• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal

B. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kedua

10 Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya jumlah dan kemandirian industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 104,16%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian

industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.27.

Tabel 3.27. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal pada tahun 2013 dan 2014

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

1.

Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku

% 16,65 17,31 104,02 57,02 57,26 100,42

2.

Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan

% 13,98 14,9 106,58 59,45 59,83 100,64

3.

Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku)

% 11,08 11,52 103,97 11,40 11,51 100,93

4.

Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan)

% 12,02 12,01 99,88 11,89 11,97 100,67

5. Pertumbuhan Industri % 19,05 3,33 17,48 3,611 4,11 113,82

6. Cakupan bina kelompok

pengrajin klpk 87,66 86,37 98,52 4.415 4.789 108,47

Rata-Rata Capaian 88,41 104,16

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesepuluh untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain:

1) Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari

target sebesar 57,02% atau Rp70.874.750,00, terealisasi sebesar 57,26% atau Rp70.742.237,48, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,42%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,60% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 57,26% atau Rp70.742.237,48 dari target sebesar 54,91% atau telah tercapai sebesar 104,28%.

2) Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari

Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,94% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 59,83% atau Rp24.569.681,74 dari target sebesar 58,40% atau telah tercapai sebesar 102,45%.

3) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku

(Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) tahun 2014 dari target sebesar 11,40% atau Rp14.174.950,00, terealisasi sebesar 11,45% atau Rp14.148.447,50, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,40%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,57% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) ditahun 2014 telah tercapai 11,45% atau Rp14.148.447,50 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 104,28%.

4) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga

konstan(Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan) tahun 2014 dari tar get sebesar 11,89% atau Rp4.884.774,00 , terealisasi sebesar 11,97% atau Rp4.913.936,35, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,88%, meningkat sebesar 0,79% menjadi 100,67% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan) ditahun 2014 telah tercapai 11,97% atau Rp4.913.936,35 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 109,02%.

5) Pertumbuhan Industri tahun 2014 dari target sebesar 3,611%, terealisasi

sebesar 4,11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 113,82%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 17,48%,

meningkat sebesar 96,33% menjadi 113,82% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertumbuhan Industri ditahun 2014 telah tercapai 4,11% dari target sebesar 4,08% atau telah tercapai sebesar 100,74%.

6) Cakupan bina kelompok pengrajin tahun 2014 dari target sebesar 4415

kelompok, terealisasi sebesar 4789 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,47%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,52%, meningkat sebesar 9,95% menjadi 108,47% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pengrajin ditahun 2014 telah tercapai 4.789 klpk dari target sebesar 8145 klpk atau telah tercapai sebesar 58,80%.

Dalam mewujudkan Sasaran Kespuluh pada Misi “Meningkatkan daya saing

perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp4.687.575.000,00 yang terealisasi sebesar Rp4.173.556.702,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,03%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp514.018.298,00 (10,97%). Sasaran Kesepuluh tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu :

1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, yang dianggarkan

sebesar Rp100.000.000,00 terealisasi sebesar Rp97.400.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,40%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp2.600.000,00 (2,6%).

2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, yang dianggarkan

sebesar Rp1.777.575.000,00 terealisasi sebesar Rp1.407.096.506,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 79,16%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp370.478.494,00 (20,84%). Hal ini terjadi karena adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan di tahun 2014.

3) Program Penataan Struktur Industri, yang dianggarkan sebesar

capaian kinerja sebesar 97,68%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp2.894.000,00 (2,32%).

4) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, yang dianggarkan

sebesar Rp2.685.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.546.954.196,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,86%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp138.045.804,00 (5,14%).

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

11

Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,10%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesebelas yaitu Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.28.

Tabel 3.28. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor pada tahun 2013 dan 2014

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku % 16,65 17,32 104,02 21,25 20,46 96,28 2. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan % 13,98 14,90 106,58 18,79 18,34 97,61

3. Ekspor bersih perdagangan US$ 600.000.0 00 925.122.4 15 154,19 879.300.0 00 929.384.5 04 103,58 4. Cakupan bina kelompok

pedagang/usaha informal % 54,21 49,88 92,01 11.469 12.964 113,04 5. Jumlah pedagang dipasar

tradisional yang dibina % 2 2 100

Rata-Rata Capaian 114,2 102,10

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesebelas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain:

1) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 21,25% atau Rp26.412.870,00, terealisasi sebesar 20,46% atau Rp25.279.348,48, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,28%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7,74% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector perdagangan terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 20,46% atau Rp25.279.348,48 dari target sebesar 21,69% atau 41.003.280,00 atau telah tercapai sebesar 94,33%.

2) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 18,79% atau Rp7.651.490,00, terealisasi sebesar 18,34% atau Rp7.532.548,94, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,98% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 18,34% atau Rp7.532.548,94 dari target sebesar 19,50% atau Rp10.175.990,00 atau telah tercapai sebesar 94,05%.

3) Ekspor bersih perdagangan tahun 2014 dari target sebesar US$897.300.000, terealisasi sebesar US$929.384.504, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,58%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,61% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena target ditahun 2013 yang terlampau rendah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ekspor bersih perdagangan ditahun 2014 telah tercapai US$929.384.504 dari target sebesar US$897.700.000 atau telah tercapai sebesar 103,53%.

4) Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal tahun 2014 dari target sebesar 11.469 pedagang, terealisasi sebesar 12.964 pedagang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 113,04%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 92,01%, meningkat sebesar 21,02% menjadi 113,04% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal ditahun 2014 telah tercapai 12.964 pedagang dari target sebesar 12.969

5) Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina tahun 2014 dari target sebesar 2%, terealisasi sebesar 2%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina ditahun 2014 telah tercapai 2% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 20,00%.

Dalam mewujudkan Sasaran Kesebelas pada Misi “Meningkatkan daya saing

perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp14.947.098.000,00 yang terealisasi sebesar Rp13.358.890.126,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,37%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.588.207.874,00 (10,63%). Sasaran Kesebelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu :

1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, yang

dianggarkan sebesar Rp1.453.275.000,00 terealisasi sebesar

Rp1.244.885.812,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,66%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp208.389.188,00 (14,34%). Hal ini terjadi karena honor di setiap kegiatan dianggarkan untuk jabatan eselon tapi yang datang pelaksana.

2) Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport, yang dianggarkan sebesar

Rp46.000.000,00 terealisasi sebesar Rp405.942.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,25%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp54.058.000,00 (11,75%). Hal ini terjadi karena anggaran yang diusulkan untuk konsultan dengan penawaran harga tertinggi tapi ternyata setelah penawaran dapat harga lebih rendah dari yang dianggarkan.

3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, yang dianggarkan

sebesar Rp13.033.823.000,00 terealisasi sebesar Rp11.708.062.314,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,83%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.325.760.686,00 (10,17%). Hal ini terjadi karena ada kegiatan yang tidak dilaksanakan karena ada konflik dengan

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis