• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pembangunan Permukiman .1 Kondisi Umum

INVESTASI INFRASTRUKTUR

6. Penyediaan PS dalam rangka Penanganan Bencana Target:

4.1.2 Profil Pembangunan Permukiman .1 Kondisi Umum

Kontribusi Pemerintah Daerah:

M enyediakan dana pendam ping.

Daft ar lokasi disyahkan oleh Bupat i

Review m inim al set ahun sekali

4.1.2 Profil Pembangunan Permukiman 4.1.2.1 Kondisi Umum

4.1.2.1.1 Gambaran Umum

Sist em pusat -pusat perm ukim an at au sist em di Kabupat en M aluku Barat Daya yang direncanakan t idak t erlepas dari st rukt ur kot a diant aranya ibukot a kabupat en m aupun kot a kecamat an, karena kot a merupakan salah sat u unsur pent ing dalam m em bent uk st rukt ur t at a ruang.

Pengem bangan kot a at au kaw asan perkot aan t ent unya harus diarahkan sedem ikian rupa agar selaras dengan arahan pengem bangan w ilayah. Oleh karena it u disam ping pengat uran dist ribusi sist em kot a-kot a sesuai dengan hirarki jum lah penduduk dan pot ensi kegiat an ekonom inya (st rat egi m akro) juga diperlukan suat u pengelolaan individual kot a at au daerah perkot aan yang dit ujukan unt uk m eningkat kan produkt ifit as kegiat an ekonom inya dalam rangka m endukung fungsi kot anya di w ilayah yang lebih luas (st rat egi m akro).

Fungsi-fungsi kot a dalam lingkup w ilayah, secara umum akan diarahkan sesuai dengan pengem bangan kot a sebagai pusat -pusat pelayanan regional yait u :

-

Pusat Adm inist rasi Kabupat en

-

Pusat Perdagangan Jasa dan Pem asaran

-

Pusat Perhubungan dan Kom unikasi

-

Pusat Produksi Pengolahan

-

Pusat Pelayanan Sosial (kesehat an, pendidikan dan lain-lain)

-

Pusat Pendidikan Tinggi

Selain it u t erdapat penet apan fungsi suat u kot a yang didasari oleh alasan pert im bangan t ert ent u, dim ana keberadaan kot a t ersebut sangat dibut uhkan

unt uk mendukung pengem bangan kaw asan sekit ar dan pengem bangan w ilayah secara um um . Pert im bangan penet apan fungsi kot a ant ara lain :

1.Fungsi Kot a yang didasarkan pada kedudukan dan lokasinya dim ana berada pada kaw asan st rat egis dan kaw asan t ert ent u sepert i perbat asan dan kaw asan t um buh cepat sehingga kot a t ersebut perlu berfungsi sebagai pusat kegiat an produksi (kegiat an indust ri, agroindust ri, pert am bangan, dll). Dan pusat perhubungan guna m endukung usaha pem asaran, sepert i Kot a Saum laki diarahkan pada pengem bangan kot a skala pelayanan nasional sehingga dapat m endukung fungsi st rat egis sebagai daerah perbat asan.

2.Kot a yang berfungsi sebagai pusat pelayanan sosial ekonom i bagi desa-desa di kaw asan belakangnya yang m em iliki karakt ert erist ik relat if t erpencil dan t erbelakang at au m erupakan pengem bangan kawasan ekonom i baru. Fungsi kot a t ersebut sebagai pengum pul dan dist ribusi.

T abel 4.1

Heirarki Pusat Pelayanan Kabupaten M aluku Barat Daya

Gugus Pulau Kecamatan Pusat Kecamatan Heirarki

Pulau-Pulau Terselatan

PP. Terselatan W onreli II

Damer W ulur II

W etar Ilw aki II

Pulau-pulau Babar PP. Babar Tepa II

Babar Timur M arsela II

Luser (M dona Heira)

Lelang II

Lemola Lemola Serw aru II

4.1.2.1.2 Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman

Berkem bangnya kaw asan hunian di w ilayah perencanaan selain diikut i oleh t um buhnya fasilit as-fasilit as pelayanan dan jasa perdagangan sebagai usaha unt uk m em enuhi kebut uhan penduduk. Jenis perm ukim an penduduk yang ada diseluruh perencanaan t erdiri at as perm anen, sem i perm anen dan t em porer yang t ersebar diseluruh w ilayah kecamat an karena w ilayah perencanaan sebagian besar m erupakan daerah t ransm igrasi.

Kondisi t opografi M aluku Barat Daya t erdiri dari beberapa bagian yang t ercakup dalam w ilayah pengem bangan, yakni :

a. Gugus Pulau Babar

Pulau Babar berbent uk bulat dengan puncak t ert inggi 825 m dpl. Bent uk lahan secara makro relief dibagi at as : (1) dat aran, berbukit dan bergunung. Bent uk lahan pada gugus pulau Babar m eliput i dat aran (0 – 3 %), landai/ berom bak (3 – 8 %), bergelom bang (8 – 15 %), agak curam (15 – 30 %), curam (30 – 50 %) dan sangat curam (> 50 %). Lereng-lereng curam t erdapat di bagian Tim ur Laut .

b. Gugus Pulau Lemola dan Pulau Terselatan

Bent uk lahan pada gugus pulau Lemola dan Pulau Terselat an meliput i dat aran (0 – 3 %), landai/ berom bak (3 – 8 %), bergelom bang (8 – 15 %), agak curam (15 – 30 %), curam (30 – 50 %) dan sangat curam (> 50 %).

• Pulau Let t i berbukit -berbukit . Deret an bukit sebelah Tim ur lebih t inggi dari bagian Barat . Dat aran rendah t erdapat di bagian pesisir (pant ai).

• Pulau M oa berbukit -bukit karang rendah. Di darat an Barat t erdapat 2 puncak yait u Kagoet a dan Lim ar dan di bagian Timur t erdapat puncak Kulit dan Wat umermora.

• Pulau Wet ar berbukit dan bergunung (pegunungan) dengan ket inggian 200-1000 m dpl, di ujung Tim ur dan Barat t erdapat puncak-puncak dengan ket inggian di at as 1000 m dpl. Dat aran rendah t erdapat di pesisir Barat dan Selat an.

• Pulau Rom ang bergunung-gunung dengan ket inggian ant ara 400-700 m dpl.

• Pulau Dam ar berbent uk kerucut dan bergunung-gunung. Puncak t ert inggi adalah Wurlali 870 m dpl dengan daerah pant ai yang relat if t erjal.

M enurut pet a geologi Indonesia (1965), Kabupat en M aluku Tenggara Barat (yang m enjadi w ilayah Kabupat en M aluku Barat Daya) t erbent uk dari :

-

Kepulauan Terselat an kecuali Pulau Wet ar t erbent uk dari jenis bat uan kapur, globerino t eras kelabu dan put ih.

-

Pulau Wet ar t erbent uk dari bat uan vulkanik kapur alkalis dan sediment m arine.

-

Kepulauan Babar t erbent uk dari bat uan globerino.

Jenis t anah m enurut pet a geografis Indonesia (1965) di w ilayah M aluku Tenggara Barat (yang m enjadi w ilayah Kabupat en M aluku Barat Daya) t ergam bar sebagai berikut :

-

Keput usan Babar t erbent uk dari jenis t anah renzina, lit hosol, aleirol, m edit eran dan brow nforest soil.

-

Kepulauan Terselat an t erbent uk dari jenis t anah podsolik dan m edit eran. Pada dasarnya jenis t anah pada w ilayah M aluku Barat Daya digolongkan at as t iga kelom pok yait u: (1). Tanah arsonal alluvial, (2). Int erasional rensina, m edit eran dan (3). Zona padzolik m erah kuning.

Kualit as air t anah dan ket ersediaan air m inum juga perlu diperhat ikan. Air t anah yang t aw ar dan bebas dari bahan m ineral yang mem bahayakan kesehat an m erupakan sum ber air bersih bagi permukim an disam ping air hujan dan air sungai. Air t anah yang payau mengandung sulfur, at au asin t idak dianjurkan unt uk lokasi perm ukim an.

Pot ensi banjir dan genangan juga merupakan fakt or pem bat as yang perlu diperhat ikan dalam pengem bangan lahan unt uk perm ukim an, nam un dengan m asukan berupa pem bangunan sist em drainase yang baik at au dengan pem bangunan penangkal banjir yang dapat m engant isipasi t erjadinya genangan, m aka lahan dengan resiko genangan rendah dan pot ensi banjir m usim an m asih dapat dim anfaat kan sebagai lahan perm ukiman. Fakt or lain yang cukup berpengaruh adalah kem am puan drainase t anah dan t ekst ur t anah. Secara jelas krit eria kesesuaian lahan unt uk kegiat an perm ukim an dapat dilihat pada t abel.4.2

Tabel 4.2

Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Permukiman

D a l m

St rat egi pengem bangan w ilayah, jaringan jalan m erupakan fakt or pent ing dalam mendukung percepat an pert um buhan kegiat an dan m em udahkan int eraksi ant ar w ilayah. Perekonom ian suat u w ilayah akan t um buh ke arah posit if apabila didukung oleh sist em t ransport asi yang lengkap baik parasarana m aupun sarananya. Jaringan t ransport asi mem ungkinkan hubungan ant ara sat u kot a dengan kot a lainnya m enjadi lebih efisien. Jaringan t ransport asi juga dapat m enghubungkan dua lokasi yang secara ekonom i mem iliki ket erkait an supply-demand dim ana sent ra produksi dan sent ra pemasaran berada.

Salah sat u ukuran aw am t erhadap kem ajuan kot a sering diukur berdasarkan kondisi jaringan jalan. Sem akin baik sist em jaringan dan kualit as jalan suat u daerah/ kot a, akan sem akin besar penilaian m asyarakat t erhadap kemajuan kot a t ersebut . Jaringan jalan di Kabupat en M aluku Barat Daya t erdiri dari jalan propinsi, kabupat en dan jalan desa dengan jenis perkerasan aspal, sirt u dan jalan t anah. Selain jaringan jalan t ersebut juga t erdapat jaringan jalan lingkungan yang ham pir merat a t elah melayani set iap lingkungan hunian. Pada um um nya keadaan lebar jalan lingkungan perum ahan m asih perlu dit ingkat kan kualit as konst ruksinya unt uk mencipt akan kenyamanan.

4.1.2.1.3 Aspek Pendanaan

Pem biayaan pengem bangan bidang perm ukim an berasal dari Dana Pem erint ah Kot a/ Kabupat en, m asyarakat , sw ast a dan bant uan pemerint ah pusat , bant uan sim ult an, bant uan proyek khusus (m enurut pengem bangan kaw asan.

No Kriteria Sesuai Sesuai Bersyarat Tidak Sesuai

1 Lereng < 15 % 15 – 25 % >25 5

2 Drainase Tidak Pernah

Tergenang

Periodik Tergenang Permanen

3 Kualit as Air Tanah Taw ar Payau Asin

Sedangkan m acam bant uan dan besarannya akan disesuaikan dengan t ingkat kebut uhan.

4.1.2.1.4 Aspek Kelembagaan

Pelaksana Kegiat an pem bangunan bidang perm ukim an menjadi t anggung jaw ab Dinas Pekerjaan Um um khususnya Cipt a Karya

4.1.2.2 Sasaran

Berdasarkan dengan gam baran diat as pem bangunan dan pengem bangan/ peningkat an kualit as kaw asan khususnya pada bidang perum ahan dan perm ukim an diarahkan pada kaw asa-kaw asan t ert ent u sesuai pola penggunaaan lahan pada kaw asan perencanaan.

4.1.3 Permasalahan Pembangunan Permukiman