• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELA NEGARA DI WILAYAH PERBATASAN

B. MEMBANGUN BENTENG TERAKHIR BANGSA

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memerlukan benteng terakhir bangsa mengingat berbagai ancaman baik yang datang secara militer dan non militer dan berasal dari dalan negeri dan luar negeri yang membahayakan keutuhan NKRI. Semua lapisan bangsa Indonesia se-benarnya harus menjadi benteng terakhir bangsa apabila bangsa In-donesia menghadapi peperangan dengan negara lain sehingga segala daya upaya harus dilakukan agar supaya keutuhan NKRI dapat terjaga dan persatuan kesatuan bangsa dapat terwujud. Namun demikian, me-mang diperlukan salah satu komponen bangsa yang terlatih, terdidik, dan terampil sebagai garda terdepan dalam menghadapi ancaman mu-suh sehingga dapat menjadi andalan dan senjata pamungkas mengha-dapi setiap serangan musuh.

Satu-satunya harapan yang kita harapkan potensial menjadi benteng terakhir bangsa adalah komponen TNI. Dalam perspektif per-tahanan negara, TNI adalah komponen utama perper-tahanan negara yang dapat diandalkan dalam menghadapi berbagai upaya dan gerakan yang ingin menghancurkan bangsa Indonesia. TNI merupakan komponen bangsa yang sangat strategis menjadi benteng terakhir bangsa yang

selalu komitmen dan teguh dalam menjaga keutuhan NKRI, persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air. Negara Indonesia yang plural, jamak, beragam dan sangat komplek dari aspek suku, agama, ras, dan antar golongan sangat membutuhkan ikatan emosional yang satu padu menghadapi ancaman musuh. Ikatan yang kuat untuk membingkai keragaman ini harus didesain agar su-paya tidak terjadi kehancuran yang membahayakan eksistensi NKRI.

TNI merupakan komponen penting dalam struktur NKRI sebagai garda terdepan menghadapi berbagai ancaman yang muncul sangat komplek di era globalisasi saat ini. Sebagai komponen bangsa, TNI telah terlatih dan teruji dalam menyelamatkan bangsa dan negara dari berbagai aancaman dan berjasa sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Di saat komponen bangsa yang lain banyak terlena oleh arus globalisasi, liberalisasi, kapitalisasi, material-isme, dan hedonime, komponen bangsa seperti TNI masih tetap kon-sisten memegang teguh komitmen dalam menjaga keutuhan NKRI. TNI merupakan aset negara yang harus ditumbuhkembangkan dalam menggelorakan semangat bela negara, nyawa wawasan kebangsaan, dan ruh nasionalisme.

Personil TNI yang tersebar dari sabang sampai merauke meru-pakan aset yang terus berdaya guna menumbuhkan semangat bela negara ke seluruh lapisan masyarakt di tengah kesejahteraan praju-rit yang masih relatif rendah dan alokasi anggaran pertahanan yang sangat terbatas. Konsistensi TNI dalam semangat bela negara harus diajungi jempol dan didorong terus agar supaya selalu semangat men-ciptakan berbagai program dan kegiatan bela negara di tengah ke-hidupan masyarakat. Sebagai benteng terakhir bangsa, TNI menjadi sangat strategis dalam pergerakan kehidupan sejarah bangsa Indonesia dari jaman penjajahan sampai dengan era reformasi. Reformasi TNI mampu menempatkan TNI sebagai alat pertahanan negara dan mam-pu mengukuhkan TNI untuk selalu komitmen terhadap bela negara di atas kepentingan sempit apapun.

Di tengah arus globalisasi dimana penjajahan ekonomi, penjajah an politik, penjajahan sosial budaya dan penjajahan paradig-ma berpikir paradig-masyarakat separadig-makin merajalela saat ini, TNI mengemban tugas berat untuk memberikan kesadaran kepada semua komponen bangsa tentang pentingnya menumbuhkan semangat bela negara. TNI selalu menyuarakan tentang bela negara melebihi kepentingan individu, kepentingan kelompok, kepentingan partai dan kepentingan sempit lainnya. TNI berdiri di atas semua kelompok dan golongan se-hingga mampu menjadi katalisator dalam menumbuhkan semangat bela negara yang ada di tengah masyarakat.

TNI menghadapi tugas yang teramat berat, berupa memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya memprioritaskan kepenting an negara sebagai bagian dari perwujudan bela negara. Di tengah ma-syarakat yang sudah banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai liberalisme, invidualisme, hedonisme, dan kapitalisme, maka sangat berat bagi komponen bangsa seperti TNI memberikan penyadaran akan penting-nya bela negara. Lunturpenting-nya semangat keindonesiaan di tengah ma-syarakat dan memudarnya jati diri bangsa Indonesia saat ini mendo-rong TNI untuk bergerak tiada henti menjadi garda terdepan dalam menghadapi gempuran musuh yang datang secara latent dan tidak

ke-lihatan, namun sangat terasakan pengaruhnya terhadap jati diri bangsa Indonesia. TNI merupakan alternatif dalam membentengi diri bangsa ini dari ancaman musuh, dimana sangat tepat jika TNI merupakan benteng terakhir bangsa.

Oleh karena itu, perhatian pemerintah terhadap TNI harus lebih dalam upaya menciptakan semangat bela negara yang tinggi. Kon-disi nyata selama ini tidak terelakan dimana TNI yang ditugaskan di daerah perbatasan, pulau kecil terluar dan wilayah terpencil lainnya mengemban tugas membela negara dengan cara menjaga wilayah per-batasan dari ancaman musuh sembari memberikan penyuluhan bela negara kepada masyarakat di wilayah tugasnya masing-masing. Suara TNI dalam mendendangkan nilai-nilai bela negara sangat nyaring

ter-dengar di telinga seluruh masyarakat Indonesia sehingga harus diper-tahankan, didukung dan didanai secara maksimal.

TNI dan bela negara ibarat dua sisi dari satu keping mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Artinya, apabila ber-bicara TNI maka kita semua akan selalu teringat dengan bela negara. Sudah menjadi citra di pemikiran masyarakat bahwa TNI sangat dekat dengan bela negara. TNI selalu menyuarakan bela negara. TNI sela-lu berkomitmen untuk membela negara di atas kepentingan apapun. TNI merupakan motor penggerak dalam menyuarakan bela negara ke semua lapisan masyarakat bawah. Tanpa TNI maka bela negara yang ada di tengah masyarakat akan mengalami hambatan karena se-lama ini satuan-satuan kewilayahan TNI, khususnya TNI AD, seperti Kodam, Korem, Kodim, Koramil, sampai Babinsa selalu melakukan pelaksanaan program dan kegiatan yang mengarah pada terwujudnya semangat bela negara di tengah masyarakat Indonesia.

Kita semua harus menghapus stigma dan trauma sejarah masa lalu, khususnya masa Orde Baru dimana TNI dijadikan sebagai alat untuk kepentingan politik tertentu ketika itu, kita semua harus jernih dalam melihat TNI dimana TNI sendiri secara institusi tidak salah, yang salah adalah oknum tertentu ketika itu yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk membawa TNI ke ranah politik praktis dan men-jauhkan TNI dari politik negara. Politik TNI adalah politik negara, di-mana apa yang terbaik bagi negara maka TNI akan lakukan sampai titik darah penghabisan. TNI di era reformasi sangat komit dan konsisten menjaga nilai-nilai reformasi dan selalu mementingkan kepentingan negara di atas kepentingan apapun. Kepentingan membela negara merupakan keunikan TNI yang harus dijaga, dihormati dan diapreas-iasi oleh semua pihak, khususnya pemerintah.