• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

PERAIRAN NANGKABESAR

2) Kebiasaan di Bangka

7.3.1.3 Karakteristik kekuak sebagai umpan

Kekuak yang masih utuh adalah umpan andalan nelayan di Bangka-Belitung (Tabel 22), apalagi pemancing hobi di Manggar (Bangka-Belitung Timur). Menurut mereka bagian kulitnya yang alot tidak mudah rusak meski mulai membusuk, sehingga lebih kuat dan tahan lama, serta bisa dipakai berkali-kali, jadi bisa lebih hemat. Namun, sebaiknya disimpan dalam wadah berair laut (dan pasir), lebih baik lagi dalam es. Meskipun proses pembusukan jeroannya tidak bisa ditahan, tekstur kulitnya masih terjaga. Pada umpan alami jenis lain jika terendam air, proses pembusukan segera menghancurkan teksturnya, lalu rusak (hancur) tidak bisa dipakai lagi.

Tabel 22 Karakteristik umpan kekuak menurut pengetahuan nelayan karakter sifat karakter umpan kekuak

1 Tekstur kulit dan daging Alot, kuat dan tahan lama, terutama di dalam air laut 2 Warna dan permukaan kulit Putih, licin dan mengkilat, berkilauan jika kena cahaya 3 Aroma daging dan jeroan Amat khas dan kuat, disukai berbagai jenis ikan target 4 Kondisi ketika membusuk Baunya makin kuat, tekstur (kulit) masih bisa bertahan 5 Kelebihannya dari yang lain Bisa dipakai berkali-kali (tidak mudah habis/rusak)

Menurut mereka bau (aroma) khas kekuak apalagi setelah membusuk menarik ikan jenis tertentu seperti gagok, mayong, pari dan hiu, apalagi malam hari (jenis nokturnal). Berarti bisa dipakai untuk target jenis ikan yang berindera penciuman kuat dan pemakan bangkai. Pada musim selatan sekitar Juni-Juli, angin bertiup kencang, air laut keruh siang dan malam, adalah musim ikan gagok yang dinantikan para pemancing hobi.

Pada siang hari biasa, tanpa menghiraukan busuknya apalagi jika masih segar (anyirnya khas), menurut mereka umpan kekuak juga menarik berbagai jenis

ikan karena kulitnya yang putih dan licin, berkilauan seperti pelangi jika kena cahaya matahari, berarti jenis-jenis yang indera penglihatannya kuat. Sering terjadi saat nelayan membelah ikan untuk umpan, dijumpai potongan tubuh kekuak dalam perut ikan seperti kerisi dan kakap merah. Hal ini wajar saja karena habitat dan aktivitas ikan-ikan sejenis itu di dasar perairan berpasir, yang juga merupakan habitat kekuak.

Kekuak umpan bisa dipakai utuh ataupun tanpa jeroan seperti kebiasaan nelayan Pebuar, Jebus (Bangka Barat). Awalnya seorang nelayan senior di Pebuar menangkap kekuak untuk pangan komersial memakai kekuak basah yang tidak laku. Dari pengalamannya umpan kekuak segar tanpa jeroan amat disukai ikan, khususnya untuk memancing siang hari, jenisnya pun beragam. Kekuak utuh, cenderung kurang disukai ikan (karena berpasir), jika mulai membusuk cuma disukai pemakan bangkai.

Menurut para nelayan dan pemancing hobi di Manggar hampir tidak ada kelemahan kekuak sebagai umpan alami. Memang tidak praktis jika harus mencari umpan sendiri perlu keterampilan dan lokasi pencarian dan kediaman penangkapnya cukup jauh, jadi umpan cukup dipesan saja. Selama periode air laut surut malam hari tidak ada yang menangkap kekuak, terpaksa memakai umpan lain atau umpan kekuak yang diawetkan/dibekukan di lemari es. Bagi nelayan sekaligus penangkap kekuak di Pebuar bukan masalah karena musim ngerangkang kekuak di sana cukup panjang.

Umpan adalah bentuk rangsangan fisik dan kimia yang bisa direspon ikan-ikan tertentu untuk tujuan penangkapan ikan-ikan (Baskoro & Effendy 2005). Karakteristik umpan yang baik menurut Djatikusumo (1975): (1) Tahan lama, tidak mudah membusuk; (2) Warna mengkilap, mudah terlihat dan menarik ikan target; (3) Bau spesifik, bisa merangsang; (4) Harga terjangkau; (5) Ukuran memadai; (6) Disenangi ikan target. Sedangkan menurut Tampubolon (1980): refleksinya amat baik dalam air, mempunyai daya tarik warna dan daya tahan terhadap pembusukan.

Umpan kekuak secara umum memenuhi semua kriteria Djatikusumo (1975) dan Tampubolon (1980) (Tabel 23). Sebenarnya kriteria pertama Djatikusumo kurang relevan. Kekuak tanpa jeroan cenderung lebih tahan lama

dan tidak mudah busuk, tapi kekuak utuh cukup tahan lama justru jika ditaruh (terendam) di air laut (saat disimpan/dipakai). Karena ada jeroan memang agak cepat membusuk, tapi tetap kuat dan tahan lama terutama karena kulitnya amat alot (belum dibalik). Memang umpan alami umumnya saat membusuk tidak akan bertahan (mudah hancur) dalam air. Jadi, kriteria terakhir Tampubolon lebih relevan untuk umpan kekuak, yang meski mulai membusuk tapi masih bisa bertahan (karena kulitnya sulit hancur).

Tabel 23 Penilaian umpan kekuak (Djatikusumo 1975 dan Tampubolon 1980) kekuak

Kriteria umpan yang baik

utuh tanpa jeroan

1 Tahan lama, tidak mudah busuk v v 2 Mengkilap, mudah terlihat/menarik target v v 3 Baunya spesifik (khas), bisa merangsang v v

4 Harganya terjangkau v v

5 Ukurannya memadai v v

6 Disenangi ikan target v v 7 Memberi refleksi amat baik dalam air v v 8 Mempunyai daya tarik warna v v 9 Mempunyai daya tahan terhadap pembusukan v v v memenuhi

Umpan kekuak utuh (dengan jeroan) jika tidak ditaruh dalam air (dan pasir) atau es lebih cepat membusuk, apalagi belum dibalik. Tapi para pemancing hobi sengaja membiarkannya (agak cepat) membusuk (ditaruh begitu saja di wadah, tanpa air laut dan pasir), karena itu justru lebih baik untuk menarik ikan gagok (Arius thalasinus) yang memang dipancing saat air keruh, siang ataupun malam hari. Ikan ini tergolong catfish yang indra penciumannya tajam, dan termasuk pemakan bangkai (umpan busuk). Menurut mereka pula, meskipun sudah membusuk umpan kekuak berjeroan ini lambat “basi” (hilang seluruh aroma khas dan bau busuknya).

Umpan kekuak tanpa jeroan cenderung lebih tahan lama, apalagi selama ditaruh dan dipakai selalu terendam air (laut). Tanpa jeroan proses pembusukan cenderung lebih lambat, tapi bau khasnya tetap menarik bagi berbagai jenis ikan target disamping warna putih kulitnya yang licin berkilat dan berkilauan seperti pelangi, amat cocok untuk memancing di siang hari. Menurut Baskoro dan Effendy (2005), bentuk dan ukuran umpan mempengaruhi daya lihat ikan di

perairan, tapi umpan besar akan menghasilkan bau relatif lebih kuat dibanding umpan kecil. Umpan lebih besar/panjang dan sebagian menjuntai, baunya relatif akan lebih kuat daripada yang lebih kecil, tapi cenderung boros/mubazir untuk memancing di malam gelap atau di air keruh siang hari, karena kurang berpengaruh pada penglihatan ikan.