• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. PERENCANAAN LANSKAP

7.1. Rencana Aktifitas

7.1. Rencana Aktifitas

Wisata yang akan dikembangkan di tapak terdiri dari wisata pertanian, rekreasi umum dan rekreasi rekreasi khusus. Wisata pertanian rekreasi umum dan rekreasi khusus yang akan diterapkan pada tapak sesuai dengan kesesuaian pengembangan ruang yang telah dihasilkan dari analisis. Pelatihan pertanian juga dilakukan di tapak dengan pembatasan antara aktivitas wisata dengan aktivitas pelatihan sesuai dengan program yang dikembangkan oleh pihak pengelola sehingga kedua aktivitas ini tidak saling mengganggu.

7.2.1. Wisata Pertanian

7.2.1.1.Wisata Tanaman Sayuran

Wisata tanaman sayuran ini dialokasikan di tiga ruang yaitu berdekatan dengan loket tiket, lalu daerah yang bersebelahan dengan ruang perikanan dan di rumah kaca. Area praktikum santri termasuk dalam rencana ruang agrowisata sayuran ini karena sesuai dengan bahan mata pelajaran yang diajarkan. Letak area praktikum santri ini pun tidak berada di pusat kegiatan wisata agar aktivitas praktikum santri tidak terganggu pada saat waktu kunjungan wisatawan. Aktivitas yang dilakukan di agrowisata sayuran ini adalah melihat kebun sayuran, serta menanam dan memanen sayuran apabila waktunya telah tiba. Pada rumah kaca ini juga mempelajari teknik hydroponik pada sayuran mulai dari persiapan media semai hingga pemanenan.

7.2.1.2.Wisata Tanaman Hias

Wisata tanaman hias ini berada berdekatan dengan jalur sirkulasi utama untuk menarik perhatian pengunjung saat memasuki tapak. Aktivitas yang dapat dilakukan di ruang wisata tanaman hias ini adalah mempelajari berbagai jenis tanaman hias, mempraktekkan perbanyak tanaman dan mengenal pembibitan tanaman seperti menanam benih, menyetek, mencangkok, mengokulasi, menyambung, dan menyilangkan tanaman. Serta mengetahui berbagai jenis media campuran tanah-pasir, kompos, pakis, daun bambu, pupuk kandang, zeolit.

7.2.1.3.Wisata Tanaman Buah

Wisata tanaman buah yang dilakukan di area tanaman buah ini di antaranya jalan-jalan berkeliling kebun, berfoto, piknik di dalam kebun buah sambil menikmati pemanenan buah.

7.2.1.4.Wisata Tanaman Obat

Wisata tanaman obat ini berada di bagian selatan ruang peternakan. Aktivitas yang dapat dilakukan di agrowisata tanaman obat ini adalah kunjungan di kebun koleksi tanaman obat serta mempelajari jenis tanaman obat dan khasiatnya.

7.2.1.5.Wisata Tanaman Aromatik

Wisata tanaman aromatik dialokasikan bersebelahan dengan area peternakan untuk menghalau aroma yang tidak sedap dari peternakan yang akan mengganggu aktivitas wisata di tapak perencanaan. Aktivitas yang dapat dilakukan di agrowisata tanaman aromatik ini adalah kunjungan di kebun koleksi tanaman aromatik dan mempelajari jenis tanaman aromatik.

7.2.1.6.Wisata Tanaman Perkebunan

Wisata perkebunan dialokasikan di dua tempat dan untuk dua tanaman perkebunan saja. Aktivitas yang dapat dilakukan di agrowisata perkebunan ini adalah kunjungan di kebun koleksi dan mempelajari tanaman perkebunan tersebut budidaya tanaman perkebunan ini.

7.2.1.7.Wisata Peternakan

Wisata peternakan yang ada pada tapak adalah sapi perah, sapi potong, dan kambing. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di peternakan ini adalah mempelajari pembibitan buatan (inseminasi buatan) pada sapi; memberi makan ternak; mempelajari dan ikut mempraktekkan proses memerah susu; mempelajari cara pengolahan produk susu seperti yoghurt; mempelajari teknik biogas untuk menghasilkan listrik dengan bahan dasar kotoran sapi.

7.2.1.8.Wisata Perikanan

Aktivitas yang dapat dilakukan pada wisata perikanan antara lain atraksi memberi makan ikan di kolam budidaya dan memancing di kolam pemancingan ikan.

7.2.1.9.Wisata Lahan Hijauan Ternak

Wisata lahan hijauan ternak ini terletak di sebelah peternakan, aktivitas yang dapat dilakukan di antaranya kunjungan dan mempelajari hijauan ternak yang tepat untuk hewan ternak dan komposisinya.

165  

7.2.1.10. Wisata Pembibitan

Aktivitas yang dilakukan di laboratorium kultur jaringan dan area pembibitan di antaranya melihat pembibitan, mengenal dan mempelajari teknik kultur jaringan serta mempelajari cara perbanyakan tanaman.

7.2.1.11. Wisata Kehutanan

Wisata yang dapat dilakukan di ruang konservasi tanah (kehutanan) ini bersifat pasif seperti melihat pemandangan di menara pandang dan canopy trail. Mengenal pohon-pohon kehutanan dan konservasi, melalui pelabelan pohon.

7.2.1.12. Wisata di Lahan Percobaan

Wisata yang dapat dilakukan di lahan percobaan berupa sawah di antaranya ikut mengolah sawah, menanam padi, menikmati pemandangan.

7.2.2. Rekreasi Umum

Rekreasi umum yang dapat dilakukan di tapak yang merupakan alternatif kegiatan wisata selain wisata pertanian adalah berkemah di area perkemahan, piknik, photo hunting, jogging, dan outbond. Selain itu aktivitas rekreasi juga dapat dilakukan di area konservasi air berupa berjalan di sepanjang sempadan sungai Cinangneng yang telah diarahkan dengan menggunakan jalur sirkulasi mulai dari pintu masuk Sektor II PPDF lalu mencapai stoping area untuk melihat pemandangan menghitung debit air sungai di sekitar Muara Darul Fallah ini, kemudian perjalanan dilanjutkan hingga ke ruang rekreasi outbond.

7.2.3. Rekreasi Khusus

Rekreasi khusus yang ada di tapak berupa rekreasi religi untuk memfasilitasi pengunjung dalam aktifitas yang bersifat kerohanian sesuai dengan suasana pesantren yang agamis. Pada ruang rekreasi religi ini pengunjung dapat melakukan kegiatan keagamaan seperti mengadakan pengajian, beribadah, kontemplasi maupun tafakur alam di tempat terbuka.

7.2.4. Pelatihan Pertanian

Pelatihan pertanian yang diselenggarakan di tempat wisata pertanian PPDF ini dimaksud untuk mengembangkan keterampilan bagi kelompok-kelompok tani yang memang ingin meningkatkan taraf hidup dengan pelatihan yang diberikan oleh ahli di Tempat Wisata pertanian PPDF ini. Pembayaran tiket untuk

pelaksanaan pelatihan ini pun berbeda dengan tiket wisata pertanian, sehingga para peserta hanya dibebani oleh pembayaran konsumsi saja.

Pelatihan ini berguna sebagai amal jariah bagi pesantren karena memberikan pengetahuan kepada kelompok-kelompok tani, yang apabila dimanfaatkan ilmunya maka pesantren pun turut meningkatkan taraf hidup para petani yang mengikuti pelatihan, yang saat ini masih di bawah garis kemiskinan dengan pengenalan teknologi-teknologi pertanian maupun proses pertanian yang benar.

Pelatihan ini difokuskan pada kultur jaringan dan penggemukan sapi, karena kedua program ini dapat dikatakan cukup berhasil sebelumnya, sehingga apabila kelompok-kelompok tani ini belajar menambah pengetahuan dan keterampilan mereka tentang hal ini dan diterapkan di mata pencahariannya, maka berangsur-angsur taraf hidup mereka semakin membaik. Pelatihan pertanian ini juga ditujukan bagi para peminat yang ingin mempelajari cara budidaya tanaman maupun sebagai hobi.

Sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan pengembangan masyarakat, maka PPDF telah memiliki fasilitas untuk menunjang kegiatan pengembangan masyarakat ini khususnya pelatihan. Diantaranya penginapan untuk pelatihan dengan fasilitas 15 kamar penginapan dengan kapasitas 60 orang yang terdapat di Sektor I PPDF.