• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2. Sistem Perdagangan Bebas Multilateral Vs Regional

2.3.2. Kerangka Kesepakatan (framework Agreement) ACFTA

Berdasarkan kerangka kesepakatan (framework agreement) ASEAN-China Free Trade Area, yang telah di tandatangani pada tahun 2002 di Phnom Penh Kamboja, maka untuk mewujudkan perdagangan bebas ASEAN-China pada tahun 2010 bagi China dan ASEAN-6 dan pada tahun 2015 untuk ASEAN-10, masing-masing negara menyepakati bahwa liberalisasi perdagangan antara kedua belah pihak akan dilaksanakan secara bertahap menurut jadwal yang disepakati dan bersifat timbal balik (reciprocal). Terdapat dua hal penting dalam pelaksanaan ACFTA yakni penurunan dan penghapusan tarif dan pengaturan Surat Keterangan Asal Barang (SKA) atau Rules of Origin (ROO) yang bertujuan mendapatkan konsesi tarif ACFTA.

Penurunan tarif untuk barang yang tercantum dalam Early Harvest Programme (EHP), secara efektif mulai diberlakukan pada tahun 2004. Sedangkan untuk barang-barang yang tidak masuk dalam daftar EHP, sebagaimana diputuskan dalam perjanjian perdaganan barang (Agreement on Trade in Goods atau TIG) yang ditandatangani pada bulan Nopember 2004 di Vientinane, Laos, maka pengurangan dan penghapusan tarif untuk barang diluar EHP, dikelompokkan dalam dua kategori (normal track dan sensitive track) dan akan diberlakukan mulai Januari 2005. Secara lebih detail kerangka kerjasama

2.3.2.1. Pengurangan dan Penghapusan Tarif Barang

Berdasarkan kesepakatan dalam dokumen perjanjian perdagangan barang (Agreement on Trade in Goods) dalam ACFTA, bahwa pengurangan atau penghapusan tariff dibagi dalam tiga kategori yaitu: (1) Early Harvest Programme (EHP), (2) Normal Track dan (3) Sensitive Track..

Early Harvest Programme (EHP)

Early Harvest Programme (EHP) bertujuan untuk mempercepat penurunan tarif perdagangan barang sesuai kerangka kerjasama ASEAN-China FTA. Cakupan barang yang masuk kedalam EHP adalah produk yang terdaftar dalam

Harmonized System (HS) Chapter 01 – 08, kecuali jika dimasukkan kedalam

Exclusion List (EL) seperti yang disebut dalam Annex 1 Agreement on Trade in Goods (TIG) ACFTA. EHP juga mencakup produk lain yang disepakati secara bilateral antara negara-negara ASEAN dan China. Cakupan produk yang masuk dalam EHP ACFTA ditunjukkan dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Cakupan Produk yang Masuk Early Harvest Program (EHP) ACFTA

HS Chapter Deskripsi

01 Hewan hidup

02 Daging dan produk daging dikonsumsi

03 Ikan

04 Produk susu

05 Produk hewan lainnya

06 Pohon hidup

07 Sayuran dikonsumsi

08 Buah-buahan dikonsumsi dan nuts

Sumber : ASEAN Secretariat, 2010

Semua produk yang masuk dalam skema EHP tersebut selanjutnya dibagi menjadi 3 (tiga) kategori berdasarkan tingkat tarif MFN yang berlaku saat ini dimasing-masing negara, yaitu :

1. Kategori 1, adalah produk dengan tingkat tarif MFN > 15 persen untuk China dan ASEAN-6 dan ≥ 30 persen untuk negara anggota baru ASEAN yakni Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam (CLMV).

2. Kategori 2, adalah produk dengan tingkat tarif MFN antar 5 - 15 persen untuk China dan ASEAN-6 dan 15 - 30 persen untuk negara–negara CLMV.

3. Kategori 3, adalah produk dengan tingkat tarif MFN < 5 persen untuk China dan ASEAN-6 dan < 15 persen untuk negara-negara CLMV.

Penurunan tarif EHP sesuai skema EHP akan dilaksanakan secara bertahap dan secara efektif mulai berlaku tidak lewat dari tanggal 1 Januari 2004. Berdasarkan skema penurunan tarif, maka liberalisasi barang-barang yang terdaftar dalam EHP mulai diberlakukan pada tahun 2006 untuk China dan ASEAN-6 dan untuk untuk ke 10 negara ASEAN berlaku mulai tahun 2010. Skema penurunan dan penghapusan tarif untuk Early Harvest Programme (EHP) untuk China dan ASEAN-6 adalah sebagai berikut.

Tabel 3 Jadwal Penurunan dan Penghapusan Tarif Early Harvest Program

(EHP) Untuk China dan ASEAN-6 dalam ACFTA

Kategori Produk Tidak lewat 1 January 2004 Tidak lewat 1 January 2005 Tidak lewat 1 January 2006 Tarif MFN di atas 15% 10% 5% 0% Tarif MFN antara 5 – 15 % 5% 0% 0% Tarif MFN di bawah 5 % 0% 0% 0%

Sumber : ASEAN Secretariat, 2010

Normal Track

Berdasarkan perjanjian dalam Trade in Goods (TIG), bahwa tarif yang masuk dalam kategori Normal Track dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Normal Track I

dan Normal Track II. Penurunan tarif pada Normal Track I menjadi 0 persen di negara-negara ASEAN-6 dan China akan dimulai Juli 2005 sampai dengan tahun 2010, sedangkan untuk negara ASEAN baru (CLMV) berlaku pada tahun 2015. Jadwal penurunan tarif Normal Track I untuk ASEAN-6 dan China terlihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4 Skema Penurunan Tarif Normal Track I Untuk China dan ASEAN-6 dalam ACFTA

X= Applied MFN Tariff Rate

ACFTA Preferential Tariff Rate (Not later than 1 January 05)

2005* 2007 2009 2010 X > 20% 20 12 5 0 15% < X < 20% 15 8 5 0 10% < X < 15% 10 8 5 0 5% < X < 10% 5 5 0 0 X < 5% Standstill 0 0

Sumber : ASEAN Secretariat, 2010

Untuk kelompok barang yang masuk dalam kelompok Normal Track II,

penurunan tarifnya menjadi 0 persen akan diberi fleksibilitas hingga tahun 2012 untuk China dan ASEAN-6, sedangkan untuk negara-negara anggota baru ASEAN ditargetkan hingga tahun 2018 dan dibatasi untuk maksimum 250 jenis pos tarif. Dalam Agreement Trade in Goods juga disebutkan bahwa pada Normal Track apabila tingkat tarif MFN sudah 0%, maka tetap akan menjadi 0%. Apabila telah mengalami pengurangan menjadi 0% maka akan tetap 0%. Semua pihak tidak diperbolehkan menaikkan tariff rates pada tariff lines manapun, kecuali berdasarkan ketentuan dalam perjanjian yang disepakati.

Sensitive Track

Tingkat tarif MFN yang berlaku pada seluruh produk yang di daftar dalam

Sensitive Track tidak harus dihapus (0 persen), tetapi diturunkan secara bertahap hingga tingkat tertentu (0 – 5 Persen) sesuai jadwal yang disepakati. Sensitive Track dibagi menjadi : Sensitive List dan Hight Sensitive List. Penurunan tarif untuk barang yang terdaftar dalam Sensitive Track diatur sebagai berikut:

1. Tingkat tarif MFN yang berlaku atas produk sensitif di ASEAN-6 dan China harus diturunkan menjadi 20 persen pada Januari 2012, dan selanjutnya menjadi 0 – 5 persen pada tahun 2018.

2. Tingkat tarif MFN yang berlaku atas produk sensitif di negara CLMV harus diturunkan menjadi 20 persen pada Januari 2015 dan selanjutnya menjadi 0 – 5 persen pada Januari 2020.

3. Untuk produk yang sangat sensitif (Hight Sensitive) tingkat tarif MFN yang berlaku harus diturunkan kurang 50 persen pada Januari 2015 untuk China dan ASEAN-6 dan Januari 2018 untuk CLMV.

Jumlah tariff lines yang boleh dimasukan oleh masing-masing pihak dalam

Sensitive Track harus didasarkan pada pembatasan maksimum ceiling ; untuk ASEAN 6 and China : 400 tariff lines pada level HS 6-digit dan 10 persen dari total nilai import, berdasarkan statistik perdagangan 2001. Selanjutnya, tariff lines

yang ditempatkan oleh masing-masing pihak dalam Hight Sensitive List (HSL) harus berdasarkan pada ketentuan ceiling yaitu untuk ASEAN 6 and China: tidak lebih dari 40 persen dari jumlah total tariff lines dalam Sensitive Track atau 100

tariff lines pada level HS-6 digit.

2.3.2.2. Keterangan Asal Barang (SKA) atau Rules of Origin (ROO)

Dalam menentukan keaslian produk yang memenuhi syarat untuk konsesi tarif preferensial sesuai dengan perjanjian dalam ASEAN-China FTA, maka diperlukan Pengaturan Surat Keterangan Asal Barang (SKA) atau Rules of Origin

(ROO). Jenis barang yang akan diberikan konsesi tarif apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Produk yang seluruh bagian-bagiannya diperoleh atau dihasilkan di negara-negara ASEAN dan China. Produk yang memenuhi kriteria ini adalah : tumbuhan dan hasil yang dipanen atau dikumpulkan dari tumbuhan, hewan yang dibudidayakan termasuk hasil tangkapan, sumberdaya alam termasuk mineral yang diekstraksi di ASEAN dan China.

2. Produk yang hanya sebagian diperoleh atau dihasilkan di negara ASEAN dan China. Dalam hal ini, kandungan mineral yang berasal dari ASEAN dan atau China sekurang-kurangnya harus 40 persen yang dihitung dengan rumus :

Value of Non-ACFTA Materials Value of Non-ACFTA Materials + X 100% < 60% FOB Price

Apabila satu jenis barang memiliki kandungan material yang berasal dari

ASEAN dan atau China ≥ 40 persen, maka produk tersebut berhak untuk

memperoleh konsesi tarif FTA ASEAN-China.