• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 105,28% Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2013 dan 2014, dapat dilihat dalam Tabel 3.11.

Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Pada Tahun 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

1

Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi

unit 133 164 123,31 164 190 115,85

2

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,29 0,26 89,66 0,25 0,25 100,00 3 PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,29 0,26 89,66 0,25 0,25 100,00 Rata-Rata Capaian 100,65 105,28

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja danTtransmigrasi Kabupaten Bogor, 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut :

1) Kepemilikan KTP pada tahun 2014 ditargetkan 72,41% terealisasi sebesar

71,9% sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 72,39% meningkat sebesar 26,61% menjadi 99,00%. Hal ini terjadi karena Sosialisasi Perda No 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi penduduk, dimana terdapat pasal yang menyatakan adanya sanksi, administrasi bila tidak memiliki dokumen kependudukan seperti KTP. Jika dibandingkan dengan kondisi akjir RPJMD sampai dengan saat ini Kepemilikan KTP di tahun 2014 telah tercapai 99,77% dari target 72,57%.

2) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2014

ditargetkan 249,55% terealisasi sebesar 263,58% sehingga capaian kinerjanya sebesar 106,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana cappaian pada tahun 2013 sebesar 96,31% meningkat sebesar 9,69% menjadi

106,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Sesuai ketentuan yang

dimuat didalam UU No. 24 tahun 2013 tentang perubahan UU No. 23 tahun 2006 bahwa permohonan Akta Kelahiran untuk anak usia diatas usia 1 tahun tidak lagi melalui Pengadilan Negeri (dapat langsung mengurus ke Dinas). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan

saat ini Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk telah mencapai 40,61% dari target sebesar 260,99%.

3) Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (e-KTP) pada tahun 2014

ditargetkan sudah terealisasi sudah sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (e-KTP) telah tercapai.

4) Kepemilikan KK pada tahun 2014 ditargetkan 77,67% terealisasi sebesar

77,44% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibanding dengan kondisi terakhir RPJMD sampai dengan saat ini Kepemilikan KK di tahun 2014 telah tercapai sebesar 77,44% dari target 80,48% atau telah tercapai sebesar 96,22%.

5) Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan

0,7241% terealisasi sebesar 0,719 sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,00% apabila

dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Kurangnya

pemahaman masyarakat tentang tentang Administrasi Kependudukan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk di tahun 2014 telah tercapai 99,07 dari target sebesar 0,7257%.

6) Rasio bayi berakte kelahiran pada tahun 2014 ditargetkan 0,620%

terealisasi sebesar 0,600% sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,00% apabila

dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjdi karena Jauhnya jarak

domisili penduduk ke tempat pelayanan akta kelahiran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Bayi berakta kelahiran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 967,74 dari target sebesar 0,062.

7) Rasio pasangan berakte nikah pada tahun 2014 ditargetkan 1% terealisasi

sebesar 1% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013,

dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai denga saat ini Rasio pasangan berakta nikah telah tercapai 100,00%.

Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial

dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp7.634.459.000,00 yang terealisasi sebesar Rp7.221.031.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja

sebesar 94,58%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya

anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp413.427.100,00 atau 5,41%.

Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu :

Program Penataan Administrasi Kependudukan yaitu dianggarkan sebesar Rp7.634.459.000,00 terealisasi sebesar Rp7.221.031.900,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

6

Terselenggaranya pentas seni budaya daerah

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis

Terselenggaranya pentas seni budaya daerah, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 95,06%. Selengkapnya

hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keenam yaitu

Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Pada Tahun 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satua

n

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

1 Penyelenggaraan festival seni

dan budaya kali 55 77 140,00 9 9 100,00 2 Cakupan gelar seni - - - - 60 77 128,33 3 Misi kesenian - - - - 2 1 50,00 4

Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

% 6,06 6,06 100,00 45 45 100,00 5 Jumlah grup kesenian grup 5 114 2280.00 230 223 96,96

Rata-Rata Capaian 151.15 95,05

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2014, sebagai berikut :

1) Penyelenggaraan festival seni dan budaya pada tahun 2014 ditargetkan

sebanyak 9 kali terealisasi sebanyak 9 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 40,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penyelenggaraan festival seni dan budaya di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 9 kali dari target 9 kali atau telah tercapai sebesar 100,00%

2) Cakupan gelar seni pada tahun 2014 ditaregtkan sebanyak 60 kali

terealisasi sebanyak 77 kali sehingga capaian kinerjamya sebesar 128,33%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini telah tercapai sebanyak 77 kali dai target sebanyak 100 kali atau telah tercapai sebesar 77,00%.

3) Misi Kesenian pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 misi terealisasi

sebanyak 1 misi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 50,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Misi Kesenian di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 misi dari target 1 misi atau telah tercapai sebesar 100,00%

4) Jumlah grup kesenian pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 230 grup

96,96%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2183,04%. Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah grup kesenian di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 223 grup dari target sebanyak 250 grup atau telah terealisasi sebesar 89,20%

Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial

dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp784.676.000,00 yang terealisasi sebesar Rp782.874.970,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,77%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.801.030,00 atau sebesar 0,23%.

Sasaran keenam tersebut di wujudkan dalam 3 (tiga) program yaitu :

1) Program Pengembangan Nilai Budaya yaitu dianggarkan sebesar Rp108.121.000,00 terealisasi sebesar Rp108.119.970,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,77%

2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya yaitu dianggarkan sebesar Rp576.555.000,00 terealisasi sebesar Rp576.555.000,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%.

3) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya yaitu ditargetkan sebesar Rp100.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 98.200.000,00 sehingga capaian kinerja nya sebesar 98,20%.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis