• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.6. Maskulinitas Senior

Senioritas di kalangan anak jalanan ditandai dengan adanya garis hirarki kekuasaan antara mereka yang sudah berumur dewasa dengan para anak jalanan yang masih berada di bawah umur. Anak jalanan yang sudah dewasa akan cenderung mendominasi mereka yang lebih lemah untuk tunduk kepada perintahnya. Maskulinitas yang ditunjukkan oleh para senior mereka sesama anak jalanan ditandai dengan ciri fisik, usia, dan lamanya seseorang tersebut berada di jalanan. Dengan berbagai kelebihan tersebut, maka mereka yang lebih senior

dengan sisi maskulinitas tinggi akan menggunakannya sebagai alat untuk menunjukkan kemampuan dan kekuatannya atas sesama anak jalanan yang ada di dalam kelompok mereka sendiri. Ciri-ciri seorang yang dianggap senior dengan sisi maskulin yang dimiliki berbeda di setiap wilayah dan menurut pandangan masing-masing informan yang ada di dalam penelitian ini.

Salah satu informan yang berada di kawasan Simpang Sei Sikambing Medan, yaitu Rengki mengatakan:

“ Kalau yang dibilang senior disini ciri-cirinya ya badannya udah besar bang, terus umurnya juga udah dewasa dari kami, kalau disini yang kekgitu adalah tiga orang abang-abangannya diantara kami ini, ya orang itu sama kami aman-aman aja kalau kami gak cari masalah orang itu gak akan mau macem-macem juga ” (wawancara tanggal 27/08/2018).

Hal tersebut juga dikatakan oleh Budi yang juga merupakan salah seorang pengamen di Simpang Pasar Sei Sikambing medan.

“ Abang-abangan disini yang senior ya ciri-cirinya itulah bang kalau dia umurnya di atas kami, badannya lebih besar dari kami. Namanya juga senior kan bang, yang pasti dia lebih besar sama lebih dewasa lah. Yang jelas disini ada juga senior kek gitu bang, tapi kalau kami gak cari masalah orang itupun gamau ganggu ” (wawancara tanggal 27/08/2018).

Menurut informan yang berada di kawasan Simpang Pasar Aksara Medan, senioritas lebih kepada mereka yang memiliki fisik yang lebih besar dan suka memerintah. Seperti yang dikatakan oleh Aidil:

“ Seniornya disini palingan pengamen-pengamen sama anak-anak punk itu lah bang, kan badan orang itu udah besar-besar semua, udah abangan kami. Umurnya pun

ngamen, terus orang itu suka nyuruh-nyuruh kami yang masih kecil ini, kadang saya disuruh beliin rokok, beliin minuman buat orang itu, ya harus mau bang, daripada saya diapa-apain sama orang itu ” (wawancara tanggal 04/09/2018).

Begitupun menurut salah seorang temannya, yaitu Syawal yang juga menganggap senioritas disana sudah tidak bisa di pungkiri lagi, dan pasti ada.

Mereka pun cenderung tidak ingin bermasalah dengan para anak jalanan lain yang mereka anggap sudah dewasa dan dapat mencelakakan diri mereka sendiri.

“ Senior kami disini ya itulah bang, anak-anak punk yang udah besar-besar badannya dari kami, terus abang-abangan pengamen yang disitu yang umurnya lebih tua dari kami, orang itupun juga mau marah-marah, bentak-bentak, namanya kami masih kecil, ya kami gak berani ngelawan bang. Kalau disuruh ya harus mau lah daripada kenapa-kenapa ” (wawancara tanggal 04/09/2018).

Sedangkan di wilayah Simpang Amplas Medan, senioritas selain ditandai dengan ciri fisik dari anak jalanan tersebut, juga dilihat dari berapa lamanya ia sudah berada di jalanan. Apabila seseorang sudah lama berada di wilayah tersebut, maka dapat dikatakan ia sudah menjadi senior dan mereka yang masih baru di wilayah tersebut, harus mau mengikuti perintahnya. Seperti yang dikatakan oleh Dion:

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Yogi yang sama-sama mengamen di satu wilayah yang sama dengan Dion.

“ Iya bang, senior kami disini ya abang-abangan yang memang megang wilayah disini, karena orang itu memang udah lama tinggal disini, terus badan orang itu juga udah besar-besar dari kami, ngomongnya pun tegas, kalau kami ada masalah sama anak lain orang itu yang gerak luan, disini biasanya seniornya gak cuman satu orang bang, lebih dari satu lah, kalau di wilayah sana juga sama kek gitu juga ” (wawancara tanggal 15/09/2018).

Berdasarkan keterangan dari beberapa informan di atas, maka dapat disimpulkan adanya beberapa kesamaan ciri-ciri senioritas di masing-masing wilayah yang menjadi lokasi dari penelitian ini, dengan berbagai sisi maskulinitas yang dimiliki oleh beberapa anak jalanan. Mereka beranggapan bahwa senioritas adalah seseorang dengan ciri fisik yang kekar, besar, dan kuat. Usia mereka pun sudah lebih dewasa dibandingkan dengan mereka yang masih di bawah umur.

Sikap para senior mereka yang berada di jalanan pun cenderung tegas, keras, dan terkadang suka menyuruh anak jalanan lain yang usianya lebih muda dari mereka.

Dalam beberapa wilayah, senioritas sudah menjadi suatu kesepakatan sosial bersama antar sesama anak jalanan tersebut, mereka yang sudah lama berada di wilayah tersebut akan dianggap sebagai senior dan mereka pun harus patuh dengan peraturan-peraturan yang ada sejak dulu.

Matriks 3. Hasil wawancara tentang ciri-ciri maskulinitas senior

NO. INFORMAN HASIL WAWANCARA

1. Ade “ Senior kami disini yang sesama penjual kerupuk jangek ini ada bang, yang udah besar, abang-abang, orang itu juga sama kayak saya ini jualan jangek juga, kadang jualan yang lain, badannya ya lebih besar lah dari kami bang ”

2. Iwan “ Iya kalau senioran kami yang jualan jangek ini ada bang, cuman beda toke kami, tapi karena sama-sama jualan jangek ya itulah palingan yang seniornya disini, yang udah dewasa dari kami. Sama anak-anak punk itulah bang, yang suka gangguin saya sama kawan-kawan kalau lagi jualan, yang badannya besar-besar, mukanya seram, bertatoan, kalau datang sukanya rame-rame ” orang itu gak akan mau macem-macem juga ”

4. Bayu “ Kalau ciri-ciri seniornya disini ya kekgitulah bang, yang badannya besar, terus umurnya lebih tua dari kami, suara orang itupun udah dewasa kadang kalau lagi ngamen, kan beda sama kami, tegas. Kalau misalnya kami ada masalah sama anak-anak yang lain, orang itu suka ngelindungi kami, suka ngebelain, makanya kami suka ngamen disini daripada di daerah rumah kami sana bang ”

5. Budi “ Abang-abangan disini yang senior ya ciri-cirinya itulah bang kalau dia umurnya di atas kami, badannya lebih besar dari kami. Namanya juga senior kan bang, yang pasti dia lebih besar sama lebih dewasa lah. Yang jelas disini ada juga senior kek gitu bang, tapi kalau kami gak cari masalah orang itupun gamau ganggu ”

6. Aidil “ Seniornya disini palingan pengamen-pengamen sama anak-anak punk itu lah bang, kan badan orang itu udah

7. Syawal “ Senior kami disini ya itulah bang, anak-anak punk yang udah besar-besar badannya dari kami, terus abang-abangan pengamen yang disitu yang umurnya lebih tua dari kami, orang itupun juga mau marah-marah, bentak-bentak, namanya kami masih kecil, ya kami gak berani ngelawan bang. Kalau disuruh ya harus mau lah daripada

kenapa-kenapa ”

8. Feri “ Ciri-cirinya yang udah senior itu yang badannya besar, umurnya diatasan kami, terus suka nyuruh-nyuruh bang ” 9. Dion “ Disini kalau yang kami anggap senior kalau dia udah

lama megang wilayah ini bang, biasanya memang yang udah tua yang megang wilayah yang ada disini. Jadi kalau dia udah lama disini, kami patuh ajalah sama perintahnya bang, karena kalau kami ada masalah pun pasti dibantuin sama senior kami disini ”

10. Yogi “ Iya bang, senior kami disini ya abang-abangan yang memang megang wilayah disini, karena orang itu memang udah lama tinggal disini, terus badan orang itu juga udah besar-besar dari kami, ngomongnya pun tegas, kalau kami ada masalah sama anak lain orang itu yang gerak luan, disini biasanya seniornya gak cuman satu orang bang, lebih dari satu lah, kalau di wilayah sana juga sama kek gitu juga ”