Secara umum penelitian mengenai klausa relatif dalam bahasa Jepang
termasuk penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Kajian kualitatif pada dasarnya
dilakukan untuk menemukan pengetahuan baru atau merumuskan teori baru
berdasarkan data yang dikumpulkan. Kajian dimulai dengan merumuskan masalah,
merumuskan fokus kajian, dilanjutkan dengan pengumpulan data oleh peneliti sendiri
sebagai instrumennya (Chaer, 2007: 11). Metode kualitatif juga didefinisikan sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam
Moleong, 2010: 4). Berikut akan dipaparkan mengenai sumber data, instrumen
penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis serta
metode dan teknik penyajian hasil analisis.
3.1 Sumber data
Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tertulis.
Setelah mengadakan pengamatan awal terlihat bahwa penggunaan klausa relatif
dalam bahasa lisan bisa dikatakan sama dengan klausa relatif yang muncul dalam
bahasa tertulis. Dengan pertimbangan untuk mengefektifkan waktu penelitian, data
tertulis dijadikan sebagai data utama. Selain itu, data tertulis digunakan untuk
mempermudah proses pengumpulan data. Ada dua buah sumber data tertulis yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu dua buah novel berjudul Purezento dan Mata
Aitakute. Novel berjudul Purezento adalah novel setebal 273 halaman yang
mengangkat tema tujuan hidup. Novel ini diterbitkan tahun 2008 dan dikarang oleh
Hoshino Natsu. Novel berikutnya, yaitu Mata Aitakute terdiri atas 250 halaman yang
mengangkat tema persahabatan. Novel ini diterbitkan pada tahun 2006 dan dikarang
oleh Shinka. Kedua novel tersebut ditujukan khususnya untuk anak muda sehingga
menggunakan tata bahasa bahasa Jepang yang sederhana.
Data tambahan yang berupa data lisan juga digunakan sebagai pembanding.
Data tambahan diperoleh melalui beberapa narasumber yang merupakan penutur asli
bahasa Jepang. Narasumber tersebut adalah siswa di sebuah tempat kursus yang
mengajarkan bahasa Indonesia kepada orang asing. Jadi, mereka adalah penutur asli
bahasa Jepang yang tidak menetap di Bali. Data diperoleh melalui pengamatan
selama proses pembelajaran di kelas. Data tersebut khususnya dari siswa yang sudah
mempelajari bahasa Indonesia cukup lama, termasuk mempelajari penggunaan
perelatif ‘yang’. Sebelum mengucapkan kalimat bahasa Indonesia biasanya siswa
akan mengawalinya dengan kalimat bahasa Jepang. Dari situlah data lisan KRBJ
diperoleh.
3.2 Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif, peneliti memiliki kedudukan khusus, yaitu sebagai
perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, serta pelapor hasil
sebagai key instrument atau instrumen kunci yang mengumpulkan data berdasarkan
kriteria-kriteria yang dipahami. Selain itu, terdapat pula instrumen tambahan, berupa
daftar kalimat dengan KRBJ untuk membandingkannya dengan data lisan sebagai
data tambahan.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Secara umum metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
metode kepustakaan. Disebut metode kepustakaan karena data utama diperoleh tanpa
terjun ke lapangan, tetapi melalui sumber tertulis berupa novel. Proses selanjutnya
adalah melakukan pencatatan data. Data yang telah dicatat kemudian diseleksi
berdasarkan kesesuaiannya dengan penelitian ini, kemudian data dikelompokkan.
Pertama, kelompok data klausa relatif restriktif dan kedua, kelompok data klausa
relatif nonrestriktif. Kelompok data yang termasuk klausa relatif restriktif kemudian
dikelompokkan lagi, misalnya, klausa relatif restriktif yang nomina intinya
menduduki fungsi subjek, klausa relatif restriktif yang nomina intinya menduduki
fungsi objek, klausa relatif restriktif yang nomina intinya menduduki fungsi oblik dan
klausa relatif restriktif yang nomina intinya menduduki fungsi posesor. Begitu juga
dengan data klausa relatif nonrestriktif. Pengelompokkan ini bertujuan untuk
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah
metode agih atau metode distribusional. Menurut Sudaryanto (1993 :31), metode agih
memiliki teknik dasar, yaitu teknik bagi unsur langsung. Teknik ini digunakan untuk
membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur. Bagian-bagian atau
unsur-unsur tersebut dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk
konstruksi yang dimaksud. Teknik ini digunakan untuk membagi antara unsur inti
klausa utama dan klausa relatif.
Contoh :
Suzuki san wa [okaasan ga tsuku-tta] keeki o tabe-te imasu.
Nama-sapaan-TOP ibu-NOM buat-KLam kue-AK makan-KKin. ‘Suzuki sedang makan kue yang ibunya buat’
(Minna no Nihongo-Bab 22)
Dengan menggunakan teknik bagi unsur langsung kalimat di atas dapat dibagi
menjadi dua bagian atau unsur, yaitu Suzuki san wa tabete imasu ‘Suzuki sedang
makan’ dan klausa relatif okaasan ga tsukutta keeki ‘kue buatan ibunya’. Selain
teknik dasar, penelitian ini juga menggunakan tiga teknik lanjutan dari metode agih,
yaitu teknik lesap, teknik perluas, dan teknik balik. Teknik lesap digunakan untuk
melesapkan klausa relatif sehingga terlihat unsur inti klausa utama. Teknik ini
digunakan ketika membahas data yang memiliki struktur kompleks, misalnya data
yang mengandung dua buah klausa relatif. Tujuannya untuk memperlihatkan unsur
Teknik perluas digunakan untuk mengetes kegramatikalan sebuah kalimat
setelah salah satu unsurnya direlatifkan. Hal tersebut nantinya akan menunjukkan
unsur yang sebenarnya dapat direlatifkan. Berikutnya, teknik balik digunakan untuk
memindahkan konstituen dalam kalimat, khususnya nomina inti ke posisi yang
kosong dalam klausa relatif. Dengan menggunakan teknik ini akan terlihat kategori
konstituen yang direlatifkan. Teknik ini digunakan ketika membahas strategi
perelatifan.
Contoh :
Suzuki san wa [okaasan ga__ tsuku-tta] keeki wo tabe-te imasu.
Nama-sapaan-TOP ibu-NOM __ buat-KLam kue-AK makan-KKin. ‘Suzuki sedang makan kue yang ibunya buat’
(Minna no Nihongo-Bab 22)
Nomina inti pada contoh di atas, yaitu keeki ‘kue’ sebenarnya adalah
konstituen yang hilang pada klausa relatif. Jika keeki ‘kue’ dimasukkan ke posisi
yang hilang tersebut, maka klausa relatif akan menjadi kalimat lengkap okaasan ga
keeki wo tsukutta ‘ibu membuat kue’ dengan keeki ‘kue’ menempati posisi objek.
3.5 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Terdapat dua macam metode penyajian hasil analisis data, yaitu metode
formal dan informal. Penelitian ini menggunakan kedua metode tersebut. Metode
formal adalah metode penyajian hasil analisis dengan menggunakan kaidah. Kaidah
adalah metode penyajian hasil analisis dengan menggunakan kata-kata biasa
(Sudaryanto, 1993: 145). Metode formal dalam penelitian ini salah satu diantaranya
digunakan untuk menggambarkan struktur konstituen KRBJ dengan menggunakan
diagram pohon, sedangkan metode informal digunakan untuk memberikan deskripsi
BAB IV
STRUKTUR KALIMAT DAN FUNGSI GRAMATIKAL