• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik, Persepsi dan Preferensi Pengunjung Agrowisata Berdasarkan Hasil Kuisioner Berdasarkan Hasil Kuisioner

1.3. Aspek Sosial

4.4.2. Karakteristik, Persepsi dan Preferensi Pengunjung Agrowisata Berdasarkan Hasil Kuisioner Berdasarkan Hasil Kuisioner

sawah seluas 1.558 Ha, ladang/ kebun seluas 28,7 Ha, Empang seluas 18,3 Ha, dan lain-lain 44,4 Ha.

Jumlah penduduk sampai dengan akhir bulan Desember 2006 (Sensus Daerah) tercatat sebanyak 33.389 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 139.980 jiwa. Penduduk Kecamatan Ciampea mempunyai pekerjaan yang beraneka ragam, namun secara garis besar sebagian penduduk bekerja sebagai petani dan buruh. Dan secara umum kondisi perekonomian masyarakat di Kecamatan Ciampea masih di bawah garis kemiskinan (Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea Tahun 2007).

4.4.2. Karakteristik, Persepsi dan Preferensi Pengunjung Agrowisata Berdasarkan Hasil Kuisioner

Untuk mengetahui persepsi dan preferensi pengunjung mengenai agrowisata yang diinginkan maka dilakukan penyebaran kuisioner ke tempat agrowisata sejenis yang akan direncanakan di tapak, yaitu Taman Wisata Mekarsari di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Taman Wisata Mekarsari (TWM) dipilih karena selain merupakan agrowisata kebun buah, TWM ini juga merupakan salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di dunia, khususnya jenis buah-buahan unggul yang dikumpulkan dari seluruh daerah di Indonesia, sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi). Taman seluas 264 hektar ini dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan baik itu nusantara maupun mancanegara. Wisata di tengah taman buah didukung oleh berbagai wahana yang mendekatkan pengunjung kepada alam (wikipedia.org). Kunjungan wisatawan di TWM pada tahun 2008 berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor mencapai 166.720 merupakan kunjungan wisatawan terbanyak di zona wisata Bogor timur dengan rincian 166.693 wisatawan nusantara dan 27 wisatawan mancanegara.

Dari hasil survai lapang yang didapat melalui kuisioner kepada 30 responden yang telah melakukan kunjungan ke TWM, maka informasi dari responden ini dapat diklasifikasi berdasarkan karakteristik, persepsi dan preferensi yang diinginkan pengunjung. Sebaran data tersebut dapat dilihat secara rinci pada tabel 4 yang menunjukkan frekuensi relatif (%), yang diperoleh dari masing-masing variabel, seperti: daerah asal, jenis kelamin, usia, pekerjaan, frekuensi

kunjungan, aktivitas, persepsi dan preferensi pengunjung. Hasil kuisioner dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil Kuisioner Persepsi dan Preferensi Pengunjung

No. Variabel Frekuensi Relatif (%)

Daerah asal : a. Bogor b. Luar Bogor 66,7 33,3 Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 56,7 43,3 Usia : a. < 16 tahun b. 16-30 tahun c. > 30 tahun 20 53,3 26,7 Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa b. PNS c. Lainnya 70 26,7 3 Kunjungan ke lokasi : a. satu kali b. dua kali c. tiga kali d. > tiga kali 53,3 23,3 10 13,3 Frekuensi Kunjungan : a. 1 kali/bulan b. 2 kali/bulan c. 1 kali/minggu

d. Lebih dari 1 kali/minggu

13,3 0 0 0

I. Daya tarik kawasan wisata ini :

a. Pemandangan alam b. Kemudahan akses c. Fasilitas lengkap d. Dekat tempat tinggal e. Lainnya 56,7 3 3 6,7 36,7

II. Apakah konsep wisata pertanian dapat menjadi

alternatif wisata dari yang selama ini telah ada? a. Ya

b. Tidak tahu

93,3 6,7

1. Aktivitas yang dilakukan di agrowisata ini (>1

jawaban) : a. Bermain b. Bekerja c. Belajar d. Berolahraga e. Lainnya 76,7 13,3 66,7 66,7 10

2. Kunjungan ke agrowisata ini lebih nyaman :

a. Sendiri

b. Beramai-ramai

0 100

59  

No. Variabel Frekuensi Relatif (%)

3. Wisata pertanian yang diinginkan (> 1 jawaban) :

a. Perikanan b. Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Pertanian (Holtikultura) 10 30 6,7 20 36,7

4. Kenyamanan di agrowisata ini dilihat dari (> 1

jawaban) :

a. Udara yang sejuk b. Tempat yang bersih

c. Banyak tempat untuk menikmati pemandangan (beristirahat) d. Pemandangan hijau e. Penggunaan material f. Lainnya 26,7 13,3 43,3 43,3 0 3,3

5. Fasilitas yang mendukung keamanan pengunjung :

a. Letak fasilitas keamanan yang relatif terjangkau

b. Adanya pagar pembatas di sekeliling kawasan c. Penggunaan material yang sesuai dan tidak

membahayakan

26,7 13,3 60

6. Kebersihan dalam suatu agrowisata ditunjang melalui

(> 1 jawaban) :

a. Penggunaan material dan warna material fasilitas (kesan bersih)

b. Letak dari tempat sampah yang relatif terjangkau

c. Adanya peraturan yang keras terhadap orang yang membuang sampah di sembarang tempat.

26,7

63,3

16,7

7. Pengalaman dan pengetahuan dalam suatu agrowisata

didapat melalui :

a. Program paket wisata yang terjangkau

b. Adanya papan informasi pada titik-titik utama c. Jenis-jenis tanaman yang berbeda dan menarik

16,7 36,7 46,7

8. Manfaat yang didapat setelah berkunjung ke kawasan

wisata jenis ini (> 1 jawaban) :

a. Banyak fasilitas menarik dan lengkap b. Pemandangannya yang indah

c. Terdapat obyek unik dan beda dengan lokasi wisata lain

d. Mendapat pengalaman dan ilmu

6,7 13,3 33,3

50

9. Jenis kegiatan wisata yang diinginkan (> 1 jawaban) :

a. Bertani b. Berkebun c. Memancing d. Berolahraga e. Berkemah f. Outbond g. Photo hunting h. Lainnya 33,3 50 43,3 36,7 60 66,7 40 6,7

No. Variabel Frekuensi Relatif (%)

10. Fasilitas pelayanan yang diinginkan (> 1 jawaban) :

a. Tempat parkir b. Warung makan c. Sarana pendidikan d. Kios cinderamata e. Toilet f. Tempat Ibadah

g. Kendaraan menuju kawasan h. Tempat istirahat i. Penginapan j. Lainnya 20 50 36,7 36,7 50 56,7 60 43,3 43,3 6,7

11. Kesediaan untuk ditarik biaya masuk :

a. Bersedia b. Tidak bersedia

90 10 Sumber : Hasil Kuisioner, Oktober 2009.

Dari Tabel 6 diketahui bahwa karakteristik pengunjung obyek wisata Taman Buah Mekar Sari didominasi oleh pengunjung yang berasal dari Bogor (66,7%), jenis kelamin laki-laki (56,7%), dengan umur 16-30 tahun (53,3%), dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa (70%), dan kunjungan ke lokasi baru pertama kali (53,3%).

Persepsi pengunjung Taman Buah Mekar Sari tentang tujuan kunjungan ke lokasi itu (Tabel 4) menunjukkan bahwa persentasi tertinggi (56,7%) tujuan pengunjung mengunjungi tapak adalah menikmati pemandangan alam sedangkan terendah (3%) adalah kemudahan akses dan fasilitas yang lengkap. Persepsi pengunjung terhadap konsep pengembangan wisata pertanian untuk menjadi alternatif wisata dari yang ada selama ini menunjukkan persentasi yang tinggi sebesar 93,3% dengan alasan bahwa konsep wisata ini dapat menjadi sarana rekreasi yang edukatif sehingga dapat menambah ilmu dan pengalaman yang baru, seperti praktek menanam padi yang tidak akan didapat bila kita berada di tengah kota saat ini. Karena wisata pertanian dapat melepaskan penat masyarakat kota yang justru saat ini banyak yang menginginkan wisata kembali ke alam. Namun dengan bentuk kegiatan yang dapat menarik minat dari semua jangkauan usia. Sedangkan 6,7 % responden menyatakan tidak tahu.

Hasil kuisioner tentang beberapa preferensi pengunjung dapat dijelaskan sebagai berikut :

61  

1. Preferensi pengunjung tentang sifat aktifitas agrowisata ini dapat dilihat pada Tabel 4, bahwa persentasi tertinggi (76,7%) pengunjung tapak yang menginginkan aktivitas agrowisata yang bersifat aktif yaitu bermain kemudian diikuti dengan aktifitas belajar dan berolahraga, keduanya sebesar 66,7%. Lalu aktifitas bekerja sebanyak 13,3% serta lain-lain (10%) dengan memilih bermain sambil belajar dan berekreasi.

2. Preferensi pengunjung untuk melakukan kunjungan ke agrowisata ini, seluruh responden memilih jawaban lebih nyaman untuk mengajak orang lain atau beramai-ramai (100%).

3. Preferensi pengunjung terhadap jenis wisata pertanian yang cocok dikembangkan saat ini adalah bentuk wisata Pertanian (holtikultura) sebanyak 36,7%. Kemudian wisata perkebunan dipilih sebanyak 30%, kehutanan (20%), perikanan (10%) dan peternakan (6,7%).

4. Preferensi pengunjung terhadap kenyamanan di agrowisata ini dilihat dari banyaknya tempat untuk menikmati pemandangan (beristirahat) serta pemandangan hijau yang terhampar (43,3%). Udara yang sejuk (26,7%) serta tempat yang bersih (13,3%) pun dipilih untuk menciptakan kenyamanan di tempat ini.

5. Preferensi pengunjung terhadap fasilitas yang mendukung keamanan pengunjung yaitu penggunaan material yang sesuai dan tidak membahayakan (60%), kemudian letak fasilitas keamanan yang relatif terjangkau (26,7%), serta adanya pagar pembatas di sekeliling kawasan (13,3%).

6. Preferensi pengunjung terhadap kebersihan dalam suatu agrowisata ditunjang melalui letak dari tempat sampah yang relatif terjangkau (63,3%) sebagai persentase terbanyak, penggunaan material dan warna material fasilitas (kesan bersih) dengan persentase sebesar 26,7% dan adanya peraturan yang keras terhadap orang yang membuang sampah di sembarang tempat (16,7%).

7. Preferensi pengunjung terhadap pengalaman dan pengetahuan dalam suatu agrowisata dapat dilihat dari persentase teringgi (46,7%) yaitu penataan jenis-jenis tanaman yang berbeda dan menarik. Kemudian adanya papan

informasi pada titik-titik utama (36,7%) dapat mempermudah pengenalan jenis tanaman. Dan persentase terendah didapat melalui program paket wisata yang terjangkau (16,7%).

8. Preferensi pengunjung terhadap manfaat yang didapat setelah berkunjung ke kawasan agrowisata yaitu mendapat ilmu dan pengalaman yang baru memperoleh persentase tertinggi (50%), terdapat obyek yang unik dan beda dari wisata yang lainnya (33,3%), menikmati pemandangan yang indah pada tapak (13,3%) sedangkan banyaknya fasilitas menarik dan lengkap merupakan persentase terendah (6,7%).

9. Preferensi pengunjung terhadap jenis kegiatan wisata yang diinginkan pada saat menikmati jenis wisata ini adalah outbond sebanyak 66,7%. Kemudian diikuti dengan aktifitas berkemah (60%), berkebun (50%), memancing (43,3%), photo hunting (40%), berolahraga (36,7%), bertani (33,3%), dan lainnya sebanyak 6,7% memilih interpretasi alam.

10. Preferensi pengunjung terhadap fasilitas pelayanan yang diinginkan adalah kendaraan menuju kawasan (60%), kemudian responden menginginkan adanya tempat ibadah (56,7%), warung makan dan toilet (50%), tempat istirahat dan penginapan (43,3%), sarana pendidikan dan kios cinderamata (36,7%), tempat parkir (20%), dan lainnya sebanyak 6,7% memilih tempat duduk di beberapa spot tertentu pada tapak.

11. Preferensi pengunjung terhadap penarikan biaya masuk (tiket) di kawasan agrowisata ini sebanyak 83,3% bersedia membayar biaya karcis masuk dengan rataan Rp 10.660,00 dari rentang nilai Rp 1.000,00 hingga Rp 25.000,00. Adapun 6,7% menyatakan bersedia membayar biaya karcis masuk namun tidak menyebut nominal angka yang akan dibayar. Sedangkan 10% menyatakan tidak bersedia ditarik biaya masuk.