• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan sanksi

Dalam dokumen Modul DTSD Undang - Undang Pabean (Halaman 102-118)

C. Penyelenggaraan Pembukuan

2) Ketentuan sanksi

Selanjutnya dalam pasal 50 diatur mengenai kewajiban untuk menyerahkan pembukuan, atau catatan untuk kepentingan pemeriksaan pembukuan.

Orang yang tidak menyelenggarakan pembukuan dapat didenda sebesar lima puluh juta rupiah (lihat pasal 52 ayat 1).

Demikian juga orang yang tidak menyelenggarakan pembukuan dengan baik sebagaimana diatur dalam pasal 51 dapat dikenai denda sebesar dua puluh lima juta rupiah (lihat pasal 52 ayat 2)

Orang atau pihak yang tidak memenuhi permintaan Bea dan Cukai untuk menyerahkan buku, catatan atau surat-menyurat berkaitan dengan impor dan ekspor, atau tidak bersedia dilakukan pemeriksaan sediaan barangnya dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar tujuh puluh lima juta rupiah (lihat pasal 86 ayat 2).

Lebih lanjut apabila dari hasil penyelidikan/penelitian ternyata perbuatan tersebut menyebabkan kerugian keuangan negara, maka yang bersangkutan dapat dipidana sesuai dengan pasal-pasal pidana yang dilakukannya.

Selengkapnya bunyi pasal 50 tersebut sebagai berikut:

(1) Atas permintaan pejabat bea dan cukai, orang sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 49 wajib menyerahkan laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 92

usaha termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan untuk kepentingan audit kepabeanan.

(2) Dalam hal orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berada di tempat, kewajiban untuk menyerahkan laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan beralih kepada yang mewakili.

Laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, dan surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk dalam bentuk data elektronik.

Yang dimaksud dengan Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berada di tempat bagi Orang berupa badan hukum adalah pimpinan badan hukum tersebut tidak berada di tempat.

Yang dimaksud dengan “yang mewakili” adalah karyawan atau bawahan atau pihak lain yang ditunjuk oleh Orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49.

Selanjutnya pasal 51 UU Kepabeanan mengatur mengenai ketentuan tentang pembukuan dan jangka waktu penyimpanannya, sebagai berikut:

(1) Pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 wajib diselenggarakan dengan baik agar menggambarkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya, dan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya.

(2) Pembukuan wajib diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, mata uang rupiah, dan bahasa Indonesia, atau dengan mata uang asing dan bahasa asing yang diizinkan oleh menteri.

(3) Laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun pada tempat usahanya di Indonesia. (4) Ketentuan mengenai pedoman penyelenggaraan pembukuan diatur lebih

lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri.

Pengaturan pada ayat ini dimaksudkan agar dari pembukuan tersebut dapat dihitung besarnya nilai transaksi impor atau ekspor. Untuk menjamin tercapainya

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 93

maksud tersebut, pembukuan harus diselenggarakan dengan cara atau sistem yang lazim dipakai di Indonesia misalnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan di bidang Kepabeanan menentukan lain.

laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, dan surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha, termasuk data elektronik serta surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang Kepabeanan wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia dengan maksud agar apabila Direktur Jenderal akan melakukan Audit Kepabeanan, bukti dasar pembukuan, dan surat yang diperlukan masih tetap ada dan dapat segera disediakan.

Dalam hal data tersebut berupa data elektronik, Orang wajib menjaga keandalan sistem pengolahan data yang digunakan agar data elektronik yang disimpan dapat dibuka, dibaca, atau diambil kembali setiap waktu.

Pembukuan dan catatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 harus menggunakan huruf latin, angka Arab, mata uang rupiah, serta bahasa Indonesia atau dengan mata uang asing dan bahasa lain yang ditetapkan oleh Menteri. Buku, catatan, serta surat, wajib disimpan selama sepuluh tahun pada tempat usahanya di Indonesia.

Buku, catatan dan surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan usaha impor atau ekspor, harus disimpan sekurang-kurangnya selama sepuluh tahun. Dengan demikian apabila dalam batas waktu 10 tahun tersebut diketahui terdapat pelanggaran atas ketentuan perundang-undangan pabean, buku catatan dan surat-menyurat yang diperlukan untuk kepentingan pemeriksaan masih tetap tersedia.

Keharusan menyimpan dokumen dalam jangka waktu 10 tahun tersebut sejalan dengan ketentuan mengenai kadaluwarsanya tuntutan pidana dibidang kepabeanan.

Pelanggaran atas ketentuan pasal 49 ( ketentuan tentang kewajiban penyelenggaraan pembukuan ) dan pasal 51 ( ketentuan tentang jangka waktu penyimpanan dokumen ) dikenai sanksi administrasi berupa denda masing-masing sebesar lima puluh lima juta rupiah dan dua puluh lima juta rupiah.. Namun tidak menutup kemungkinan dikenai pasal-pasal pelanggaran pidana.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 94

Sanksi atas pelanggaran pasal 49 dan pasal 51 tersebut diatas ditetapkan dalam pasal 52 sebagai berikut:

(1) Orang yang tidak menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 49 dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(2) Orang yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1), ayat (2), atau ayat (3) dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)

Demikian pembahasan materi mengenai kewajiban penyampaian pemberitahuan pabean serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran bea masuk, serta kewajiban penyelenggaraan pembukuan bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan kepabeanan.

4.2. Latihan 4

1) Apa yang dimaksud dengan Pemberitahuan Pabean ? Berikan contoh dokumen pemberitahuan pabean dibidang impor, dokumen pelengkap pabean dan dokumen pelengkap pabean lainnya.

2) Dalam hal importir tidak mengetahui tatacara penyelesaian kewajiban pabean, jalan apa yang dapat ditempuh untuk dapat mengeluarkan barang impornya dari Kawasan Pabean.

3) Sejak kapan importir bertanggung jawab terhadap barang impor yang belum diselesaaikaan kewajiban pabeannya ?

4) Pada saat dilakukan pencacahan terhadap barang impor yang ditimbun di Kawasan Berikat, ditemui adanya kekurangan barang yang semestinya berada di Kawasan Berikat tersebut. Siapa yang bertanggung jawab atas bea masuk barang tersebut dan sanksi apa yang diberikan terhadap pengusaha Kawasan Berikat.

5) Pengusaha TPS bertanggung jawab atas barang impor yang di timbun di TPS-nya. Dalam hal apa saja pengusaha TPS dibebaskan dari tanggung jawab tersebut ?

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 95

6) Bagaimana pertanggungjawaban atas penyalahgunaan barang impor yang mendapat pembebasan bea masuk, jika importir barang tersebut tidak dapat ditemukan ?

7) Seorang awak sarana pengangkut yang baru datang dari luar negeri membawa barang titipan temannya untuk disampaikan kepada seseorang di dalam negeri. Siapa yang harus bertanggung jawab atas bea masuk barang tersebut ? Apakah barang yang dibawa oleh ASP harus diberitahukan kepada pihak pabean, mengapa demikian ?

8) Sebutkan pihak-pihak yang harus bertanggung jawab terhadap pembayaran bea masuk dan dalam hal apa mereka harus bertanggung jawab.

8) Penyelesaian kewajiban pabean atas barang impor untuk dipakai adalah pengajuan dokumen impor dan membayar bea masuk. Menurut Saudara siapa yang melakukan pemungutan bea masuk dan kemana pembayaran bea masuk disetorkan.

9) Dalam hal terjadi kekurangan bea masuk dan atau pengenaan denda administrasi atas pengajuan dokumen impor, kapan tagihan harus dilunasi.

10) Apa konsekuensinya jika pembayaran/pelunasan taagihan dilakukan melewati jangka waktu jatuh tempo.

11) Siapa yang wajib menghitung bea masuk dalam pengajuan dokumen impor, dan mengapa bisa terjadi timbulnya surat tagihan kekurangan bea masuk.

12) Kapan timbulnya kewajiban membayar bea masuk, dan kapan timbulnya kewajiban melunasi denda administrasi.

13) Apa yang dimaksud dengan penundaan pembayaran dan siapa yang dapat mengizinkan penundaan pembayaran serta persyaratan/pertimbangan diberikannya izin penundaan pembayaran. 14) Apa yang dimaksud dengan hak mendahulu dalam penagihan piutang

negara, beri contoh.

15) Kapan utang menjadi kadaluwarsa dan dalam hal apa masa kadaluwarsa tidak dapat diperhitungkan..

16) Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima oleh pihak Bea dan Cukai.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 96

17) Sebutkan pihak-pihak mana saja yang berkewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan dan menyimpan catatan atau dokumen terkait dengan kegiatan impor dan ekspornya.

18) Berapa lama jangka waktu kewajiban menyimpan buku atau catatan terkait dengan impor atau ekspor.

19) Mengapa buku atau catatan tadi harus disimpan selama itu .

20) Apa sanksinya jika seseorang (importir) menolak menyerahkan buku atau catatan kepada pihak Bea dan Cukai.

21) Bagaimana pula jika penolakan permintaan tersebut ternyata ada implikasinya dengan kerugian penerimaan negara.

4.3. Rangkuman 4

1) Pemberitahuan pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam perundang-undangan kepabeanan yang berlaku. Sedangkan kewajiban pabean adalah semua kegiatan dibidang kepabeanan yang wajib dilakukan untuk memenuhi ketentuan dalam undang-undang kepabeanan.

2) Pemberitahuan pabean yang diajukan dalam rangka memenuhi kewajiban pabean dapat berupa tulisan diatas formulir, atau dapat juga melalui pesan elektronik (electronic massage).

3) Berkaitan dengan pengurusan pemberitahuan pabean, pihak-pihak yang berhak melakukan pengurusan pemberitahuan pabean adalah pengangkut, importir atau eksportir. Dalam hal dikehendaki oleh importir, pengurusannya dapat dikuasakan kepada PPJK

4) Pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK) yang mendapat kuasa atas pengurusan pemberitahuan pabean, bertanggung jawab terhadap Bea Masuk yang terutang dalam hal importir tidak ditemukan. 5) Importir bertanggung jawab terhadap Bea Masuk yang terutang sejak

tanggal Pemberitahuan Pabean atas Impor.

6) Pihak lain yang juga dapat dimintakan pertanggungjawabannya atas pungutan bea masuk adalah pengusaha TPS ( Tempat Penimbunan Sementara ).

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 97

7) Dalam hal barang yang ditimbun dipindahkan ke TPS lain atau ke TPB, maka tanggung jawab atas bea masuk barang impor beralih kepada pengusaha TPS lain atau pengusaha TPB. Namun jika barang impor tersebut dipindahkan ke TPP (Tempat Penimbunan Pabean) maka status barang tersebut menjadi barang tidak dikuasai.

8) Dalam hal barang impor berupa barang yang mendapat fasilitas pembebasan atau keringanan bea masuk, tanggung jawab bea masuk berada pada orang yang mendapat pembebasan bea masuk atau orang yang menguasai barang yang bersangkutan.

1) Orang yang menguasai barang impor di tempat kedatangan sarana pengangkut atau di daerah perbatasan yang ditunjuk, bertanggung jawab terhadap Bea Masuk yang terutang atas barang tersebut.

2) Persyaratan untuk pengeluaran barang sebagai barang impor untuk dipakai adalah dengan menyerahkan pemberitahuan pabean dan melunasi bea masuk.

3) Dalam hal tagihan bea masuk atau denda tersebut tidak dilunasi dalam jangka waktu tertentu ( 60 hari ), maka atas tagihan tersebut dipungut bunga sebesar 2 % sebulan sebanyak-banyaknya 24 bulan (bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh).

4) Kewajiban membayar bea masuk menurut pasal 37 tersebut diatas timbul sejak tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean, sedangkan mengenai denda administrasi timbul sejak diterimanya surat pemberitahuan oleh yang bersangkutan.

5) Undang-undang juga memberikan kelonggaran pelunasan bea masuk berupa pemberian penundaan dengan persyaratan tertentu. Yang dimaksud dengan penundaan adalah pemberian perpanjangan jangka waktu pelunasan pembayaran bea masuk dan denda administrasi, sampai batas waktu yang ditetapkan.

6) Terhadap penagihan utang, negara mempunyai hak mendahulu atas barang-barang milik yang berutang. Dengan demikian pemerintah berhak mendapatkan bagian lebih dahulu dari pihak-pihak lainnya atas harta milik yang berutang untuk melunasi tagihan pabean.

7) Walaupun tagihan bea masuk wajib dilunasi oleh si berutang, namun hak untuk melakukan penagihan utang tersebut mempunyai batas

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 98

waktu. Hak menagih utang akan kadaluwarsa setelah lampau sepuluh tahun.

8) Ketentuan tentang penjaminan sesuai penggunaannya dibagi atas jaminan yang dapat dipergunakan sekali; atau terus-menerus. Jaminan sebagaimana dimaksud dapat berbentuk uang tunai; jaminan bank;jaminan dari perusahaan asuransi; atau jaminan lainnya.

9) Importir, eksportir, pengusaha Tempat Penimbunan Sementara, pengusaha Tempat Penimbunan Berikat, pengusaha pengurusan jasa kepabeanan atau pengusaha pengangkutan diwajibkan menyelenggarakan pembukuan dan menyimpan catatan serta surat menyurat yang bertalian dengan Impor atau Ekspor.

10) Kewajiban untuk menyelengarakan pembukuan dan menyimpan catatan serta surat menyurat yang bertalian dengan impor atau ekspor diperlukan untuk keperluan pelaksanaan audit dibidang kepabeanan, setelah barang dikeluarkan dari Kawasan Pabean.

11) Orang atau pihak yang tidak memenuhi permintaan Bea dan Cukai untuk menyerahkan buku, catatan atau surat-menyurat berkaitan dengan impor dan ekspor, atau tidak bersedia dilakukan pemeriksaan sediaan barangnya dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar lima juta rupiah.

12) 20) Apabila dari hasil penyelidikan/penelitian ternyata penolakan atau tidak bersedia menyerahkan buku atau catatan terkait; atau tidak bersedia dilakukan pemeriksaan barang sediaannya diperusahaan, menyebabkan kerugian keuangan negara, maka yang bersangkutan dapat dipidana dengan pidana penjara .

13) Buku, catatan dan surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan usaha impor atau ekspor, harus disimpan sekurang-kurangnya selama sepuluh tahun.

4.4. Test Formatif 4

1) Barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean diperlakukan sebagai barang impor, dan:

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 99

b. Wajib menyampaikan pemberitahuan pabean. c. Terutang bea masuk.

d. Memberitahukan kedatangannya kepada Pabean. 2) Pemberitahuan pabean adalah:

a. Kegiatan dibidang kepabeanan yang wajib diberitahukan untuk memenuhi ketentuan dalam UU Pabean.

b. Kegiatan penyelesaian kewajiban pabean.

c. Pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean, sesuai dengan syarat yang ditetapkan.

d. Pemberitahuan kepada pihak pabean mengenai impor dan ekspor. 3) Pemberitahuan pabean untuk memenuhi kewajiban pabean dapat berbentuk:

a. Tulisan pada formulir pemberitahuan pabean.. b. Disket.

c. Pesan elektronik.

d. Semua jawaban diatas benar.

4) Dalam rangka memenuhi kewajiban pabean, kegiatan yang harus diajukan pemberitahuan pabean adalah:

a. Pemasukan barang impor. b. Pengeluaran barang ekspor. c. Kedatangan sarana pengangkut. d. Semua jawaban diatas benar.

5) Jenis dokumen pemberitahuan pabean adalah: a. BC 2.3.

b. BCP 2.0. c. BCF 1.4. d. B/L.

6) Yang dimaksud dengan buku catatan pabean adalah: a. BC 2.0

b. BC 2.3 c. BCP 1.0 d. B/L

7) Yang dimaksud dengan dokumen pelengkap pabean adalah semua dokumen yang digunakan untuk pelengkap pemberitahuan pabean, berupa:

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 100

b. PIB, invoice, packing list, BCF 1.4 c. Manifest, invoice, packing list, B/L d. Invoice, packing list, B/L, BC 2.3

8) Dokumen pelengkap pabean lainnya antara lain berupa: a. SIUP, IT, ET, Sertifikat mutu.

b. SIUP, ET, PEB, SKSHH

c. SIUP, NHI, Certificate of quality, SKSHH. d. Semua jawaban diatas benar.

9) Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang memberikan pelayanan penyelesaian pabean dengan sistem PDE; adalah:

a. KPBC Soekarno-Hatta. b. KPBC Merak.

c. KPBC yang kegiatannya padat. d. KPBC seluruh Indonesia.

10) Pihak-pihak yang dapat melakukan pengurusan penyelesaian kewajiban pabean adalah:

a. Pengangkut.

b. Importir dan eksportir. c. PPJK.

d. Semua jawaban diatas benar.

11) Pengurusan pemberitahuan pabean yang berkaitan dengan kedatangan sarana pengangkut dilakukan oleh:

a. Importir. b. Eksportir. c. Pengangkut. d. PPJK.

12) Yang dimaksud dengan Pengangkut adalah:

a. Kapal laut yang mengangkut barang impor atau ekspor.

b. Kapal laut atau pesawat udara yang mengangkut barang impor. c. Kapal laut, pesawat udara maupun sarana pengangkut lainnya.

d. Orang/pihak yang bertanggung jawab atas pengoperasian sarana pengangkut yang mengangkut barang atau orang.

13) Pemberitahuan pabean oleh pengangkut diserahkan kepada: a. Agen kapal.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 101

b. Adpel. c. PPJK. d. KPPBC.

14) Pengusaha Tempat Penimbunan Berikat yang melakukan importasi barang disebut sebagai:

a. Pengusaha pengolah barang untuk tujuan ekspor. b. Eksportir barang olahan.

c. Importir.

d. Semua jawaban diatas benar.

15) Pengajuan pemberitahuan barang ekspor dilakukan oleh: a. Importir.

b. Importir atau PPJK. c. Eksportir.

d. Semua jawaban diatas benar.

16) Kegiatan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) pada suatu Kantor Pabean di suatu pelabuhan memerlukan izin dari :

a. Adpel. b. Pelindo. c. KWBC. d. KPPBC.

17) Importir bertanggung jawab atas pelunasan bea masuk sejak: a. Tanggal pemberitahuan pabean atas barang impor.

b. Tanggal pemberitahuan pabean atas kedatangan sarana pengangkut. c. Tanggal pemberitahuan pabean atas kedatangan barang impor. d. Tanggal pembayaran bea masuk.

18) Bea masuk yang harus dibayar dihitung berdasarkan:

a. Perhitungan/pemberitahuan sendiri (self assessment). b. Harga tertinggi dari barang impor.

c. Nilai pabean berdasarka harga transaksi. d. Tarif dan nilai pabean.

19) Nilai pabean untuk perhitungan bea masuk dihitung berdasarkan : a. Nilai transaksi.

b. Nilai barang. c. Nilai invoice.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 102

d. Harga plafond/data based

20) Pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pelunasan bea masuk atas dokumen impor yang diajukan adalah:

a. Importir. b. Eksportir c. PPJK.

d. Pemilik barang

21) Dalam hal pengurusan pemberitahuan pabean dilaksanakan oleh PPJK, maka pihak PPJK harus bertanggung jawab terhadap pelunasan tagihan bea masuk apabila:

a. Terjadi kekurangan pembayaran bea masuk. b. Ada pendelegasian wewenang dari importir. c. Importir tidak ditemukan.

d. PPJK sudah tedaftar pada KPPBC yang bersangkutan.

22) Barang impor yang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara, pelunasan bea masuknya menjadi tanggung jawab:

a. Importir. b. Eksportir. c. PPJK.

d. Pengusaha TPS

23) Yang dimaksud dengan Tempat Penimbunan Sementara adalah:

a. Bangunan atau lapangan di Kawasan Pabean untuk menimbun barang impor, ekspor dan antar pulau..

b. Bangunan atau lapangan di Kawasan Pabean untuk menimbun barang impor.

c. Bangunan atau lapangan di Kawasan pabean untuk menimbun barang sementara menunggu pemuatannya.

d. Bangunan atau lapangan di Kawasan Pabean untuk menimbun barang sementara menunggu pemuatan atau pengeluarannya.

24) Pengusaha TPS tidak bertanggung jawab terhadap bea masuk jika barang-barang yang ditimbun disitu:

a. Hilang tanpa sengaja. b. Diekspor.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 103

d. Jawaban diatas salah semua.

25) Pelayanan pengajuan pemberitahuan impor barang di KPU DJBC Tg.Priok menggunakan :

a. Formulir PIB. b. Disket.

c. Formulir PIB dan disket.

d. Pertukaran data secara elektronik.

26) Pengusaha TPS yang tidak dapat mempertanggungjawabkan barang yang seharusnya berada ditempat tersebut, diwajibkan:

a. Membayar bea masuk. b. Membayar denda.

c. Membayar bea masuk dan denda 25%. d. Membayar bea masuk dan denda 100%.

27) Tanggung jawab bea masuk atas barang impor yang ditimbun di TPB menjadi beban:

a. Importir. b. PPJK. c. TPB. d. KPPBC.

28) Yang dimaksud dengan pungutan impor dalam UU Kepabeanan adalah bea masuk. Pungutan impor lainnya berupa pajak dalam rangka impor adalah:

a. PPN. b. PPn.BM.

c. PPh psl 22 impor.

d. Semua jawaban diatas benar.

29) Pengusaha TPB yang tidak dapat mempertanggungjawabkan barang yang seharusnya berada di tempat tersebut, diwajibkan:

a. Membayar bea masuk. b. Membayar denda.

c. Membayar bea masuk dan denda 25%. d. Membayar bea masuk dan denda 100%.

30) Terhadap barang impor sementara jika digunakan tidak sesuai tujuan semula, akan ditagih bea masuk dan dikenakan denda. Jika orang yang mendapat

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 104

pembebasan tidak ditemukan, maka orang yang harus bertanggung jawab atas tagihan bea masuk adalah:

a. Orang yang menguasai barang tersebut. b. Importir.

c. PPJK. d. Kontraktor.

31) Bea masuk, denda dan bunga yang terutang kepada negara dibayar ke: a. Bank Devisa.

b. Bea dan Cukai. c. Kas Negara. d. Kantor POS.

32) Tagihan atas bea masuk atau denda harus dilunasi dalam jangka waktu: a. 60 hari.

b. 3 hari. c. 7 hari. d. 30 hari.

33) Dalam hal tagihan tidak dilunasi setelah jatuh tempo, maka atas tagihan tersebut dipungut :

a. Denda 100% dari bea masuk.

b. Bunga 2% sebulan selama-lamanya 24 bulan. c. Bunga 2,5% sebulan selama-lamanya 12 bulan. d. Bunga 2.5% sebulan selama-lamanya 24 bulan.

34) Importir yang mempunyai tagihan kepada negara jika tidak dibayar setelah jatuh tempo diberikan bunga . Jatuh tempo dihitung sejak:

a. Tanggal keputusan adanya tagihan. b. Tanggal PIB.

c. Tanggal Surat Penetapan. d. Tanggal surat keberatan.

35) Hak menagih utang akan menjadi kadaluwarsa setelah lewat jangka waktu: a. 5 tahun.

b. 10 tahun. c. 20 tahun. d. 25 tahun.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 105

36) Bentuk-bentuk jaminan atas pungutan bea masuk yang dapat diterima oleh pihak pabean adalahjaminan:

a. Tunai. b. Bank. c. Asuransi.

d. Semua jawaban diatas benar.

37) Sesuai perundang-undangan kepabeanan, pihak yang wajib menyelenggarakan pembukuan adalah:

a. Importir, eksportir, TPS, TPB, PPJK, pengangkut. b. Importir, bea cukai, PPJK, pengangkut.

c. Importir, eksportir, PPJK, Pelindo, Adpel, pengnangkut. d. Importir eksportir, PPJK.

38) Orang yang tidak menyelenggarakan pembukuan berkaitan dengan kegiatan impor dan ekspor, dikenakan sanksi berupa:

a. Blokir perusahaan.

b. Tidak dilayani pengajuan PIBnya. c. Dikenakan denda Rp.5 juta. d. Dikenakan denda Rp.50 juta.

39) Orang yang tidak menyelenggarakan pembukuan dengan baik sesuai ketentuan, dikenakan sanksi berupa:

a. Denda dua puluh lima juta rupiah. b. Denda lima puluh juta rupiah. c. Denda lima ratus juta rupiah. d. Sanksi pidana.

40) Buku, catatan dan surat menyurat berkaitan dengan kewajiban menyelenggarakan pembukuan, wajib disimpan selama:

a. 5 tahun. b. 10 tahun. c. 15 tahun. d. 20 tahun.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 106

4.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian belakang modul ini. Hitung jawaban Anda dengan benar. Kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai

91 % s.d 100 % : Amat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 75 % ke atas (kategori “Cukup”), maka disarankan mengulangi materi. Silakan nilai kemampuan Anda sendiri secara jujur.

Undang-Undang Pabean

DTSD Kepabeanan dan Cukai 107

Dalam dokumen Modul DTSD Undang - Undang Pabean (Halaman 102-118)