• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

C. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Ketiga

1 Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Ketiga tersebut diuraikan sebagai berikut :

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

1

Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 149,41%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.32.

Tabel 3.32. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pada Tahun 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

1

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB

% 26,95 31,30 116,14 29,64 27,16 91,60

2 Cakupan Luasan Kawasan

Lindung % 45,00 41,70 92,67 42,50 83,74 197,04

3 Luas wilayah produktif % 87,05 87,00 99,94 87,00 87,00 100,00

4 Luas wilayah industri % 0,45 0,41 91,11 0,50 0,52 104,00

5 Luas wilayah kebanjiran % 5,18 4,50 86,87 4,00 1,04 384,62

6 Luas wilayah kekeringan % 5,89 11,31 192,02 10,50 6,30 166,67

7 Luas wilayah perkotaan % 46,45 46,45 100,00 46,45 46,45 100,00 8 Ruang publik yang

berubah peruntukannya % 0,04 0,05 125,00 0,05 0,05 100,00

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tahun 2014, sebagai berikut :

1) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB pada tahun

2014 ditargetkan sebesar 29,64%, terealisasi sebesar 27,16%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,60%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 24,54% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena tidak ada pembebasan tanah untuk RTH tetapi murni dari Fasos Fasum (sudah ada rencana induk). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB di tahun 2014 telah tercapai sebesar 27,16% dari target sebesar 31,89% atau telah tercapai sebesar 85,17%.

2) Cakupan Luasan Kawasan Lindung pada tahun 2014 ditargetkan sebesar

42,50%, terealisasi sebesar 83,74%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 197,04%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 92,67%, meningkat sebesar 104,37% menjadi 197,04% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya kawasan lindung diluar kawasan hutan misalnya daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 40 % dan adanya areal/kawasan sepadan setu/sungai. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Luasan Kawasan Lindung di tahun telah tercapai sebesar 83,74% dari target sebesar 0,00% atau telah tercapai sebesar 83,74%.

3) Luas Wilayah Produktif pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 87,00%,

terealisasi sebesar 87,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,94%, meningkat sebesar 0,06% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Produktif di tahun 2014 di tahun 2014 telah tercapai sebesar 87,00% dari target sebesar 87,00% atau telah tercapai sebesar 100,00%.

4) Luas Wilayah Industri Luas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,50%, terealisasi sebesar 0,52%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 104,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 91,11%, meningkat sebesar 12,89% menjadi 104,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya investor yang masuk sehingga perizinan industri meningkat dan luasannya bertambah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Industri di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,52% dari target sebesar 0,75% atau telah tercapai sebesar 69,33%.

5) Luas Wilayah Kebanjiran pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,00%,

terealisasi sebesar 1,04%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 384,62%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 86,87%, meningkat sebesar 297,75% menjadi 384,62% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Iklim yang tidak ekstrim dan telah dibangunnya turab-turab/drainase. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kebanjiran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 1,04% dari target sebesar 2,00% atau telah tercapai sebesar 52%.

6) Luas Wilayah Kekeringan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 10,50%,

terealisasi sebesar 6,30%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 166,67%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 192,02%, menurun sebesar 25,35% menjadi 166,67% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Iklim yang tidak ekstrim serta telah dibangunnya tangki-tangki supply air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kekeringan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 6,30% dari target sebesar 8,00% atau telah tercapai sebesar 78,75%.

7) Luas Wilayah Perkotaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 46,45%,

terealisasi sebesar 46,45%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah

Perkotaan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 46,45% dari target sebesar 46,45% atau telah tercapai sebesar 100,00%.

8) Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya pada tahun 2014 ditargetkan

sebesar 0,05%, terealisasi sebesar 0,05%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,55% dari target sebesar 0,50% atau telah tercapai sebesar 100,00%.

9) Ketaatan Terhadap RTRW pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 86,00%,

terealisasi sebesar 86,85%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,75%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,77% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena masyarakat sudah semakin taat terhadap peraturan per Undang-undangan berkaitan dengan perijinan yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ketaatan Terhadap RTRW di tahun 2014 telah tercapai sebesar 86,85% dari target sebesar 88,00% atau telah tercapai sebesar 98,69%.

Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 9 (sembilan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp3.445.714.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.008.666.952,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 58,29%.

Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu :

1) Program Perencanaan Tata Ruang, yang dianggarkan sebesar

Rp1.981.825.000,00 terealisasi sebesar Rp1.014.832.652,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 51,21%. Hal ini disebabkan karena kegiatan Penyusunan Dokumen RDTR pada 2 kawasan prioritas Kabupaten Bogor tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan RDTR nya sudah dilaksanakan.

2) Program Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp..808.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 366.668.650,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 45,33%. Hal ini disebabkan karena kegiatan Master Plan Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor Barat gagal lelang sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan.

3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar

Rp..655.089.000,- terealisasi sebesar Rp. 627.165.650,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,74%. Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian SHT untuk perjalanan dinas terutama dala, daerah.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

2

Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 65,78%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.33.

Tabel 3.33. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

1 Luas lahan bersertifikat % 12,96 26,5 204,40 59,21 26,83 45,30

2 Persentase penduduk yang

memiliki lahan % 9,04 14,4 159,31 12,00 10,35 86,25

Rata-Rata Capaian 181,86 65,78

Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP), 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut :

1) Luas lahan bersertifikat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 59,21%, terealisasi sebesar 26,83%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 45,30%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 159,10% apabila di

kesadaran masyarakat terhadap administrasi kepemilikan tanah dan bertambahnya jumlah perumahan/industri yang terbangun di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas lahan bersertifikat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 26,83% dari target sebesar 208,40% atau telah tercapai sebesar 26,83%.

2) Persentase penduduk yang memiliki lahan pada tahun 2014 ditargetkan

sebesar 12,00%, terealisasi sebesar 10,35%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,25%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 73,06% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Meningkatnya ekonomi masyarakat sehingga banyak penduduk yang memiliki lahan di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir

RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase penduduk yang memiliki lahan

di tahun 2014 telah tercapai sebesar 10,35% dari target sebesar 34,00% atau telah tercapai sebesar 30,44%.

Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp827.295.000,00 yang direalisasikan sebesar Rp570.143.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 68,92%.

Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu :

Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp827.295.000,00 terealisasi sebesar Rp570.143.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 51,21%. hal ini terjadi karena Kegiatan Pengukuran Peta Bidang Tanah Jalan Poros Tengah Timur tidak dapat dilaksanakan karena belum ada penetapan lokasi dari Tim Setda Kabupaten Bogor.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

3

Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan

Jasa

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 86,94%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.34.

Tabel 3.34. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%)

1 Panjang jalan Kabupaten dalam

kondisi baik % 84,99 86,78 102,10 77,80 71,40 91,77 2 Proporsi panjang jaringan jalan

dalam kondisi baik % 0,85 0,87 102,10 0,77 0,71 91,77 3 Panjang jalan dilalui roda 4 % 0,00032 0,00034 106,92 0,00032 0,00033 102,52 4

Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar

% 2,23 2,80 125,56 2,78 2,80 73,32

5

Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)

% 31,38 20,99 66,89 32,01 21,03 65,69

6

Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat

% 39,09 38,00 102,79 39,07 37,76 103,35

7

Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota

% 0,85 0,69 81,75 0,87 0,694 80,14

Rata-Rata Capaian 91,04 86,94 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014, sebagai berikut :

1) Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 77,80%, terealisasi sebesar 71,40%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10,33% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 baik target maupun realisasinya merupakan penggabungan antara panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang, sedangkan untuk tahun 2014 hanya panjang jalan dalam kondisi baik saja. Hal ini terlihat dengan turunnya target kinerja untuk tahun 2014. Selain itu, mengenai tidak terpenuhinya target kinerja disebabkan karena belum seluruhnya jalan yang ditangani sesuai

dengan rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai

dengan saat ini Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik di tahun 2014 telah tercapai sebesar 71,40% dari target sebesar 84,22% atau telah tercapai sebesar 84,78%.

2) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,778, terealisasi sebesar 0,714, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10,33% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 baik target maupun realisasinya merupakan penggabungan antara panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang, sedangkan untuk tahun 2014 hanya panjang jalan dalam kondisi baik saja. Hal ini terlihat dengan turunnya target kinerja untuk tahun 2014. Selain itu, mengenai tidak terpenuhinya target kinerja disebabkan karena belum seluruhnya jalan yang ditangani sesuai dengan

rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat

ini Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,714 dari target sebesar 0,8422 atau telah tercapai sebesar 84,78%.

3) Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar

0,00032, terealisasi sebesar 0,00033, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,52%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4,40% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena terdapat peningkatan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan penambahan ruas jalan baru. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini

Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00033 dari target sebesar 0,00024 atau telah tercapai sebesar 137,50%. 4) Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar

pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2,41%, terealisasi sebesar 2,80%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 73,32%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,13% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum maksimalnya penertiban dan pengamanan bangunan liar atau pedagang kaki lima di sempadan jalan serta kurangnya koordinasi dengan

OPD lain.Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat

ini Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 2,80% dari target sebesar 2,13% atau telah tercapai sebesar 68,54%.

5) Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air

(minimal 1,5 m) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 32,01%, terealisasi

sebesar 21,03%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 65,69%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,20% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena lebar rumija tidak memenuhi syarat sehingga

tidak memungkinkan untuk dibuatkan trotoar dan drainase/saluran

pembuangan air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai

dengan saat ini Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran

pembuangan air (minimal 1,5 m)di tahun 2014 telah tercapai sebesar 21,03%

dari target sebesar 34,65% atau telah tercapai sebesar 60,69%.

6) Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat pada tahun

2014 ditargetkan sebesar 39,07%, terealisasi sebesar 37,76%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,35%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 0,56% apabila di bandingkan dengan tahun 2013. Hal ini terjadi karena terdapat kegiatan pembuatan saluran drainase/gorong-gorong sehingga

menambah panjang saluran drainase dan mengurangi panjang

drainase/pembuangan aliran air yang tersumbat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 37,76% dari target sebesar 38,99% atau telah tercapai sebesar 103,15%.

7) Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,866, terealisasi sebesar 0,694, sehingga capaian kinerjanya sebesar 80,14%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,20% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah titik longsoran di luar prediksi/bertambahnya titik lokasi longsoran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,694 dari target sebesar 0,937 atau telah tercapai sebesar 74,07%.

Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp636.401.593.000,00 yang direalisasikan sebesar Rp528.807.373.110,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.09%.

Sasaran Ketiga tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu :

1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar

Rp410.721.231.000,00 terealisasi sebesar Rp325.536.387.460,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 79,26%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :

 Efisiensi anggaran;

 Pada kegiatan pembebasan tanah untuk pembangunan jalan dan

jembatan realisasinya masih rendah. Hal ini dikarenakan sebagian besar pemilik tanah belum sepakat harga dimana permintaan pemilik tanah masih di atas harga taksiran appraisal, terdapat bidang tanah yang diklaim oleh beberapa pihak/kepemilikan ganda, kepemilikan tanah yang akan dibayarkan sedang dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan;

 Terdapat beberapa kegiatan fisik yang batal lelang dan juga terdapat beberapa pekerjaan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.

2) Program Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, yang

dianggarkan sebesar Rp214.194.260.000,00 terealisasi sebesar

Rp192.733.187.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :

 Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;

 Terdapat beberapa kegiatan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang

direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.

3) Program Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong, yang

dianggarkan sebesar Rp3.627.681.000,00 terealisasi sebesar

Rp3.424.628.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,40%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :

 Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;

 Terdapat 1 (satu) kegiatan pembuatan gorong-gorong yang tidak selesai

sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.

4) Program Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong, yang dianggarkan

sebesar Rp7.858.421.000,00 terealisasi sebesar Rp7.113.169.500,00

sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,52%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :

 Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;

 Terdapat 1 (satu) kegiatan pembuatan Dinding Penahan Tanah yang

tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis