• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Air Sunga

Maninjau, Meningkatnya jumlah timbulan sampah serta belum terkelolanya limbah B3 dan limbah cair sebagian rumah sakit

2.2. KEANEKARAGAMAN HAYAT

2.3.1. Kondisi Air

2.3.1.3. Kualitas Air Sunga

Pembahasan kualitas air difokuskan pada pemantauan sungai-sungai yang menjadi kewenangan kabupaten/kota (sungai tersebut berada di dalam wilayah administrasi kabupaten/kota tertentu) dan sungai-sungai lintas kabupaten/kota. Analisis kualitas air sungai difokuskan pada parameter yang melebihi baku mutu dengan membandingkan antara baku mutu dan lokasi pemantauan. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, ditemukan beberapa

parameter di atas ambang baku mutu kualitas air sungai. Hal ini disebabkan oleh pengaruh alami maupun kontribusi dari berbagai sumber pencemar.

a. Sungai Batang Arau (Kota Padang)

TSS

Untuk parameter TSS yang berada di atas baku mutu yakni pada titik lokasi Jembatan Lubuk Begalung By Pass, Jembatan Aur Duri/Pulau Aie, dan Muaro (Jembatan Siti Nurbaya).

Gambar 2.22 Parameter TSS Sungai Batang Arau

Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

BOD

Untuk parameter BOD yang berada di atas baku mutu yakni pada lokasi Muaro

(Jembatan Siti Nurbaya). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.23 berikut.

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-21

Gambar 2.23 Parameter BOD Sungai Batang Arau

Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

NO2

Nilai parameter NO2 yang berada di

atas baku mutu yakni pada lokasi Jembatan

Aur Duri/Pulau Aie, Jembatan Seberang Padang dan Muaro (Jembatan Siti Nurbaya).

Gambar 2. 24 Parameter NO2 Sungai Batang Arau, Kota Padang

Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014

Total Phospat

Pengukuran parameter Total Phosphat berada di atas baku mutu yakni pada semua

titik/lokasi pemantauan terutama lokasi Jembatan Lubuk Begalung, By Pass Kota Padang.

Gambar 2.25 Parameter Total Phospat Sungai Batang Arau, Kota Padang

Minyak dan Lemak (mg/L)

Nilai parameter minyak dan lemak yang berada di atas Baku Mutu yakni pada semua

titik/lokasi pemantauan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.26 berikut.

Gambar 2.26 Parameter Minyak dan Lemak Sungai Batang Arau, Kota Padang

Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

b. Sungai Batang Hari (segmen Kabupaten Dharmasraya)

TSS

Dari kelima titik lokasi pantau, hanya di titik Batu Bakawik yang kadar TSS-nya berada di bawah baku mutu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.27 berikut.

COD dan NO2

Untuk kelima titik lokasi sampling, nilai parameter COD dan NO2, semuanya berada

di atas baku mutu terutama pada titik sampel Teluk Lancang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.28 dan Gambar 2.29.

Gambar 2.27 Parameter TSS Sungai Batang Hari

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-23

Gambar 2.28 Parameter COD Sungai Batang Hari

Sumber : Olahan data Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

Gambar 2.29 Parameter NO2 Sungai Batang Hari

Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

Total Posphat

Untuk kelima titik lokasi sampling, nilai parameter Total Posphat yang di atas baku

mutu adalah pada titik lokasi Teluk Lancang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.30 berikut.

Gambar 2.30 Parameter Total Posphat Sungai Batang Hari

Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

Untuk parameter E. Coli pada semua titik dan waktu pemantauan berada di atas baku mutu, demikian juga untuk parameter Total Coliform lebih dominan berada di atas

baku mutu dan posisi tertinggi saat pemantauan pada bulan Maret 2014.

Tingginya hasil analisis laboratorium pada beberapa parameter uji kualitas air

Sungai Batang Hari, disebabkan adanya kegiatan sebagai berikut:

 Aktifitas PETI (proses amalgamasi dan kerukan bebatuan untuk mendapatkan emas).

 Masuknya residu pupuk dan pestisida pada lahan pertanian/perladangan di sepanjang sempadan Sungai Batang Hari.

 Penambangan galian Golongan C (sirtukil).

 Aktifitas domestik (pemanfaatan MCK) di DAS Sungai Batang Hari.

 Pengaruh sedimen yang terbawa arus saat musim hujan akibat terjadinya bukaan lahan.

 Pembuangan sampah langsung ke sungai.

c. Sungai Batang Ulakan

Dari parameter uji yang dipantau, yang melebihi baku mutu adalah parameter Total Coliform. Berikut Gambar 2.31 parameter Total Coliform.

Gambar 2.31 Parameter Total Coliform Sungai Batang Ulakan

Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

d. Sungai Batang Agam

Kualitas air Sungai Batang Agam dianalisis berdasarkan golongan Kelas I dan Kelas II dari segmen Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota dengan titik pantau yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penetapan Klasifikasi Mutu Air Sungai Batang Agam, Batang Pangian, dan

Batang Lembang. Parameter yang tercemar terutama TSS, BOD, COD, Fecal Coliform dan Total Coliform Periode I (Juli) relatif lebih jelek dibandingkan periode II (September). Untuk Sumatera Barat, bulan September sudah termasuk musim hujan.

TSS

Nilai TSS dari hulu sampai hilir hasil pemantauannya masih berada di bawah Baku Mutu, baik Periode I maupun Periode I

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-25

terutama pada segmen Kabupaten Lima Puluh Kota Jorong Bumbung, Nagari Situjuh

Kecamatan Situjuh V Nagari (BA-6) yang banyak penambangan pasir.

Gambar 2.32 Hasil Analisis Laboratorium Parameter TSS Sungai Batang Agam

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

BOD

Kandungan BOD melebihi Baku Mutu baik periode I maupun periode II, kecuali pada BA 6 berada dibawah baku mutu.

Lokasi Nagari Taluak, Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam (BA-2) parameter BOD paling tinggi.

Gambar 2.33 Hasil Analisis Laboratorium Parameter BOD Sungai Batang Agam

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

COD

Nilai COD melebihi baku mutu terutama pada titik pantau Kelurahan Balai Panjang,

Kecamatan Payakumbuh Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.34 berikut.

Gambar 2.34 Hasil Analisis Laboratorium Parameter COD Sungai Batang Agam

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014 Total Phospat

Kandungan Total Phospat untuk peride I dan periode II fluktuatif naik turun baik dari hilir, rentang dan hulu. Titik yang melebihi

baku mutu paling tinggi adalah Kelurahan Aur Tajunkang, Tengah Sawah Kecamatan Kamang Magek Kota Bukittinggi (BA-3)

Gambar 2.35 Hasil Analisis Laboratorium Parameter Total Phospat Sungai Batang Agam

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

Fecal Coli/E. Coli dan Total Coliform

Seluruh lokasi pemantauan memiliki kandungan E. Coli berada di atas baku mutu yang dipersyaratkan untuk kualitas air sungai Kelas I dan Kelas II

.

Kandungan E.Coli paling tinggi adalah di titik pantau Kelurahan Aur Tajunkang, Tengah Sawah Kecamatan

Kamang Magek Kota Bukittinggi (BA-3). Pada segmen sungai ini sampah dan limbah cair RPH memberikan kontribusi terhadap kandungan E-Coli yang tinggi. Untuk Total Coli tertinggi pada Kelurahan Ibuh, Kec Payakumbuh Timur.

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-27

Gambar 2.36 Hasil Analisis Laboratorium Parameter E.Coli Sungai Batang Agam

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

Gambar 2.37 Hasil Analisis Laboratorium Parameter Total Coliform Sungai Batang Agam

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014

e. Sungai Batang Ombilin

Sungai Batang Ombilin terbagi atas segmen Kabupaten Tanah Datar, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung. Gambaran kualitas air sungai didasarkan 7 parameter kunci sebagai berikut.

TSS

Nilai TSS dari hulu sampai hilir hasil pemantauannya masih berada di bawah

baku mutu, baik periode I maupun periode II, kecuali pada titik bagian rentang hingga hilir di segmen Kabupaten Sijunjung dimulai Jorong Batu Gadang Nagari Lima Koto Kecamatan Koto Tujuh (BM 7) sampai dengan Jorong Subarag Ombak, Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung (BM 10).

Gambar 2.38 Hasil Analisis Laboratorium Parameter TSS Sungai Batang Ombilin

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

BOD

Kandungan BOD sebagian melebihi baku mutu terutama segmen Kota Sawahlunto yaitu Jorong Lubuk Pinang,

Nagari Ombilin Kecamatan Talawi (BOM3) sampai Desa Rantih, Nagari Talawi Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto.

Gambar 2.39 Hasil Analisis Laboratorium Parameter BOD Sungai Batang Ombilin

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

COD

Nilai COD hampir semua titik pemantauan melebihi baku mutu kecuali

segmen hulu (BOM 1 dan BOM 2) pada periode yang masih berada di bawah baku mutu.

Gambar 2.40 Hasil Analisis Laboratorium Parameter COD Sungai Batang Ombilin

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-29 a. E. Coli dan Total Coliform

Seluruh lokasi pemantauan memiliki kandungan E. Coli dan Total Coliform berada

di atas Baku Mutu yang dipersyaratkan untuk kualitas air sungai Kelas I dan Kelas II.

Gambar 2.41 Hasil Analisis Laboratorium Parameter E.Coli Sungai Batang Ombilin

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

Gambar 2.42 Hasil Analisis Laboratorium Parameter Total Coliform Sungai Batang Ombilin

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

b. MBAS/Deterjen

Parameter MBAS/Deterjen untuk pemantauan periode I pada umumnya berada di atas baku mutu kecuali BOM3,

BOM4, BOM5, BOM6. Sedangkan pada pemantauan periode II semua berada di bawah baku mutu.

Gambar 2.43 Hasil Analisis Laboratorium Parameter MBAS Sungai Batang Ombilin

f. Sungai Batang Pangian

Analisis kualitas air Sungai Batang Pangian difokuskan pada parameter yang melebihi baku mutu dengan membandingkan antara dua periode waktu pemantauan.

BOD

Kandungan BOD berfluktuatif naik turun baik pada periode I maupun pada periode II.

Gambar 2.44 Hasil Analisis Laboratorium Parameter BOD Sungai Batang Pangian

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

COD

Nilai COD pada umumnya melebihi baku mutu, kecuali BP1 pada periode I dan II

dan BP Takung pada periode I. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.45 berikut

Gambar 2.45 Hasil Analisis Laboratorium Parameter COD Sungai Batang Pangian

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014.

E. Coli dan Total Coliform

Seluruh lokasi pemantauan memiliki kandungan E. Coli dan Total Coliform berada

di atas baku mutu yang dipersyaratkan untuk kualitas air sungai Kelas I dan Kelas II.

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-31

Gambar 2.46 Hasil Analisis Laboratorium Parameter E.Coli Sungai Batang Pangian

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014

Gambar 2.47 Hasil Analisis Laboratorium Parameter Total Coliform Sungai Batang Pangian

Gambar 2.46. Hasil Analisis Laboratorium Parameter Total Coliform Sungai Batang Pangian

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014

MBAS/Deterjen

Parameter MBAS/Deterjen berada di atas baku mutu untuk semua titik

pemantauan (periode I), sedangkan periode II memenuhi baku mutu.

Gambar 2.48 Hasil Analisis Laboratorium Parameter MBAS/Deterjen Sungai Batang Pangian

g. Sungai Batang Anai

Kegiatan disepanjang aliran sungai dinominasi oleh kegiatan domestik, pertanian, wisata alam, galian C dan kegiatan industri pada bagian hilir sungai Batang Anai. Hasil pemantauan terdapat beberapa parameter yang berada di atas Baku Mutu Kelas II Klasifikasi Mutu Air Sungai Batang Anai. Adapun parameter yang berada di atas baku mutu adalah :

Parameter Seng (Zn)

Parameter Seng (Zn) bulan September di seluruh lokasi pemantauan berada di atas baku mutu dengan kisaran hasil analisa dari 0,155 s/d 0,183 mg/l sedangkan pemantauan bulan Mei dan Oktober pada seluruh lokasi pemantauan telah memenuhi baku mutu. Bulan Juni pada lokasi rentang segmen Kabupaten Tanah Datar (BA-3 s/d BA-6) dengan hasil analisa 0,051 sampai dengan 0,131 mg/l.

Gambar 2.49 Hasil Analisis Laboratorium Parameter Seng (Zn) Sungai Batang Anai

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014

Parameter Fecal Coliform dan Total Coliform

Parameter Fecal Colifrom pada bulan Juni di seluruh lokasi pemantauan berada di atas baku mutu sedangkan pada bulan Mei dan September hanya lokasi pemantauan pada hulu lokasi Jembatan masuk Kota Padang Panjang, Kabupaten

Tanah Datar yang berada di atas baku mutu. Sementara bulan pemantauan Oktober seluruh lokasi pemantauan telah memenuhi Baku Mutu. Parameter Total colifrom pada bulan Mei, Juni dan Oktober di seluruh lokasi pemantauan telah memenuhi baku mutu sedangkan pada bulan September berada di atas Baku Mutu.

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-33

Gambar 2.50 Hasil Analisis Laboratorium Parameter Fecal Coliform dan Total Coliform Sungai Batang Anai

Sumber : Olahan Tabel SD-14A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2014