• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa

C. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Ketiga

4 Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja

capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.35.

Tabel 3.35. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

1 Tingkat Kinerja Jaringan Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan % - - 0,84 0,85 99,61 2 Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal Bis

Ter-minal 9 6 66,67 1 1 100,00 3 Jumlah arus penumpang

angkutan umum Orang 5089679 5234350 102,84 53.948.872,14 54206789,00 100,48 4 Rasio Ijin Trayek % 0,000242 0,001272 525,61 0,00232 0,00230 99,33 5 Angkutan darat % 0,5 0,5 100,86 0,00073 0,05536 79,08 6 Rasio panjang jalan per jumlah

kendaraan % 0,01 0,01 105,92 0,00163 0,00126 77,26 7 Jumlah orang/ barang yang

terangkut angkutan umum orang 18.262 19.262 105,48 16.184.661 16.256.375 100,44

8

Jumlah orang/barang melalui demaga/ bandara/terminal per thn

orang 4.283 5.677 132,55 564.034 620437 110,00

9 Jumlah uji kir angkutan umum

Kenda-raan 18.192 18.201 100,05 19.176 20709 107,99 10 Kepemilikan KIR angkutan

umum % 29,68 29,77 100,30 0,40 59,56 49,69 11 Lama pengujian kelayakan

angkutan umum (KIR) Menit 10 10 100,00 10 - 20 10 - 20 100,00 12 Biaya pengujian kelayakan

angkutan umum Rupiah 75.000 75.000 100,00

35.000 - 75.000

35.000 -

75.000 100,00 13 Realisasi Laik Jalan Kendaraan % - - 95,87 96,39 100,00 14 Integrasi Moda Angkutan Umum Koridor - - 1 1 100,5 15 Pemasangan Rambu-rambu % 0,03 0,02 91,60 20,00 32,80 164,00 16 Jumlah Fasilitas Lalu Lintas

Terpasang Buah - - 13.687,00 13741,00 100,39

Rata-Rata Capaian 135,99 99,30

Sumber : Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), 2014

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 19 (sembilan belas) indikator sasaran, antara lain:

1) Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada tahun 2014 dari target sebesar 0,84%, terealisasi sebesar 0,85%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,61%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tidak terealisasi sesuai rencana disebabkan masih tidak sesuainya kapasitas jalan dengan peningkatan jumlah kendaraan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir

RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,85% dari target sebesar 0,71% atau telah tercapai sebesar 119,72%.

2) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 terminal, terealisasi sebanyak 1 terminal, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 66,67% meningkat sebesar 33,33% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2014 terealisasi sesuai rencana sedang pada tahun 2013 hanya terbangun 6 terminal dari 9 terminal yang direncanakan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 7 terminal dari target sebanyak 9 terminal atau telah tercapai sebesar 77,77%. 3) Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan

sebanyak 53.948.872 orang, terealisasi sebanyak 54.206.789 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,48%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,360% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor dan kenaikan bahan bahan minyak. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 54.206.789 orang dari target sebanyak 59.549.461 orang atau telah tercapai sebesar 91,03%.

4) Rasio Ijin Trayek pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00232%, terealisasi sebesar 0,00230%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,33%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 426,28% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Rasio Ijin Trayek pada tahun 2014 tidak terealiasi 0,7% dari target yang dipengaruhi karena peningkatan jumlah Penduduk Kabupaten Bogor, sedangkan pada tahun 2013 terjadi perubahan target capaian yang tinggi, karena pada variabel rumus indikator jumlah angkutan darat hanya menggunakan data jumlah angkutan darat jenis

permutahiran dengan mengunakan data angkutan darat jenis angkutan perkotaan dan angkutan antar kota dalam provinsi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ijin Trayek di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00230% dari target sebesar 0,00238% atau telah tercapai sebesar 96,64%.

5) Angkutan Darat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00073%, terealisasi sebesar 0,05536%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 79,08%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 21,78% apabila di bandingkan dengan

tahun 2014. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah Penduduk Kabupaten

Bogor yang membutuhkan angkutan umum meningkat pada tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2013, namum tidak seimbang dengan penyediaan / penambahan kendaraan angkutan umum. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angkutan Darat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,05536% dari target sebesar 0,0700% atau telah tercapai sebesar 79,09%.

6) Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00163%, terealisasi sebesar 0,00126%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,26%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 28,66% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Panjang Jalan tidak sebanding dengan Jumlah Kendaraan pada tahun 2014, sedang pada Capaian kinerja pada tahun 2013 lebih tinggi karena jumlah kendaraan pada tahun 2013 lebih rendah dari tahun 2014 data yang bersumber dari Samsat Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00126% dari target sebesar 0,00112% atau telah tercapai sebesar 112,50%.

7) Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 16.184.661 orang, terealisasi sebanyak 16.256.375 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,44 %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,04% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah orang/barang yang membutuhkan angkutan umum meningkat pada tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2013,

angkutan umum. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 16.256.375 orang dari target sebesar 17.864.838 orang atau telah tercapai sebesar 99,99%.

8) Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 564.034 orang, terealisasi sebanyak 620.437 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,00 %. Capaian kinerja

tahun 2013 lebih tinggi sebesar 22,55% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Jumlah Orang/Barang Melalui

Dermaga/Bandara/Terminal per tahun pada tahun 2014 telah terealisasi melebihi target, namun lebih rendah dari tahun 2013 yang disebabkan semakin rendahnya tingkat perpindahan naik turun orang/penumpang di terminal. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 620.437 orang dari target sebanyak 586.937 orang atau telah tercapai sebesar 105,71%.

9) Jumlah Uji KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 19.176 kendaraan, terealisasi sebanyak 20.709 kendaraan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,99%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,05%, meningkat sebesar 7,94% menjadi 107,99% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena karena meningkatnya kesadaran pemilik kendaraan angkutan umum wajib KIR pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 untuk melaksanakan KIR Kendaraan angkutan umumnya, sehingga capaian kinerja Jumlah Uji KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 telah terealisasi melebihi target dan lebih tinggi dari tahun 2013. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 20.709 kendaraan dari target sebanyak 19.956 kendaraan atau telah tercapai sebesar 103,77%.

10) Kepemilikan KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,40%, terealisasi sebesar 59,56%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 49,69%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,61% apabila di

data base pengujian Kendaraan Bermotor/KIR masih data kendaraan yang angkutan umum wajib kir yang tidak beroperasi, beralih perijinan (plat nomor) atau mutasi yang tidak dilaporkan kepada unit Pengujian Kendaraan Bermotor DLLAJ, dan pada tahun 2013 terlealisasi sesuai target karena belum digunakan masih menggunakan data yang belum di update pada sistem data base pengujian kendaraan bermotor/KIR. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kepemilikan KIR Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebesar 59,56% dari target sebesar 15,08% atau telah tercapai sebesar 394,96%.

11) Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10-12 menit, terealisasi sebanyak 10-12 menit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 10-12 menit dari target sebanyak 10-12 menit atau telah tercapai sebesar 100,00%.

12) Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak Rp35.000-75.000, terealisasi sebanyak Rp35.000-75.000, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak Rp35.000-75.000 dari target sebanyak Rp35.000-75.000 atau telah tercapai sebesar 100,00%.

13) Realisasi Laik Jalan Kendaraan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95,61%, terealisasi sebesar 96,39%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,50%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena meningkatnya kesadaran pemilik kendaraan angkutan umum wajib KIR untuk merawat kendaraan angkutan umum wajib KIR sehingga lulus pengujian kendaraan Bermotor/KIR. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan

saat ini Realisasi Laik Jalan Kendaraan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 96,39% dari target sebesar 96,89% atau telah tercapai sebesar 99,48%. 14) Integrasi Moda Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1

koridor, terealisasi sebanyak 1 koridor, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Pada tahun 2014 tersedia integrasi moda angkutan umum dengan jenis moda kendaraan bus yang merupakan penghubung / integrasi dengan asal tujuan trayek Teminal Cileungsi - Bandara Soekarno-Hatta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Integrasi Moda Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 koridor dari target sebanyak 1 koridor atau telah tercapai sebesar 100,00%.

15) Pemasangan Rambu-Rambu pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 20,00%, terealisasi sebesar 32,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 164,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 91,61%, meningkat sebesar 72,40% menjadi 164,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena tahun 2014 Dinas LLAJ Kabupaten mendapatkan bantuan dari APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus tahun 2014 tahun 2014, sehingga dalam menambah pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas diwilayah Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pemasangan Rambu-Rambu di tahun 2014 telah tercapai sebesar 32,80% dari target sebesar 20,00% atau telah tercapai sebesar 164,00%.

16) Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 13.687 buah, terealisasi sebanyak 13.741 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,39%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena tahun 2014 Dinas LLAJ Kabupaten mendapatkan bantuan dari APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus tahun 2014 dalam pengadaan fasilitas Lalu Lintas sehingga menambah jumlah fasilitas lalu lintas yang terpasang pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang di tahun 2014

telah tercapai sebanyak 13.741 buah dari target sebanyak 14.167 buah atau telah tercapai sebesar 96,99%.

Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatkan Integrasi,

Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) dengan 16 (enam belas) indikator

kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar

Rp10.977.362.000,00 yang terealisasi sebesar Rp10.092.355.403,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,94%.

Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu :

1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, yang

dianggarkan sebesar Rp135.2400.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.144.900.525,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,66%. Hal ini terjadi karena dari 6 (enam) kegiatan yang ada hanya 3 (tiga) kegiatan yang dapat dilaksanakan, sedangkan 3 (tiga) kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan target adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengoperasionalan terminal Baru, dari rencana anggaran Rp.30.000.000,- atau terealisasi sebesar Rp.0,- atau 0%, hal ini terjadi karena pelaksanaan pengoperasioal terminal baru direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2015;

b. Kegiatan Pengadaan Tanah Untuk Perluasan Terminal untuk rencana

Terminal Tenjo seluas 2.000 m2, dari rencana anggaran Rp.

1.201.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 37.650.000,- atau 3,13%. Hal ini terjadi karena dalam prosesnya setelah 4 kali musyawarah dengan pemilik lahan tidak menemui kesepakatan harga, pemilik lahan menyampaikan harga yang jauh dari harga appraisal yang telah ditetapkan;

c. Kegiatan Pembangunan Fasilitas pemandu Moda Antara Terminal dan Stasiun Bojonggede yang bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa Barat 2014, dari rencana anggaran Rp.4.000.000,000,- terealisasi sebesar Rp.0,-. Hal ini terjadi secara teknis kondisi dilapangan adanya pergeseran pintu masuk keluar stasiun + 200 meter dari konsidi awal perhitungan yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia, sehingga dari hasil DED oleh yang

telah disusun tidak bisa digunakan karena adanya deviasi volume pekerjaan kontruksi.

2) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, yaitu dianggarkan sebesar

Rp4.806.144.000,00 terealisasi sebesar Rp4.495.433.748,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,54%. Hal ini terjadi karena adanya efisiensi penggunaan anggaran dari 12 (dua belas) kegiatan yang telah dilaksanakan pada Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.

3) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas, yaitu dianggarkan

sebesar Rp4.818.818.000,00 terealisasi sebesar Rp4.452.021.130,00

sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,39%. Hal ini terjadi karena adanya efisiensi penggunaan anggaran dari 18 (delapan belas) kegiatan yang telah dilaksanakan pada Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

5

Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 80,18%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.36.

Tabel 3.36. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

1 Rasio Jaringan irigasi % 4,43 4,91 110,71 4,52 4,91 108,54 2 Luas irigasi Kabupaten dalam

kondisi baik % 63,33 63,5 100,27 56,68 47,35 83,54 3 Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar % 2,99 4,50 49,47 2,97 4,50 48,45

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014, sebagai berikut :

1) Rasio Jaringan irigasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,523, terealisasi sebesar 4,909, sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,54%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,17% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Jaringan irigasi di tahun 2014 telah tercapai sebesar 4,909 dari target sebesar 4,895 atau telah tercapai sebesar 100,29%.

2) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 56,68%, terealisasi sebesar 47,35%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 83,54%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 16,73% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga

tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir

RPJMD, sampai dengan saat ini Luas irigasi Kabupaten di tahun 2014 telah tercapai sebesar 47,35% dari target sebesar 61,35% atau telah tercapai sebesar 77,18%.

3) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2,97%, terealisasi sebesar 4,50%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 48,45%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,02% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum maksimalnya penertiban dan pengamanan bangunan liar di sempadan sungai

serta kurangnya koordinasi dengan OPD lain. Jika dibandingkan dengan

kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 4,50% dari target sebesar 2,89% atau telah tercapai sebesar 44,26%.

Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Binamarga dan Pengairan (DBMP) dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp176.859.544.000,00 yang terealisasi sebesar Rp159.181.680.298,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,00%.

Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu :

1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan lainnya, yang dianggarkan sebesar

Rp145.756.939.000,00 terealisasi sebesar Rp130.537.967.158,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,56%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :

 Efisiensi anggaran;

 Terdapat beberapa kegiatan fisik yang batal lelang dan juga terdapat

beberapa pekerjaan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.

2) Program Pengendalian Banjir, yaitu dianggarkan sebesar

Rp31.102.605.000,00 terealisasi sebesar Rp28.643.713.131,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,09%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :

 Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;

 Terdapat 3 (tiga) kegiatan pembuatan dinding penahan tanah tebing

sungai yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis