• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen KLAUSA RELATIF BAHASA JEPANG (Halaman 51-57)

Secara umum penelitian mengenai klausa relatif dalam bahasa Jepang

termasuk penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Kajian kualitatif pada dasarnya

dilakukan untuk menemukan pengetahuan baru atau merumuskan teori baru

berdasarkan data yang dikumpulkan. Kajian dimulai dengan merumuskan masalah,

merumuskan fokus kajian, dilanjutkan dengan pengumpulan data oleh peneliti sendiri

sebagai instrumennya (Chaer, 2007: 11). Metode kualitatif juga didefinisikan sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam

Moleong, 2010: 4). Berikut akan dipaparkan mengenai sumber data, instrumen

penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis serta

metode dan teknik penyajian hasil analisis.

3.1 Sumber data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tertulis.

Setelah mengadakan pengamatan awal terlihat bahwa penggunaan klausa relatif

dalam bahasa lisan bisa dikatakan sama dengan klausa relatif yang muncul dalam

bahasa tertulis. Dengan pertimbangan untuk mengefektifkan waktu penelitian, data

tertulis dijadikan sebagai data utama. Selain itu, data tertulis digunakan untuk

mempermudah proses pengumpulan data. Ada dua buah sumber data tertulis yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu dua buah novel berjudul Purezento dan Mata

Aitakute. Novel berjudul Purezento adalah novel setebal 273 halaman yang

mengangkat tema tujuan hidup. Novel ini diterbitkan tahun 2008 dan dikarang oleh

Hoshino Natsu. Novel berikutnya, yaitu Mata Aitakute terdiri atas 250 halaman yang

mengangkat tema persahabatan. Novel ini diterbitkan pada tahun 2006 dan dikarang

oleh Shinka. Kedua novel tersebut ditujukan khususnya untuk anak muda sehingga

menggunakan tata bahasa bahasa Jepang yang sederhana.

Data tambahan yang berupa data lisan juga digunakan sebagai pembanding.

Data tambahan diperoleh melalui beberapa narasumber yang merupakan penutur asli

bahasa Jepang. Narasumber tersebut adalah siswa di sebuah tempat kursus yang

mengajarkan bahasa Indonesia kepada orang asing. Jadi, mereka adalah penutur asli

bahasa Jepang yang tidak menetap di Bali. Data diperoleh melalui pengamatan

selama proses pembelajaran di kelas. Data tersebut khususnya dari siswa yang sudah

mempelajari bahasa Indonesia cukup lama, termasuk mempelajari penggunaan

perelatif ‘yang’. Sebelum mengucapkan kalimat bahasa Indonesia biasanya siswa

akan mengawalinya dengan kalimat bahasa Jepang. Dari situlah data lisan KRBJ

diperoleh.

3.2 Instrumen Penelitian

Pada penelitian kualitatif, peneliti memiliki kedudukan khusus, yaitu sebagai

perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, serta pelapor hasil

sebagai key instrument atau instrumen kunci yang mengumpulkan data berdasarkan

kriteria-kriteria yang dipahami. Selain itu, terdapat pula instrumen tambahan, berupa

daftar kalimat dengan KRBJ untuk membandingkannya dengan data lisan sebagai

data tambahan.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Secara umum metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah

metode kepustakaan. Disebut metode kepustakaan karena data utama diperoleh tanpa

terjun ke lapangan, tetapi melalui sumber tertulis berupa novel. Proses selanjutnya

adalah melakukan pencatatan data. Data yang telah dicatat kemudian diseleksi

berdasarkan kesesuaiannya dengan penelitian ini, kemudian data dikelompokkan.

Pertama, kelompok data klausa relatif restriktif dan kedua, kelompok data klausa

relatif nonrestriktif. Kelompok data yang termasuk klausa relatif restriktif kemudian

dikelompokkan lagi, misalnya, klausa relatif restriktif yang nomina intinya

menduduki fungsi subjek, klausa relatif restriktif yang nomina intinya menduduki

fungsi objek, klausa relatif restriktif yang nomina intinya menduduki fungsi oblik dan

klausa relatif restriktif yang nomina intinya menduduki fungsi posesor. Begitu juga

dengan data klausa relatif nonrestriktif. Pengelompokkan ini bertujuan untuk

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah

metode agih atau metode distribusional. Menurut Sudaryanto (1993 :31), metode agih

memiliki teknik dasar, yaitu teknik bagi unsur langsung. Teknik ini digunakan untuk

membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur. Bagian-bagian atau

unsur-unsur tersebut dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk

konstruksi yang dimaksud. Teknik ini digunakan untuk membagi antara unsur inti

klausa utama dan klausa relatif.

Contoh :

Suzuki san wa [okaasan ga tsuku-tta] keeki o tabe-te imasu.

Nama-sapaan-TOP ibu-NOM buat-KLam kue-AK makan-KKin. ‘Suzuki sedang makan kue yang ibunya buat’

(Minna no Nihongo-Bab 22)

Dengan menggunakan teknik bagi unsur langsung kalimat di atas dapat dibagi

menjadi dua bagian atau unsur, yaitu Suzuki san wa tabete imasu ‘Suzuki sedang

makan’ dan klausa relatif okaasan ga tsukutta keeki ‘kue buatan ibunya’. Selain

teknik dasar, penelitian ini juga menggunakan tiga teknik lanjutan dari metode agih,

yaitu teknik lesap, teknik perluas, dan teknik balik. Teknik lesap digunakan untuk

melesapkan klausa relatif sehingga terlihat unsur inti klausa utama. Teknik ini

digunakan ketika membahas data yang memiliki struktur kompleks, misalnya data

yang mengandung dua buah klausa relatif. Tujuannya untuk memperlihatkan unsur

Teknik perluas digunakan untuk mengetes kegramatikalan sebuah kalimat

setelah salah satu unsurnya direlatifkan. Hal tersebut nantinya akan menunjukkan

unsur yang sebenarnya dapat direlatifkan. Berikutnya, teknik balik digunakan untuk

memindahkan konstituen dalam kalimat, khususnya nomina inti ke posisi yang

kosong dalam klausa relatif. Dengan menggunakan teknik ini akan terlihat kategori

konstituen yang direlatifkan. Teknik ini digunakan ketika membahas strategi

perelatifan.

Contoh :

Suzuki san wa [okaasan ga__ tsuku-tta] keeki wo tabe-te imasu.

Nama-sapaan-TOP ibu-NOM __ buat-KLam kue-AK makan-KKin. ‘Suzuki sedang makan kue yang ibunya buat’

(Minna no Nihongo-Bab 22)

Nomina inti pada contoh di atas, yaitu keeki ‘kue’ sebenarnya adalah

konstituen yang hilang pada klausa relatif. Jika keeki ‘kue’ dimasukkan ke posisi

yang hilang tersebut, maka klausa relatif akan menjadi kalimat lengkap okaasan ga

keeki wo tsukutta ‘ibu membuat kue’ dengan keeki ‘kue’ menempati posisi objek.

3.5 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Terdapat dua macam metode penyajian hasil analisis data, yaitu metode

formal dan informal. Penelitian ini menggunakan kedua metode tersebut. Metode

formal adalah metode penyajian hasil analisis dengan menggunakan kaidah. Kaidah

adalah metode penyajian hasil analisis dengan menggunakan kata-kata biasa

(Sudaryanto, 1993: 145). Metode formal dalam penelitian ini salah satu diantaranya

digunakan untuk menggambarkan struktur konstituen KRBJ dengan menggunakan

diagram pohon, sedangkan metode informal digunakan untuk memberikan deskripsi

BAB IV

STRUKTUR KALIMAT DAN FUNGSI GRAMATIKAL

Dalam dokumen KLAUSA RELATIF BAHASA JEPANG (Halaman 51-57)