sehingga memanfaatkan sungai sebagai fasilitas MCK.
3.1.1.2. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Jika melihat jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat menurut jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan di Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 2.581.895 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki adalah 2.549.987 jiwa, hal ini juga terlihat berdasarkan rasio jenis kelamin penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 98,76 %. Secara umum daerah-
daerah yang ada di Provinsi Sumatera Barat didominasi oleh penduduk perempuan. Jumlah penduduk perempuan terbesar terdapat di Kota Padang yakni 445.665 jiwa sedangkan jumlah penduduk laki-laki jumlahnya sebesar 443.896 jiwa. Dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat, hanya beberapa daerah saja di yang dominan laki-laki, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Solok Selatan.
Gambar 3.5 Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014
Sumber : Olahan Tabel DE-2 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014
Berdasarkan rasio jenis kelamin penduduk tahun 2013 dan tahun 2014, terjadi kenaikan dari 98,64 % pada tahun 2013 menjadi 98,76 % pada tahun 2014. Berdasarkan gambar 3.6 dapat dilihat bahwa rasio jenis kelamin penduduk yang diatas 100 % hanya terdapat di 4 daerah yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat yang dapat diartikan bahwa jumlah penduduk
laki-laki di keempat daerah tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Secara umum, rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2013, hanya Kabupaten Kepulauan Mentawai yang mengalami penurunan yakni sebesar 108,05 % pada 2013 menjadi 107,91 % pada tahun 2014.
Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat III-5
Gambar 3.6 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013 - 2014
Sumber : Olahan Tabel DE-2B Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014
3.1.1.3. Penduduk di Wilayah Pesisir dan Laut
Provinsi Sumatera Barat memiliki panjang garis pantai sepanjang 1.378 km dan seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Indonesia dengan luas perairan laut sebesar 186.580 km². Jumlah penduduk yang bermukim di wilayah pesisir dan laut ini adalah sebesar 1.426.491 jiwa atau sebanyak 175.353 rumah tangga (KK). Wilayah yang memiliki
penduduk pesisir dan laut terbesar ada di Kota Padang sebesar 469.511 jiwa atau 23.566 rumah tangga dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 31 desa/kelurahan dan jumlah penduduk pesisir dan laut terkecil berada di Kota Pariaman dengan jumlah penduduk sebesar 25.622 jiwa atau 5.492 rumah tangga dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 14 desa/kelurahan.
Gambar 3.7 Jumlah Penduduk di Wilayah Pesisir dan Laut Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014
Sumber : Olahan Tabel DE-3 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014
Jika dilihat perbandingan jumlah penduduk wilayah pesisir dan laut tahun 2014 dengan tahun 2013 dan tahun 2012, terjadi peningkatan jumlah penduduk pesisir dan laut yang cukup signifikan di Kota Padang dan Kabupaten Pasaman Barat. Jumlah penduduk pesisir dan laut Kota Padang pada tahun 2013 sebanyak 54.521 jiwa meningkat di tahun 2014 menjadi 469.511 jiwa, sedangkan Kabupaten
Pasaman Barat pada tahun 2013 dengan jumlah penduduk sebesar 49.951 jiwa meningkat di tahun 2014 menjadi 156.987 jiwa. Untuk daerah yang mengalami penurunan jumlah penduduk pesisir dan laut cukup signifikan adalah Kabupaten Padang Pariaman yakni sebanyak 152.440 jiwa pada tahun 2013 menjadi 65.544 jiwa di tahun 2014.
Gambar 3.8 Perbandingan Jumlah Penduduk di Wilayah Pesisir dan Laut
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 – 2014
Sumber : Olahan Tabel DE-3A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014
Berdasarkan jumlah kecamatan yang berada di wilayah pesisir dan laut Sumatera Barat, Kabupaten Pesisir Selatan merupakan daerah yang memiliki kecamatan dengan jumlah terbanyak yakni 12
kecamatan dan diikuti oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 10 kecamatan, sedangkan daerah yang paling sedikit adalah Kabupaten Agam dengan jumlah 1 kecamatan.
Gambar 3.9 Jumlah Kecamatan di Wilayah Pesisir
Sumber : Olahan Tabel DE-3B Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014
3.1.1.4. Jumlah Penduduk Laki-laki dan
Perempuan Menurut Tingkatan Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk di Provinsi Sumatera Barat, jumlah penduduk yang tidak sekolah masih cukup tinggi angkanya. Penduduk laki- laki yang tidak sekolah mencapai 366.386 jiwa dan perempuan mencapai 348.121 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki yang berpendidikan SD mencapai 478.803 jiwa dan jumlah perempuan berpendidikan SD sebesar 439.000 jiwa. Untuk Provinsi Sumatera Barat dengan penduduk tidak sekolah tertinggi terdapat di Kabupaten Agam dengan
jumlah 85.344 jiwa laki-laki dan 81.095 jiwa perempuan.
Jika dilihat berdasarkan jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi (Diploma/Sarjana/S2/S3) di Provinsi Sumatera Barat angkanya mencapai 293.572 jiwa. Jumlah tertinggi merupakan tingkat pendidikan Diploma dengan jumlah 96.437 jiwa laki-laki dan 63.842 jiwa perempuan. Jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi terkecil adalah penduduk dengan tingkat pendidikan S3 yakni berjumlah 1.365 jiwa laki-laki dan 891 jiwa perempuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.10 di bawah ini.
Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat III-7
Gambar 3.10 Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan
Sumber : Olahan Tabel DS-1 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014
Sedangkan di wilayah pesisir, penduduk tidak tamat SLTP di Provinsi Sumatera Barat berjumlah 19.799 jiwa dan jumlah yang tertinggi terdapat di Kabupaten Pasaman Barat dengan jumlah 19.776 jiwa. Penduduk yang tamat SLTP berjumlah 25.058 jiwa dan yang
tertinggi terdapat di Kabupaten Pesisir Selatan sedangkan penduduk yang tamat SLTA berjumlah 22.518 jiwa dan yang tertinggi terdapat di Kabupaten Pesisir Selatan.
Gambar 3.11 Tingkat Pendidikan Penduduk Wilayah Pesisir
Sumber : Olahan Tabel DS-1A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014
3.2.
PEMUKIMAN
Pemukiman merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dari deretan lima kebutuhan hidup manusia pangan, sandang, pemukiman, pendidikan dan kesehatan, nampak bahwa pemukiman menempati posisi yang sentral, dengan demikian peningkatan pemukiman
akan meningkatkan pula kualitas hidup. Saat ini manusia bermukim bukan sekedar sebagai tempat berteduh, namun lebih dari itu mencakup rumah dan segala fasilitasnya seperti persediaan air minum, penerangan, transportasi, pendidikan, kesehatan dan lainnya.