PT ASURANSI JASA INDONESIA MEMO
B. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! 1. Jelaskan perbedaan dan persamaan surat edaran
a. Diumumkan bahwa Yayasan Pencinta Alam merayakan ulang tahun yang ke dua belas dengan mengadakan lomba lintas alam. b. Lomba terbuka bagi regu pencinta alam yang
bernaung di bawah OSIS SMP/SMA, dalam hal ini dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah.
c. Untuk mengikuti lomba adalah bahwa dari satu sekolah boleh mengirimkan lebih dari satu regu dengan anggota masing-masing lima orang.
d. Regu pencinta alam yang berhasil mencapai garis finis akan diberikan hadiah-hadiah me-narik yang mana keseluruhan nilainya sampai jutaan rupiah.
e. Kepada pencinta alam yang masih aktif diharapkan untuk ikut serta memeriahkan dengan mendaftar diri sebagai peserta lomba. 15. Kalimat nota dinas yang lengkap dan jelas
terdapat pada ...
a. Dengan surat ini, Kepala Sekolah menugas-kan Drs. Rodrigo untuk membimbing siswa praktik industri, di Yogyakarta, 1 Juli – 30 September 2007.
b. Bersama ini saya tugaskan kepada Drs. Rodrigo untuk membimbing siswa praktik industri di Yogyakarta selama 3 bulan. c. Dengan ini kami tugaskan Drs. Rodrigo untuk
membimbing siswa praktik industri di Yogyakarta dari tanggal 1 Juli – 30 Septem-ber 2007.
d. Dengan kami harap Drs. Rodrigo berkenan untuk membimbing siswa praktik siswa prak-tik industri di Yogyakarta selama 3 bulan. e. Dengan ini kami tugaskan Drs. Rodrigo untuk
membimbing siswa praktik industri di Yog-yakarta dari tanggal 1 Juli 2007sampai sele-sai.
B. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! 1. Jelaskan perbedaan dan persamaan surat edaran
dan pengumuman! Sertakan contohnya! 2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
pengumum-an berdasarkpengumum-an sifatnya!
3. Carilah contoh pengumuman di surat kabar dan majalah! Kemudian klasifikasikan berdasarkan jenisnya, lalu klipinglah pengumuman-peng-umuman tersebut!
lomba menulis puisi dengan syarat-syarat yang perlu!
5. Sebutkan bagian-bagian nota dinas dan buat-lah satu contoh nota dinas!
6. Bapak Indrapraja, umur 50 tahun, pekerjaan gu-ru, alamat di Jalan Jaya No. 45 Jakarta membe-rikan kepada anaknya, Stefani, umur 16 tahun, pekerjaan pelajar SMK 120 Jakarta dengan ala-mat Jalan Jaya No. 45 Jakarta untuk mengambil uang sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta ru-piah) di bank.
Buatlah surat kuasa dari Bapak Indrapraja tersebut!
7. Tulislah surat pembaca tentang lingkungan sekolahmu untuk dimuat di majalah sekolahmu atau mading kelas!
8. Tulislah surat edaran yang berisi pemberitahuan kepada siswa SMK yang berminat mengikuti lomba puisi! Isi surat lebih detail ditentukan sendiri.
9. Buatlah surat edaran yang berisi anjuran! Surat edaran berasal dari Kepala Dinas Tata Kota Jakarta Timur bernama Ir. Abdul Jalil, NIP 054321 dan ditujukan kepada para pemilik kios atau warung di sepanjang Jalan Bekasi Timur. Surat berisi permintaan supaya para pemilik kios atau warung di sepanjang jalan tersebut bersedia pindah atau membongkar sendiri barang-barangnya sampai batas terakhir pada tanggal 31 Mei 2005. Bila masih ada bangunan yang berdiri sampai batas akhir yang diten-tukan, pemerintah daerah akan membersih-kannya. Surat dibuat pada tanggal 1 Mei 2005.
10. Buatlah surat undangan!
Surat undangan ditujukan kepada pengurus OSIS SMK Negeri 7 Jakarta, Jalan Tenggiri No.1 Rawamangun Jakarta Timur, dengan acara Rapat Pengurus, pada tanggal 15 Juni 2005 hari Sabtu, pukul 11.00-13.00 WIB di Aula SMK Negeri 7 Jakarta.
Apabila kalian menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut pada modul ini. Apabila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, lanjutkanlah dengan menger-jakan aktivitas-aktivitas dan tes akhir pembelajaran yang ada pada modul ini.
Berilah tanda ( )pada kolom Yaatau Tidak yang tersedia sesuai dengan apa yang kalian pahami!
1. Apakahkah kalian dapat mengidentifikasi penggunaan ungkapan dalam teks yang disimak?
2. Pernahkah kalian mengidentifikasi dan mengelompokkan kelas kata? 3. Dapatkahkah kalian mengidentifikasi dan mengelompokkan sinonim
dan antonim?
4. Dapatkah kalian membedakan kata yang bermakna denotatif dan konotatif?
5. Apakahkah kalian mengidentifikasi kata yang bermakna denotatif dan konotatif?
6. Dapatkah kalian mengidentifikasi kata yang mengalami pergeseran makna?
No Pertanyaan Ya Tidak
Cek Kemampuan
Pendahuluan :
Setelah pada pembelajaran ketiga kalian belajar memahami perintah kerja tertulis, kini pada pem-belajaran keempat kalian akan diajak untuk dapat membaca dan memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja.
Untuk itu pertama-tama kalian akan diajak untuk dapat mengidentifikasi penggunaan ungkapan dalam teks yang disimak.
Kedua, melalui kegiatan membaca kalian diajak untuk dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan kelas kata. Selain itu, kalian juga diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan sinonim dan antonim.
Ketiga, melalui kegiatan berbicara kalian akan diajak untuk dapat memahami kata yang bermakna denotatif dan konotatif. Selain itu, kalian juga diharapkan agar dapat mengidentifikasi kata yang bermakna denotatif dan konotatif.
Keempat, melalui kegiatan menulis kalian akan diajak untuk dapat mengidentifikasi kata yang mengalami pergeseran makna.
Akhirnya, sebelum memulai pembelajaran keempat ini, sebaiknya kalian lebih dahulu mencek kemampuan bahasamu. Selamat belajar dan sukseslah selalu.
Materi ungkapan pernah kalian pelajari di kelas X. Masih ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan ungkapan? Pada pembelajaran ini kalian akan menyimak sebuah teks. Sambil menyimak teks tersebut cermatilah penggunaan ungkapan yang ada pada teks tersebut.
4.1.1 Menyimak Teks
Simaklah pembacaan teks berikut ini! Cermati-lah ungkapan yang digunakan dalam teks!
Sumarno, dari IDT
Membangun pabrik furnitur di daerah misikin dan tertinggal bukanlah pilihan yang me-nyenangkan bagi Johanes Sumarno (62). Selain daerahnya terpencil, prasarana penunjangnya minim, akses transportasi dan telekomunikasi-nya juga terbatas. Apalagi sumber daya manusia-nya miskin pengetahuan dan keterampilan.
“Bayangkan, jalannya saja belum diaspal, masih dari pasir dan batu yang becek ketika hujan dan berdebu saat kemarau. Belum ada air dari perusahaan daerah air minum, apalagi telepon. Jangankan dari pelabuhan atau bandar udara, akses dari jalan raya saja jauh dan terpencil,” kata Presiden Direktur PT Kurnia Anggun (bukan Anggun Krida, Kompas, 28/9) Johanes Sumarno.
Kondisi penduduknya pun tak kalah menge-naskan sehingga dikategorikan sebagai dearah inpres desa tertinggal (IDT). Mereka hidup me-ngandalkan pertanian dari sawah tadah hujan yang hanya satu kali musim taman dalam setahun. Itu pun tanaman palawija, bukan padi. Akan tetapi, karena niat yang tulus dan tidak semata berorientasi pada materi, didukung oleh kerja keras, kegigihan dan kejujuran, serta perhi-tungan yang matang, hasil yang didapat Sumarno sangat luar biasa. Dua pabrik yang dibangun, yakni di Desa Bangun, Kecamatan Mojosari, dan Desa Mojorejo Kecamatan Pungging, di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga memberi manfaat maksimal bagi masyarakat sekitar.
Dengan dipekerjakannya penduduk sekitar sebagai buruh pabrik, perekonomian masyarakat yang dulunya statis kini sudah bergerak, bahkan tumbuh secara pesat. Rumah-rumah yang
dulunya berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah sekarang dibangun permanen. Lantainya pun sudah berkeramik.
“Sedikitnya Rp 1.5 miliar uang beredar di Desa Bangun dan Desa Mojorejo dalam setiap bulannya. Itu baru untuk gaji karyawan yang berasal dari dua desa tersebut,” ujar pengusaha yang mempekerjakan sekitar 2.500 karyawan itu. Jumlah tersebut belum termasuk perputaran uang dari para karyawan pendatang yang indekos dan makan setiap hari di warung-warung pendu-duk di sekitar pabrik. Itu belum efek multiplier
dari pesatnya perkembangan infrastruktur, seperti jalan yang sudah terpasang, bahkan pabrik-pabrik baru mulai bermunculan di sekitarnya.
Nilai lebih
“Tahun 1986, ketika pertama kalinya saya buka pabrik, itu belum ada pabrik-pabrik di Mojokerto,” ujar Sumarno yang setiap bulannya mam-pu mengekspor sedikitnya empat kontainer ukuran 40 feetberbagai bentuk furnitur sekelas merek international, seperti Da Vinci, ke pasar Amerika Serikat.
Sebagian besar pengusaha mungkin menilai lebih menguntungkan membangun pabrik di kawasan industri atau minimal di daerah yang aksesnya memadai. Selain itu, mencari karya-wan juga lebih mudah karena para pencari kerja akan berdatangan dari seluruh penjuru kota. Lebih banyak pilihan yang bisa diambil.
Sumarno pun sempat terpengaruh dengan asumsi itu, ketika salah satu rekannya menawar-kan untuk membuka pabrik di Pasuruan yang lokasinya sudah siap pakai. Apalagi harganya juga terjangkau oleh modal Sumarno, yang pas-pasan hasil pinjaman dari sebuah lembaga keuangan bukan bank. Namun, saat bertemu dengan Camat Pungging yang menceritakan tentang daerahnya yang sangat tertinggal dan penduduknya yang miskin, hati Sumarno pun tergerak.
“Dengan uang 1 juta dollar AS, saya buka pabrik di kawasan industri, paling cuma dapat untung semata. Tetapi, jika saya bangun pabrik di Mojorejo, meski harus sedikit bersusah payah, pasti ada plusnya,” katanya.
Kesannya, klise bagi banyak pihak, tetapi bagi dirinya tidak. Realitas lapangan itu tantangan, sekaligus peluang menguji diri sendiri, mampu tidak membuat pekerjaan di tengah semua kondisi yang serba marjinal.
Loyalitas tinggi
Minimnya sarana penunjang tak membuat pria kelahiran Nias, Provinsi Sumatra Utara, itu menyerah. Mendirikan pemancar telepon demi bisa berkomunikasi dengan rekan bisnisnya dilakoninya. Ketika pertama membuka usaha, hanya satu pabrik yang memproduksi mebel rotan. Produksinya dijual kepada eksportir di Surabaya. Setahun kemudian, ia berhasil mendapatkan pembeli langsung dari Amerika Serikat, jepang, dan Eropa.
Kala itu, ia butuh puluhan orang untuk dididik di balai latihan kerja. Akan tetapi, yang melamar kerja dari desa sekitar pabrik saja ada 600 orang. dia pun berpikir untuk memaksimalkan menye-diakan lapangan kerja.
Pasang surut dalam menjalankan bisnis mebel telah ia alami. Sampai akhirnya tahun 1997 akhir, bertepatan dengan krisis moneter, Sumarno mampu menyelesaikan pembangunan pabrik unit II. Ketika itu ia mulai memproduksi mebel berbahan baku kayu. Pada saat pemesanan meningkat melebihi kapasitas pabrik, pekerjaan biasanya disubkontrakkan kepada para perajin kecil di sekitarnya.
Meski subkontrak, bukan berarti kontrol kualitas dilonggarkan begitu saja. Pengawasan ketat tetap dilakukan agar kualitas tetap terjaga. ha-silnya bisa jadi sampai seperti sekarang ini. Waktu pun berjalan. Saat itu, kendati secara finansial Sumarno mampu menambah kapasitas pabrik, hal itu tak ia lakukan. Alasannya, dengan memberi pekerjaan tambahan kepada para perajin, berarti menambah penghasilan mereka dan menghidupkan ekonomi rakyat.
Kompas, 2 Oktober 2006
Kerjakan aktivitas-aktivitas berikut ini dalam buku tugasmu!
A. Jelaskan makna ungkapan kata-kata yang