih di w ilayah perencanaan dalam rangka m emenuhi kekurangan sum ber air bersih yang akan t erus t erjadi sehubungan dengan perkem bangan penduduk dan kegiat an, m aka usaha-usaha yang diperlukan dalam penyediaan air bersih adalah sebagai berikut :

M encari alt ernat if pengam bilan sum ber air lain selain sum ur bor, m isalnya dengan m em anfaat kan sungai-sungai yang ada yang airnya berlim pah selama m usim hujan dan dapat dipergunakan selam a m usim kem arau sebagai cadangan air baku.

Operasi dan pem eliharaan unt uk jaringan dist ribusi, sam bungan langganan, unit produksi sert a seluruh sist em .

M enekan t ingkat kebocoran pada sist em pelayanan air bersih Kabupat en Buru, diharapkan air yang t erbuang dapat dim anfaat kan unt uk meningkat kan pelayanan yang ada.

M enam bah/ m em enuhi kekurangan yang ada sepert i usaha-usaha m eningkat kan kemam puan WTP yang ada juga menam bah WTP baru di lokasi-lokasi yang t epat . M em bangun jaringan dist ribusi ke daerah yang belum t erlayani t erut am a ke daerah dim ana perkem bangan akan t erjadi dengan cukup pesat .

Pem asangan sam bungan langsung dan kran um um sert a dengan m enyediakan kran-kran um um unt uk m asyarakat berpenghasilan rendah dengan st andar pelayanan 100 orang per buah.

M enjam in kerjasam a dengan pihak sw ast a guna usaha pem enuhan kebut uhan air bersih pada w ilayah kajian

4.6.4.2 Kondisi Pelayanan

Dari gam baran kondisi hubungan ant ara banyaknya pelanggan, produksi dan nilai produksi air m inum PDAM dapat diket ahui bahwa pot ensi t erjadinya kekurangan air bersih di Kabupat en M aluku Barat Daya sangat t inggi. Unt uk it u perlu dilakukan upaya yang serius dari pem erint ahdalam m eningkat kan kualit as pelayanan publik dan m em berikan daya dukung yang baik t erhadap pem bangunan daerah, dalam hal ini adalah penyediaan air bersih.

Perm asalahan di bidang sum berdaya air selam a ini adalah ket idakseim bangan ant ara pasokan dan kebut uhan air dalam perspekt if ruang dan w akt u, keadaan ini sering dialam i di Kabupat en M aluku Barat Daya dan pulau-pulau kecil lain berpenghuni; kecenderungan m eningkat nya ancam an t erhadap keberlanjut an daya dukung sum berdaya air, belum t ersedianya kelem bagaan dan SDM pengelola sum berdaya air sert a m asih rendahnya part isipasi m asyarakat dalam pengelolaan sum berdaya air.

Unt uk menent ukan proyeksi kebut uhan air bersih di Kabupat en M aluku Barat Daya yang m ana t ermasuk kat egori kepulauan dit ent ukan krit eria perencanaan adalah sebagai berikut , Krit eria Dasar Perencanaan Penyediaan Air Bersih m eliput i :

v

Konsum si unit sam bungan rum ah (lt / org/ hr) : 100 – 130

v

Konsum si unit kran um um (lt / org/ hr) : 30

v

Prosent ase kehilangan air (%) : 15 - 20

v

Fakt or harian maksim um : 1,1

v

Fakt or Jam Puncak : 1,1 – 2,0

v

Jum lah Jiw a/ SR : 6

v

Jum lah jiw a/ KU : 100

v

Perbandingan SR : KU80 : 20

4.6.4.3 Analisis Kebutuhan Program

Adapun program besert a t arget , pola pengelolaan, penanganan dan kont ribusi pem erint ah daerah di sekt or Air M inum adalah sebagai berikut :

Program Pem bangunan Prasarana Air M inum M elalui Pendekat an M asyarakat di Desa M iskin dan Raw an Air dengan krit eria penanganan adalah :

§

Desa-desa yang t erm asuk kat egori desa m iskin at au desa raw an air.

§

Desa-desa yang berlokasi di pesisir at au pulau t erpencil.

§

Desa yang sudah t erbent uk kelom pok m asyarakat penyelenggara

Program Pengem bangan Air M inum di Ibukot a Kabupat en/ Kot a Pem ekaran dengan krit eria penanganan adalah ::

§

Ibukot a kabupat en baru/ hasil pemekaran set elah t anggal 1 Januari 2000 dan t elah m em iliki rencana induk pengem bangan SPAM Kabupat en/ Kot a dan rencana t eknis (DED) pengem bangan SPAM di lokasi t ersebut .

§

Kabupat en/ Kot a pem ekaran yang sudah m em iliki badan usaha sebagai penyelenggara Air M inum baik yang dibent uk oleh pem erint ah Kabupat en/ Kot a pem ekaran at au marupakan penyelenggara SPAM yang t elah t erbent uk pada Kabupat en/ Kot a induknya (penyelenggara SPAM lint as Kabupat en/ Kot a).

Program Pengem bangan Air M inum di Ibukot a Kecam at an (IKK) Yang Belum M em punyai Syst em dan Raw an Air dengan krit eria penanganan adalah :

§

IKK (Ibukot a Kecam at an)/ kaw asan yang belum m em iliki sist em penyediaan Air M inum (SPAM )

§

IKK/ kaw asan yang t elah diverifikasi dan m em iliki kesiapan sum ber air baku, sert a t elah m em iliki rencana t eknis (DED) pengem bangan SPAM di lokasi t ersebut .

Program Penyehat an PDAM dengan krit eria penanganan adalah : PDAM t idak sehat (kurang sehat dan sakit ) dengan perm asalahan t eknis yang dom inan dalam m em berikan kont ribusi ket idak-sehat annya.

Program Pem bangunan Prasarana dan Sarana Air M inum di Perkot aan